sakndulit
TS
sakndulit
13 Hal Dalam Sholat (Serba 13)
Semoga 13 hal ini bermanfaat bagi kita semua yang menjalankan sholat.

Di sini ane mau share 13 hal yang berkaitan dengan shalat.

Langsung aja ya gan..

  • RUKUN SHALAT ADA 13 PERKARA :

    1. Niat
    [INDENT]Hal ini berdasarkan kepada firman Allah SWT:

    وَمَااُوْمِرُوااِلّاَلِيُعْبُدُواالله مُخْلِصِيْنَ لَهُ الديْنَ خُنَفَآءَوَيُقِيْمُواالصلَوةَوَيُؤْتُواالزَكَوةَوَذَلِكَ دِيْنُ القَيمَةِ

    Artinya: Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. (al-Bayyinah: 98).
    sumber[/INDENT]
    2. Berdiri bagi yang mampu
    [INDENT]Hukum berdiri ketika mengerjakan shalat fardhu adalah wajib. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW:

    عن عمران بن حسين قال: كانت بي بواسير، فسألت النبي صلى الله عليه وسلم عن الصلاة؟ فقال: صل قائما، فإن لم تستطع فقاعدا، فإن لم تستطع فعلى جنب (رواه البخاري

    Artinya: Dari Imran bin Husain RA berkata, aku menderita penyakit ambien, lalu aku bertanya kepada Nabi SAW mengenai cara mengerjakan shalat yang harus aku lakukan, Nabi SAW bersabda, “Shalatlah dalam keadaan berdiri, jika engkau tidak mampu, maka laksanakan dalam keadaan duduk, jika engkau tidak mampu melakukannya, maka kerjakanlah dalam keadaan berbaring”. (H.R. Bukhari).
    sumber[/INDENT]
    3. Takbiratul ikhram
    [INDENT]Hal ini berdasarkan hadist dari Ali RA berikut ini:

    عن علي أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: مفتاح الصلاة الطهور، وتحريمها التكبير، وتحليلها التسليم (رواه الدارم

    Artinya: Dari Ali RA, Nabi Muhammad SAW bersabda, kunci shalat bersuci, pembukaannya membaca takbir dan penutupannya adalah membaca salam. (H.R. Ad-Darimi).
    Takbiratul ihram ini hanya dapat dilakukan dengan membaca lafadz Allahu Akbar.

    sumber[/INDENT]
    4. Membaca Al-fatehah
    [INDENT]Ada beberapa hadits shahih yang menyatakan kewajiban membaca surat al-Fatihah pada setiap rakaat, baik pada saat mengerjakan shalat fardhu maupun shalat sunnah. Diantaranya:

    عن عبادة بن الصامت يبلغ به النبي صلى الله عليه وسلم لا صلاة لمن لم يقرأ بفاتحة الكتاب (رواه مسلم

    Artinya: Dari Ubadah bin Shamit RA, Nabi SAW bersabda, “Tidak sah shalat seseorang yang tidak membaca surah Fatihatul-Kitab”. (H.R. Muslim).
    Dalam Mazhab Syafi`i, basmallah merupakan satu ayat dari pada surah al-Fatihah, maka membaca bismillah hukumnya adalah wajib.
    sumber[/INDENT]
    5. Ruku’
    [INDENT]Kefardhuanya telah diakui secara ijma`, berdasarkan firman Allah SWT:

    يَأَيهَاالذِيْنَ أمَنُوااَرْكَعُواوَاسْجُدُواوَاعْبُدُوارَبكُمْ وافْعَلُواالخَيْرَلَعَلكُمْ تُفْلِحُوْنَ

    Artinya: Hai orang-orang yang beriman, ruku'lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah tuhanmu dan berbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan. (al-Hajj: 77).
    Ruku’ dikatakan sempurna, jika dilakukan dengan cara membungkukkan tubuh, dimana kedua tangan dapat mencapai dan memegang kedua lutut.

    sumber[/INDENT]
    6. I’tidal
    [INDENT]Sesudah selesai melakukan rukuk di teruskan dengan I`tidal iaitu bangkit berdiri tegak dengan mengangkat kedua tangan sampai ke telinga dengan jari-jari terbuka seperti ketika TAKBIRATULIHRAM seraya membaca TASMI’ iaitu

    سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَه

    sumber[/INDENT]
    7. Sujud
    [INDENT]Nabi pernah mengajari tata cara shalat yang benar kepada seseorang. Di antara yang beliau ajarkan adalah beliau bersabda,

    إِذَا سَجَدْتَ فَمَكنْ لِسُجُودِكَ

    “Jika engkau sujud maka berilah tekanan pada sujudmu” (HR Abu Daud no 859 dari Rifa’ah bin Rafi’ dan dinilai hasan oleh al Albani).

    عَنْ أَبِى حُمَيْدٍ الساعِدِى أَن النبِى -صلى الله عليه وسلم- كَانَ إِذَا سَجَدَ أَمْكَنَ أَنْفَهُ وَجَبْهَتَهُ مِنَ الأَرْضِ وَنَحى يَدَيْهِ عَنْ جَنْبَيْهِ وَوَضَعَ كَفيْهِ حَذْوَ مَنْكِبَيْهِ

    Dari Abu Humaid as Sa’idi, sesungguhnya Nabi jika bersujud beliau menekankan hidung dan dahi beliau di tempat sujud, menjauhkan kedua tangannya dari dua lambungnya dan meletakkan kedua telapak tangannya sejajar dengan bahunya (HR Tirmidzi no 270. Hadits ini dinilai sebagai hadits hasan shahih oleh Tirmidzi dan dinilai shahih oleh al Albani).

    sumber[/INDENT]
    8. Duduk diantara dua sujud
    [INDENT]Setelah sujud , kita mengangkat kepala sambil mengucapkan takbir intiqal ALLAAHU AKBAR, kemudian terus duduk dengan tenang . Duduk ini dinamakan duduk antara dua sujud , sebab masih ada duduk yang lain lagi.

    Ketika duduk sebegini , kedua tapak tangan berada di atas lutut sambil memegang hujung bahagian lutut seolah-olah mengengamnya. Duduk antara dua sujud ini dinamakan duduk IFTIRASY , kerana tapak kaki yang kiri diduduki, tapak kaki yang kanan ditegakkan di atas lantai sementara hujung jarikaki mengadap kearah kiblat (duduk bersimpuh).

    sumber[/INDENT]
    9. Duduk pada tasyahud akhir
    [INDENT]ada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam shahihnya dari Muhammad bin ‘Amr bin ‘Atha’ bahwa beliau pernah duduk bersama beberapa orang dari sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu kami pun menyebutkan tentang shalatnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian Abu Humaid As-Sa’idi berkata,

    أَنَا كُنْتُ أَحْفَظَكُمْ لِصَلاَةِ رَسُولِ اللهِ - صلى الله عليه وسلم - رَأَيْتُهُ إِذَا كَبرَ جَعَلَ يَدَيْهِ حِذَاءَ مَنْكِبَيْهِ ، وَإِذَا رَكَعَ أَمْكَنَ يَدَيْهِ مِنْ رُكْبَتَيْهِ ، ثُم هَصَرَ ظَهْرَهُ ، فَإِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ اسْتَوَى حَتى يَعُودَ كُل فَقَارٍ مَكَانَهُ ، فَإِذَا سَجَدَ وَضَعَ يَدَيْهِ غَيْرَ مُفْتَرِشٍ وَلاَ قَابِضِهِمَا ، وَاسْتَقْبَلَ بِأَطْرَافِ أَصَابِعِ رِجْلَيْهِ الْقِبْلَةَ ، فَإِذَا جَلَسَ فِى الركْعَتَيْنِ جَلَسَ عَلَى رِجْلِهِ الْيُسْرَى وَنَصَبَ الْيُمْنَى ، وَإِذَا جَلَسَ فِى الركْعَةِ الآخِرَةِ قَدمَ رِجْلَهُ الْيُسْرَى وَنَصَبَ الأُخْرَى وَقَعَدَ عَلَى مَقْعَدَتِهِ .

    “Aku adalah orang yang paling menghafal di antara kalian tentang shalat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Aku melihatnya tatkala bertakbir, beliau menjadikan kedua tangannya sejajar dengan kedua pundaknya. Jika ruku’, beliau menetapkan kedua tangannya pada kedua lututnya, lalu meluruskan punggungnya. Jika mengangkat kepalanya, beliau berdiri tegak hingga kembali setiap dari tulang belakangnya ke tempatnya. Jika sujud, beliau meletakkan kedua tangannya tanpa menidurkan kedua lengannya dan tidak pula melekatkannya (pada lambungnya) dan menghadapkan jari-jari kakinya ke arah kiblat. Jika beliau duduk pada raka’at kedua, maka beliau duduk di atas kaki kirinya dan menegakkan kaki kanan (duduk iftirosy). Jika duduk pada raka’at terakhir, beliau mengedepankan kaki kirinya dan menegakkan kaki yang lain (kaki kanan), dan duduk di atas lantai - bukan di atas kaki kiri- (duduk tawarruk).”

    sumber[/INDENT]
    10. Membaca tasyahud akhir
    [INDENT][/INDENT]
    11. Membaca shalawat Nabi
    [INDENT]Bacaan shalawatnya, menurut hadits shahih riwayat Bukhari dan Muslim, sebagai berikut: “Allohumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad kamaa shollaita ‘ala Ibroohim wa ‘ala aali Ibrohim, innaka hamidun majiid. Allohumma baarik ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad kamaa barrokta ‘ala Ibrohim wa ‘ala aali Ibrohimm innaka hamidun majiid.” (HR. Bukhari & Muslim).

    “Allohumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad, kamaa shollaita ‘alaa Ibroohiim wa ‘alaa aali Ibroohiim, Innaka hamiidun majiid. Alloohumma baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad, kamaa baarokta ‘alaa Ibroohiim wa ‘alaa aali Ibroohiim. Innaka hamiidum-majiid”. (HR. Muslim). Hadits ini juga diriwayatkan oleh beberapa Imam Hadits dengan lafadz-lafadz yang mirip. Wallahu a’lam.
    sumber[/INDENT]
    12. Salam
    13. Tertib


  • 13 PERKARA YANG MEMBATALKAN SHALAT

BERSAMBUNG # 2
Diubah oleh sakndulit 26-10-2012 16:05
0
5.9K
26
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.2KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.