M.Umar.NasserieAvatar border
TS
M.Umar.Nasserie
Kiriman Sihir di Rumahku Pada Tahun 2003 Silam
Kejadian ini bermula ketika aku mengalami depresi pada tahun 2003 silam. Berbagai cara aku dan ayah jalani demi mencari obat bagi kesembuhan gangguan kejiwaanku ini. Dari mulai berobat ke psikiatris, datang ke rumah ustadz yang pandai meruqyah dengan cara memijit titik-titik refleksi, sampai dengan berobat ke tempat ustadz terkenal yang katanya bisa mengobati segala macam penyakit dengan media penyembuhan berupa meminum air dan mengolesi minyak kelapa ke bagian tubuh yang sakit, yang didalam ramuannya terdapat kertas bertuliskan potongan ayat Al-Qur’an. Sayangnya, tetap saja penyakitku belum kunjung sembuh.

Akhirnya aku bersama ayah yang menemaniku tertarik untuk berkunjung ke klinik ruqyah syar’iyyah yang pada waktu itu masih berlokasi di Matraman, Jakarta Pusat. Sesampai disana pada sore harinya, kami diterima oleh seorang ustadz, lalu kami berkonsultasi kepadanya mengenai gangguan kejiwaan yang aku alami pada masa itu, lalu sang ustadz memberikan nasehat kepada kami untuk selalu bertawakkal kepada Allah SWT, seraya meningkatkan ibadah dan selalu berdoa kepadanya memohon kesembuhan atas suatu penyakit yang aku alami.

Akhirnya kami diminta untuk membeli sebuah buku tentang pengobatan doa-doa ruqyah, beserta dua kaset ruqyah yang berisi tentang lantunan ayat-ayat Al-Qur’an, dan doa-doa Rasulullah SAW untuk mengobati gangguan karena jin dan sihir. Sang ustadz berpesan seandainya nanti pas stel kaset ruqyah di radio dan reaksiku saat mendengarnya ada gejala/gangguan sehingga aku bereaksi secara frontal, entah itu berupa: menangis, teriak-teriak atau marah-marah tak terkendali, maka aku harus banyak-banyak beristighfar, berdoa dan berpasrah kepada Allah SWT, seraya berharap semoga gangguan karena jin/sihirnya itu bisa melemah dan hilang.

Sesampainya di rumah ba’da Isya, ayah segera menyetel kaset dua ruqyah untuk terapi gangguan jin & sihir di radio. Aku mendengarnya secara seksama di depan radio tersebut. Terdengar ada suara seorang ustadz yang mengaji, membaca kutipan ayat-ayat Al-Qur’an, doa-doa Rasulullah SAW, dsb. Tapi anehnya aku tidak mengalami reaksi apa-apa. Setelah satu jam dirasa cukup mendengarkan lantunan kaset ruqyah itu, aku langsung tidur dan berasumsi bahwa gangguan depresi yang aku alami ini murni medis dan tidak ada sangkut-pautnya dengan gangguan jin/sihir.

Lama aku tertidur lelap, tapi saat sebelum subuh dini hari, ayahku dan pembantu ribut sambil mengucapkan istighfar, takbir, tahlil dan membaca ayat Qursi dan surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas berkali-kali di dapur rumah. Segera setelah aku bangun karena mendengar suara gaduh itu, aku lansung ke dapur, ternyata ada ratusan lalat beterbangan di dapur hingga menutupi permukaan tembok dan membuat lampu neon di dapur tertutupi banyaknya lalat-lalat tersebut. Ayahku sambil membaca doa dengan suara keras, ia juga mengibas-ngibaskan sapu lidi ke arah ratusan lalat itu, sementara pembantu kami menyemprot racun serangga berkali-kali. Tetapi anehnya tidak ada yang mati satu lalatpun oleh sabetan sapu lidi ayah dan semprotan racun serangga yang disemprotkan oleh pembantu kami ini.

Anehnya ketika adzan Subuh berkumandang, semua lalat asing ini keluar dari rumah kami secara bersamaan melalu pintu yang sengaja pembantu kami buka di lantai kedua, dan tak satupun bangkai lalat ini yang kami temui di ubin. Ayahku bercerita bahwa sebelum aku bangun tidur, ternyata ada ribuan bahkan jutaan lalat yang memenuhi ruangan dapur kami. Tembok di dapur penuh dengan lalat massal ini hingga berlapis-lapis, bahkan lampu neon menjadi gelap cahanya karena dipenuhi oleh jutaan lalat yang mengerubunginya. Kami semua hanya bisa bengong, ngeri sekaligus beristighfar atas kejadian ini.

Lalu tanpa menunggu hari esok, malam harinya kami datangi kediaman seorang ustadz kenalan kami masih di satu pemukiman. Beliau seorang yang ‘arif, berilmu agama tinggi, dan lulusan perguruan tinggi Islam terkenal di Arab Saudi. Setelah kami curhat kepadanya, beliau berpendapat bahwa ada orang yang ngirim sihir/guna-guna kepada keluarga kami, sehingga kejadian aneh jutaan lalat yang memenuhi dapur pada dini hari itu bisa dipastikan perbuatan seseorang/kelompok yang tidak suka terhadap kami. Padahal di dapur kami tidak menyimpan ikan goreng/ikan asin yang bisa mengundang datangnya lalat, bahkan bak sampah di dapur juga tidak ada sampah ikan atau sisa makanan basi. Andaikata kami menyimpan makanan yang bisa mengundang lalat atau bak sampah yang terisi dengan sampah busuk, tidak akan mungkin bisa mendatangkan lalat yang jumlahnya ribuan s/d jutaan tersebut. Paling-paling hanya puluhan.

Baru kali ini kami mengalami kejadian mistik seperti ini, beberapa tahun sebelum tahun 2003 memang pernah kami menemukan seekor kelalawar kecil mati kaku dan menempel pada kain kawat nyamuk setrimin di atas pintu dapur. Ketika kami cabut dari kain kawat nyamuk itu, ternyata kelelawar itu menampak muka yang beringas, mata berwarna merah seperti darah dan mulut serta taring yang menganga. Mungkin saja makhluk yang mati terbujur kaku di setrimin itu juga kiriman guna-guna dari orang lain. Akhirnya ayahku membakar kelelawar mati tersebut dengan kertas koran di halaman rumah, sambil membaca ayat Qursi seraya berharap tidak ada kejadian apa-apa setelah itu. Memang sihir/guna-guna itu jahat. Pantaslah tiga imam madzhab berfatwa bahwa hukuman bagi penyihir adalah dihukum pancung, dan tobatnya tidak diterima, hanya Imam Syafi’i saja yang berfatwa hukuman pancung dilakukan kepada penyihir, jika dalam sihirnya telah berhasil membunuh orang yang disihirnya, jika sihirnya tidak sampai membunuh korbannya, maka tidak perlu dihukum pancung atas penyihir tersebut. Wallahu a’lam bis-Showab.
0
23.5K
29
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Supranatural
Supranatural
icon
15.6KThread10.5KAnggota
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.