Bismillah

Kali ini saya akan menampilkan dan menceritakan pengalaman menanam kangkung di halaman rumah, kebetulan rumah yang saya tempati sekarang semua terasnya sudah diplester/disemen jadi tidak bisa ditanami. Tetapi rupanya masih ada lahan tersisa yaitu tepatnya di atas pagar depan rumah. Pagar depan rumah dibangun dengan bagian atas seperti tampak pada foto dibawah ini. Sengaja digunakan untuk lahan menanam tanaman.

Dengan bangunan pagar seperti ini, maka bagian atas pagar masih bisa dimanfaatkan untuk menanam tanaman. Semula digunakan untuk menanam tanaman hias dan bunga. Tetapi menurutku lebih bermanfaat ditanam sayuran saja karena bisa dipanen dan dimasak tanpa mengurangi nilai keindahan sebuah taman 
Kembali ke pembicaraan kita yaitu mengenai menanam kangkung
Ini lah benih yang saya gunakan

Kemudian saya ambil sekitar antara 20-an biji untuk disebar di lahan di atas pagar kalau tidak salah sekitar tanggal 10 Agustus 2011. Oya sebelumnya lahan tersebut sudah ditanami bawang merah. Jadi saya bermaksud melakukan tumpang sari dengan memaksimalkan lahan dengan banyak tanaman. Intensifikasi pertanian Adapun pada saat itu Bawang merah baru tumbuh 2 siung dari 20 siung yang ditanam. Bijinya coklat seperti pasir jadi ga kelihatan ya..

Setelah satu minggu 8 HST benih sudah mulai ada yang berkecambah, tapi belum terlihat pada foto berikut. Yang terlihat adalah tanaman bawang merah yang sudah hampir tumbuh semua

Pada tanggal 28 Agustus 2011 berarti 18 HST atau hampir 3 minggu tanaman kangkung sudah tumbuh dengan baik sebagai mana foto dibawah ini.. Kemudian tanaman disiram dengan sebaik-baiknya karena akan ditinggal mudik pulang kampung selama 10 hari,sebenarnya agak khawatir juga karena sedang musim kemarau dan banyak terjadi kekeringan di berbagai daerah di Indonesia..

Sepulang dari mudik tanggal 8 September 2011 atau 29 HST, Alhamdulillah tanaman kangkung dan bawang merah masih hidup walaupun selama 10 hari ditinggal tidak turun hujan. Kemudian segera disiram karena sudah kering sekali tanahnya..

Tanggal 19 September 2011 atau 40 HST tanaman kangkung sudah bisa dipanen walaupun masih bisa lebih besar lagi. Sudah mengalahkan tinggi tanaman bawang merah. Agar bawang merah tidak kalah maka tanaman kangkung harus segera dipanen..Kalau dilahan pertanian katanya malah cuma 3-4 minggu sudah bisa dipanen, berarti lebih lama ya tanaman saya, gapapa tapi kan organik..

Saya putuskan untuk dipanen pada hari ini, senin 19 september 2011 dengan usia 40 hari. Pemanenan dilakukan dengan cara dipotong dengan pisau. Biasa nya kangkung dipanen dengan cara dicabut, namun saya panen dengan dipotong sengaja supaya bisa dipanen lagi. Maksud saya pada batang bawah tanaman yang merupakan sisa pemotongan akan tumbuh pucuk tanaman kangkung yang baru lagi.

Pemanenan dibantu asisten yang keren dan ceria namun cerewet (tak henti-henti bertanya .

Dan ini lah hasil panen kangkung sebanyak 16 tanaman atau kalau diikat mungkin cuma satu ikat, lumayan bisa disayur untuk makan sekeluarga yang terdiri 4 orang. Lumayan kan?

Kemudian kangkung dipetikin sebelum disayur..

Setelah selesai beresin kangkung, kewarung dulu beli kacang merah dan labu siam untuk dicampur dengan kangkung menjadi sayur bening. Wah asistenku aja doyan banget sayur bening apalagi kangkungnya dimakan kaya makan mie aja. Dan rasanya beda lho kangkungnya mungkin sugesti kali karena ada perjuangan untuk mendapatkannya..
Alhamdulillah..