Selamat malam agan kaskuser semua.Kali ini ane mau nyoba keluarin unek unek ane tentang pendidikan di negara kita gan.Mungkin bersifat objektif sesuai sudut pandangan ane sendiri,,tapi semoga bukan hanya ,kita sama sama bisa lihat realita nya disekitar kita.
Yang pertama ane mau bahas adalah:
- Kurikulum. Kurikulum pendidikan kita selalu bergonta ganti hampir 1 x dalam 4 tahun gan.Yang ane permasalahkan adalah kurikulum yang katanya semakin tinggi namun tidak demikian dalam realitanya di dunia pendidikan.Kita ambil saja contoh pengalihan dari KBK(Kurikulum Berbasis Kompetensi) ke Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.Apa yang membedakan KBK dengan KTSP?Ane akan coba bahas dengan penerapan lgsg aja gan.Kurikulum KBK ,Guru(Pengajar) dituntut mengambil peran penuh dalam PBM yakni menyampaikan materi dan menjelaskan materi tersebut,artinya guru bertindak sebagai aktor yang ONE MAN SHOW tidak jauh berbeda dengan kurikulum sebelumnya yakni Kurikulum 94.Guru bersifar sentral sebagai sumber belajar.Sedangkan dalam KTSP,guru dituntut menjadi fasiltator ,artinya hanya mengarahkan siswa,sehingga siswa lah yang mengambil peran aktif dalam belajar(biasanya lewat diskusi kelompok,searching internet,dll).Apa yang menjadi permaaslahan disini?Siswa tetaplah jadi siswa,yang masih harus dapat bimbingan.BIla mereka diberi tanggungjawab seperti itu,yang ada mereka seperti "ANAK AYAM KEHILANGAN INDUK NYA"bingung dan gak tahu arah.Akhirnya yg ada alih alih untuk berdiskusi belajar,malah ngerumpi gak kharuan.Mereka salah?Mereka salah karena terjebak dalam SISTIM yang tidak jelas maksudnya.Sepertinya pemerintah harus sesekali melihat daerah paling tertinggal di Indonesia ,aga mereka tidak asal membuat suatu program terkesan berat sebelah.Bagaimana mungkin sistim tersebut bisa diterima oleh mereka saudaara kita yg tinggal amsih dipedalaman yang kadang tidak menikmati listrik sama sekali?SEBUAH SISTIM YANG SANGAT KONYOL.

- Hal kedua yang mau ane bahas adalah UN.Tidak bermaksud menakuti atau menjatuhkan mental para adik adik kita yang dalam waktu dekat akan menghadapi UN setaraf SMP dan SMA.Ujian Nasional,Ujian yang berlaku serentak se-Indonesia,berlangsung selama 3 hari,hanya 3 MATA PELAJARAN PLUS MATA PELAJARAN POKOK JURUSAN(IPA ATAU IPS BAGI SETARAF SMA).
"Bagaimana mungkin pendidikan yang anda jalani 3 tahun,ditentukan secara absolut dalam 3 hari?".Ya,ini lah menjadi pertanyaan kekesalan dari para peserta ujian nasional.Bisa anda bayangkan bagaimana perjuangan 3 tahun dipertaruhkan dalam ujian 3 hari dengan resiko anda lulus(bisa melanjut)anda tak lulus(malu setengah mati,ngulang lagi,kejar paket,dlsb).Sebuah standard yang sangat tidak manusiawi menurut ane.Menciptakan sebuah pengkelasan sosial yang baru yang terlalu ekstrim yang berpengaruh pada kejiwaan seseorang.Padahal banyak alternatif lain selain UN yakni UAS dan PENARIKAN NILAI RATA RATA PER SEMESTER SEKOLAH.Ane kira ini lebih layak.Alasan terkuat ane adalah TIDAK SEMUA DAERAH,BAHKAN LEBIH SPESIFIKNYA TIDAK SEMUA SEKOLAH MENDAPAT PERHATIAN YANG SAMA MENGENAI PENDIDIKAN DARI PEMERINTAH. Bagaimana mungkin diterapkan sebuah standard universal bagi sebuah dunia yang tidak mendapat pelayanan merata.?Apakah yang iddapat oleh mereka sudara kita di daerah tertinggal sama dengan yang mereka dapat di daerah kota yg tersentuh fasilitas mewah pendidikan??Bahkan plus les,bimbingan, dlsb?Spertinya Pmerintah acuh dengan hal ini, MIRIS SEKALI

-Program Pendidikan Gratis.Ane berani meyimpulkan WTF dengan program ini.Kenapa?Pendidikan gratis tidak akan pernah menjamin pendidikan kita bisa maju.Sadarakah mereka dengan pengaruh nya dilapangan?Pendidikan gratis bagi sekolah negri malah sangat ironis dari tujuan nya.Banyak staf pengajar (ane tidak katakan semua),masih bermental pengecut(maff kalo terlalu kasar menyinggung profesi ini).Akan muncul sebuah stigma pemikiran"mereka tidak menggaji saya kok,gaji saya dari atasan,bahkan mereka tidak bayar disini".Ini lah pemikiran p[aling miris yang muncul bagi kebanyakan orang dalam profesi ini,sehingga cenderung tidak ada keseriusan untuk membimbing para siswa.
Kemudian kembali ane berpikir,apakah dengan program tersebut pemerintah membayangkan mereka yang ekonominya kurang/tidak mampu akan merasa terbantu?Nyatanya sama sekali tidak.Keluarga tidak mampu akan "cenderung "berpikir Apa yang bisa dimakan hari ini?"Bukan apa yang akan dituju 10 tahun kedepan."Artinya,mereka toh akan lebih mengambil sikap real untuk menyuruh anak anak mereka untuk mengamen di jalanan,untuk mengumpulkan koran,menjajakan koran,daripada harus sejkolah?apakah mereka jahat?Apakah ane terlalu sporadis?Menurut ane,ekonomi yang menjepit dan kebutuhan perut yang sangat mutlak,membuat mereka harus memilih alternatif tersebut.Menjalankan pendidikan gratis sama dengan menghamburkan uang rakyat lebih banyak kepada hal yang tidak memihak rakyat nya sendiri.Penyadapan uang dimana mana,"DARI PUSAT TURUN SATU KOPER SIMERAH,SESAMPAINYA DIBAWAH HANYA SATU LEMBAR,TANGAN TANGAN TAK BERWUJUD TELAH MEMAINKAN PERANNYA"Sekali lagi KONYOLL
Apa yang lebih baik?Adalah tingkatkan dulu kelayakan hidup rakyat yg tidak mampu,ini lebih rasional,karena setelah kebutuhan pokok terpenuhi,kebutuhan sekuler nya juga bisa diperjuangkan.Apakah tidak akan terjadi kecurangan lagi?Tidak,bila pemerintah memiliki keseriusan,maka bnyak alternatif bisa ditempuh agar ide ane bisa bermanfaat dan berjalan semestinya.Jangan relakan setiap program dengan dana besar menjadi proyek rebutan bagi para "cukong cukong" tak bertanggungjawab.Untuk hal ini,ringankan langkah anda untuk turun langsung kelapangan mengawasi pelaksanaanya,,anda disana dipilih bukan hanya untuk SIT YOUR ASS,but GIVE YOUR REAL ACTION.


Sekian unek unek dari ane gan,,kalo ada yg tidak sependapat dengan ane,akan sangat berterimakasih bilan anda mnyampaiakn pemikiran anda di komeng

*salamsupersebatang*