“TUHAN TIDAK ADA, ALAM SEMESTA TERBENTUK DENGAN SENDIRINYA”, itulah yang dikatakan oleh kaum atheis kala itu, di Zaman keemasan Islam.

Hal ini membuat para Ulama merasa perlu untuk tampil mematahkan argument para Atheis ini. Salah satunya adalah Hasan Al-Bashri.

Ditentukanlah satu hari dimana perdebatan besar akan terjadi. Semua warga boleh datang menyaksikan. Perdebatan dilakukan denga persetujuan Raja. Namun ada konsekwensi, bahwa yang kalah debat akan dipancung.

Pembicara dari kalangan atheis sudah berdiri di atas mimbar tapi Hasan al Bashri belum juga muncul. Ia sudah membuktikan bahwa tuhan itu tidak ada.

Katanya sambil berkacak pinggang “Tuhan itu tidak ada, alam semesta muncul dengan sendirinya”. “Lihatlah, Ulama itu tidak berani muncul. Dia tidak datang karena dia takut di pancung”.

Warga pun mulai saling bisik, mungkin Hasan Al-Bashri telah kabur keluar kota karena takut dipancung.

Menjelang tengah hari, Hasan Al-Bashri datang dengan tergopoh-gopoh.

Ia dihardik dan dimaki oleh sang Atheis “Mengapa kamu terlambat?!!!”

Hasan Al-Bishri menjawab “Pagi-pagi saya sudah berangkat dari rumah. Seperti yang kalian ketahui kalau rumahku dan tempat ini di pisahkan sebuah sungai Dajalah yang sangat luas. “

“Tetapi sesampai di tepi sungai, saya tidak menemukan perahu dan jembatan. Yang ada cuma setumpuk papan. Saya pun berdoa agar bisa sampai tepat waktu.”

“Tiba-tiba papan-papan itu bergerak sendiri dan berkumpul menjadi sebuah perahu. Akhirnya saya menaikinya dan sampai disini”

Tiba-tiba sang atheis menghardik

“TAKHAYUL !!! Mana ada papan yang bisa bergerak sendiri dan menjadi perahu? Kamu sudah gila !!!”

Hasan Al-Bashri pun menjawab “Kalau perahu yang sedehana saja tidak bisa terjadi dengan sendirinya.
Mana mungkin sebuah alam semesta yang maha besar ini berkumpul menjadi satu sama lain dengan sendirinya. Mana mungkin darah, tulang, daging berkumpul menjadi satu menjadi KAMU?

Maka terputuslah argumentasi sang Atheis yang ia teriakkan sejak pagi.
Sebuah jawaban sederhana untuk sebuah pertanyaan besar .

Buku Sumber ; Meraih Cinta Ilahi

LINK BERMANFAAT