- Beranda
- The Lounge
Foto - Foto Meriahnya Pembukaan PRJ Monas
...
TS
jakartapeduli
Foto - Foto Meriahnya Pembukaan PRJ Monas
Berikut ini adalah foto - foto Meriahnya Pembukaan "PRJ Monas" yang diselenggarakan oleh PEMPROV DKI JAKARTA pada tanggal 14 - 16 Juni 2013.
Pekan Produk Kreatif Daerah (PPKD) 2013 resmi dibuka.
Acara dibuka dengan pertunjukan seni tari Betawi.
Tari Betawi 'Kembang Taru' dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta memeriahkan pembukaan Pekan Produk Kreatif Daerah (PPKD) 2013.
Para penari terlihat begitu lincah menari.
Peragaan busana juga turut memeriahkan pembukaan Pekan Produk Kreatif Daerah (PPKD) 2013.
Sejumlah tarian ditampilkan dalam pembukaan Pekan Produk Kreatif Daerah (PPKD) 2013.
Pertunjukan tari tradisional dilakukan di depan panggung utama Pekan Produk Kreatif Daerah 2013 Provinsi DKI Jakarta.
Ahok menyaksikan peragaan busana yang ditampilkan untuk memeriahkan pembukaan Pekan Produk Kreatif Daerah 2013.
SUMBER
Berikut ini adalah kumpulan artikel tentang "PRJ Monas"
'PRJ Monas' Gratis, Pengunjung Membludak
Jakarta - Pembukaan pesta rakyat atau Pekan Produk Kreatif Daerah (PPKD) DKI Jakarta alias 'PRJ Monas' yang mulai digelar hari ini diserbu pengunjung. Pantauan detikFinance, jumlah pengunjung membludak.
"Pengunjungnya ramai banget, kayaknya sudah ribuan ya dari siang sampai sekarang. Buku tamu saja sudah habis 6 buku, itu yang ngisi paling cuma 30% saja," kata seorang panitia kepada detikFinance, di pembukaan Pekan Produk Kreatif Daerah 2013 Provinsi DKI Jakarta dengan tema Kreativitas Tanpa Batas untuk Jakarta Baru, di Lapangan Monas, Jakarta, Jumat (14/6/2013).
Pesta rakyat gratis ini diselenggarakan bukan hanya sebagai ajang pagelaran produk-produk dan kesenian budaya saja, melainkan untuk lebih menjangkau masyarakat kelas menengah bawah agar bisa menikmati konsep Pekan Raya Jakarta (PRJ) ala Jokowi ini.
"Tujuannya sih biar merakyat kan gratis," katanya.
Salah seorang pengunjung bernama Ida (38), asal Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat ini mengaku, dirinya penasaran tentang pesta rakyat ala Jokowi ini. Tak tanggung-tanggung, ia membawa serta 18 anggota keluarganya mengunjungi Monas.
"Saya pengen tahu saja katanya ramai, katanya gratis, iya gratis ternyata, ada di Monas bagus, gratis ongkosnya terjangkau. Ini menengah ke bawah dari pada ke PRJ. Kita bawa 18 orang. Seru banget, ada takut ada seneng, ada hantu-hantuan soalnya, sudah gratis enak lagi," terangnya.
Hal serupa diungkapkan Sefty (22), warga asal Grogol, Jakarta Barat ini sengaja datang ke pesta rakyat Monas untuk sekadar bersenang-senang.
"Pengen jalan-jalan saja katanya ada PRJ di Monas, katanya pindah kesini gratis. Beda ya PRJ di sana (Kemayoran) sama di sini, kalau di sana lebih ke jual barang, kalau di sini lebih ke kesenian dan hiburan. Enak di sini, di sana ngabisin duit, kalau di sini seneng-seneng," katanya.
Hal lain diungkapkan oleh Rini (30), wanita asal Depok ini mengaku, pesta rakyat yang diadakan di Monas ini masih banyak kekurangan seperti minimnya produk-produk yang dipamerkan atau pun kuliner yang disajikan.
"Pengen tahu kayak gimana. Tapi produk yang dipamerkan sedikit ya mungkin karena baru percobaan. Produknya harus lebih menarik dan dibanyakin. Snack-snack nya kurang banget kalau dibandingin dengan PRJ. Ramai banget ya mungkin karena space-nya terbatas," ujarnya.
Pekan Produk Kreatif Daerah 2013 Provinsi DKI Jakarta ini digelar mulai tanggal 14-16 Juni 2013 mulai pukul 09 pagi sampai 10 malam.
Ada PRJ ala Monas, Masih Banyak yang Belum Tahu
JAKARTA, KOMPAS.com — Acara PPKD atau Pekan Produk Kreatif Daerah yang disebut-sebut merupakan embrio pesta rakyat Jakarta tampaknya masih minim sosialisasi. Meski digelar pada Jumat (14/6/2013) sore ini di kawasan Monumen Nasional atau Monas, masih banyak warga DKI Jakarta yang tidak mengetahuinya.
Marghareta Sari (24), warga Jakarta Selatan, salah satunya. Meski dia bekerja di salah satu perusahaan yang berposisi dekat dengan kawasan Monas, tempat penyelenggaraan PPKD, dia mengaku tak mengetahui hal tersebut.
"Kalau PRJ (Pekan Raya Jakarta) di Kemayoran saya tahu, tapi kalau nanti sore yang di Monas beneran enggak tahu," ujarnya kepada Kompas.com, saat dijumpai di kawasan Jalan Merdeka Selatan, Jumat pagi.
Hal senada juga diungkapkan Aris (28), salah seorang pedagang kopi keliling di kawasan Jalan Kebon Sirih. Dia tahu sejak kemarin bahwa kawasan Monas kerap dimasuki truk berisi alat-alat pesta, yakni tenda, tiang besi, meja kayu, serta set tata suara.
"Saya kira ada acara kayak biasa aja. Enggak tau kalau itu ternyata PRJ-nya Jokowi. Kan emang biasa kan ada acara di Monas," tambah Aris.
Sementara itu, Teguh Dani (42), warga Jakarta Pusat, mengaku mendukung ide Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta menggelar pesta rakyat untuk warga Ibu Kota, termasuk menyelenggarakan PPKD yang disebut-sebut embrio pesta rakyat itu. Namun, ide cemerlang itu pun harus disertakan dengan sosialisasi yang kuat agar masyarakat Jakarta mengetahui dan ikut menikmatinya juga.
"Apa susahnya nempelin poster, nampilin di TV, siarin di radio. Jadi kesannya kan kurang siap aja. Ngerinya banyak yang enggak tahu," ujarnya.
Wacana perpindahan PRJ dari area Kemayoran ke pelataran Monas diwacanakan Pemprov DKI, beberapa waktu lalu. Pemprov DKI melihat PRJ kehilangan roh karakter Betawi atas keberadaan stan-stan industri raksasa di PRJ yang menggeser produk kebudayaan Betawi.
Pemprov DKI melihat perlu digelar HUT DKI yang memiliki ciri Betawi. Sebagai uji coba, Pemprov DKI akan menggelar acara PPKD di kawasan Monas dari 14 hingga 16 Juni 2013.
Sesuai rencana, acara itu akan dimulai pada pukul 09.00 WIB hingga 21.00 WIB. Dalam acara yang tidak dipungut biaya itu, acara-acara unik diselenggarakan, mulai workshop, akrobat jalanan, parade nona jamu, teater Betawi, pencak silat, lenong Betawi, tari-tarian, dan wayang.
Ahok : Pesta Rakyat di Monas untuk Menengah ke Bawah
JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan tetap menyelenggarakan pesta rakyat Jakarta di Monumen Nasional (Monas) pada Juli 2013. Ini bukan pesta tandingan Pekan Raya Jakarta karena ditujukan untuk mengakomodasi usaha kecil.
"Hari Jumat ini, kita mau meresmikan Pekan Produk Kreatif Daerah (PPKD). Kita mau lihat dulu PPKD jalannya seperti apa dan Juli nanti ada lagi kegiatannya lain lagi," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Rabu (12/6/2013).
Ia mengatakan, saat ini Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sedang merancang konsep pesta rakyat ala Pemprov DKI. Jokowi berencana mengembalikan konsep awal Pekan Raya Jakarta (PRJ) saat di bawah kepemimpinan mantan Gubernur DKI Ali Sadikin. Basuki membantah bahwa Pemprov DKI membuat sebuah pesta rakyat tandingan PRJ yang diselenggarakan PT JIExpo di Kemayoran, Jakarta Pusat.
"PRJ sekarang kan kayak expo tingkat dunia untuk menengah ke atas. Konsep yang Pak Gubernur mau kan dapat menampung (usaha) mikro menengah ke bawah," kata Basuki.
Ia menjelaskan, kawasan Monas dipilih sebagai tempat penyelenggaraan pesta rakyat tersebut karena lahan di kawasan itu adalah milik Pemprov DKI. Monas juga merupakan landmark kebanggaan Ibu Kota. Ia menyebutkan, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Monas pun telah menyetujui konsep yang ditawarkan Pemprov DKI untuk menyelenggarakan pesta rakyat di Monas.
Pelaku Usaha PRJ Kemayoran Kepincut `PRJ Monas`
Liputan6.com, Jakarta : Sudah 9 hari Pekan Raya Jakarta (PRJ) atau Jakarta Fair 2013 digelar di Arena PRJ Kemayoran, Jakarta Pusat. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyebut, PRJ Kemayoran merupakan ajang pesta bagi industri-industri besar, bukan bagi Usaha Menengah Kecil-Menangah (UMKM).
Sejumlah pelaku usaha di PRJ Kemayoran mengaku keberatan dengan tarif sewa yang dikenakan PT Jakarta Internasional Expo (JIExpo). Mereka dikenakan tarif untuk stand sebesar Rp 2,5 juta per meter untuk 32 hari penyelenggaraan.
Seorang pedagang kaos, Sensen (35) mengatakan, harga tarif tersebut bagi dirinya terlalu mahal. "Kemahalan mas," kata Sensen saat berbincang dengan Liputan6.com di Hall B2, Arena PRJ, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (14/6/2013).
Harga itu terlalu mahal, karena dirinya menjual kaos-kaos dagangannya di bawah harga standar di pasaran. Misalnya, untuk kaos klub-klub sepakbola dengan kualitas grade original AAA seharga Rp 130 ribu.
"Jual segitu saja masih ditawar. Kalau di pasaran harganya Rp 150 ribu. Makanya, untungnya tipis, jadi mau mengembalikan modal buat harga sewa stand sulit dikejar," ujar perempuan beranak 2 itu.
Stand Sensen tersebut berukuran 9 meter persegi. Sehingga tarif yang dikenakan untuk 32 hari adalah Rp 22,5 juta. "Itu belum pajaknya," kata dia.
"Sudah begitu tiket masuk PRJ mahal. Kalau orang kaya, iya bisa masuk, tapi untuk orang miskin? Saya sih mau saja PRJ dipindahin ke Monas, apalagi katanya yang PRJ tandingan itu kita nggak perlu bayar sewa," ucap dia.
Fitriah (32) juga mengeluhkan hal yang sama. Dirinya harus membayar Rp 20 juta untuk 32 hari penyelenggaraan untuk menyewa stand batiknya seukuran 8 meter. "Dan kita mau menarik minat pengunjung harus mematok harga di bawah pasaran. Kalau kemahalan, nanti nggak ada yang mau beli, kemurahan kita nggak ada untung. Makanya saya dukung yang di Monas, kan katanya gratis," papar Fitriah.
PT JIExpo mengenakan tarif Rp 2,5 juta per meter untuk stand UKM selama 32 hari penyelenggaraan. Direktur Marketing PT Jakarta Internasional (JI Expo), Ralph Scheunemann menyatakan tarif tersebut sudah termasuk murah.
"Sudah murah. Tapi kalau untuk 5 hari penyelenggaraan itu Rp 1,5 juta per meter," ujar Ralph di Arena PRJ Kemayoran, Jumat (14/6/2013).
Sementara, pameran yang bertajuk Pekan Produk Kreatif Daerah (PPKD) 2013 sudah resmi dibuka Pemerintah Provinsi DKI di kawasan Monas, Jakarta Pusat, pada Jumat sore ini. Konsep pameran ini berbeda dengan PRJ atau Jakarta Fair yang saat ini tengah digelar di Kemayoran Jakarta.
Acara ini sengaja digelar untuk pameran berbagai produk usaha kecil dan menengah (UKM). Sehingga lebih murah dan terjangkau oleh masyarakat luas. Ada sekitar 80 UKM yang mengikuti pameran ini. Baik peserta maupun pengunjung pameran tidak dipungut biaya apapun alias gratis. (Ali/Mut)
Kerak Telor Siap Sambut Pengunjung `PRJ Tandingan` di Monas
Liputan6.com, Jakarta : Pagelaran Pameran Produk Kreatif Daerah (PPKD) DKI Jakarta akan segera dibuka di Monas, Jakarta Pusat. Masyarakat dapat dengan bebas menikmati apa yang disajikan dalam 'PRJ tandingan' ini secara gratis. Untuk menyambut kedatangan para pengunjung, barisan panganan khas Betawi sudah berjajar rapi. Salah satunya kerak telor.
Kerak telor kembali membumi sejak 'kemarahan' Jokowi melihat minimnya tempat bagi penjual kerak telor di Jakarta Fair, Kemayoran, Jakarta Pusat. Selain itu, penganan khas lainnya juga sudah siap menyambut.
Ketua Perhimpunan Masyarakat Kuliner Betawi, Diah Wati mengatakan ada sekitar 40 pedagang kerak telor yang memeriahkan acara kali ini. Dan mereka tidak dipungut biaya.
"Sekarang sudah ada 40 pedagang yang juga anggota kita. Mereka tidak dipungut biaya sama sekali. Hanya untuk sewa truk membawa peralatan saja Rp 100 ribu," jelas Diah di lokasi, Jakarta, Jumat (14/6/2013).
Selain kerak telor, berbagai penganan khas Betawi lainnya juga sudah siap disajikan. Misalnya toge goreng, selendang mayang, godok Betawi, nasi uduk, kue talam, kue lupis, dan bir pletok.
"Semua sudah kami siapkan untuk memeriahkan acara ini. Jadi para pengunjung bisa melihat kembali makanan khas Betawi yang sudah lama hilang," lanjutnya.
Diah berharap, dengan adanya acara ini, kuliner Betawi dapat lebih eksis di tengah kian banyaknya makanan daerah lain dan Internasional yang masuk ke Ibukota.
"Kami ingin makanan Betawi bisa eksis lagi. Sekarang kan sudah mulai terpinggirkan. Dan kami ingin lewat acara ini makanan Betawi bisa muncul lagi," harap Diah. (Ali/Sss)
`PRJ Monas` Pas dengan Jokowi yang Merakyat
Liputan6.com, Jakarta : PT JIExpo menilai acara 'PRJ Tandingan' atau Pekan Produk Kreatif Daerah (PPKD) yang diadakan Gubernur DKI Jakarta Jokowi merupakan pameran yang dipindah dari Balai Kartini. Ketua Panitia Penyelenggara PPKD Andi Baso pun membenarkan hal tersebut.
"Acara ini memang sebelumnya diselenggarakan di Balai Kartini. Mungkin Pak Jokowi ingin acaranya tidak indoor. Jadi diselenggarakan di sini," kata Andi di arena PPKD di Kawasan Silang Monas, Jumat (14/6/2013).
Dia menjelaskan, rencana untuk memindahkan PPKD ke Monas sudah dicetuskan sebelum Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta. Dengan adanya Jokowi sebagai nahkoda pemerintahan Ibukota, rencana ini menjadi sesuai dengan karakternya yang lebih merakyat.
"Ini sudah direncanakan sebelum Pak Jokowi jadi gubernur. Jadi pas, karena Pak Jokowi kan nggak mau yang resmi-resmi," ungkap Andi.
PPKD yang diselenggarakan untuk ketiga kalinya ini, lanjut dia, diikuti oleh 125 peserta dari berbagai UKM di bidang kreatif, komunitas, dan sekolah yang memiliki karya kreatif. Semua peserta tidak dipungut biaya alias gratis.
"Sebenarnya kita tidak ada target, karena ini non-profit. Yang penting UKM bisa maju dan lebih kreatif. Masyarakat juga lebih banyak yang datang karena gratis," tutup Andi.
PPKD berlangsung selama 3 hari pada 14-16 Juni ini diselenggarakan sebagai persiapan dikembalikannya PRJ ke kawasan Monas pada tahun 2014 mendatang.
Mengingat ditilik sisi sejarah, pada tahun 1968, PRJ pertama kali memang dihelat di Monas. Namun karena peserta dan pengunjung terus bertambah, maka sejak tahun 1992, PRJ dipindahkan ke kawasan Kemayoran. (Riz/Mut)
Sekian informasi seputar PRJ Monas atau istilah resminya Pekan Produk Kreatif Daerah DKI Jakarta 2013 yg akan digelar 14 -16 Juni 2013 di Monas...
Salam Jakarta
SUMBER
Foto - Foto kemeriahan PRJ Monas Hari kedua
15 Juni 2013 menjadi hari kedua pergelaran "PRJ MONAS" berikut ini adalah foto - foto terkait pergelaran acara PRJ MONAS tersebut
begitu masuk area monas , kita akan disambut oleh gapura bertulisan "Pekan Produk kreatif Daerah DKI Jakarta 2013" dengan tagline " I Love Jakarta"
Lalu selepas melewati gapura itu kita akan menjumpai ATM Mobile milik Bank DKI
Lalu begitu kita memasuki area PRJ Monas kita akan menjumpai stand - stand menjual makanan2 tradisional betawi
Nah setelah melewati stand penjual makanan kita akan segera memasuki tenda utama PRJ Monas berisi berbagi produk UKM
Nah ada karya unik hasil kerajinan UKM yaitu berupa lukisan Pak Ahok dari Kulit Telur..
Dan ada juga lukisan Pak Habibie dan Ainun dari kulit telur
dan setelah melewati area stand produk - produk UKM kita akan disambut oleh kilauan cahaya dari panggung utama...
dan setelah tiba di depan panggung utama PRJ Monas, kita akan segera disambut oleh dua MC keren yg telah disiapkan oleh PEMPROV DKI JAKARTA
acara dibuka oleh 2 MC PRJ Monas dengan sebuah quiz yg libatkan 10 orang pengunjung
QUIZ pun dimulai... dan ternyata QUIZnya yaitu JOGET, yg paling gila jogetnya dia yg menang ....
setelah selesai QUIZ, acara selanjutnya adalah tarian betawi ..
Dan acara selanjutnya adalah pegelaran lenong betawi oleh komunitas teater betawi
disela - sela pegelaran lenong betawi juga ditampilkan atraksi pencat silat ala betawi
Lalu setelah pegelaran silat dilanjutkan dengan atraksi pendekar betawi yg memperagakan atraksi tongkatnya...
setelah selesai atraksi pendekar betawi, lenong betawi pun dilanjutkan..
Nah itulah sekilas tentang kemeriahan PRJ Monas hari kedua.. dan 16 Juni 2013 merupakan hari terakhir PRJ Monas. Yuk yg belum datang segera datang dan rasakan sensasi pesta rakyat yg sesungguhnya...
Untuk yg ingin datang ke PRJ Monas disarankan untuk TIDAK menggunakan kendaraan pribadi karena kondisi parkir sekitar monas yg penuh, lebih baik gunakan busway saja. bila menggunakan busway silahkan berhenti di halte busway bank indonesia
Pekan Produk Kreatif Daerah (PPKD) 2013 resmi dibuka.
Acara dibuka dengan pertunjukan seni tari Betawi.
Tari Betawi 'Kembang Taru' dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta memeriahkan pembukaan Pekan Produk Kreatif Daerah (PPKD) 2013.
Para penari terlihat begitu lincah menari.
Peragaan busana juga turut memeriahkan pembukaan Pekan Produk Kreatif Daerah (PPKD) 2013.
Sejumlah tarian ditampilkan dalam pembukaan Pekan Produk Kreatif Daerah (PPKD) 2013.
Pertunjukan tari tradisional dilakukan di depan panggung utama Pekan Produk Kreatif Daerah 2013 Provinsi DKI Jakarta.
Ahok menyaksikan peragaan busana yang ditampilkan untuk memeriahkan pembukaan Pekan Produk Kreatif Daerah 2013.
SUMBER
Quote:
Berikut ini adalah kumpulan artikel tentang "PRJ Monas"
Quote:
'PRJ Monas' Gratis, Pengunjung Membludak
Jakarta - Pembukaan pesta rakyat atau Pekan Produk Kreatif Daerah (PPKD) DKI Jakarta alias 'PRJ Monas' yang mulai digelar hari ini diserbu pengunjung. Pantauan detikFinance, jumlah pengunjung membludak.
"Pengunjungnya ramai banget, kayaknya sudah ribuan ya dari siang sampai sekarang. Buku tamu saja sudah habis 6 buku, itu yang ngisi paling cuma 30% saja," kata seorang panitia kepada detikFinance, di pembukaan Pekan Produk Kreatif Daerah 2013 Provinsi DKI Jakarta dengan tema Kreativitas Tanpa Batas untuk Jakarta Baru, di Lapangan Monas, Jakarta, Jumat (14/6/2013).
Pesta rakyat gratis ini diselenggarakan bukan hanya sebagai ajang pagelaran produk-produk dan kesenian budaya saja, melainkan untuk lebih menjangkau masyarakat kelas menengah bawah agar bisa menikmati konsep Pekan Raya Jakarta (PRJ) ala Jokowi ini.
"Tujuannya sih biar merakyat kan gratis," katanya.
Salah seorang pengunjung bernama Ida (38), asal Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat ini mengaku, dirinya penasaran tentang pesta rakyat ala Jokowi ini. Tak tanggung-tanggung, ia membawa serta 18 anggota keluarganya mengunjungi Monas.
"Saya pengen tahu saja katanya ramai, katanya gratis, iya gratis ternyata, ada di Monas bagus, gratis ongkosnya terjangkau. Ini menengah ke bawah dari pada ke PRJ. Kita bawa 18 orang. Seru banget, ada takut ada seneng, ada hantu-hantuan soalnya, sudah gratis enak lagi," terangnya.
Hal serupa diungkapkan Sefty (22), warga asal Grogol, Jakarta Barat ini sengaja datang ke pesta rakyat Monas untuk sekadar bersenang-senang.
"Pengen jalan-jalan saja katanya ada PRJ di Monas, katanya pindah kesini gratis. Beda ya PRJ di sana (Kemayoran) sama di sini, kalau di sana lebih ke jual barang, kalau di sini lebih ke kesenian dan hiburan. Enak di sini, di sana ngabisin duit, kalau di sini seneng-seneng," katanya.
Hal lain diungkapkan oleh Rini (30), wanita asal Depok ini mengaku, pesta rakyat yang diadakan di Monas ini masih banyak kekurangan seperti minimnya produk-produk yang dipamerkan atau pun kuliner yang disajikan.
"Pengen tahu kayak gimana. Tapi produk yang dipamerkan sedikit ya mungkin karena baru percobaan. Produknya harus lebih menarik dan dibanyakin. Snack-snack nya kurang banget kalau dibandingin dengan PRJ. Ramai banget ya mungkin karena space-nya terbatas," ujarnya.
Pekan Produk Kreatif Daerah 2013 Provinsi DKI Jakarta ini digelar mulai tanggal 14-16 Juni 2013 mulai pukul 09 pagi sampai 10 malam.
Quote:
Ada PRJ ala Monas, Masih Banyak yang Belum Tahu
JAKARTA, KOMPAS.com — Acara PPKD atau Pekan Produk Kreatif Daerah yang disebut-sebut merupakan embrio pesta rakyat Jakarta tampaknya masih minim sosialisasi. Meski digelar pada Jumat (14/6/2013) sore ini di kawasan Monumen Nasional atau Monas, masih banyak warga DKI Jakarta yang tidak mengetahuinya.
Marghareta Sari (24), warga Jakarta Selatan, salah satunya. Meski dia bekerja di salah satu perusahaan yang berposisi dekat dengan kawasan Monas, tempat penyelenggaraan PPKD, dia mengaku tak mengetahui hal tersebut.
"Kalau PRJ (Pekan Raya Jakarta) di Kemayoran saya tahu, tapi kalau nanti sore yang di Monas beneran enggak tahu," ujarnya kepada Kompas.com, saat dijumpai di kawasan Jalan Merdeka Selatan, Jumat pagi.
Hal senada juga diungkapkan Aris (28), salah seorang pedagang kopi keliling di kawasan Jalan Kebon Sirih. Dia tahu sejak kemarin bahwa kawasan Monas kerap dimasuki truk berisi alat-alat pesta, yakni tenda, tiang besi, meja kayu, serta set tata suara.
"Saya kira ada acara kayak biasa aja. Enggak tau kalau itu ternyata PRJ-nya Jokowi. Kan emang biasa kan ada acara di Monas," tambah Aris.
Sementara itu, Teguh Dani (42), warga Jakarta Pusat, mengaku mendukung ide Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta menggelar pesta rakyat untuk warga Ibu Kota, termasuk menyelenggarakan PPKD yang disebut-sebut embrio pesta rakyat itu. Namun, ide cemerlang itu pun harus disertakan dengan sosialisasi yang kuat agar masyarakat Jakarta mengetahui dan ikut menikmatinya juga.
"Apa susahnya nempelin poster, nampilin di TV, siarin di radio. Jadi kesannya kan kurang siap aja. Ngerinya banyak yang enggak tahu," ujarnya.
Wacana perpindahan PRJ dari area Kemayoran ke pelataran Monas diwacanakan Pemprov DKI, beberapa waktu lalu. Pemprov DKI melihat PRJ kehilangan roh karakter Betawi atas keberadaan stan-stan industri raksasa di PRJ yang menggeser produk kebudayaan Betawi.
Pemprov DKI melihat perlu digelar HUT DKI yang memiliki ciri Betawi. Sebagai uji coba, Pemprov DKI akan menggelar acara PPKD di kawasan Monas dari 14 hingga 16 Juni 2013.
Sesuai rencana, acara itu akan dimulai pada pukul 09.00 WIB hingga 21.00 WIB. Dalam acara yang tidak dipungut biaya itu, acara-acara unik diselenggarakan, mulai workshop, akrobat jalanan, parade nona jamu, teater Betawi, pencak silat, lenong Betawi, tari-tarian, dan wayang.
Quote:
Ahok : Pesta Rakyat di Monas untuk Menengah ke Bawah
JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan tetap menyelenggarakan pesta rakyat Jakarta di Monumen Nasional (Monas) pada Juli 2013. Ini bukan pesta tandingan Pekan Raya Jakarta karena ditujukan untuk mengakomodasi usaha kecil.
"Hari Jumat ini, kita mau meresmikan Pekan Produk Kreatif Daerah (PPKD). Kita mau lihat dulu PPKD jalannya seperti apa dan Juli nanti ada lagi kegiatannya lain lagi," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Rabu (12/6/2013).
Ia mengatakan, saat ini Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sedang merancang konsep pesta rakyat ala Pemprov DKI. Jokowi berencana mengembalikan konsep awal Pekan Raya Jakarta (PRJ) saat di bawah kepemimpinan mantan Gubernur DKI Ali Sadikin. Basuki membantah bahwa Pemprov DKI membuat sebuah pesta rakyat tandingan PRJ yang diselenggarakan PT JIExpo di Kemayoran, Jakarta Pusat.
"PRJ sekarang kan kayak expo tingkat dunia untuk menengah ke atas. Konsep yang Pak Gubernur mau kan dapat menampung (usaha) mikro menengah ke bawah," kata Basuki.
Ia menjelaskan, kawasan Monas dipilih sebagai tempat penyelenggaraan pesta rakyat tersebut karena lahan di kawasan itu adalah milik Pemprov DKI. Monas juga merupakan landmark kebanggaan Ibu Kota. Ia menyebutkan, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Monas pun telah menyetujui konsep yang ditawarkan Pemprov DKI untuk menyelenggarakan pesta rakyat di Monas.
Quote:
Pelaku Usaha PRJ Kemayoran Kepincut `PRJ Monas`
Liputan6.com, Jakarta : Sudah 9 hari Pekan Raya Jakarta (PRJ) atau Jakarta Fair 2013 digelar di Arena PRJ Kemayoran, Jakarta Pusat. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyebut, PRJ Kemayoran merupakan ajang pesta bagi industri-industri besar, bukan bagi Usaha Menengah Kecil-Menangah (UMKM).
Sejumlah pelaku usaha di PRJ Kemayoran mengaku keberatan dengan tarif sewa yang dikenakan PT Jakarta Internasional Expo (JIExpo). Mereka dikenakan tarif untuk stand sebesar Rp 2,5 juta per meter untuk 32 hari penyelenggaraan.
Seorang pedagang kaos, Sensen (35) mengatakan, harga tarif tersebut bagi dirinya terlalu mahal. "Kemahalan mas," kata Sensen saat berbincang dengan Liputan6.com di Hall B2, Arena PRJ, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (14/6/2013).
Harga itu terlalu mahal, karena dirinya menjual kaos-kaos dagangannya di bawah harga standar di pasaran. Misalnya, untuk kaos klub-klub sepakbola dengan kualitas grade original AAA seharga Rp 130 ribu.
"Jual segitu saja masih ditawar. Kalau di pasaran harganya Rp 150 ribu. Makanya, untungnya tipis, jadi mau mengembalikan modal buat harga sewa stand sulit dikejar," ujar perempuan beranak 2 itu.
Stand Sensen tersebut berukuran 9 meter persegi. Sehingga tarif yang dikenakan untuk 32 hari adalah Rp 22,5 juta. "Itu belum pajaknya," kata dia.
"Sudah begitu tiket masuk PRJ mahal. Kalau orang kaya, iya bisa masuk, tapi untuk orang miskin? Saya sih mau saja PRJ dipindahin ke Monas, apalagi katanya yang PRJ tandingan itu kita nggak perlu bayar sewa," ucap dia.
Fitriah (32) juga mengeluhkan hal yang sama. Dirinya harus membayar Rp 20 juta untuk 32 hari penyelenggaraan untuk menyewa stand batiknya seukuran 8 meter. "Dan kita mau menarik minat pengunjung harus mematok harga di bawah pasaran. Kalau kemahalan, nanti nggak ada yang mau beli, kemurahan kita nggak ada untung. Makanya saya dukung yang di Monas, kan katanya gratis," papar Fitriah.
PT JIExpo mengenakan tarif Rp 2,5 juta per meter untuk stand UKM selama 32 hari penyelenggaraan. Direktur Marketing PT Jakarta Internasional (JI Expo), Ralph Scheunemann menyatakan tarif tersebut sudah termasuk murah.
"Sudah murah. Tapi kalau untuk 5 hari penyelenggaraan itu Rp 1,5 juta per meter," ujar Ralph di Arena PRJ Kemayoran, Jumat (14/6/2013).
Sementara, pameran yang bertajuk Pekan Produk Kreatif Daerah (PPKD) 2013 sudah resmi dibuka Pemerintah Provinsi DKI di kawasan Monas, Jakarta Pusat, pada Jumat sore ini. Konsep pameran ini berbeda dengan PRJ atau Jakarta Fair yang saat ini tengah digelar di Kemayoran Jakarta.
Acara ini sengaja digelar untuk pameran berbagai produk usaha kecil dan menengah (UKM). Sehingga lebih murah dan terjangkau oleh masyarakat luas. Ada sekitar 80 UKM yang mengikuti pameran ini. Baik peserta maupun pengunjung pameran tidak dipungut biaya apapun alias gratis. (Ali/Mut)
Quote:
Kerak Telor Siap Sambut Pengunjung `PRJ Tandingan` di Monas
Liputan6.com, Jakarta : Pagelaran Pameran Produk Kreatif Daerah (PPKD) DKI Jakarta akan segera dibuka di Monas, Jakarta Pusat. Masyarakat dapat dengan bebas menikmati apa yang disajikan dalam 'PRJ tandingan' ini secara gratis. Untuk menyambut kedatangan para pengunjung, barisan panganan khas Betawi sudah berjajar rapi. Salah satunya kerak telor.
Kerak telor kembali membumi sejak 'kemarahan' Jokowi melihat minimnya tempat bagi penjual kerak telor di Jakarta Fair, Kemayoran, Jakarta Pusat. Selain itu, penganan khas lainnya juga sudah siap menyambut.
Ketua Perhimpunan Masyarakat Kuliner Betawi, Diah Wati mengatakan ada sekitar 40 pedagang kerak telor yang memeriahkan acara kali ini. Dan mereka tidak dipungut biaya.
"Sekarang sudah ada 40 pedagang yang juga anggota kita. Mereka tidak dipungut biaya sama sekali. Hanya untuk sewa truk membawa peralatan saja Rp 100 ribu," jelas Diah di lokasi, Jakarta, Jumat (14/6/2013).
Selain kerak telor, berbagai penganan khas Betawi lainnya juga sudah siap disajikan. Misalnya toge goreng, selendang mayang, godok Betawi, nasi uduk, kue talam, kue lupis, dan bir pletok.
"Semua sudah kami siapkan untuk memeriahkan acara ini. Jadi para pengunjung bisa melihat kembali makanan khas Betawi yang sudah lama hilang," lanjutnya.
Diah berharap, dengan adanya acara ini, kuliner Betawi dapat lebih eksis di tengah kian banyaknya makanan daerah lain dan Internasional yang masuk ke Ibukota.
"Kami ingin makanan Betawi bisa eksis lagi. Sekarang kan sudah mulai terpinggirkan. Dan kami ingin lewat acara ini makanan Betawi bisa muncul lagi," harap Diah. (Ali/Sss)
Quote:
`PRJ Monas` Pas dengan Jokowi yang Merakyat
Liputan6.com, Jakarta : PT JIExpo menilai acara 'PRJ Tandingan' atau Pekan Produk Kreatif Daerah (PPKD) yang diadakan Gubernur DKI Jakarta Jokowi merupakan pameran yang dipindah dari Balai Kartini. Ketua Panitia Penyelenggara PPKD Andi Baso pun membenarkan hal tersebut.
"Acara ini memang sebelumnya diselenggarakan di Balai Kartini. Mungkin Pak Jokowi ingin acaranya tidak indoor. Jadi diselenggarakan di sini," kata Andi di arena PPKD di Kawasan Silang Monas, Jumat (14/6/2013).
Dia menjelaskan, rencana untuk memindahkan PPKD ke Monas sudah dicetuskan sebelum Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta. Dengan adanya Jokowi sebagai nahkoda pemerintahan Ibukota, rencana ini menjadi sesuai dengan karakternya yang lebih merakyat.
"Ini sudah direncanakan sebelum Pak Jokowi jadi gubernur. Jadi pas, karena Pak Jokowi kan nggak mau yang resmi-resmi," ungkap Andi.
PPKD yang diselenggarakan untuk ketiga kalinya ini, lanjut dia, diikuti oleh 125 peserta dari berbagai UKM di bidang kreatif, komunitas, dan sekolah yang memiliki karya kreatif. Semua peserta tidak dipungut biaya alias gratis.
"Sebenarnya kita tidak ada target, karena ini non-profit. Yang penting UKM bisa maju dan lebih kreatif. Masyarakat juga lebih banyak yang datang karena gratis," tutup Andi.
PPKD berlangsung selama 3 hari pada 14-16 Juni ini diselenggarakan sebagai persiapan dikembalikannya PRJ ke kawasan Monas pada tahun 2014 mendatang.
Mengingat ditilik sisi sejarah, pada tahun 1968, PRJ pertama kali memang dihelat di Monas. Namun karena peserta dan pengunjung terus bertambah, maka sejak tahun 1992, PRJ dipindahkan ke kawasan Kemayoran. (Riz/Mut)
Sekian informasi seputar PRJ Monas atau istilah resminya Pekan Produk Kreatif Daerah DKI Jakarta 2013 yg akan digelar 14 -16 Juni 2013 di Monas...
Salam Jakarta
SUMBER
Quote:
Foto - Foto kemeriahan PRJ Monas Hari kedua
15 Juni 2013 menjadi hari kedua pergelaran "PRJ MONAS" berikut ini adalah foto - foto terkait pergelaran acara PRJ MONAS tersebut
begitu masuk area monas , kita akan disambut oleh gapura bertulisan "Pekan Produk kreatif Daerah DKI Jakarta 2013" dengan tagline " I Love Jakarta"
Lalu selepas melewati gapura itu kita akan menjumpai ATM Mobile milik Bank DKI
Lalu begitu kita memasuki area PRJ Monas kita akan menjumpai stand - stand menjual makanan2 tradisional betawi
Nah setelah melewati stand penjual makanan kita akan segera memasuki tenda utama PRJ Monas berisi berbagi produk UKM
Nah ada karya unik hasil kerajinan UKM yaitu berupa lukisan Pak Ahok dari Kulit Telur..
Dan ada juga lukisan Pak Habibie dan Ainun dari kulit telur
dan setelah melewati area stand produk - produk UKM kita akan disambut oleh kilauan cahaya dari panggung utama...
dan setelah tiba di depan panggung utama PRJ Monas, kita akan segera disambut oleh dua MC keren yg telah disiapkan oleh PEMPROV DKI JAKARTA
acara dibuka oleh 2 MC PRJ Monas dengan sebuah quiz yg libatkan 10 orang pengunjung
QUIZ pun dimulai... dan ternyata QUIZnya yaitu JOGET, yg paling gila jogetnya dia yg menang ....
setelah selesai QUIZ, acara selanjutnya adalah tarian betawi ..
Dan acara selanjutnya adalah pegelaran lenong betawi oleh komunitas teater betawi
disela - sela pegelaran lenong betawi juga ditampilkan atraksi pencat silat ala betawi
Lalu setelah pegelaran silat dilanjutkan dengan atraksi pendekar betawi yg memperagakan atraksi tongkatnya...
setelah selesai atraksi pendekar betawi, lenong betawi pun dilanjutkan..
Nah itulah sekilas tentang kemeriahan PRJ Monas hari kedua.. dan 16 Juni 2013 merupakan hari terakhir PRJ Monas. Yuk yg belum datang segera datang dan rasakan sensasi pesta rakyat yg sesungguhnya...
Untuk yg ingin datang ke PRJ Monas disarankan untuk TIDAK menggunakan kendaraan pribadi karena kondisi parkir sekitar monas yg penuh, lebih baik gunakan busway saja. bila menggunakan busway silahkan berhenti di halte busway bank indonesia
Diubah oleh jakartapeduli 16-06-2013 02:21
0
64.1K
Kutip
916
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
924.5KThread•88.5KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya