- Beranda
- The Lounge
Pak Ahok: "Apa Perlu Komnas HAM Saya Kasih Kuliah Umum???
...
TS
y4ntz
Pak Ahok: "Apa Perlu Komnas HAM Saya Kasih Kuliah Umum???
jujur gan ane malu kadang sama bangsa kita ini, ngak bisa ngebedain mana kebenaran mana yg bukan
mungkin adik2 agan yang masih SD aja ngerti mana yang benar mana yang salah??
simak aj gan langsung beritanya:
mungkin adik2 agan yang masih SD aja ngerti mana yang benar mana yang salah??
simak aj gan langsung beritanya:
Quote:
Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com — Basuki Tjahaja Purnama menganggap Komnas HAM tidak mengerti arti dari hak asasi manusia. Mereka, kata Wakil Gubernur DKI Jakarta, malah membela orang yang menzalimi warga bantaran Waduk Pluit.
"Apa perlu saya kasih kuliah umum kepada mereka tentang arti HAM itu apa. Nanti kalau jadi kuliah umum, ya, saya jelaskan HAM itu apa kepada mereka," kata Basuki di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (16/5/2013).
Basuki mengungkapkan, sebenarnya Pemprov menyediakan rusun yang dilengkapi dengan kulkas, televisi, tempat tidur, serta meja dan kursi untuk makan. Saat mendengar hal tersebut, mereka sangat antusias dan berebut untuk bisa mendapatkan unit rusun.
Namun, ketika Basuki mengeluarkan surat perjanjian, mereka segera mundur satu per satu. Basuki menjelaskan, dalam surat perjanjian tersebut, warga akan dikenai sanksi kalau mereka menyewakan kembali rumah susun. Sanksi yang ada di surat perjanjian tersebut berupa kurungan penjara selama enam tahun.
Setelah membaca SP tersebut, warga banyak yang mengurungkan niatnya. "Ya, itu, kan, berati mereka mencoba untuk menyewakan kembali unit rusunnya. Kalau enggak, pasti mau kalau sudah disediakan unit rusun," kata Basuki.
Basuki melanjutkan, warga yang tinggal di bantaran Waduk Pluit kebanyakan ingin menyewakan kembali rumah susunnya. Untuk itu, mereka tidak mau melakukan negosiasi. Mereka mengangap sebagai orang yang dizalimi, padahal pada dasarnya, mereka sendirilah yang menzalimi orang lain.
Basuki menambahkan, warga bantaran Waduk Pluit tidak mau meninggalkan wilayah tersebut karena dibekingi oleh pengusaha. Untuk itu, Basuki merasa Komnas HAM membela orang yang salah dan membiarkan ratusan ribu warga Jakarta mengalami banjir jika musim hujan tiba.
"Hebatnya, mereka dibantu oleh Komnas HAM yang terhormat. Merasa melanggar HAM. Padahal, mesti ditinjau ulang, tuh, pengertiannya Komnas HAM tentang HAM," katanya.
"Apa perlu saya kasih kuliah umum kepada mereka tentang arti HAM itu apa. Nanti kalau jadi kuliah umum, ya, saya jelaskan HAM itu apa kepada mereka," kata Basuki di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (16/5/2013).
Basuki mengungkapkan, sebenarnya Pemprov menyediakan rusun yang dilengkapi dengan kulkas, televisi, tempat tidur, serta meja dan kursi untuk makan. Saat mendengar hal tersebut, mereka sangat antusias dan berebut untuk bisa mendapatkan unit rusun.
Namun, ketika Basuki mengeluarkan surat perjanjian, mereka segera mundur satu per satu. Basuki menjelaskan, dalam surat perjanjian tersebut, warga akan dikenai sanksi kalau mereka menyewakan kembali rumah susun. Sanksi yang ada di surat perjanjian tersebut berupa kurungan penjara selama enam tahun.
Setelah membaca SP tersebut, warga banyak yang mengurungkan niatnya. "Ya, itu, kan, berati mereka mencoba untuk menyewakan kembali unit rusunnya. Kalau enggak, pasti mau kalau sudah disediakan unit rusun," kata Basuki.
Basuki melanjutkan, warga yang tinggal di bantaran Waduk Pluit kebanyakan ingin menyewakan kembali rumah susunnya. Untuk itu, mereka tidak mau melakukan negosiasi. Mereka mengangap sebagai orang yang dizalimi, padahal pada dasarnya, mereka sendirilah yang menzalimi orang lain.
Basuki menambahkan, warga bantaran Waduk Pluit tidak mau meninggalkan wilayah tersebut karena dibekingi oleh pengusaha. Untuk itu, Basuki merasa Komnas HAM membela orang yang salah dan membiarkan ratusan ribu warga Jakarta mengalami banjir jika musim hujan tiba.
"Hebatnya, mereka dibantu oleh Komnas HAM yang terhormat. Merasa melanggar HAM. Padahal, mesti ditinjau ulang, tuh, pengertiannya Komnas HAM tentang HAM," katanya.
Pak Ahok: :Enggak Heran Komnas HAM Berebut Camry
Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com — Basuki Tjahaja Purnama mempertanyakan kapabilitas Komnas HAM karena membela pengusaha di Waduk Pluit. Menurutnya, mereka tidak mengerti arti hak asasi manusia (HAM), apalagi waktu pertama kali diangkat sempat berebut Toyota Camry.
"Makanya, saya bilang, Komnas HAM mau bela ini? Bela orang seperti ini (pengusaha di Waduk Pluit)? Saya meragukan HAM itu apa? Enggak heran bisa berebut mobil Camry itu Komnas HAM," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (16/5/2013).
Menurutnya, kalau Komnas HAM mengerti arti hak asasi manusia, mereka tidak akan membela pengusaha yang berkuasa di Waduk Pluit. Di Waduk Pluit tersebut, memang ada pengusaha alat berat dan pengusaha yang menyewakan lahan milik Pemprov DKI tersebut.
Basuki melanjutkan, lahan yang digunakan pun tidak tanggung-tanggung. Pengusaha alat berat menguasai hampir 2 hektar tanah di bantaran waduk, sedangkan pengusaha yang mengontrakkan kembali lahannya menguasai lahan hampir 6.000 meter.
"Mereka enggak mau digusur dan memanfaatkan warga lain untuk jadi tamengnya," kata Basuki.
Untuk itu, Basuki melihat Komnas HAM kurang memahami arti hak asasi manusia. Terlebih lagi, beberapa saat setelah dilantik beberapa bulan lalu, sempat terjadi kekisruhan karena ingin mendapatkan mobil dinas berupa Toyota Camry.
"Heran saya sama anggota Komnas HAM kalau enggak ngerti HAM karena mobil Camry aja bisa berebut. Itu yang saya masalah gitu loh kalo Komnas HAM seperti ini. Siapa yang langgar HAM? Sedangkan data kita komplet tentang warga di bantaran waduk," kata Basuki.
Kalau Komnas HAM seperti ini, Basuki bersedia memberikan kuliah umum untuk membahas pengertian HAM. Dengan begitu, mereka tidak akan membela pengusaha yang malah menzalimi rakyat. "Kita sudah tahu Waduk Pluit. Sudah masuk sekian lama," katanya.
"Makanya, saya bilang, Komnas HAM mau bela ini? Bela orang seperti ini (pengusaha di Waduk Pluit)? Saya meragukan HAM itu apa? Enggak heran bisa berebut mobil Camry itu Komnas HAM," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (16/5/2013).
Menurutnya, kalau Komnas HAM mengerti arti hak asasi manusia, mereka tidak akan membela pengusaha yang berkuasa di Waduk Pluit. Di Waduk Pluit tersebut, memang ada pengusaha alat berat dan pengusaha yang menyewakan lahan milik Pemprov DKI tersebut.
Basuki melanjutkan, lahan yang digunakan pun tidak tanggung-tanggung. Pengusaha alat berat menguasai hampir 2 hektar tanah di bantaran waduk, sedangkan pengusaha yang mengontrakkan kembali lahannya menguasai lahan hampir 6.000 meter.
"Mereka enggak mau digusur dan memanfaatkan warga lain untuk jadi tamengnya," kata Basuki.
Untuk itu, Basuki melihat Komnas HAM kurang memahami arti hak asasi manusia. Terlebih lagi, beberapa saat setelah dilantik beberapa bulan lalu, sempat terjadi kekisruhan karena ingin mendapatkan mobil dinas berupa Toyota Camry.
"Heran saya sama anggota Komnas HAM kalau enggak ngerti HAM karena mobil Camry aja bisa berebut. Itu yang saya masalah gitu loh kalo Komnas HAM seperti ini. Siapa yang langgar HAM? Sedangkan data kita komplet tentang warga di bantaran waduk," kata Basuki.
Kalau Komnas HAM seperti ini, Basuki bersedia memberikan kuliah umum untuk membahas pengertian HAM. Dengan begitu, mereka tidak akan membela pengusaha yang malah menzalimi rakyat. "Kita sudah tahu Waduk Pluit. Sudah masuk sekian lama," katanya.
yg ngak penting begini diurus
pernyataan dari komnas HAM gan
Komnas HAM: Jokowi Prioritaskan Pencitraan Ketimbang Urus Warga
Komnas HAM: Jokowi Prioritaskan Pencitraan Ketimbang Urus Warga
Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com - Terkait mangkirnya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dari pemanggilan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) untuk yang kedua kalinya, Komisioner bidang Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM, Siane Indriyani menyesalkan mangkirnya Jokowi. Terlebih, tak ada pemberitahuan dari Pemprov DKI kepada Komnas HAM terkait batalnya Jokowi menemui warga bantaran Waduk Pluit.
"Intinya, kami menyesalkan tidak ada pemberitahuan dari Pemprov DKI," kata Siane, ketika dihubungi wartawan, Kamis (16/5/2013). Siane menceritakan kalau puluhan warga bantaran Waduk Pluit rela menunggu kedatangan Jokowi hingga lebih dari tiga jam lamanya.
Mangkirnya Jokowi untuk yang kedua kalinya, membuatnya semakin yakin kalau Jokowi tidak serius dalam mengurusi warganya. Bahkan, ia berpendapat kalau Jokowi lebih memilih untuk menghadiri sebuah acara pencitraan dirinya dibanding diskusi terbuka untuk mencari jalan keluar terbaik permasalahan relokasi warga bantaran Waduk Pluit Jakarta Utara.
"Kami semakin yakin kalau Jokowi ini tidak sungguh-sungguh mengurusi warganya. Kami sesalkan, dia tidak ada prioritas untuk mengurusi rakyat, malah terus mengurusi pencitraannya," tegas Siane.
Komnas HAM, kata dia, telah melakukan pemanggilan dengan melayangkan surat sebanyak dua kali. Pemanggilan pertama pada tanggal 8 Mei 2013 dan Jokowi tidak menghadirinya. Pemanggilan yang kedua, pada 16 Mei 2013, Jokowi kembali mangkir.
Siane mengharapkan Jokowi dapat memberikan klarifikasi terkait pengaduan warga yang diintimidasi oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Intimidasi tersebut mulai dari calo-calo yang selalu menawar rumah warga untuk dibongkar, serta Brimob dan Oknum TNI yang ikut menambah keresahan warga dengan turut berjaga di sekitar Waduk Pluit.
Hal lain yang ingin disampaikan adalah pernyataan-pernyataan Wagub Basuki Tjahaja Purnama yang memojokkan warga dengan tuduhan Komunis dan rakyat miskin yang tidak tahu diri.
Dalam agenda yang dirilis oleh Pemprov DKI, seharusnya Jokowi menghadiri diskusi terbuka bersama warga bantaran Waduk Pluit di Gedung Komnas HAM, Latuharhary, pada pukul 14.00 WIB. Namun, tak disangka Jokowi justru lebih memilih untuk menghadiri acara selanjutnya, yaitu memberikan kuliah umum kepada mahasiswa Universitas Tarumanegara.
Rencananya, Jokowi akan mendatangi Komnas HAM seusai ia memberikan kuliah umum, namun karena alasan data-data Waduk Pluit yang lupa dibawa, Jokowi akhirnya membatalkan kehadirannya berdiskusi di Komnas HAM.
"Intinya, kami menyesalkan tidak ada pemberitahuan dari Pemprov DKI," kata Siane, ketika dihubungi wartawan, Kamis (16/5/2013). Siane menceritakan kalau puluhan warga bantaran Waduk Pluit rela menunggu kedatangan Jokowi hingga lebih dari tiga jam lamanya.
Mangkirnya Jokowi untuk yang kedua kalinya, membuatnya semakin yakin kalau Jokowi tidak serius dalam mengurusi warganya. Bahkan, ia berpendapat kalau Jokowi lebih memilih untuk menghadiri sebuah acara pencitraan dirinya dibanding diskusi terbuka untuk mencari jalan keluar terbaik permasalahan relokasi warga bantaran Waduk Pluit Jakarta Utara.
"Kami semakin yakin kalau Jokowi ini tidak sungguh-sungguh mengurusi warganya. Kami sesalkan, dia tidak ada prioritas untuk mengurusi rakyat, malah terus mengurusi pencitraannya," tegas Siane.
Komnas HAM, kata dia, telah melakukan pemanggilan dengan melayangkan surat sebanyak dua kali. Pemanggilan pertama pada tanggal 8 Mei 2013 dan Jokowi tidak menghadirinya. Pemanggilan yang kedua, pada 16 Mei 2013, Jokowi kembali mangkir.
Siane mengharapkan Jokowi dapat memberikan klarifikasi terkait pengaduan warga yang diintimidasi oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Intimidasi tersebut mulai dari calo-calo yang selalu menawar rumah warga untuk dibongkar, serta Brimob dan Oknum TNI yang ikut menambah keresahan warga dengan turut berjaga di sekitar Waduk Pluit.
Hal lain yang ingin disampaikan adalah pernyataan-pernyataan Wagub Basuki Tjahaja Purnama yang memojokkan warga dengan tuduhan Komunis dan rakyat miskin yang tidak tahu diri.
Dalam agenda yang dirilis oleh Pemprov DKI, seharusnya Jokowi menghadiri diskusi terbuka bersama warga bantaran Waduk Pluit di Gedung Komnas HAM, Latuharhary, pada pukul 14.00 WIB. Namun, tak disangka Jokowi justru lebih memilih untuk menghadiri acara selanjutnya, yaitu memberikan kuliah umum kepada mahasiswa Universitas Tarumanegara.
Rencananya, Jokowi akan mendatangi Komnas HAM seusai ia memberikan kuliah umum, namun karena alasan data-data Waduk Pluit yang lupa dibawa, Jokowi akhirnya membatalkan kehadirannya berdiskusi di Komnas HAM.
sumber
Diubah oleh y4ntz 16-05-2013 15:14
0
8.1K
Kutip
107
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
922.7KThread•82.1KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru