Baim.93Avatar border
TS
Baim.93
{MUST READ] NASI AKING BUAT SI MISKIN

Miris rasanya melihat masih saja ada orang-orang pinggiran yang untuk hidup pun harus berjualan daun singkong. Ya, itulah yang terjadi di sekitar kita. Bukannya tak terlihat, namun tak pernah diri kita berusaha membuka mata untuk melihat kenyataan ini. Saya tahu dan sangat yakin bahwwa tuhan Tuhan itu maha adil. Dia telah mengatur semua ini. Menakdirkan banyak dari saudara kita yang hidup sengsara. Penuh tangis.


Itulah yang terjadi pada puluhan juta rakyat Indonesia. Baru saja tadi saya melihat acara sebuah stasiun televisi, disana menceritakan tentang kehidupan seorang wanita tua dengan seorang anaknya yang entah kenapa, tangannya lumpuh layu. Setiap hari, dia dengan tangan tuanya memetik daun singkong demi sesuap nasi. Daun singkong itu pun dia dapatkan dari tetangganya. Dengan mengambil daun singkong tersebut dan menjualnya, sebagian hasilnya diserahkan kepada pemilik kebun. Namun kalau daun singkong itu tidak laku, maka tentu saja nenek itu harus menanggung hutang kepada si pemilik kebun.


Dengan anaknya yang sudah dewasa, nenek tersebut tinggal disebuah gubuk kecil. Di dalam tayangan tersebut, sang anak berjalan keluar rumah menuju halaman. Disana ada pekarangan kecil yang dipagari menggunakan bambu. Tempat itu mirip sekali dengan kandang ayam sederhana. Namun, setelah beberapa saat, tidak nampak seekorpun ayam yang ada di sana. Sang anak pun duduk menghadapa ke tempat itu sambil menengadahkan tangannya. Sempat saya berfikir bahwa dia berdoa agar –tempat yang saya kira kandang itu- bisa terisi oleh ayam kembali. Namun tidak, itu bukan kandang ayam. Itu adalah kuburan ayah dari pemuda tersebut !


Kemiskinan yang akut membuat keluarga itu terpakasa menguburkan tubuh sang ayah dibelakang rumah. Sungguh sebuah kenyataan yang sulit dipercaya, sekaligus sangat memprihatinkan. Ini bukanlah cerita seperti kisah Ryan si pembunuh berantai yang menguburkan para korbannya dibelakang rumah. Namun ini sungguh terjadi. Karena ketiadaan biaya untuk membayar segala macam prosesi penguburan terpaksa mayat sang ayah pun dikuburkan disana. Di halaman rumah. Bisa kita bayangkan bagaimana begitu hancurnya perasaan mereka, orang yang mereka sayangi tidak bisa dikuburkan secara layak seperti orang lain.


Untuk makan pun keluarga itu lagi-lagi terpaksa harus membeli nasi aking. Nasi yang sudah tak layak konsumsi. Nasi pakan ayam. Namun lagi-lagi inilah fakta yang ada disekitar kita. Tidak hanya satu atau dua saja, tapi jutaan. Sungguh suatu hal yang lucu. Negara yang katanya kemajuan ekonominya menjadi salah satu yang paling berkembang pesat, masih saja belum bisa mengatasi kemiskinan tingkat akut ini.


Sudah saatnyalah kita semua peduli. Kalau pemerintah belum mampu (atau belum mau), kitalah yang harus memulainya. Kasihan mereka. Apakah kita tidak punya hati sampai-sampai membiarkan mereka mati dan membusuk dalm kemiskinan. Indonesia harus berubah. Jangan lagi ada rakyat kita yang makan nasi aking. Semoga tangan-tangan Tuhan segera terulur memberikan kasih-Nya. Agar tak ada lagi saudara kita yang mati karena kemiskinan dinegeri kita yang semakin merajalela.

0
2.3K
34
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.