cascu5Avatar border
TS
cascu5
[catper] Situs Megalitikum Gunung Padang
Nama gunung : Gunung Padang
Ketinggian : 885 mdpl
Lokasi : Cianjur
Lama pendakian : 10-15 menit
Waktu pendakian : 10-11 Desemeber 2011




"Kalau Inggris punya Stone Henge, Perancis punya batu batu Carnac, Laos punya batu batu Guci dan Mikronesia punya Nan Madol, Maka Indonesia juga punya situs megalitikum Gunung Padang, situs megalitikum terbesar se Asia Tenggara..."

Spoiler for "situs megalitikum gunung padang":


Jangan tertipu oleh namanya, walaupun namanya "Gunung Padang" tapi ini bukan gunung hanya sebuah bukit kecil dan lokasinya pun bukan di Padang - Sumatera Barat. Situs Gunung Padang berada di Kampung Panggulan, Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten – Cianjur Jawa Bawat. Luas kompleks bangunan situs -+ 900 m², terletak pada ketinggian 885 m dpl, dan areal situs ini sekitar 3 ha, menjadikannya sebagai kompleks punden berundak terbesar di Asia Tenggara. Situs Megalitikum Gunung Padang diperkirakan dibangun pada 2000 SM atau sekitar 2.800 tahun sebelum Candi Borobudur dibangun.Situs Gunung Padang terletak di puncak sebuah bukit, untuk mencapainya dari dasar, pengunjung harus meniti tangga curam setinggi -+ 95 meter terbuat dari tiang-tiang batuan andesit sebanyak hampir 400 anak tangga.

Kata“padang” berasal dari beberapa suku kata, yaitu :

-Pa = Tempat
-Da = Besar/gede/agung/raya
-Hyang =Eyang/moyang/biyang/leluhur agung

Jadi arti kata “Padang” itu adalah Tempat Agung para Leluhur atau boleh jadi maknanya Tempat para Leluhur Agung.


Cara menuju Gunung Padang dari Jakarta :
JAKARTA - SUKABUMI - SUKARAJA - TEGAL SEREH - SITUS GUNUNG PADANG

Jakarta – Sukabumi
Ada banyak pilihan cara menuju ke Sukabumi
1.\tKereta Api Bumi geulis (Bogor-Sukabumi)
Jadwal keberangkatan :
Dari bogor : berangkat: 17.00 WIB ; tiba : 19.00 WIB
Dari Sukabumi: berangkat : 05.00 WIB ; tiba : 07.00 WIB
Ongkos : Rp 8.000
2.\tBus dari kampung rambutan, lebak bulus, kalideres, depok, bogor
ongkos bus ekonomi dari kampung rambutan Rp 18.000
lama perjalanan: 4-5 jam.

Spoiler for "term.kampung rambutan":


Terminal Sukabumi – Terminal Sukaraja
-\tAngkot putih (lupa jurusan mana, bilang aja mau ke terminal sukaraja)
Ongkos : Rp 2.000
-\tAngkot pink nomor 01 ; turun di terminal sukaraja
Ongkos : Rp 2.000

Terminal Sukaraja – Tegal Sereh
-\tAngkot Kuning (gak tau jurusan mana, soalnya carter ampe jalan besar menuju gunung Padang)
Ongkos : Rp 2.000
-\tAngkot Hijau/biru ; turun di pangkalan ojek menuju gunung Padang
Ongkos : Rp 2.000

Dengan pertimbangan waktu dan bujukan supir angkot, akhirnya kami memutuskan menggunakan dua kali angkot (angkot putih dan kuning) dari yang seharusnya 4 kali turun-naik angkot. Menjelang maghrib kami tiba di tepi jalan besar menuju situs gunung Padang, di sini kami mencoba mengumpulkan informasi dari penduduk sekitar. Setelah semuanya jelas kami pun mulai berjalan. Jalan yang kami lalui ini adalah sebuah jalan desa yang beraspal, kami hanya mengikuti jalan dan mencoba bertanya arah kepada setiap penduduk yang kami temui. Saya sarankan untuk mencarter mobil masuk ke dalam sampai parkiran situs gunung padangnya, karena dari sini masih sangat jauh jika berjalan kaki, atau jika tidak mencarter angkot coba jalan kaki saja dan menumpang mobil bak terbuka yang lewat seperti yang kami lakukan.

Spoiler for "gunung padang":


Mobil bak terbuka yang kami tumpangi berhenti di pertigaan kebun teh menuju situs gunung padang. Di sana ada papan penunjuk arah yang bertulis “Situs Megalit Gunung Padang 2 km”. jangan terlalu percaya dengan jaraknya, karena iseng-iseng saya hitung jarak dengan alat pedometer di handphone saya ternyata jarak aslinya adalah 5 km sampai parkiran/bawah tangga situs gunung Padang. Sekitar jam 9 kami sudah sampai di bawah tangga situs gunung padang. Di sini banyak terdapat warung-warung makan, kami beristirahat di sini memesan makanan sekaligus mengurus perizinan. Beberapa temen yang sudah tidak sabar melihat gerhana bulan, mencoba langsung ke atas sambil membawa kamera. Langit yang mendung ternyata menghalangi gerhana bulan malam itu.

Dari beberapa info yang kami dapatkan, memang ada yang bilang tidak di perbolehkan membuka tenda di situs gunung padang. Tapi berbekal spekulasi dan keinginan menyaksikan gerhana dan purnama sambil bertenda di sekitar situs-situs peninggalan prasejarah, maka kami tetap memutuskan membawa tenda. Perhitungannya kalo gak di izinkan nenda di atas, kami buka tenda di parkiran mobil aja, atau numpang tidur di warung-warung yang ada di bawah. Tapi akhirnya kami di izinkan untuk membuka tenda di atas, dengan catatan pagi-pagi sekali tenda harus di bongkar dan tidak merusak situs yang ada. Di atas ternyata sudah ada saung (gubuk kecil) untuk orang beristirahat, dan malam itu tidak hanya kami yang berada atas ada penduduk lain yang melakukan ritual.

Spoiler for "situs gunung padang":


Spoiler for "situs gunung padang":


Pagi hari kami sempatkan bangun pagi untuk melihat sunrise, tapi sayang karena cuaca yang masih agak mendung jadi pagi itu kami sama sekali tidak mendapat sunrise. Aktivitas lain kami isi dengan berfoto-foto dan sarapan. Di sekitar situs pun sudah terlihat aktivitas pengunjung dari subuh, ada yang bersemedi di teras ke lima, ada juga sekelompok peneliti dari arkeolog yang sedang mengamati situs, dan ada juga beberapa wartawan dari sebuah stasiun TV yang sedang mempersiapkan pengambilan gambar. Salah seorang peneliti menghampiri tenda menyapa kami dan bercerita banyak tentang situs megalitikum ini . “Kalian dari komunitas apa ?? kenapa tertarik mengunjungi situs gunung padang ini??” tanya salah seorang arkeolog itu yang sepertinya heran melihat kami mendirikan tenda di situs ini.
Tak lama kemudian seorang petugas situs mengingatkan kami untuk segera membereskan tenda karena sebentar lagi akan ada stasiun televisi swasta yang akan mengambil gambar.

Spoiler for "situs gunung padang":


Spoiler for "situs gunung padang":


Spoiler for "situs gunung padang":


Catatan :
-\tMendirikan tenda di situs ini sepertinya memang di larang karena bisa merusak lokasi situs dan mengganggu pengunjung lain yang ingin menikmati situs megalitikum secara utuh. Beruntung kami di izinkan dengan catatan menjaga kebersihan dan tidak merusak situs, selain itu kami pun di haruskan segera merapikan tenda pagi-pagi.
-\tBertenda di lokasi situs megalitikum ini, membuat kami bingung ketika kebelet buang air besar/kecil. Kami tidak mungkin sembarangan buang air di sekitar lokasi situs. WC umum ada di bawah, tapi jika malas turun ke bawah ya terpaksa keluar pagar yang mengelilingi situs dan buang hajat di pinggir ladang penduduk.
-\tSuhu di sekitar lokasi situs, tidak terlalu dingin seperti di gunung. Di sekitar situs pun sudah terdapat gubuk kecil dari kayu.
-\tApabila anda di izinkan bertenda di sekitar lokasi, sebaiknya jangan membuang cairan apapun (cairan kopi, cairan bekas masak mie, atau cairan apapun itu ) ke dalam lokasi situs! Sediakan botol minum kosong untuk menampung cairan yang tidak terpakai itu. Walaupun di sekitar lokasi situs disediakan tempat sampah, usahakan membawa turun semua sampah-sampah anda.
Bangsa yang besar adalah yang menghargai dan ikut merawat warisan nenek-moyangnya.


Spoiler for "full team":
0
48.8K
537
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Catatan Perjalanan OANC
Catatan Perjalanan OANC
icon
1.9KThread1.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.