seloeAvatar border
TS
seloe
PEJUANG PEREMPUAN PERTAMA DI INDONESIA & DUNIA
“Perempuan Keumala” : Bukti Perempuan Bukan Makhluk Lemah

Laksamana Malahayati, laksamana perang perempuan pertama di dunia

dari tanah RENCONG! yang memimpin tidak kurang dari 1000 pasukan Inong Balee, pasukan perang yang beranggotakan kaum perempuan.

Laksamana Malahayati


Kerajaan Aceh Darussalam:


Perempuan Keumala Sejarah menunjukkan, bahwa di ujung barat kepulauan Nusantara terdapatlah sebuah Kerajaan Islam Aceh Darussalam, yang tercatat sebagai satu dari lima kerajaan Islam terbesar di jamannya.

Sebagai sebuah kerajaan yang terletak di ujung barat, maka Kerajaan Aceh Darussalam menjadi pintu gerbang pelayaran di Selat Malaka.

Oleh karenanya tidak mengherankan bahwa Kerajaan Aceh Darussalam memiliki Armada Laut yang luar biasa kuatnya.!

pada masa pemerintahan seorang Sultan yaitu Baginda Sultan Alaiddin Riayat Syah Al Mukammil pada abad ke 16 - 17 tepatnya pada tahun 1589 hingga 1604,
sejarah mencatat nama besar seorang pahlawan perempuan yaitu Laksamana Malahayati.!

Ia adalah seorang Laksamana perang perempuan yang memimpin lebih kurang 1000 orang pasukan Inong Balee (satu-satunya pasukan yang terdiri dari kaum perempuan)

dengan gagah berani. Menjadi menarik, karena Laksamana Malahayati bukan saja hanya Laksamana pertama di Indonesia,
melainkan ia adalah seorang Laksamana perempuan pertama di dunia.!

Laksamana Malahayati
seorang Laksamana perempuan pertama di dunia.!


Dalam sejarah perjalanan pengabdiannya pada Kerajaan Aceh Darussalam
ia juga telah membuktikan keberaniannya dengan membunuh Cornelis De Houtman,

seorang Belanda pertama yang menginjakkan kaki di bumi Nusantara. Tidak salah bila Laksamana Malahayati juga telah ditetapkan sebagai salah satu pahlawan perempuan Indonesia sebagai jasanya membela tanah air!

Laksamana Malahayati memiliki andil besar dalam mempertahankan tanah tumpah darahnya.
Selain Laksamana Malahayati, telah banyak dikenal pula pahlawan-pahlawan perempuan dari tanah ACEH/RENCONG yang terkenal keberaniannya, seperti:
Laksamana Muda Tjut Meurah Inseuen, Laksamana Leurah Ganti,Cut Meutia, & seorang pahlawan perempuan yang sudah sangat dikenal yaitu Cut Nyak Dien.

Mereka Tlah membuktikan bahwa perempuan bukan mahluk lemah dalam mempertahankan cita-cita,
agama dan hak asasinya,

walaupun tidak melupakan tugas utama kodrat mereka sebagai ibu yang melahirkan anak-anak negeri penerus perjuangan.

Keterlibatan perempuan Aceh dalam politik dan pemerintahan bukanlah cerita baru. Jauh sebelum jender didengungkan, wanita Aceh sudah memperoleh kedudukan yang setara dengan laki-laki dalam segala urusan.

Dalam bidang militer ada korp tentara wanita, yang langsung terjun ke dalam kancang perang, ada juga yang bertugas di istana.!

maka dari itu smua sudah seyogyanya NKRI memperlakukan Aceh dengan adil dan proporsional.

Puluhan tahun sudah Aceh menyumbangkan kekayaannya untuk kesejahteraan seluruh Nusantara,
terutama Tanah Jawa,

maka sekarang sudah saatnya “Jawa” membangun Aceh.
Dan membangun prinsip-prinsip keadilan dan saling harga-menghargai.!

“selalu ada perempuan di setiap langkah kaum laki-laki”.
Selalu ada tokoh perempuan di setiap kegentingan situasi dan kondisi Aceh.!

Perempuan-perempuan yang dibesarkan di tanah yang tidak berbeda dengan tanah tempat perempuan Aceh masa kini bergeliat.

Perempuan-perempuan yang juga terlahir di bumi syariah.
Perempuan yang juga lahir di tanah yang dimuliakan oleh berbagai adat istiadat.

Perempuan yang juga tumbuh dan berkembang dalam asuhan para ulama.

Namun kenapa perempuan-perempuan tersebut bisa berkiprah secara total melebihi totalitas kaum laki-laki waktu itu?
Kenapa tidak ada cibiran dan kata-kata telah melanggar syariat?,
Kenapa pula gerak perempuan Aceh masa kini di ranah publik begitu diperdebatkan?

Atau, jangan-jangan kitalah yang sudah memutarbalikkan adat kita sendiri, mengeluarkan fatwa berdasarkan kepentingan individu atau sang penguasa? Entahlah,

yang pasti kepahlawanan perempuan-perempuan itu hanya tinggal dalam literatur sejarah.

Semangat kepahlawanan yang seharusnya kita jaga dan kita lanjutkan, seperti amanah Teuku Cut Muhammad kepada istri tercintanya Cut Nyak Meutia “Lanjutkan perjuangan bersama-sama rekan seperjuangan kita”.(T.Alibasjah Talysa,Cut Nyak Meutia).

SEJARAH:Pesan terakhir seorang suami yang akan dihukum mati oleh Belanda kepada sang istri tercinta,
seolah-olah tidak ada orang lain atau teman dekat yang dapat dipercaya mampu melanjutkan perjuangannya selain daripada istrinya sendiri.

Tipe laki-laki yang sangat jarang dijumpai hari ini. Alih-alih mengizinkan sang istri memimpin pasukan tempur,
menjadi legislatif saja akan diperdebatkan panjang lebar.!!

Inilah laki-laki kita hari ini, laki-laki yang sudah kembali ke zaman sebelum Aceh berada di puncak imperiumnya.

Laki-laki yang sudah terkontaminasi dengan gaya hidup dan cara berfikir laki-laki masa Orde Baru.

Laki-laki yang telah mendidik kaum perempuan Aceh menjadi perempuan bodoh dan tidak bersuara,

laki-laki yang telah membawa perempuan menjadi korban budaya, life style dan konsumeristik.

Persis seperti perlakuan Presiden Soeharto terhadap Ibu Tien.
Perempuan cukup sebagai pendamping untuk menghadiri acara-acara kenegaraan saja.

Perempuan tidak perlu cerdas, Perempuan cukup dengan cantik, gaul, dan anggun.(LOL!)

Padahal, jika laki-laki mau berpaling sedikit saja tentang sejarah kepahlawanan perempuan masa silam,
di sana mereka akan menemukan bagaimana kiprah Al-Raniri di balik kepopuleran Ratu Safiiyat Al_Din.

Bagaimana kiprah Cut Nyak Dhien di samping Tengku Umar, dan seperti apa cinta yang diberikan Teuku Cut Muhammad kepada Cut Nyak Meutia

sehingga Cut Nyak Meutia pun dengan penuh kesetiaan meneruskan perjuangan Teuku Cut Muhammad.

Selalu ada laki-laki di setiap langkah kaum perempuan, dan selalu ada perempuan di balik kesuksesan kaum laki-lakinya,

karna Allah telah menciptakan hamba-hambaNya sederajat dan mengemban tanggung jawab yang sama.

Perempuan diciptakan bukan untuk menjadi budak atas kaum laki-lakinya, tapi sama-sama sebagai khalifah di atas muka bumi (QS.Al An’Am/6:165), Sama-sama hidup untuk mengabdi kepada sang Khaliq.!

SALAM PERDAMAIANemoticon-I Love Indonesia (S)





Aceh ladang ilmu Sejarah.!!
0
2.8K
13
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.