1. Latar Belakang
Seiring dengan banyaknya pro dan kontra dikalangan warga kaskuser menanggapi pendapat mengenai pemakaian emas yang dapat menyebabkan penyakit Alzheimer TS berinisiatif melakukan penelitian agar didapat kebenaran, sehingga dapat bermanfaat bagi kita semua. Keluar dari zona konfrontasi TS melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Emas terhadap Kesehatan
2. Tujuan Penelitian
TS berharap dengan penelitian ini warga kaskuser dapat mengetahui bahaya dari penggunaan emas terhadap kesehatan sehingga ada kolerasi dengan hadist Nabi Muhammad SAW : " Emas dan sutra dihalalkan bagi para wanita dari ummatku, namun diharamkan bagi para pria”. (HR. An Nasai dan Ahmad).
1. Emas
Emas, adalah logam transisi (trivalen dan univalen) yang lembek, mengkilap, kuning, berat, "malleable", dan "ductile"Emas diketahui sangat tidak reaktif. Sifat ini diduga karena posisinya dalam deret elektrokimia dimana nilai potensial reduksi standar untuk reaksi reduksi Au+ menjadi Au adlah +1,69 sedangkan nilai potensial reduksi standar untuk reaksi reduksi Au3+ menjadi Au adalah +1,40. Kedua nilai ini merupakan nilai yang cukup positif untuk menunjukkan emas termasuk unsur yang sangat tidak reaktif. Walaupun,ada beberapa zat kimia tertentu yang dapat menyerang emas, ketiga diantaranya adalah oleh klorin, fluorin dan aqua regia. Logam ini banyak terdapat di nugget emas atau serbuk di bebatuan dan di deposit alluvial dan salah satu logam coinage (biji emas yang di dapat waktu eksplorasi di pertambangan)
NB:klorin adalah unsur kimia yang beracun, cth produk
ksidan,pemutih
NB:Fluorin adalah unsur kimia yang beracun, cth produk : disinfektan
NB:Aqua regia campuran asam klorida dan nitrat
Klo gak cek aja di om Go*gle
proses pengolahan emas skala komersial yang umum digunakan terdiri dari tahap :
1. Kominusi
membebaskan mineral emas dari mineral-mineral lain yang terkandung dalam batuan induk.
2. Konsentrasi
memisahkan mineral emas dari materi pengotornya (ganggue / batureja), sehingga diperoleh kadar bijih tinggi.
3. Ekstraksi
proses pemisahan berdasarkan pada distribusi zat terlarut dengan perbandingan tertentu antara dua pelarut yang tidak saling bercampur. Terdapat dua metoda pilihan yang dapat diterapkan dalam ekstraksi emas yaitu sianidasi dan amalgamasi.
Amalgamasi merupakan proses ekstraksi emas dengan cara mencampur bijih emas dengan merkuri ( Hg ). Produk yang terbentuk adalah amalgam ( Au – Hg ). Amalgam adalah sebuah kombinasi atau campuran air raksa dengan logam lain atau dengan alloy. (Penggunaan raksa alloy atau amalgam pertama kali pada 1828, meskipun penggunaan secara luas teknik baru ini dicegah karena sifat air raksa yang beracun. Sekitar 1895 eksperimen yang dilakukan oleh GV Black menunjukkan bahwa amalgam aman digunakan, meskipun 100 tahun kemudian ilmuwan masih diperdebatkannya.)
proses amalgamasi merupakan proses kimia fisika, apabila amalgamnya dipanaskan, maka akan terurai menjadi elemen-elemen yaitu air raksa dan bullion emas. Amalgam dapat terurai dengan pemanasan di dalam sebuah retort, air raksanya akan menguap dan dapat diperoleh kembali dari kondensasi uap air raksa tersebut. Sementara Au-Ag tetap tertinggal di dalam retort sebagai logam. Selain sederhana cara pengolahannya dan murah biaya operasionalnya, metoda ini menjadi pilihan utama bagi pertambangan rakyat pada umumnya.
Sianida adalah proses pelarutan dan pemisahan emas dari larutan. Larutan yang biasa digunakan adalah Natrium Sianida(NaCN) dan Kalium Sianida (KCN). Walaupun penggunaan metode ini sama halnya dengan metode ekstraksi yang lain yang masih memiliki potensi dampak berupa efek beracunnya bagi pekerja dan lingkungan, ekstraksi emas dengan menggunakan metode leaching sianida saat ini telah menjadi proses utama ekstraksi emas dalam skala industri, karena metode ini menawarkan tehnologi yang lebih efektif dan efisien.
NB: cek gan bahaya Natrium sianida dan Kalium sianida
4.Refining
Refining, yaitu melakukan pengolahan logam kotor melalui proses kimia agar diperoleh tingkat kemurnian tinggi dengan tahapan smelting, pengecilan ukuran, dan parting (pemisahan). pada tahapan smelting menggunakan Flux formula, salah satunya Borax - Sodium Borate ( Na2B4O7. 10H2O ) sebagai bahan kimia tambahan untuk proses smelting. Fungsi borax dalam proses smelting yaitu mengikat kotoran penggangu selain logam ( slag / terak ). Sehingga ketika mencair, matte ( logam lelehan ) akan berada di bawah sedangkan bagian atas disebut slag / terak yang ditangkap oleh silika berupa semacam kaca yang mudah untuk dipecahkan.
NB: nggak kebayang gan banyak bgt bahan kimia yang berbahaya