• Beranda
  • ...
  • Domestik
  • CatPer Ujung Kulon : Peucang,Cibom,Tanjung Layar,Cidaon,Handeluem

deedeecaniagoAvatar border
TS
deedeecaniago
CatPer Ujung Kulon : Peucang,Cibom,Tanjung Layar,Cidaon,Handeluem
UJUNG KULON

Sudah lama sekali saya ingin sekali berkunjung ke Ujung Kulon (UK), karena UK termasuk salah satu wish list area di Indonesia yang belum pernah saya datangi. Tapi setelah 5 kali merencanakan kesana dan selalu gagal karena tidak bisa, saya frustasi sendiri karena merasa sebagai satu2nya orang di dunia (alay lebay dot com) yang belum pernah ke UK, hingga akhirnya pada tanggal 5-8 Agustus 2010, saya berhasil juga mengumpulkan orang2 yang belum pernah ke UK.

Untuk mengirit biaya, saya mengajak teman2 dari milis Indobackpacker dan Flashpacker Indonesia untuk patungan ke UK dengan jumlah rombongan 33 orang, dengan biaya Rp 650,000 per orang nya, dengan menggunakan 3 mobil elf, dan biaya patungan tersebut sudah termasuk transportasi, tenda, makan selama disana, sewa kapal motor juga guide dan ijin2 kunjungan lokasi. Semua itinerary (rencana perjalanan) dan semua reservasi sudah di konfirmasi akhir dengan contact person kami, pak Komar, dan sudah deal.

Sekedar informasi, Ujung Kulon merupakan salah satu daerah endemik yang tingkat serangan malaria nya tinggi, maka sebulan sebelum keberangkatan, saya membuka pendaftaran, dan menginformasikan kepada calon peserta agar meminum dua butir pil anti malaria (resochin) satu minggu sebelum keberangkatan, dua butir pada hari H, dua butir seminggu setelah keberangkatan, dan dua butir dua minggu setelah keberangkatan.

Pada saat kami memutuskan untuk memakai jasa dan paket Pak Komar, dengan harga Rp 350,000/orang selama 3 hari 2 malam, termasuk kapal motor, makan dan minum selama disana (makanan selama disana dimasak oleh ibu penduduk lokal dan para asisten nya yang ikut di kapal selama perjalanan kami), dan termasuk semua tiket masuk dan izin2 selama disana, plus kano dan pemandu. Penginapan tidak termasuk, oleh karena itu kami menyewa dan membawa tenda sendiri sebanyak 10 buah, dengan perhitungan 1 tenda muat untuk 3 orang, sedangkan 1 teman membawa tenda sendiri, so ke 33 orang semuanya masuk kedalam tenda. Satu tenda sendiri harga sewanya adalah Rp 17,500/tenda/hari. Sedangkan untuk kendaraan, kami memutuskan untuk pakai paket dari pak Seno, bayar Rp 5,700,000 untuk 3 elf selama 3 hari perjalanan.

Kemudian, dua minggu sebelum keberangkatan, saya mengumpulkan calon peserta untuk briefing mengenai budget, itinerary dan barang2 yang harus disiapkan & dibawa. Setelah semuanya ter update dengan info lengkapnya, selajutnya semua komunikasi saya sampaikan melalui email.

Ujung Kulon Day-1 and 2, 5-6 Agustus 2010 (Taman Jaya, Peucang, Cibom)

Dari Jakarta kami menyewa dan menggunakan kendaraan elf hingga ke Desa Sumur yang terletak didekat Umang Resort yang memakan waktu sekitar 7 jam perjalanan. 1 elf muat untuk 12-13 orang, dan kami menggunakan 3 mobil elf. Berangkat hari Kamis pada saat tengah malam, tiba di Taman Jaya hari Jum’at jam 7 pagi ke esokkan harinya. Dari Desa Sumur ke Taman Jaya jaraknya sekitar 20KM lagi, akan tetapi jalan nya sangat jelek, berlubang dan hancur bebatuan, sehingga memang hanya elf lah kendaraan yang sangat direkomendasikan untuk kesana karena kalo mobil lain, sudah bisa dipastikan body atau ban nya rusak. Wong elf kami aja sempat ganti ban karena jalan rusak tersebut. Akhirnya, 2,5 kemudian atau sekitar pukul 09.30 pagi, kami tiba di Taman Jaya.

Setiba disana kami bertemu dengan pak Komar, (satu2nya contact person saat itu - yang ada di milis2 kalo mau ke Ujung Kulon) dan sambil makan nasi uduk yang disediakan, kami kembali memberikan konfirmasi mengenai perjalanan kami.

Setelah semuanya confirmed, maka berangkatlah ke 33 orang yang manis manis ini jalan kaki dari rumah Pak Komar di Taman Jaya menuju kapal motor. Ketika langkah kesekian mendekati dermaga, hujan dengan malu2 turun, makin lama makin ngelunjak dan akhirnya menjadi amat tidak sopan derasnya, sehingga kami semua memakai jas ujan dan berbasah2 ria menuju dermaga yang (padahal) jaraknya cuma sekitar 300m itu. Semua ? tentu tidak, karena saya yang tidak memakai jas hujan menjadi basah kuyup. Padahal saya adalah orang yang selalu mengingatkan semua peserta untuk memperhatikan barang2 bawaan tapi malah nggak bawah jas ujan sama sekali dan sukses banget basah kuyup setibanya di kapal. *Kurang bodoh apalagi gue, coba ???*

Anyway, kami berangkat menuju ke Pulau Peucang dengan menggunakan kapal motor besar yang memuat 33 orang dan menempuh jarak sekitar 3 jam perjalanan. Kami tiba di Peucang sekitar pukul 3 sore dan melapor kepada petugas setempat, dan kalo melihat itinerary sebelumnya sih, seharusnya kami langsung berangkat ke Cibom untuk mendirikan tenda dan kembali lagi Ke Peucang untuk trekking & melihat sunset di Karang Copong.

Cibom

Cibom adalah pulau tak berpenghuni yang berjarak sekitar 15 menit dari Peucang, dimana disana tidak ada penginapan, tidak ada toilet, apalagi listrik. Tapi di lokasi ini terdapat lokasi trekking menuju light house atau mercu suar Tanjung Layar.

Mercu suar tersebut ada dua buah, yang baru (yang dijaga oleh seorang bapak) dimana disana terdapat rumah jaga yang kadang2 bisa kita inapi apabila urgent, tetapi biasanya mereka tidak menerima orang untuk menginap kecuali dengan beberapa alasan tertentu. Lalu ada lagi mercusuar lama yang sudah hampir hancur kondisi nya, yang terletak di puncak bukit Tanjung Layar. Jadi biasanya orang2 menginap di tenda di Cibom karena hendak trekking ke Tanjung Layar untuk melihat mercu suar lama, melihat pemandangan dari atas Bukit Tanjung Layar dan bermain di Padang rumput luas (savanna)yang bertebing tinggi.

Dari awal kami sudah di informasikan bahwa secara di Cibom tidak ada dermaga, maka untuk mencapai pantai, dari Peucang kami harus menggunakan kapal mesin kecil untuk memindahkan penumpang dari kapal besar kami ke Cibom, it’s a part of the fee & deal. Tapi ternyata, setibanya di Peucang, kami mendapat kabar buruk bahwa kapal kecil bermotor mesin tersebut rusak, dan tidak ada kapal lain selain perahu kano yg berkapasitas 1 orang & 1 barang yang didayung secara manual untuk menurunkan penumpang dari kapal besar ke pantai Cibom yang jaraknya sebenarnya tidak terlalu jauh tersebut. Bisa dibayangkan nggak, satu kali nurunin penumpang bolak balik waktunya 20 menit, dikali 38 orang (33 peserta, 5 anak buah kapal dan tukang masak) plus barang2 kami ? beberapa jam kami habiskan hanya untuk menunggu giliran diseberangkan ? rasanya BT banget sumpah! Akhirnya karena sudah lebih 3 jam menunggu giliran untuk disebrangi, beberapa peserta terakhir memutuskan untuk terjun dan berenang berbasah2 menuju Pulau Cibom. Dan dengan amat sangat terpaksa itinerary kami yang seharusnya trekking ke Peucang dan sunset di Karang Copong harus dibatalkan karena ketika semua peserta sudah sampai di darat, cuaca sudah terlalu gelap nggak bisa kemana2 atau ngapa2in karena di Cibom memang tidak listrik maupun kehidupan sama sekali.

Dengan hati yang masih mangkel, akhirnya kami semua tiba di daratan dan segera mendirikan tenda sebelum akhirnya suasana benar2 gelap, makan siang yang seharusnya siap dalam waktu sekejap akhirnya terpending sehingga kami baru makan siang sekaligus makan malam pada pukul 7 malam. Untung ayam goreng dan ikan nya segar dan enak, ditambah dengan sambel goreng, sehinga kekesalan kami sedikit terobati.

Setelah makan malam, tidak ada lagi yang bisa kami lakukan didalam kegelapan selain berkumpul dan bersantai. Untung ada satu temen India yang tinggal di Singapore, Charming Michael, yang sengaja terbang dari Singapore hanya untuk trip Ujung Kulon ini- yang menghibur kami dengan segala jokes dari negara dia, dari mulai menceritakan asal muasal dia yang keturunan India, sekolah di London, kerja dan tinggal di Singapura tapi cinta Indonesia, sampe jokes2 tentang India dan cela2an India sampe kita semua diajarin nari ala India yang membuat semua peserta UK ini sampe ketawa guling2an.

Setelah puas melihat performance nya Michael, peserta pun mulai memisahkan diri. Yang manula nggak jelas kayak saya lebih memilih untuk ber istirahat setelah 9 jam jalan didarat dan sekitar 4 jam dilaut, yang masih muda dan segar memilih untuk ngobrol sambil cela2an hingga dini hari. Saya nggak tau sampe jam berapa mereka begadang karena begitu saya minum cairan ajaib andalan saya, tolak angin, 5 menit abis itu tewaaaasss…

Tips buat berkemah bagi beginner :

- Ketika sewa tenda, silahkan meminta mas nya untuk mempraktekkan bagaimana caranya mendirikan tenda. Ini akan amat sangat membantu kita mendirikan tenda di TKP
- Biasakan untuk menyatukan tenda, tiang dan pasaknya dalam satu tas, sehinga tidak bercerai berai dan ketika kita memerlukan tiang atau pasaknya, gampang ditemukan
- Bawa palu kecil dan juga tali raffia untuk mengencangkan pasaknya, supaya tenda tidak dibawa angin
- Selalu bawa lentera kecil atau senter karena banyak pulau yang tidak ada kehidupan apalagi listrik, jadi sangat diperlukan untuk menerangi sekitar
- Bawa matras untuk alas tidur karena biasanya alas tenda itu tipis banget, punggung akan sakit karena biasanya dibawah tenda tanahnya berkeirik penuh dengan batu
- Bawa sleeping bag, selain untuk menghangatkan badan apabila dingin, sleeping bag juga berfungsi untuk menahan air masuk dan membasahi barang apabila hujan
- JANGAN dirikan tenda dibawah pohon besar atau pohon kelapa, karena resiko nya apabila angin kencang, ada kemungkinan dahan ranting patah atau kelapa yang jatuh menimpa tend seperti yang dialami salah satu tenda kami. Alhamdulillah tendanya bagus dan tidak mengenai peserta

BERSAMBUNG KE HARI KETIGA

PHOTO2 UJUNG KULON DAY 1-2 BISA DILIHAT DI :

http://deedeecaniago.multiply.com/ph..._Peucang_Cibom
0
3.6K
37
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Domestik
Domestik
icon
10.2KThread3.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.