TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Agenda pemilihan presiden tahun 2014 mendatang diprediksi akan menjadi arena pertarungan dua tokoh besar, Joko Widodo atau Jokowi versus Gita Wirjawan.

Kalau kita mau objektif menilai peluang-peluang kandidat capres yang ada saat ini, suka tidak suka maka Jokowi memang telah mengungguli semua kandidat yang ada.

Baik itu Prabowo, Wiranto, Megawati Soekarnoputri, Aburizal Bakrie, sudah tertinggal jauh elektabilitasnya dengan Jokowi. Kalau pun ada yang bisa menantang Jokowi sebagai pesaing yang kuat, hanya mungkin menunggu hasil dari pemenang konvensi capres partai Demokrat.

"Dari sejumlah peserta yang mungkin mengikuti konvensi capres partai Demokrat, nama Gita Wirjawan patut diperhitungkan akan memenangkan konvensi capres partai Demokrat. Selain dekat dengan SBY, Gita juga memiliki kelebihan lainnya, yaitu tokoh muda, berwawasan luas, memiliki modal, dan juga tampang yang mendukung," kata Board of Advisor Center for Strategic and International Studies(CSIS), Jeffrie Geovanie dalam pernyataannya yang diterima Tribunnews, Minggu(19/5/2013).

Bila itu terjadi kata Jeffrie proses perjalanan konvensi dan kemudian kemenangan atas konvensi akan menjadi modalitas besar buat Gita Wirjawan muncul sebagai penantang serius Jokowi.
"Kita tunggu saja, apakah pilpres 2014 akankah menjadi pertarungan jagonya Megawati yaitu Jokowi berhadapan dengan jagonya SBY, tentu bila mampu memenangkan konvensi capres partai demokrat, yaitu Gita Wirjawan. Tidak lama lagi,"kata Jeffrie.

Sementara itu, Peneliti Maarif Institute Jakarta, Endang Tirtana mengatakan pertarungan kandidat-kandidat presiden tahun 2014 mendatang diprediksi akan berlangsung seru. Terlebih lagi rivalitas antara Jokowi dan Gita Wirjawan.
"Pertarungan akan semakin menarik karena misalnya nama baru seperti Jokowi, elektabilitasnya melebihi tokoh-tokoh politik senior di tanah air. Begitu juga dengan Prabowo yang setiap waktu menunjukkan peningkatan elaktibilitas yang semakin tinggi.

Tokoh lain seperti Gita Wirjawan juga mulai menunjukkan keseriusannya untuk ikut bertarung di 2014. Semua calon cukup potensial untuk menang jika memanfaatkan momentum ini dengan baik,"ujarnya.

Tidak hanya perebutan kursi nomor satu di Indonesia, Endang juga melihat aroma kompetisi yang seru memperebutkan posisi wakil presiden. Nama-nama seperti Dahlan Iskan, Mahfud MD, dan Hary Tanoesoedibjo bisa jadi akan merubah peta kekuatan politik 2014.
"Mari kita tunggu wajah-wajah baru yang segar dalam pentas politik nasional dalam bursa pemilihan Capres-Wapres 2014. Semoga kehadiran mereka akan menjadi harapan baru untuk membangun indonesia yang lebih baik,"ujarnya.
link

baguss
dua tokoh muda untuk 2014
mereka berdua berpasangan ataupun bersaing itu sama-sama bagus.
yg jelas kalau persaingan utamanya di dua tokoh ini, itu menandakan peningkatan kualitas sistem demokrasi kita.
kenapa?
karena untuk menjadi capres kedepannya tidak perlu jadi penguasa partai.
udah gak jamannya penguasa partai otomatis dapat tiket nyapres.
good bye Mega,ARB,Prabowo,Wiranto,HR