Quote:
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Di depan ratusan jemaah salat magrib Masjid Baiturrahman Denpasar, Bali, Ketua Dewan Masjid Indonesia, M Jusuf Kalla (JK), mengajak umat Islam di Bali, bersikap toleran terhadap penganut agama lain, terutama warga Hindu yang mayoritas di daerah wisata tersebut.
"Kalau subuh, sound system untuk azan dan mengaji tidak usah keras, karena tidak semua orang di sekitar masjid ini, bangun salat subuh. Ada banyak penganut agama lain. Jangan sampai mengganggu tidur dan istirahat mereka," kata JK.
Coba lihat di Mekkah, lanjut JK, mereka langsung adzan saja kalau subuh tidak pakai mengaji. Karena memang juga tidak ada haditsnya seperti itu. Jadi di Bali ini jangan sampai membaca Alquran dan azan subuh dengan suara keras hingga mengganggu ketenangan umat agama lain. "Itulah saya maksud silaturahmi atau toleransi umat beragama" kata JK.
Masjid itu tempat yang syahdu kata JK. Tempat orang menunaikan ibadah dan menciptakan ketenangan hati.
Begitulah kondisi yang harus dilalui umat Islam di Bali. Berbeda dengan daerah lain. Kalau di Jakarta atau di Makassar, ada gereja yang suara ibadah dan loncengnya keras sampai hingga mengganggu umat lain, tentu akan membuat keberatan pula.
Karena itu kata JK, kita harus saling memahami sebab dengan cara itulah toleransi beragama dapat dibangun
Saat ini di Denpasar terdapat 275 ribu penganut agama Islam, dari total 850 ribu penduduk. Total masjid dan musala khususnya di Denpasar sebanyak 19.
JK berkunjung ke Denpasar untuk meninjau pembangunan Mesjid Baiturrahman Denpasar.
Menurut Ketua DMI Provinsi Bali, Bambang Santoso, imbauan Ketua DMI Pusat, Jusuf Kalla, sangat bermanfaat bagi umat Islam di Bali dan juga bagi umat lain. Karena beliau-betul memberi solusi untuk menegakkan toleransi beragama di daerah ini.
sumber :
http://id.berita.yahoo.com/jk-di-bal...124422134.html
komen : umat muslim di pulau bali memang harus toleran dan gak boleh egois... disana mereka juga harus menghormati umat hindu yg menjadi mayoritas dan juga umat2 agama yg lain nya