aa.buleAvatar border
TS
aa.bule
Gunung Semeru, Pendaki Pemula, dan Bekal Persiapan
Setelah menonton 5cm, ada sedikit ketakutan yang saya rasakan ketika melihat “persiapan tempur” para pemain, yang diceritakan adalah orang-orang yang belum pernah mendaki gunung sebelumnya, yang akan menuju semeru. Tidak lain adalah terkait dengan persiapan dan perlengkapan yang mereka bawa ke Semeru. Persiapan yang kurang tepat tentunya akan sangat menyulitkan perjalanan. Oleh karena itu, saya ingin berbagi tips mengenai apa dan bagaimana yang sebaiknya (menurut saya) seorang pendaki pemula mempersiapkan dirinya untuk mendaki gunung:



1. Informasi Tempat Pendakian

Informasi adalah hal yang krusial yang perlu seorang pendaki perlukan. Tanpa informasi, perjalanan tidak akan mudah (walaupun bukan berarti tidak mungkin dilakukan). Seluk beluk informasi terkait tempat pendakian seperti; kondisi lapangan seperti apa, check point peristirahatan, danau atau tempat kita bisa mengisi kembali bekal minuman, dan berapa jarak perjalanan sampai ke titik tujuan adalah hal minimal yang perlu diketahui. Dan tentunya dengan adanya internet saat ini, akses untuk meraih informasi sudah bukan merupakan hal yang sulit dilakukan.


2. Persiapan Fisik

Setelah informasi kita peroleh, kita bisa mengukur jarak dan kemampuan fisik kita, untuk kemudian menyimpulkan fisik seperti apa yang kita perlukan untuk siap menempuh pendakian ke tempat tersebut. Hal paling minimal yang bisa kita lakukan adalah menjaga supaya kondisi fisik kita tetap prima; seperti tidur cukup, makan cukup, dan jogging/lari pagi. Bagaimana kalau saya memaksa tanpa persiapan? Saya jamin, hal paling minimal yang akan terjadi adalah badan kalian kaget, pegal-pegal, dan pendakian akan terasa sulit karena untuk bernafas saja kita sudah tergopoh-gopoh.


3. Persiapan Mental

Perjalanan pendakian itu tidak mudah, dan menguras tenaga. Siapkan mental kita dan ketahui apa tujuan yang ingin kita capai dari pendakian tersebut. Kekuatan mental biasanya diciptakan dari tujuan perjalanan, impian, pengorbanan yang sudah dilakukan, dan kalimat puitis penuh makna (cieeehh~).


4. Bekal Perlengkapan

Sambungan dari poin pertama untuk poin ketiga ini adalah: berapa lama waktu yang kalian butuhkan untuk perjalanan ini? Jumlah hari yang dibutuhkan akan menentukan seperti apa barang yang akan kalian bawa. Untuk lengkapnya mungkin bisa dilihat dari gambar di bawah ini;



a. Tas: Jumlah hari yang dibutuhkan bisa mempengaruhi jenis carrier yang bisa kita bawa. Untuk trip 2-3 hari, mungkin tas dengan ukuran 30-50 liter bisa menjadi pilihan. Untuk trip 3-5 hari, ukuran tas 50-80 liter. Untuk trip di atas 5 hari, ukuran tasnya bisa lebih dari 80 liter.

b. Perlengkapan naik gunung: Sleeping bag, matras (bila perlu), tenda, senter, kompas/gps, multipurpose knife, dan korek api (untuk bikin api), masker, trekking pole (bila perlu), jaket hujan, sarung tangan gunung, tissue basah, botol minum ukuran besar (rekomendasi: water bladder), trash bag (untuk membawa pulang sampah makanan yang dibawa mendaki)

c. Bekal Logistik : Makanan siap saji lebih diutamakan; sosis bungkus, rendang, dendeng, kornet, abon, nasi, makanan kaleng, dan tentu saja peralatan untuk memasak dan makan di atas gunung

d. Bekal Pribadi : Baju dan Celana. Baju bola cukup direkomendasikan ketika mendaki, karena bahannya tipis, ringan, dan menyerap keringat. Celana jeans tidak direkomendasikan, karena bahannya menyerap air, berat, dan dingin. Untuk celana saya merekomendasikan celana kargo (yang banyak sakunya) atau celana gunung.

Untuk persiapan malam dan udara yang dingin, siapkan jaket outer dan inner (polar/hangat), kaos kaki ekstra, rekomendasi kaos kaki bola yang tebal dan panjang. Bisa gunakan koyo tempel di telapak kaki dan tangan untuk menghangatkan diri ketika tidur.

e. Obat2an pribadi : Misalkan; Obat maag, obat sakit perut, obat pusing dan sakit kepala.

f. Makanan yang Mudah Diserap: Masuk kategori makanan yang mudah diraih, simple, dan kandungan energinya cepat diserap oleh tubuh. Madu, gula merah, pisang adalah rekomendasi dari saya. Kalau mau bawa minuman isotonic pun bisa jadi pilihan.


5. Mengatur Ritme Perjalanan


Apabila berjalan bersama rombongan dan teman-teman, mengatur ritme diperlukan supaya perjalanan lebih dinamis dan teratur. Karena sekali lagi, sebagai pemula, kita sendiri belum tahu sejauh mana kemampuan diri kita untuk mendaki dan perjalanan jauh ini. Juga apabila kita masih merasa kuat, kita harus mampu memaklumi rekan seperjalanan yang kecapaian dan butuh istirahat. Sebaiknya jangan takut untuk mengatakan kalau sudah kelelahan, beristirahat 3-5 menit cukup untuk kembali melanjutkan perjalanan. Contoh ritme yang bisa digunakan adalah berjalan 15-20 menit, istirahat 5 menit. Berhenti sementara di check point/pos – pos yang ada bisa juga menjadi pilihan. Berjalan sambil mengobrol untuk beberapa orang pun diyakini dapat menyembunyikan rasa lelah perjalanan, sehingga tidak terasa secapek kalau diam saja.


6. Ketahui Sumber Mata Air Terdekat

Menyambung dari poin satu mengenai informasi, mengetahui sumber mata air yang bisa diminum sangat penting, supaya kita tetap bisa melanjutkan perjalanan. Kebutuhan air yang kita perlukan untuk sekali jalan (1 hari) kurang lebih 1-2 liter.


7. Persiapan Pendakian Muncak


Pendakian ke puncak bukanlah hal mudah yang bisa kita lakukan dari titik terakhir. Secara umum, muncak adalah gabungan dari poin-poin sebelumnya. Siapkan fisik dengan istirahat yang cukup. Yakinkan diri untuk menggapai puncak. Siapkan perbekalan yang cukup untuk mendaki.

Untuk Gunung Semeru, biasanya para pendaki menyimpan banyak barang bawaannya di tenda mereka. Dan melanjutkan perjalanan hanya dengan membawa kamera, botol air minum (isi ulang air minum apabila dirasa perlu!), dan makanan yang mudah diserap tubuh, beberapa orang menggunakan trekking pole/tongkat kayu, supaya perjalanan mereka lebih mudah. Kalau dirasakan barang yang dibawa cukup banyak, kita bisa memasukkan barang-barang tersebut ke dalam tas yang isinya sudah dikeluarkan terlebih dahulu ke tenda.

*menambahkan poin ke-7, perlu diperhatikan sebelumnya seperti apa dan bagaimana status kondisi gunung semeru, apakah situasi dan statusnya memungkinkan untuk didaki sampai puncak atau tidak. Tidak bisa dipungkiri kondisi gunung yang aktif memiliki resiko yang besar untuk para pendaki. Sebut saja fakta di mana Soe Hok Gie, salah seorang tokoh aktivis Indonesia dan mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Indonesia, meninggal di Gunung Semeru pada tahun 1969 akibat menghirup asap beracun di Gunung Semeru. Dia meninggal bersama rekannya, Idhan Dhanvantari Lubis.

8. Mematuhi Peraturan Yang Berlaku

Jangan meninggalkan sampah non-organik yang anda buang, bawa turun kembali sampah yang anda bawa. Jangan membawa apapun kecuali hasil foto/video (biasanya orang-orang ada yang membawa pulang bunga edelweiss.

Demikian menurut saya, hal-hal yang perlu kita persiapkan untuk pendakian, sebagai pendaki pemula. Siapkan persiapan dengan matang, supaya kita tidak kesusahan dalam perjalanan. Mohon kritik dan tambahannya apabila dari teman-teman merasa masih ada yang kurang.

Sumber
______________________________________________________________

Berikut komentar dan rekomendasi dari agan-agan:

Spoiler for :


Kalau dari agan-agan ada yang penasaran dengan perjalanan cerita ane yang pemula ini mendaki Gunung Semeru untuk pertama kalinya, agan bisa cek di tulisan ini :

Diubah oleh aa.bule 27-07-2013 16:34
tata604
nona212
nona212 dan tata604 memberi reputasi
2
45.4K
191
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Outdoor Adventure & Nature Clubs
Outdoor Adventure & Nature Clubs
icon
2.9KThread4.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.