- Beranda
- Berita dan Politik
Dokter RS Sengaja Amputasi Tanpa Izin Pasien
...
TS
RWH
Dokter RS Sengaja Amputasi Tanpa Izin Pasien
Kaki Diamputasi Sepihak, Sujianto Akan Somasi RSIA Pusura Tegalsari
Merasa didzalimi, Sujianto yang kakinya diamputasi secara sepihak oleh dokter Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Pusura Tegalsari Surabaya, akan menuntut keadilan. Pria 40 tahun ini akan membawa kasus yang menimpanya ke ranah hukum. Sujianto mengaku tidak mencari sensasi mengingat kasusnya sudah terjadi 4 bulan yang lalu.
"Kenapa baru sekarang, karena sekarang ini kondisi saya sudah mulai enak. Kemarin-kemarin saya masih tersiksa dengan sakit di kaki saya bekas amputasi," kata Sujianto kepada detiksurabaya.com di Jalan Tegalsari, Senin (10/9/2012).
Sejak awal Sujianto meminta agar kakinya tidak diamputasi tetapi diobati. Itu sudah dikatakan kepada seluruh keluarganya dan Nur ALi. Nur Ali adalah seorang petugas kesehatan yang berdinas di TNI AL Surabaya. Nur ALi adalah tetangga Sujianto di Trenggalek. Nur Ali pula lah yang merekomendasikan dan membawa Sujianto datang ke RSIA Pusura. Jika pun tidak bisa diobati, dokter yang menangani tidak boleh melakukan amputasi tanpa persetujuan dirinya dan keluarganya.
"Saya ingin berobat, bukan diamputasi. Keluarga saya tahu itu semua," tambah Sujianto.
Sujianto tetap hendak menuntut keadilan karena bukti surat persetujuan amputasi sama sekali tidak ada. Kakak ipar Sujianto, Paini (50), yang saat itu masuk ke ruang operasi sesaat sebelum Sujianto diamputasi juga mengaku tak disodori surat pernyataan tersebut.
"Saat saya ditanyakan hal itu (amputasi). Saya tidak bisa memutuskan karena akan dirundingkan dulu dengan keluarga," ujar Paini.
Paini melanjutkan, saat itu dirinya memang ditawari akan dibuatkan surat pernyataan. Tetapi hingga kaki Sujianto selesai diamputasi, surat itu tak pernah ada. Sujianto sendiri menerangkan bahwa yang akan dilakukan pertama kali mungkin adalah melakukan somasi. Jika tidak berhasil, maka langkah hukum akan dilakukan dengan melaporkannya ke polisi.
Sementara itu, pihak RSIA Pusura Tegalsari mengaku belum tahu adanya kasus tersebut. Human Resources Department (HRD) RSIA Pusura Tegalsari, Erly Kenya, mengaku akan mencari tahu kebenaran dugaan malpraktik itu.
"Kami belum dengar. Dan kami tidak berani bicara karena direktur rumah sakit sedang tidak ada di tempat," ujar Erly.
[URL="http://surabaya.detik..com/read/2012/09/10/193746/2014105/466/kaki-diamputasi-sepihak-sujianto-akan-somasi-rsia-pusura-tegalsari?y991102465"]SUMBER[/URL]
Sungguh tragis melihat berita ini....
"Saya ingin berobat, bukan diamputasi. Keluarga saya tahu itu semua," tambah Sujianto.
dari komntr pasien,Seharusnya RS atau Dokter harus ada izin dari pasien atau keluarga....walaupun itu hal yang sangat mendesak.
Kalau tidak ada izin sudah mengarah Malpraktik....
komentar dari anak kedokteran
Quote:
0
7.9K
70
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
676KThread•45.1KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya