- Beranda
- The Lounge
5 Film traveling yang Wajib Ditonton
...
TS
ayahziza]
5 Film traveling yang Wajib Ditonton
Quote:
1. Diarios de Motocicleta (The Motorcycle Diaries, 2004)
Quote:
Quote:
"Let the world change you and you can change the world"
Quote:
Director : Walter Salles (Paris, Je T'Aime, segment "Loin du 16e")
Writer : Ernesto 'Che' Guevara (book "Notas de viaje"), Alberto Granado (book "Con el Che por America Latina"), Jose Rivera (screenplay)
Cast :
Ernesto Guevara de la Serna - Gael García Bernal (Letters to Juliet, Babel, Science of Sleep)
Rodrigo De la Serna - Alberto Granado
Writer : Ernesto 'Che' Guevara (book "Notas de viaje"), Alberto Granado (book "Con el Che por America Latina"), Jose Rivera (screenplay)
Cast :
Ernesto Guevara de la Serna - Gael García Bernal (Letters to Juliet, Babel, Science of Sleep)
Rodrigo De la Serna - Alberto Granado
Quote:
Spoiler for Diarios de Motocicleta:
Film The Motorcycle Diaries bercerita tentang penunggang sepeda motor berjulukan La Pederosa (Sang Perkasa) menempuh jarak lebih dari 12.000 km, dari Buenos Aries ke sepanjang wilayah Amerika Selatan. Pengendara motor tersebut adalah Ernesto Guevara dan Alberto Granado. Ernesto Guevara adalah seorang mahasiswa kedokteran yang hampir memperoleh gelarnya, dia dikenal sebagai Che Guevara, seorang revolusi Marxis di Argentina, dan giriliyawan Kuba.
The Motorcycle Diaries adalah sebuah film yang diangkat dari sebuah novel based on true story ditulis oleh sang pelaku sendiri. Film seperti ini lebih kurang merupakan sebuah biografi kecil dari seorang pelaku, dimana dari biografi itulah sang movie maker memiliki tujuan tertentu untuk membuatnya manjadi sebuah film, tidak hanya sebagai entertainment. Film ini menceritakan masa muda Che Guevara ketika ia berusia 23 tahun. Dia melakukan perjalanan bersama temannya Alberto menempuh 12.000 km mengelilingi Amerika Selatan. Selama perjalanan dia menemukan dan mengalami banyak sekali peritiwa yang membuat dia berfikir secara mendalam. Seperti pada saat dia tiba di Peru dan bekerja sebagai volunteer di rumah sakit khusus pasien lepra. Seperti tagline film ini: Let the world change you and you can change the world, mungkin penonton (saya) menjadi lebih memahami, mengapa Che Guevara menjadi sangat terkenal dengan lambang bintang berwarna merah itu, dari masa lalunya, trough this movie.
Watch and learn, adalah sebuah motto dalam kategori diThread ini, Artinya banyak inspirasi dan pelajaran berharga yang dapat diambil dari film The Motorcycle Diaries. Penulis berpendapat dalam film yang diambil dari kisah nyata ini mengajarkan kepada para traveler untuk satu, pantang menyerah. Banyak sekali rintangan yang dialami Alberto dan Ernesto selama perjalanan, mulai ban bocor, tabrakan, jatuh beberapa kali, hingga mendorong sepeda motor yang mogok ditengah-tengah jalan dengan salju yang lebat. Dan mereka masih melanjutkan perjalanan mereka, dengan atau tanpa motor. Dua, man search for meaning. Ini adalah judul buku Viktor Frankl mengenai filsafat eksistensialisme. Artinya sebuah pemaknaan diri dan hidup seorang pelaku traveling akan manjadi sebuah tujuan yang precious jika menjadi sebuah destinasi berbeda dalam traveling itu sendiri. Mungkin meaning itulah yang ditemukan oleh Ernesto yang membuat dia berubah.
The Motorcycle Diaries adalah sebuah film yang diangkat dari sebuah novel based on true story ditulis oleh sang pelaku sendiri. Film seperti ini lebih kurang merupakan sebuah biografi kecil dari seorang pelaku, dimana dari biografi itulah sang movie maker memiliki tujuan tertentu untuk membuatnya manjadi sebuah film, tidak hanya sebagai entertainment. Film ini menceritakan masa muda Che Guevara ketika ia berusia 23 tahun. Dia melakukan perjalanan bersama temannya Alberto menempuh 12.000 km mengelilingi Amerika Selatan. Selama perjalanan dia menemukan dan mengalami banyak sekali peritiwa yang membuat dia berfikir secara mendalam. Seperti pada saat dia tiba di Peru dan bekerja sebagai volunteer di rumah sakit khusus pasien lepra. Seperti tagline film ini: Let the world change you and you can change the world, mungkin penonton (saya) menjadi lebih memahami, mengapa Che Guevara menjadi sangat terkenal dengan lambang bintang berwarna merah itu, dari masa lalunya, trough this movie.
Watch and learn, adalah sebuah motto dalam kategori diThread ini, Artinya banyak inspirasi dan pelajaran berharga yang dapat diambil dari film The Motorcycle Diaries. Penulis berpendapat dalam film yang diambil dari kisah nyata ini mengajarkan kepada para traveler untuk satu, pantang menyerah. Banyak sekali rintangan yang dialami Alberto dan Ernesto selama perjalanan, mulai ban bocor, tabrakan, jatuh beberapa kali, hingga mendorong sepeda motor yang mogok ditengah-tengah jalan dengan salju yang lebat. Dan mereka masih melanjutkan perjalanan mereka, dengan atau tanpa motor. Dua, man search for meaning. Ini adalah judul buku Viktor Frankl mengenai filsafat eksistensialisme. Artinya sebuah pemaknaan diri dan hidup seorang pelaku traveling akan manjadi sebuah tujuan yang precious jika menjadi sebuah destinasi berbeda dalam traveling itu sendiri. Mungkin meaning itulah yang ditemukan oleh Ernesto yang membuat dia berubah.
Spoiler for Trailer:
Quote:
2. The Great Voyage (La Grand Voyage, 2004)
Quote:
Quote:
Father: The ocean water evaporate as they rise to the clouds. And as they evaporate, they become fresh. That's why it's better to go on your pilgrimage, on foot than on horseback, and better on horseback than by a car, and better by car than by boat, and better by boat than by plane.
Quote:
Director : Ismaël Ferroukhi
Writer : Ismaël Ferroukhi
Cast :
Reda - Nicolas Cazalé
The Father - Mohamed Majd
Writer : Ismaël Ferroukhi
Cast :
Reda - Nicolas Cazalé
The Father - Mohamed Majd
Quote:
Spoiler for The Great Voyage (La Grand Voyage, 2004):
Quote:
Film ini menceritakan kisah seorang anak bernama bernama Reda, yang harus terpaksa megantarkan ayahnya pergi ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji menggunakan mobil atau lewat jalan darat. Dalam perjalanan selama berhari-hari mereka mengalami -peristiwa-peristiwa yang luar biasa, selama perjalanan menuju Mekkah melintasi berbagai negara. Seperti bertemu dengan wanita misterius, penipu dan pencuri, terkubur di badai salju, bertemu sekelompok peziarah yang akan sama-sama naik haji menggunakan mobil, hingga membeli kambing untuk bekal perjalanan. Selama perjalanan mereka jarang tidur di hotel. Begitu pula dengan bagaimana mereka makan sehari-hari. Merkea lebih seirng untuk tidur di dalam mobil dan memasak di pinggir jalan selama perjalanan.
The Great Voyage menceritakan hubungan dan konflik antara ayah dan anak yang sangat menarik untuk ditonton. Seorang anak yang sangat kesal untuk melakukan perjalanan ke Mekkah, di sisi lain seorang ayah yang memiliki keyakinan tinggi bahwa melakukan perjalanan naik haji adalah bukan yang harus gampang dilakukan. What if, melakukan sebuah perjalanan, melakukan aktivitas travelling dan aktivitas-aktivitas lain yang melekat, bukan karena keinginan kita. Itulah yang dirasakan reda. Perjalanan mengantarkan ayahnya ke Mekkah bukan keinginannya. Sang ayah juga keras kepala, dia naik haji tidak mau menggunakan pesawat yang mungkin lebih hemat dan cepat. Kebanyakan seseorag melakukan traveling karena orang itu memang berkehendak. Bagaimana caranya, aktivitas apa yang akan dilakukan, maupun tujuannya sesuai dengan kehendak itu. Dalam film ini, bagaimana jika traveling yang kita lakukan bukan kehendak kita? melainkan kehendak orang lain, tanpa hal-hal menyenangkan yang akan kita alami selama traveling?. Mungkin kita akan merasa bosan, marah, kesal, atau malah mendapatkan pengalaman yang tak terlupakan? Hal ini juga menjadi pertanyaan kritis bagi penulis. Hal lainnya, adalah sebuah pilihan, how to get there. Seorang traveler saat telah menentukan destinasi, hal pertama yang akan manjadi pertimbangan adalah: "the fasttest, and the cheapest". Film ini memberi pelajaran, "bika ada cara yang lebih sulit, kenapa harus pakai cara yang lebih mudah?". Untuk menjalankan hal ini tak lain adalah butuh determinasi diri yang kuat, mengapa kita memilih cara yang sulit menuju destisasi tertentu. Sulit iya, tetapi mungkin ada kenikmatan tersendiri jika kita telah tiba, seperti wajah sang ayah ketika tiba di Mekkah. Film ini juga memberikan deskripsi yang cukup jelas traveling jarak jauh melintasi banyak negara menggunakan kendaraan roda empat. Bagaimana kita beristirahat, bagaimana mengecak kondisi mobil, dan yang terpenting adalah, safety driving guys.
The Great Voyage menceritakan hubungan dan konflik antara ayah dan anak yang sangat menarik untuk ditonton. Seorang anak yang sangat kesal untuk melakukan perjalanan ke Mekkah, di sisi lain seorang ayah yang memiliki keyakinan tinggi bahwa melakukan perjalanan naik haji adalah bukan yang harus gampang dilakukan. What if, melakukan sebuah perjalanan, melakukan aktivitas travelling dan aktivitas-aktivitas lain yang melekat, bukan karena keinginan kita. Itulah yang dirasakan reda. Perjalanan mengantarkan ayahnya ke Mekkah bukan keinginannya. Sang ayah juga keras kepala, dia naik haji tidak mau menggunakan pesawat yang mungkin lebih hemat dan cepat. Kebanyakan seseorag melakukan traveling karena orang itu memang berkehendak. Bagaimana caranya, aktivitas apa yang akan dilakukan, maupun tujuannya sesuai dengan kehendak itu. Dalam film ini, bagaimana jika traveling yang kita lakukan bukan kehendak kita? melainkan kehendak orang lain, tanpa hal-hal menyenangkan yang akan kita alami selama traveling?. Mungkin kita akan merasa bosan, marah, kesal, atau malah mendapatkan pengalaman yang tak terlupakan? Hal ini juga menjadi pertanyaan kritis bagi penulis. Hal lainnya, adalah sebuah pilihan, how to get there. Seorang traveler saat telah menentukan destinasi, hal pertama yang akan manjadi pertimbangan adalah: "the fasttest, and the cheapest". Film ini memberi pelajaran, "bika ada cara yang lebih sulit, kenapa harus pakai cara yang lebih mudah?". Untuk menjalankan hal ini tak lain adalah butuh determinasi diri yang kuat, mengapa kita memilih cara yang sulit menuju destisasi tertentu. Sulit iya, tetapi mungkin ada kenikmatan tersendiri jika kita telah tiba, seperti wajah sang ayah ketika tiba di Mekkah. Film ini juga memberikan deskripsi yang cukup jelas traveling jarak jauh melintasi banyak negara menggunakan kendaraan roda empat. Bagaimana kita beristirahat, bagaimana mengecak kondisi mobil, dan yang terpenting adalah, safety driving guys.
Spoiler for Trailer:
GHwyHyIuFhk&feature=related
Quote:
3. The Way (2010)
Quote:
Quote:
Director : Emilio Estevez (Bobby)
Writer : Emilio Estevez (screenplay)
Cast:
Daniel - Emilio Estevez
Tom - Martin Sheen (The Departed, Bobby, Catch Me If You Can)
Sarah - Deborah Kara Unger (A Love Song For Bobby Long, Sunshine, The Game, Crash)
Jack - James Nesbitt (Millions)
Joost - Yorick van Wageningen (Winter in Wartime, The New World)
Writer : Emilio Estevez (screenplay)
Cast:
Daniel - Emilio Estevez
Tom - Martin Sheen (The Departed, Bobby, Catch Me If You Can)
Sarah - Deborah Kara Unger (A Love Song For Bobby Long, Sunshine, The Game, Crash)
Jack - James Nesbitt (Millions)
Joost - Yorick van Wageningen (Winter in Wartime, The New World)
Quote:
Spoiler for The Way:
Quote:
Film ini menceritakan seorang dokter mata sekaligus seorang ayah bernama Tom Avery yang terpanggil untuk melakukan perjalanan "El camino de Santiago" dengan misi menyelesaikan perjalanan anknya yang meninggal di tengah-tengah melakukan perjalanan tersebut. Selama rute "El camino de Santiago" terdapat tempat-tempat yang dianggap memiliki nilai spiritual tinggi, sang ayah menaburkan abu anaknya di tempat-tempat itu. Tentunya banyak orang yang melakukan perjalanan "El camino de Santiago", dan Tom bertemu dengan banyak orang baru dari berbagai negara dengan berbagai sifat, perilaku, dan karakter. Mereka adalah Joost dari Belanda, Jack dari Irlandia, dan Sarah dari Prancis. Dan mereka pun membentuk sebuah "klik", dan memuturkan untuk melanjutkan perjalann hingga usai.
The Way mengisahkan sebuah perjalanan suci, yang bernilai spiritual oleh para pemeluk agamanya. Sama seperti Haji atau Umrah dalam agama Islam. Ada tujuan yang bersifat religius dalam melakukan perjalanan itu, walaupun di lain pihak para peziarah "El camino de Santiago" memiliki tujuan dan motivasi yang bermacam-macam, tidak hanya religius saja. Seperti yang penulis tulis di atas, beberpa ainspirasi berkenaan dengan traveling ada pula di film ini. Pertama, traveler are not a martian. Maksudnya traveler bukanlah makhluk asing seperti makhluk mars. Menjadi seorang traveler adalah terlahir dengan bakat untuk bertemu dengan orang-orang bari dan dengan sekejap mereka menjadi sahabat. Seperti yang dialami oleh Tom, Joost, Sarah, dan Jack. Bahkan bersahabat dengan kaum gypsi yang mencoba mencuri carrier Tom. Kedua, impulsive but not selfish traveling. Hal inilah yang dilakukan oleh Tom. Dia mengambil keputusan secara tiba-tiba (impulsive) untuk melakukan perjalanan "El camino de Santiago" dan memutuskan untuk melakukannya sendirian, akan tetapi selama perjalanan bertemu dengan sahabat-sahabat baru. Ketiga, ada pertanyaan yang sulit di jawab oleh kelompok itu ketika mencapai tujuan terakhir, "apakah motivasi perjalanan anda?", dan mereka kebingungan dan tidak yakin saat menjawab. So travelers? why you do the traveling?.
The Way mengisahkan sebuah perjalanan suci, yang bernilai spiritual oleh para pemeluk agamanya. Sama seperti Haji atau Umrah dalam agama Islam. Ada tujuan yang bersifat religius dalam melakukan perjalanan itu, walaupun di lain pihak para peziarah "El camino de Santiago" memiliki tujuan dan motivasi yang bermacam-macam, tidak hanya religius saja. Seperti yang penulis tulis di atas, beberpa ainspirasi berkenaan dengan traveling ada pula di film ini. Pertama, traveler are not a martian. Maksudnya traveler bukanlah makhluk asing seperti makhluk mars. Menjadi seorang traveler adalah terlahir dengan bakat untuk bertemu dengan orang-orang bari dan dengan sekejap mereka menjadi sahabat. Seperti yang dialami oleh Tom, Joost, Sarah, dan Jack. Bahkan bersahabat dengan kaum gypsi yang mencoba mencuri carrier Tom. Kedua, impulsive but not selfish traveling. Hal inilah yang dilakukan oleh Tom. Dia mengambil keputusan secara tiba-tiba (impulsive) untuk melakukan perjalanan "El camino de Santiago" dan memutuskan untuk melakukannya sendirian, akan tetapi selama perjalanan bertemu dengan sahabat-sahabat baru. Ketiga, ada pertanyaan yang sulit di jawab oleh kelompok itu ketika mencapai tujuan terakhir, "apakah motivasi perjalanan anda?", dan mereka kebingungan dan tidak yakin saat menjawab. So travelers? why you do the traveling?.
Spoiler for The Way:
0
28.5K
Kutip
1.2K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
925KThread•90.5KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya