godhand38Avatar border
TS
godhand38
Akibat bila menahan kencing buat agan dan sista !!
Ane cuman sharing buat agan dan sista yang mungkin punya kebiasaan jelek menahan kencing emoticon-Malu

Menahan keinginan atas sesuatu tak selalu berdampak baik, misalnya menahan kencing. Kebiasaan menahan hasrat berkemih bisa berakibat buruk, terutama bagi kesehatan saluran ureter dan ginjal. Ini karena urin yang berisi limbah tubuh tak langsung dikeluarkan.

Ibarat saluran air yang tidak rutin dibersihkan, kotorannya akan membuat saluran mampat. Bukan hanya itu, kotoran yang tidak keluar juga akan menimbulkan pembusukan. Infeksi saluran kencing (ISK) akibatnya.

Pengalaman ini dirasakan oleh Reni (36). Kebiasaan jelek menahan kencing sering ia lakukan sejak duduk di bangku SMP. Entah mengapa, setiap kali melakukan perjalanan jauh, ia antipipis.

“Biasanya ‘kan bus itu berhenti kalau ada yang mau kencing. Nah saya malah senang banget kalau nggak kencing. Kesannya kuat, gitu lho,” tutur karyawati sebuah perusahaan asuransi ini.

Mulanya ia tidak khawatir dengan masalah kesehatan yang bakal muncul akibat kebiasaan buruknya itu. Saat SMA, gejala penyakit sebenarnya sudah terasa. Pada waktu itu, ia merasakan sakit di perut kiri bagian bawah.

“Saya pikir itu pasti karena menstruasi karena sakitnya di bagian perut yang sepertinya berhubungan dengan kandungan. Soalnya kakak saya suka sakit kayak gitu pas menstruasi, sampai pingsan segala,” ujar istri wartawan olahraga ini.

Lekosit Tinggi

Sebenarnya rasa sakit itu muncul tak hanya di kala haid. Di hari-hari biasa, rasa sakit tetap ada. Setiap pagi, perut sebelah kiri bawah pasti terasa sakit. “Luar biasa nyerinya. Sampai saya takut bergerak,” katanya.

Dalam satu hari, setidaknya Reni merasakan nyeri itu 2-3 kali, selama beberapa detik. Dugaan atas rasa sakit itu membuatnya berkonsultasi ke dokter kandungan. Namun, dokter kandungan tidak menemukan kejanggalan apa pun. Artinya, kandungannya baik-baik saja.

Setelah menikah dan rasa sakit tetap dirasakan, ia mencoba berkonsultasi ke dokter penyakit dalam. Dari hasil pemeriksaan ultrasonografi (USG), tampak ada masalah di ginjal kirinya. “Agak bengkak,” katanya.

Kemudian pemeriksaan dilakukan dengan rontgen kontras. Hasilnya baru terlihat lebih jelas. Ginjal sebelah kiri membesar dan tergenang air. Saluran ureter yang menghubungkan ginjal dan kandung kemih mengalami penyempitan. Tidak ada batu ginjal.

Setelah itu, Reni berkonsultasi dengan urolog, Prof. Akmal Taher. Uretrotoskopi yang dilakukan Prof. Akmal menunjukkan penyempitan dan pembusukan pada ureternya. Salurannya juga mengalami luka.

Saat dilakukan pemeriksaan urin, kadar lekositnya tinggi, tanda terjadi perkembangbiakan kuman. Menurut dokter, kuman E. coli berkembang biak di genangan air itu. Kadar lekosit yang tinggi juga menjelaskan mengapa tubuhnya seringkali lebih hangat dibanding teman-teman sekolahnya. Diagnosis dokter pun menjadi jelas. Reni menderita infeksi saluran kencing.

Karena ada bagian ureter yang mengalami pembusukan, tahun 2003 dokter melakukan tindakan pembedahan untuk memotong bagian tersebut. Kemudian, untuk menyambung ureter dipasang double G stent. Alat tersebut membuat Reni menahan sakit saat berkemih selama 1,5 bulan. Obat antibiotika juga diberikan untuk mengatasi masalah kuman.

Sekarang infeksinya sudah sembuh. Meski begitu, dokter mewanti-wanti bahwa penyakitnya bisa kambuh. Prof. Akmal pun menganjurkan Reni minum air putih 2 liter per hari, tidak menahan kencing, menggunakan celana dalam yang menyerap keringat agar tak menjadi tempat bagi bakteri, dan selalu menjaga higienitas organ intim.

Infeksi saluran kencing merupakan masalah kesehatan serius yang memengaruhi jutaan orang setiap tahunnya. Infeksi ini lebih banyak diderita kaum hawa, terutama di usia di atas 40 tahun atau menjelang menopause. Ini karena selaput lendir mulai kering, sehingga lebih rentan mengalami infeksi. Infeksi ini juga bisa diderita oleh wanita muda.

Salah satu faktor ISK banyak terjadi pada wanita karena saluran kencingnya lebih pendek ketimbang pada pria. Saluran kemih ini juga jaraknya lebih dekat dengan vagina dan anus. Hal ini memungkinkan bakteri di sekitar anus masuk ke vagina dan uretra (saluran kencing untuk mengeluarkan urin dari kandung kemih).

Itu sebabnya, pada wanita, saat selesai berkemih, sangat disarankan untuk membersihkan organ intim dari arah depan ke belakang. Masalahnya, ujar DR. Dr. Rudi Yuwana, Sp.B., Sp.U, urolog dari FK Universitas Diponegoro, sudah menjadi kebiasaan para wanita seusai buang air besar atau berkemih, membersihkan dari arah belakang ke depan. “Mestinya dari arah depan ke belakang, agar bakteri tidak masuk ke saluran kencing,” kata doktor lulusan Universitas Airlangga ini.

Mereka yang terkena ISK biasanya mengalami simtom berupa sakit dan terasa panas sewaktu kencing, berkali-kali kencing tetapi hanya keluar sedikit sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman atau kerap disebut anyang-anyangan.

Dengan pengobatan antibiotika, ISK bisa disembuhkan. Untuk ISK akut, pengobatannya cepat. “Biasanya dalam waktu 1-2 minggu, dengan pengobatan yang tepat, infeksi saluran kencing akan sembuh. Sayang, untuk infeksi saluran kencing kronis, perlu waktu penyembuhan lebih lama,” ujarnya.

Pengobatan ISK harus tuntas. Bila tidak tuntas bisa membuat wanita sulit hamil. Itu karena, lanjut spesialis bedah lulusan Undip ini, bakteri mudah menginfeksi saluran lahir atau vagina yang bisa berlanjut ke indung telur.

"Jangan sering menahan kencing karena bisa menimbulkan penyakit. Bisa berefek pada ginjal, " kata Hasyim, kepada FAJAR, Rabu 25 Januari.

Dokter Hasyim menambahkan, air seni mengandung sisa makanan yang tidak dicerna. Air seni ini merupakan air kencing yang memang harus dibuang. Air seni ini adalah sisa minuman yang tidak terserap oleh tubuh, dan kadang kuman yang dikeluarkan oleh ginjal.

Jadi, apabila kita tidak melakukan buang air kecil atau kencing ini, maka ada kemungkinan zat-zat tersebut akan merusak saluran kemih kita. Apalagi bila air kencing mengandung kuman. Semakin lama air seni ini di kandung kemih, semakin banyak kuman yang ada.

Jika kencing ditahan berjam-jam dan jumlah kuman sangat banyak, maka kuman itu akan naik ke atas, ke arah ginjal. Hal ini tidak biasa, tetapi bisa terjadi. Akibatnya, bisa terjadi gangguan pada ginjal.

Masih kata Hasyim, sebaiknya jika kita ingin buang air kecil, segera laksanakan, sehingga segala macam zat yang tidak berguna akan segera ke luar dan tidak diberi kesempatan berkembang di dalam tubuh. Jika sering menahan kencing, akibat lainnya adalah rasa tidak tuntas. (ulfa)

"Jangan sering menahan kencing karena bisa menimbulkan penyakit. Bisa berefek pada ginjal, " kata Hasyim, kepada FAJAR, Rabu 25 Januari.

Dokter Hasyim menambahkan, air seni mengandung sisa makanan yang tidak dicerna. Air seni ini merupakan air kencing yang memang harus dibuang. Air seni ini adalah sisa minuman yang tidak terserap oleh tubuh, dan kadang kuman yang dikeluarkan oleh ginjal.

Jadi, apabila kita tidak melakukan buang air kecil atau kencing ini, maka ada kemungkinan zat-zat tersebut akan merusak saluran kemih kita. Apalagi bila air kencing mengandung kuman. Semakin lama air seni ini di kandung kemih, semakin banyak kuman yang ada.

Jika kencing ditahan berjam-jam dan jumlah kuman sangat banyak, maka kuman itu akan naik ke atas, ke arah ginjal. Hal ini tidak biasa, tetapi bisa terjadi. Akibatnya, bisa terjadi gangguan pada ginjal.

"Jangan sering menahan kencing karena bisa menimbulkan penyakit. Bisa berefek pada ginjal, " kata Hasyim, kepada FAJAR, Rabu 25 Januari.

BAHAYA LAINNYA !!

Air Seni Kemerahan

Persoalannya, kebanyakan orang menganggap anyang-anyangan merupakan gangguan biasa. Padahal bisa jadi anyang-anyangan merupakan pertanda atau sinyal kuning adanya gangguan batu ginjal. Apalagi jika kejadiannya berulang-ulang dan dalam jangka waktu lama atau lebih dari seminggu.

Maklum secara umum seperti dijelaskan Dr. Setiati, gejala umum penyakit batu ginjal adalah munculnya rasa pegal pada pinggang belakang bagian atas atau tepatnya di bawah iga terakhir. Pada taraf tertentu sakit yang ditimbulkan berupa nyeri menusuk-nusuk, menjalar ke arah samping mengikuti alur saluran kemih.

Kadang gejala tersebut disertai anyang-anyangan, buang air kecil tidak lancar. Hasrat ada, tetapi berkali-kali ke belakang, yang dikeluarkan hanya sedikit. Air seni sering berwarna kemerahan.

"Ini pertanda dinding saluran kemih tergores atau terluka oleh serpihan batu. Kadang terasa nyeri saat buang air. Pada saat bersamaan, dalam air seni terdapat serpihan pasir atau batu kecil." papar Dr. Setiati.

Anyang-anyangan biasanya dimulai dengan rasa tidak enak di perut bawah, kencing lebih sering tetapi sedikit-sedikit. Tak jarang saat kencing sedemikian nyeri, sehingga pasien takut untuk berkemih, dan air seni berwarna merah seperti air daging. Mungkin ada demam, mual, dan tidak enak badan, tak ubahnya orang sedang kurang enak badan.

Maaf gan ga punya picnya tapi bisa di search di mbah google emoticon-Malu hehe

maaf jga kalau ane emoticon-Blue Repost emoticon-Blue Repost emoticon-Blue Repost maklum lagi newbie emoticon-Mewek

Bila yang berkenan rate 5 ya gan emoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Star kasih Ijo2 nya jga kalau bole emoticon-Toast emoticon-Toast
jangan timpukin bata ya gan ampun deh emoticon-Blue Guy Bata (L) emoticon-Blue Guy Bata (L)
0
28.6K
1.3K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.