Tangerang– Untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga profesional di bidang penerbangan, Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug akan meningkatkan kapasitas jumlah siswa yang belajar di sekolah tersebut, terutama jurusan penerbang. Jika sebelumnya Curug hanya mampu menerima sekitar 250 siswa penerbang per angkatan, akan ditambah jumlahnya demi mencukupi kebutuhan akan tenaga penerbang di Indonesia yang mencapai 4000 orang hingga tahun 2015 mendatang.

“Kalau saat ini STPI mampu menerima sekitar 250 siswa penerbang yang terbagi dalam 5 kelas, akan kita tambah sekitar 2 sampai 3 kelas lagi per angkatan,” ujar Royke Poluan, KaUr Humas STPI Curug pada Runway Aviation, Selasa (30/04).

“Jika kita memakai patokan lulus tes masuk STPI di angka 70, siswa saat ini paling rendah berada di angka 78. Kalaupun kita pakai angka kelulusan tes di 75, bisa sampai 10 kelas dalam satu angkatan. Ini khan berarti siswanya bagus-bagus,” jelasnya.

Untuk mencapai target itu, STPI telah mendatangkan 12 pesawat latih Piper Warrior untuk melengkapi 6 pesawat serupa yang sudah beroperasi. Saat ini pesawat-pesawat tersebut sedang dalam proses perakitan untuk kemudian segera digunakan dalam pelatihan siswa penerbang. Selain Piper Warrior, Curug juga menggunakan pesawat latih Piper Dakota dan TB-10 Tobago, kesemuanya berjenis piston single engine.

Selain menambah pesawat, untuk mencukupi akan tenaga penerbang di Indonesia, Royke menambahkan bahwa STPI akan membuka sekolah penerbangan di Surabaya, Jawa Timur dalam waktu dekat. Dan juga pihaknya telah melakukan survei di beberapa lokasi di Pulau Sumatera seperti di Sibolga dan Rengat, Pekanbaru.

“Saat ini sedang dilatih 12 instruktur untuk persiapan sekolah di Surabaya,” jelasnya. Hal ini dikarenakan wilayah udara Curug sudah tidak mencukupi untuk pelatihan penerbangan terkait padatnya aktifitas lalu lintas udara di Bandara Soekarno-Hatta.

Royke lebih lanjut menjelaskan bahwa saat ini Curug telah menjadi “one stop aviation training“, dimana saat ini seluruh aktifitas yang ada di bandara sudah mampu dididik di sekolah penerbangan tertua di Indonesia ini.

“Apapun kebutuhan tugas di bandara, kita sudah mampu laksanakan pendidikannya disini,” tegasnya.