- Beranda
- The Lounge
Hal-hal yang Tidak Terlihat Orang
...
TS
jessicantik
Hal-hal yang Tidak Terlihat Orang
Dijamin ga gan, soalnya ini tulisan ane sendiri.
langsung aja cekibrot gan
Semoga bisa jadi bahan renungan malem ini gan, mohon di sekalian lemparin ane kalo agan berkenan sama tulisan ane ini..
UPDATE
langsung aja cekibrot gan
Quote:
Kemarin gue terkejut dengan info bahwa temen SMA gue, udah punya anak, gue shock denger berita itu sampai sekarang juga gue shock, apalagi gue juga denger kalo dia keluar dari kuliah buat cari uang buat keluarga kecilnya itu. Dia mengalah sama suaminya, karena suaminya masih harus melanjutkan kuliahnya, mungkin tujuannya untuk masa depan.
Gue kesel sama kabar tersebut, gue mau marah sama dia, dulu gue sempet deket sama dia soalnya, gue mau marah kenapa dia setolol itu, usianya masih 20 tahun, dia seharusnya kuliah kayak gue, belajar untuk mencapai masa depan yang lebih baik lagi, harusnya dia bisa banggain orangtuanya, intinya harusnya dia gak nikah muda kayak gitu.
Malem ini, iseng-iseng gue liat facebooknya, gue mau liat perjalanan hidupnya setelah dia menikah, gue searching twitternya, dan ternyata gue dapet twitter plus bonusnya, yaitu blog dia. Gue baca dan perhatiin setiap tulisan yang dia buat untuk keluarga kecilnya tersebut.
Mereka menikah karena situasi dan kondisi yang mengharuskan mereka untuk menikah. Beberapa kali temen gue ini mencoba untuk mengakhiri hidupnya, gue yakin dia stress dan menyerah dengan kehidupan yang dia miliki saat itu, dia menjadi pengurus keluarga, tulang punggung keluarga, sekaligus harus menahan malu. Dia sempat membuat tenda untuk berjualan minuman di pinggir jalan, suaminya pernah sempat berpaling ke wanita lain, mungkin ini puncak atas segala penderitaanya. Namun apa daya, semua harus dia tanggung demi cintanya kepada keluarga kecilnya tersebut, terutama anaknya yang masih kecil.
Walau begitu, dia masih berpengharapan kepada Tuhan, supaya Tuhan memberinya jalan terbaik, supaya ia bisa menikmati kebahagiaan setelah melewati peliknya kehidupan yang ia jalani, seperti indahnya pelangi sehabis hujan.
Tuhan masih menyayangi umatnya, Tuhan masih memegang tangan temen gue, meskipun dia udah jatuh, dia ga tergeletak, karena Tuhan memegang tangannya. Tuhan kasih pekerjaan yang bagus buat temen gue, dia bahkan lulusan SMA, tapi dia dapet promosi dari perusahaanya, dia bisa lanjutin kuliahnya lagi dengan uang hasil jerih payahnya. Hubungannya dengan suaminya membaik, anaknya lucu dan sehat.
Gue emang sempet marah sama temen gue, tapi gue mulai mengerti bahwa ini salah satu jalan Tuhan untuk mendewasakan manusia, yaitu temen gue. Saat ini temen gue udah menjadi seorang istri sekaligus seorang ibu, hal yang belum bisa gue bayangkan terjadi pada diri gue, jangankan cari uang buat keluarga kecil seperti itu, cari uang untuk diri sendiri aja gue belum berhasil. Temen gue bersusah payah untuk lanjutin kuliah, sedangkan gue males-malesan belajar di sini, semangat gue sempet patah gara-gara apa yang gue inginkan ga bisa gue dapetin. Temen gue masih mencari dan berpengharapan pada Tuhan di saat-saat kesulitannya, sedangkan gue malah menganggap Tuhan ga peduli sama kehidupan gue.
Gue jadi marah sama diri gue yang terlalu manja, menghabiskan duit orangtua tapi ga tau hasilnya kemana. Minta ini-itu, segala jenis hak gue minta tanpa menjalankan kewajiban gue dengan baik. Gue sibuk ngurusin jerawat saat temen gue ngurusin anaknya.gue ngerasa saat usia gue yang semakin dewasa ini, tingkah laku gue semakin menjadi kanak-kanak, iman gue ke Tuhan juga semakin menurun, gue suka ngeliat sisi negatif orang tanpa memperdulikan sisi positifnya.
Selama ini gue ngerasa diri gue paling menderita, sampai akhirnya gue liat kisah hidup temen gue ini. Semoga pengalaman ini bisa menjadi pelajaran bagi gue dan para pembaca tulisan ini. Terimakasih. Gbu
SUMBER
Gue kesel sama kabar tersebut, gue mau marah sama dia, dulu gue sempet deket sama dia soalnya, gue mau marah kenapa dia setolol itu, usianya masih 20 tahun, dia seharusnya kuliah kayak gue, belajar untuk mencapai masa depan yang lebih baik lagi, harusnya dia bisa banggain orangtuanya, intinya harusnya dia gak nikah muda kayak gitu.
Malem ini, iseng-iseng gue liat facebooknya, gue mau liat perjalanan hidupnya setelah dia menikah, gue searching twitternya, dan ternyata gue dapet twitter plus bonusnya, yaitu blog dia. Gue baca dan perhatiin setiap tulisan yang dia buat untuk keluarga kecilnya tersebut.
Mereka menikah karena situasi dan kondisi yang mengharuskan mereka untuk menikah. Beberapa kali temen gue ini mencoba untuk mengakhiri hidupnya, gue yakin dia stress dan menyerah dengan kehidupan yang dia miliki saat itu, dia menjadi pengurus keluarga, tulang punggung keluarga, sekaligus harus menahan malu. Dia sempat membuat tenda untuk berjualan minuman di pinggir jalan, suaminya pernah sempat berpaling ke wanita lain, mungkin ini puncak atas segala penderitaanya. Namun apa daya, semua harus dia tanggung demi cintanya kepada keluarga kecilnya tersebut, terutama anaknya yang masih kecil.
Walau begitu, dia masih berpengharapan kepada Tuhan, supaya Tuhan memberinya jalan terbaik, supaya ia bisa menikmati kebahagiaan setelah melewati peliknya kehidupan yang ia jalani, seperti indahnya pelangi sehabis hujan.
Tuhan masih menyayangi umatnya, Tuhan masih memegang tangan temen gue, meskipun dia udah jatuh, dia ga tergeletak, karena Tuhan memegang tangannya. Tuhan kasih pekerjaan yang bagus buat temen gue, dia bahkan lulusan SMA, tapi dia dapet promosi dari perusahaanya, dia bisa lanjutin kuliahnya lagi dengan uang hasil jerih payahnya. Hubungannya dengan suaminya membaik, anaknya lucu dan sehat.
Gue emang sempet marah sama temen gue, tapi gue mulai mengerti bahwa ini salah satu jalan Tuhan untuk mendewasakan manusia, yaitu temen gue. Saat ini temen gue udah menjadi seorang istri sekaligus seorang ibu, hal yang belum bisa gue bayangkan terjadi pada diri gue, jangankan cari uang buat keluarga kecil seperti itu, cari uang untuk diri sendiri aja gue belum berhasil. Temen gue bersusah payah untuk lanjutin kuliah, sedangkan gue males-malesan belajar di sini, semangat gue sempet patah gara-gara apa yang gue inginkan ga bisa gue dapetin. Temen gue masih mencari dan berpengharapan pada Tuhan di saat-saat kesulitannya, sedangkan gue malah menganggap Tuhan ga peduli sama kehidupan gue.
Gue jadi marah sama diri gue yang terlalu manja, menghabiskan duit orangtua tapi ga tau hasilnya kemana. Minta ini-itu, segala jenis hak gue minta tanpa menjalankan kewajiban gue dengan baik. Gue sibuk ngurusin jerawat saat temen gue ngurusin anaknya.gue ngerasa saat usia gue yang semakin dewasa ini, tingkah laku gue semakin menjadi kanak-kanak, iman gue ke Tuhan juga semakin menurun, gue suka ngeliat sisi negatif orang tanpa memperdulikan sisi positifnya.
Selama ini gue ngerasa diri gue paling menderita, sampai akhirnya gue liat kisah hidup temen gue ini. Semoga pengalaman ini bisa menjadi pelajaran bagi gue dan para pembaca tulisan ini. Terimakasih. Gbu
SUMBER
Semoga bisa jadi bahan renungan malem ini gan, mohon di sekalian lemparin ane kalo agan berkenan sama tulisan ane ini..
UPDATE
Quote:
yang view udah lebih dari 600 orang, yang comment cuma 21, miris sekali ane gan..
0
2.9K
Kutip
22
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
924.2KThread•87.3KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya