Agan agan tentunya pernah mendengar atau bahkan pernah menyaksikan musik organ tunggal khususnya musik dangdut yang biasanya ada di acara acara pernikahan atau event tertentu seperti kampanye partai dan lain lain.

Ada banyak jenis organ tunggal dangdutan seperti organ tunggal Pantura, Dangdut Koplo, organ tunggal Surabaya'an, organ tunggal tarlingan, termasuk candoleng doleng asal Sulawesi Barat.

Bicara soal organ tunggal dangdutan, biasanya juga identik dengan goyangan atau tarian erotis si penyanyi yang cenderung vulgar dan bisa dikategorikan sebagai aksi pornografi dan pornoaksi terselubung.

Meski tidak semua musik organ tunggal seperti itu, tetapi sudah menjadi rahasia umum bahwasanya di setiap acara musik organ tunggal khususnya dangdutan selalu ada penyanyi yang berpenampilan "buka bukaan". Ditambah lagi dengan goyangan erotis yang memacu syahwat para penontonnya.

Celakanya lagi, banyak acara musik dangdutan organ tunggal yang dihadirkan pada waktu dimana anak anak bisa turut menyaksikan acara tersebut. Seperti di acara acara pesta penikahan misalnya. Anak anak yang semestinya belum layak menyaksikan acara tersbut bisa dengan bebas menyaksikan tarian erotik termasuk (maaf) paha, bokong, dan belahan dada para artis panggungnya.

Belum lagi ketika banyak penonton yang naik ke atas panggung untuk melakukan saweran sambil memasukan lembaran uang ke dalam bagian tubuh tertentu si penyanyinya.

Jujur saja menurut ane ini benar benar sudah keterlaluan dan sulit ditoleransi. Inilah salah satu pendangkalan akhlaq dan moral generasi muda Indonesia yang telah dicekoki oleh hal hal yang semestinya tidak dilihat oleh mata mereka.

Cukuplah anak anak kita dicekoki oleh tayangan tayangan sinetron dan film film yang sama sekali tidak mendidik dan tidak berkualitas. Jangan lagi ditambah oleh aksi pornoaksi para pemilik dan penyanyi organ tunggal.