Indonesia Lolos dari Sanksi, Masalah Belum Selesai


Jakarta - Walaupun Indonesia lolos dari kemungkinan dihukum FIFA, namun akar masalah dianggap belum selesai. Pemain meminta kesempatan ini dipakai untuk benar-benar berdamai.

PSSI mengklaim bahwa pada pertemuan Rapat Komite Eksekutif FIFA di Jepang hari ini, Jumat (14/12/2012), diputuskan bahwa Indonesia tidak mendapatkan sanksi. Masalah Indonesia diserahkan kepada Konfederasi Sepakbola Asia (AFC).

Mendengar kabar tersebut pemain Persib Bandung Firman Utina menyambut gembira. Meski demikian, ia meminta kepada pihak-pihak yang berseteru untuk menyelesaikan akar permasalahan.

"Syukur, alhamdulillah FIFA masih sangat baik kepada Indonesia. Saya sebagai pemain dan seluruh teman-teman sangat menyambut baik. Semoga keputusan ini tidak disalahgunakan lagi. Semua pihak segera berdamai," ujar Firman kepada detiksport.

"Tapi masalah ini belum selesai, kita lihat dulu bagaimana kedua kubu ini menyikapinya. Masih banyak hal yang perlu diselesaikan, masalah dualisme kompetisi, pengurus-pengurus yang belum berdamai.

"Saya berharap AFC cepat mengambil keputusan demi menyelamatkan sepakbola Indonesia. Terutama timnas yang akan bersiap menghadapi Piala Asia, karena imbasnya kepada pemain-pemain muda," lugasnya.

Sementara itu CEO Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) Valentino Simanjuntak meminta AFC untuk segera bersikap tegas supaya masalah Indonesia segera tuntas.

"Kami dari APPI tentu menyambut baik, artinya kita tidak jadi diasingkan. Pemain-pemain masih punya harapan. Tapi semoga akar permasalahan juga segera selesai. Kita harapkan AFC tegas," imbuh Valentino.
( ads / a2s )
[URL="http://sport.detik..com/sepakbola/read/2012/12/14/192526/2119171/76/indonesia-lolos-dari-sanksi-masalah-belum-selesai?b99220170"]Sumber: Detik Sport[/URL]

Pemerintah Siapkan Opsi Daftarkan PSSI Baru


TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) ad interim, Agung Laksono menegaskan pemerintah telah menyiapkan sejumlah alternatif untuk menyelamatkan persepakbolaan Indonesia dari ancaman sanksi FIFA (Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional).

Jika nantinya konflik di tubuh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) tak selesai dan upaya penyelesaian persoalan PSSI-KPSI gagal, maka pemerintah sudah memiliki cara untuk menyelamatkan dunia sepak bola Indonesia.

Yakni, dengan melakukan langkah seperti yang diambil Brunei Darusalam, membuka lembaran baru, dengan mendaftarkan federasi baru sepak bola Indonesia.

"Itu salah satu opsi dari berbagai opsi yang akan dibicarakan pemerintah melalui tim tim Task Force. Dengan melakukan penjajakan, pengkajian," ujar Agung Laksono, yang juga menjabat Menkokesra kepada Tribunnews, Kamis (13/12/2012).

Tegas dikatakan, yang terpenting sekarang dalam menghadapi ancaman sanksi FIFA, bagaimana ke depannya yang terbaik bagi dunia persepakbolaan Indonesia. Bukan melihat ke belakang, mengenai persoalan-persoalan dan konflik-konflik yang ada.

Opsi "membuka lembaran baru" di federasi sepak bola Indonesia ini, kata dia juga akan dikonsultasikan pemerintah melalui tim Task Force. Dia menjelaskan tim task force yang diketuai Ketua KOI, Rita Subowo akan segera melakukan konsultasi dengan AFC dan FIFA dalam waktu dekat ini, sebelum sanksi diberikan.

Sebagai informasi, pada September 2009 lalu, komite eksekutif FIFA pernah membekukan Asosiasi Sepak Bola Brunei (BAFA). Karena dinilai ada campur tangan pemerintah.

Pembekuan dicabut pada Mei 2011 setelah Komite Normalisasi Sepak Bola Brunei mendaftarkan asosiasi baru sepak bola Brunei dengan nama NFABD.

Menurut Agung, konsultasi ini merupakan wujud keseriusan pemerintah untuk menyelesaikan konflik di dalam tubuh PSSI. Tepatnya menanggapi, surat FIFA pada awal Desember lalu, yang meminta pemerintah turun tangan menyelesaikan kisruh PSSI.

"Pemerintah akan segera melakukan konsultasi dengan FIFA dan AFC sehubungan dengan kewenangannya pemerintah berdasarkan UU nomor 3 tahun 2005 tentang sistem keolahragaan nasional. Dan PP nomor 16 tentang keolahragaan," ujarnya.

"Karena beberapa waktu lalu, awal Desember, pemerintah dapat surat dari FIFA. Isinya FIFA meminta bantuan pemerintah Indonesia untuk turut menyelesaikan kemelut PSSI," lanjutnya menjelaskan.

Karenanya konsultasi pemerintah melalui tim yang dikomandoi Rita Subowo, Ketua KOI, kepada AFC dan FIFA penting untuk mengetahui apa yang bisa dilakukan pemerintah. Dan seberapa jauh diperbolehkan peran pemerintah dalam menangani kisruh di tubuh lembaga wadah sepakbola Indonesia.

Hal ini, imbuhnya, perlu dilakukan, agar langkah atau peran yang diambil pemerintah untuk menyudahi kisruh PSSI tidak dinilai sebagai intervensi. Karena melakukan langkah-langkah langsung terhadap tubuh PSSI.

"Nah, karenanya kita ingin tanya kepada FIFA melalui tim satgas ini, sehubungan dengan surat FIFA itu, sampai seberapa jauh kewenangan yang diperbolehkan bagi pemerintah dalam turut menangani persoalan ini," kata Agung.

"jangan sampai malah dikenakan sanksi pembekuan atau malah dikeluarkan dari keanggotaan FIFA, bukan karena masalah pokok. Tetapi karena adanya intervensi pemerintah," tambahnya.
Sumber : Yahoo! Sports

FIFA Keluarkan Putusan, Tugas Satgas Jalan Terus


Liputan6.com, Jakarta: Tim Satgas akan terus bertugas meski FIFA sudah mengeluarkan keputusan mengenai masalah sepakbola Indonesia. Ketua tim Satgas, Rita Subowo, mengatakan, Jumat (14/12), pemerintah akan terus berusaha supaya masalah dualisme sepakbola Indonesia segera terselesaikan.

Menurut Rita, persoalannya mungkin tidak akan selesai sampai disini. Lantaran itu, pihaknya akan terus berkonsultasi dan memberikan informasi yang benar pada FIFA dan AFC. "Bukan hanya selesai dengan sanksi atau tidak lalu ditinggal begitu saja, tapi kami akan beri solusi seperti apa," kata Rita.

Rita menjelaskan, tim Satgas diberikan tiga tugas pokok, yaitu konsultasi dengan FIFA, mengantisipasi kalau Indonesia kena sanksi dan mengambil tindakan terhadap organisasi. Kemudian, Satgas juga akan melakukan pembicaraan dengan FIFA dan AFC mengenai kemungkinan pemerintah menggunakan kewenangannya.

Rita mengatakan, Satgas akan menjalankan tugasnya sesuai dengan undang-undang yang berlaku di Indonesia. Namun, pemerintah akan bergerak setelah Satgas tidak dianggap sebagai bentuk intervensi oleh FIFA. "Apapun bentuknya PSSI adalah institusi yang resmi yang menjadi anggota KONI dan KOI, yang harus kita dukung. Paling tidak ada sanksi terhadap mereka," kata Rita.(IAN)
Sumber : Liputan 6