Liga Inggris: Newcastle Tipu Pemain Muslim di Timnya

Ketegangan antara Newcastle United dan lima pemain Muslim di timnya terus berlanjut. Setelah Papiss Cisse secara tegas ogah mengenakan kostum dengan logo Wonga musim depan, kali ini giliran Cheick Tiote yang akan maju menemui petinggi tim. Para pemain merasa tertipu karena sebelumnya Newcastle tak memberitahu mengenai Wonga dan bergerak di bidang apa perusahaan tersebut.

Oktober tahun lalu, Wonga dan Newcastle memang telah sepakat untuk menjalin kerjasama. Newcastle akan memajang logo Wonga di kostum tim sebagai sponsor utama dengan nilai kontrak 24 juta pounds selama empat musim.

Dan pada April lalu, Newcastle telah melakukan sesi foto menggunakan seragam baru Newcastle dengan logo Wonga untuk mempromosikan perusahaan tersebut. Itu dilakukan oleh seluruh skuad Newcastle, tak terkecuali lima pemain Muslimnya, yakni Cisse, Tiote, Moussa Sissoko, Massaido Haidara, dan Hatem Ben Arfa.

Saat itu kelimanya bersedia berfoto bersama logo Wonga karena mereka mengaku tak diberitahu manajemen mengenai profil Wonga dan hanya dijelaskan bahwa Wonga merupakan perusahaan yang “halal”.

Wonga sendiri adalah perusahaan yang bergerak dalam peminjaman uang. Nilai keuntungan yang mereka raih dalam usaha itu mencapai 4,214 persen tiap tahunnya. Padahal umat Muslim haram hukumnya mengambil keuntungan dari meminjamkan uang atau mendukung kegiatan seperti itu, seperti yang tertera dalam hukum syariah.

Cisse dengan tegas sudah menyampaikan unek-uneknya tersebut pada manajemen dan ia malah diancam akan dijual jika tetap bersikeras pada kehendaknya karena pemilik klub, Mike Ashley, khawatir apa yang dilakukan Cisse itu bisa merusak perjanjian dengan Wonga. Sementara Tiote baru akan menemui Derek Llambias selaku Chief Executive Newcastle.

Permasalahan antara Newcastle dan kelima pemainnya itu sampai mengundang perhatian dari PFA. Deputy Chief PFA, Bobby Barnes, meminta agar cepat ditemukan solusi atas masalah di tubuh The Magpies.

“Jika seseorang merasa ada sesuatu yang sangat tidak sesuai dengan keyakinannya, maka harus cepat ditemukan solusi untuk mengatasinya.”