Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyayangkan insiden pelemparan bus Persib Bandung oleh sekelompok pendukung Persija, yang menyebabkan pertandingan urung terlaksana.

Demikian dikatakan Jokowi -- sapaan Joko Widodo -- saat ditanya wartawan di Monas, terkait peristiwa anarkis suporter tak jauh dari tempat tim Persib menginap di Hotel Kartika Chandra, Jakarta Selatan, Sabtu (22/6/2013) sore,

Akibat aksi tersebut bus Persib rusak, sejumlah pemain terkena pecahan kaca yang dilempari bebatuan. Tim dari kota Bandung itu lalu memutuskan tidak ke Stadion Gelora Bung Karno sehingga pertandingannya melawan tuan rumah Persija batal.

"Seharusnya bisa berjalan dengan rukun, sehingga berikutnya kita bisa menyaksikan pertandingan bersama-sama," cetus Jokowi.

Pertandingan itu sendiri telah diputuskan digelar tanpa penonton, sebagaimana demikian izin yang diberikan pihak kepolisian.

Ditanya soal pertanggungjawaban mengenai perjanjian dengan Persija sebelumnya, bahwa tidak akan ada lagi pertandingan di ibukota yang rusuh, Jokowi menjawab singkat.

"Belum tahu. Nanti saya cek dulu, telepon ke Polda dulu."

sumber detik

update gambar





SEMOGA KEDEPANYA TIDAK AKAN TERULANGLAGI KEJADIAN SEPERTI INI.

UPDATE
Oknum Bobotoh Rusak Dua Mobil Pelat B di Dekat Gedung Sate Bandung

Bandung - Oknum bobotoh merusak dua mobil berpelat B atau asal Jakarta yang parkir di kawasan dekat Gedung Sate atau di Jalan Cimanuk dan Jalan Citarum. Massa beratribut serba biru dan berkaus Persib itu melempari mobil dengan kayu dan batu. Mobil-mobil itu rusak parah.

Insiden tersebut berlangsung sekitar pukul 19.30 WIB, Sabtu (22/6/2013). Mobil Honda Jazz silver bernopol B 1480 FFG tiba-tiba diserang seratusan oknum bobotoh yang menunggangi sepeda motor. Mobil terparkir di Jalan Cimanuk itu ditinggal pemiliknya, Burhanudin Jusuf (19), yang menikmati sajian kuliner di salah satu rumah makan.

Burhanudin sengaja tidak membawa mobil ke jalanan di Bandung lantaran mengetahui massa pendukung Persib berkeliaran. Ia pun memilih 'bersembunyi' di rumah makan bersama enam rekannya yang ikut mobil itu. Nahas, upaya menghindar malah menjadi korban keberingasan segelintir bobotoh.

"Tadi itu mobil lagi diparkir. Tiba-tiba ada seratusan orang pakai sepeda motor. Mereka berkaus biru Persib. Mobil dilempari batu dan kayu," ucap Burhanudin sewaktu membuat laporan di Mapolsek Bandung Wetan, Jalan Cihapit, Kota Bandung.

Sebelumnya, kata dia, salah satu pelaku sempat berhenti di dekat mobilnya. Pelaku curiga lantaran pelat nomor belakang mobil dihalangi seorang juru parkir. Pria dewasa beratribut Persib itu mengecek ke bagian depan mobil.

"Pelaku teriak, 'ini plat B'. Kemudian provokator itu memberi instruksi ke teman-temanya. Mobil saya langsung dirusak. Kejadiannya sekitar lima menit," tutur mahasiswa Unpad semester 4 yang mengambil jurusan Manajemen ini.

Burhanudin dan sohibnya hendak melawan. Namun warga sekitar menyuruhnya tidak bereaksi. Seratusan bobotoh bubar setelah warga sekitar melerai. Mobil milik orang tua pemuda tersebut mengalami kerusakan parah. Kaca belakang hancur berantakan. Kaca depan retak, dan body mobil penyok. Kaca sopir dan penumpang bagian depan pun bernasib serupa.

"Ini musibah. Saya berharap suporter Persib tidak mengulangi perusakan lagi di masa mendatang," ucap Burhanudin yang sudah menyampaikan informasi kepada orang tuanya di Cikarang perihal insiden perusakan itu.

Satu mobil lainnya yang parkir di Jalan Citarum turut diamuk pelaku diduga oknum bobotoh. Kaca bagian belakang dan depan mobil Toyota Yaris hitam bernopol B 1019 PFX ini pecah dilempar baru. Body mobil pun penyok-penyok diduga dihantam kayu.

Dua spion hancur dan terlepas dari dudukannya. Mobil tersebut diamankan di halaman Mapolsek Bandung Wetan. Sewaktu hendak dikonfirmasi, pemilik mobil tidak berada di tempat.

Belum diketahui pasti berapa jumlah mobil yang menjadi korban perusakan oknum bobotoh. Aksi brutal bobotoh diduga kuat buntut insiden perusakan bus pemain Persib di Jakarta yang hendak bertarung melawan Persija di Gelora Bung Karno (GBK).

Sore tadu, ribuan bobotoh menyesaki Jalan Pasteur untuk menanti kedatangan pemain Persib di Tol Pasteur. Namun bus rombongan skuad 'Maung Bandung' tak kunjung tiba lantara singgah di Karawang.

Bobotoh menunggu di Jalan Pasteur sempat berulah dan menyisir kendaraan plat B. Insiden pelemparan dan pemukulan mobil plat B pun tak terhindarkan. Namun peristiwa itu tidak merembet panjang setelah polisi dan beberapa pendukung Persib menenangkan massa.

SUMBER detik..com

INILAH EFEK KEJADIAN DI JAKARTA

UPDATE
Liputan6.com, Jakarta : Panpel Persija belum bisa memastikan soal tempat untuk pertandingan tunda Persija-Persib yang dijadwalkan akan bergulir, Rabu 28 Agustus mendatang. Menurut Ketua Panpel Persija, Hanifditya, ini dikarenakan keputusan dari PT Liga Indonesia terkait penjadwalan tersebut baru keluar.

"Karena keputusan baru keluar kemarin sore, kita masih menelaah jadwal dan tempat Persija lawan Persib. Saat ini, semua kemungkinan terbuka. Intinya kita ingin dan berusaha agar Persija tampil di Jakarta, tapi kita juga berusaha untuk bersikap taktis," tandasnya, Selasa (25/6/2013).

Seperti diketahui, PSSI melalui PT Liga Indonesia akhirnya menjadwal ulang pertandingan Persija-Persib. Menurut CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono, pihaknya menyerahkan soal keputusan tempat sepenuhnya kepada pihak Persija.

"Kita tunggu bagaimana panpel Persija mengatur ini. Jika sampai tidak terlaksana atau belum diputuskan, ini tentu jelek bagi mereka. Dan, kami harus mengambil keputusan soal itu. Karena ini laga kandang mereka jadi ini sepenuhnya keputusan Persija," ujar Joko.

Persija sendiri dipastikan akan menggelar laga kandang melawan Persita, Rabu 26 Juni dengan penonton. Menurut Hanifditya, pertandingan akan dilangsungkan pukul 19.00 WIB. Polda Metro Jaya, kata dia, mengimbau fans Persita tidak hadir di pertandingan itu. (*)

SUMBER
LIPUTAN6.COM