Pedagang Kaki Lima (PKL) di Jakarta menilai pemerintahan ibukota era Fauzi Bowo atau Foke lebih bagus daripada Joko Widodo atau Jokowi.
Para PKL menilai Jokowi lebih banyak melakukan penggusuran. "Enak zaman Foke, enggak ada namanya kita ditertibkan mau dipindah-pindah," kata salah satu PKL di Tanah Abang, Rohmat sebagaimana dikutip dari merdeka.com.
Kata Rohmat, pada kepemimpinan Jokowi, para PKL tergusur dan ada aturan yang sangat rumit. "Kalau yang sekarang mah ribet," tambahnya.
PKL lainnya di kawasan Tanah Abang pun menyetujui pendapat Rohmat bahwa di era Foke orang berdagang sangat tenang.
"Zaman Foke kita bisa bebas berdagang tanpa diusik," ujarnya.
Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menanggapinya dengan santai. Dia tak masalah warga lebih mencintai gaya kepemimpinan Foke, dari pada dirinya dan Jokowi .
"Sekarang Anda mau gubernur yang membiarkan Anda melanggar peraturan atau mau tegakkan peraturan?" kata Ahok di Balai Kota.
Makin diprotes, Ahok berjanji tetap mengedepankan tugasnya memberikan kenyamanan bagi warga Jakarta yang lebih banyak. Dia tak takut tantangan demi tantangan akan dia hadapi. TKP
PKL yang bilang begitu kayanya bukan orang Jakarte deh, gk mau ngedukung buat penertiban PKL yg ngabisin trotoar buat para pejalan kaki
Quote:
Pedagang kaki lima (PKL) di depan Pasar Tanah Abang Grosir B kembali berunjuk rasa. Mereka menuntut Jokowi dan Ahok memperbolehkan para PKL berdagang di sepanjang Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat.
Koordinator aksi Satio memperingatkan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI tersebut, jika tetap tidak diperbolehkan berjualan, maka mereka akan memperjuangkan nasib mereka. Dalam aksinya juga terpampang poster biru muda bertuliskan "Peringatan Buat Joko-Ahok. Kami Siap Mati Buat Bela Perut".
"Iya, Mas, ini seperti peringatan. Dari saya dan juga temen-temen PKL yang lain di sini. Semua punya kepentingan untuk hidup juga," ujar Satio di Jakarta, Senin (15/7/2013).
"Jadinya ya kami masih jualan juga, berani-beraniin saja, Mas," tambahnya.
Menurut Satio, demonstrasi ini terpaksa dilakukan oleh seluruh PKL, karena sudah 2 bulan lamanya tidak diperbolehkan berdagang oleh Pemprov DKI Jakarta.
"Ini bulan Ramadan, bentar lagi Lebaran, gimana kita mau dapat uang. Ini saja sudah 2 bulan kita pedagang tidak diperbolehkan berdagang. Karena menurut mereka (Jokowi-Ahok), berdagang di jalan bisa membuat kemacetan," kata Satio.
Pantauan Liputan6.com pukul 10.45 WIB, terlihat kurang lebih 100 PKL di sekitar pasar Tanah Abang berkumpul untuk melakukan orasi. Terlihat ada PKL yang berdiri untuk menyuarakan isi hatinya, ada juga PKL yang masih duduk di sekitar lapak-lapak mereka.
Spanduk dan poster juga turut serta dibawa oleh pengunjuk rasa. Rata-rata tulisannya mengecam kebijakan Pemprov DKI lantaran sudah mulai tidak pro kepada rakyat kecil. Terdapat juga anak-anak kecil di antara para pengunjuk rasa.
Untuk akses lalu lintas, aksi unjuk rasa tidak terlalu mengakibatkan kemacetan. Aksi demo ini hanya memakai sepertiga di pertigaan jalan di depan Pasar Tanah Abang Grosir B. (Sul/Sss). TKP
Diubah oleh boeladiegh 15-07-2013 07:17
0
3.8K
Kutip
42
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!