Hobby
Pencarian Tidak Ditemukan
KOMUNITAS
link has been copied
849
KASKUS
51
244
https://www.kaskus.co.id/thread/000000000000000010218518/komunitas-tionghoa-muslim-indonesia
Permisi agan.. karena Thread untuk komunitas ini belum ada di Kaskus.. ane buat buat agan2 Muslim yang berdarah Tionghoa untuk berbagi pengalaman dan bersosialisasi antara orang2 Muslim berdarah Tionghoa.. Selain orang Muslim Tionghoa,smua Agama, atau Keturunan juga boleh kok ikut di Thread ini.. :D Perhatian Thread ini Dibuat bukan untuk menyebarkan SARA Sudah mendapatkan persetujuaan Momod Appro
Lapor Hansip
20-08-2011 23:19

Komunitas Tionghoa Muslim Indonesia

Permisi agan.. karena Thread untuk komunitas ini belum ada di Kaskus..
ane buat buat agan2 Muslim yang berdarah Tionghoa untuk berbagi pengalaman dan bersosialisasi antara orang2 Muslim berdarah Tionghoa..
Selain orang Muslim Tionghoa,smua Agama, atau Keturunan juga boleh kok ikut di Thread ini.. emoticon-Big Grin

Perhatian
Thread ini Dibuat bukan untuk menyebarkan SARA

Sudah mendapatkan persetujuaan Momod

Quote:Original Posted By hateisworthless
Approved,
silahkan dibuat threadnya, dan mohon berperan aktif jika ada penyimpangan2 tatib Forum Spiritual

terimakasih atas kerjasamanya
emoticon-Shakehand2


Terima Kasih agan2 sekalian.. Insya Allah Thread ini bermanfaat bagi kita semua.. emoticon-Smilie

Assalammualaikum Wr. Wb. Agan2 sekalian TS mau mengucapkan
Minal Aidzin Wal Waidzin buat agan2 muslim semua.. semoga di hari kemenangan ini dapat menjadi kan berkah agan - agan semua
sekaligus juga dapat menjadi patokan hidup untuk kemasa depannya emoticon-Smilie

maaf ya TS keburu ngucapin dlu.. soalnya TS besok mau mudik.. mungkin di tempat mudiknya TS ga ada sinyal internet emoticon-Smilie

Walaikumsalam Wr. Wb agan2 semua nya emoticon-Smilie


Karena TS masih Bertatus Pelajar jadi kadang2 online nya
nanti akan dibantu agan http://www.kaskus.co.id/member.php?u=3013780 "70771" Kalo berkenan yah.. thx emoticon-Big Grin

buat agan-agan yang mungkin tertarik untuk menata thread ini boleh kita berkomunikasi gan emoticon-Smilie
jujur saja TS jarang online dan ilmu nya masih kurang, silahkan agan-agan yang fasih boleh berbagi ilmu di Thread ini emoticon-Smilie

Agan2 sekalian Bahas Di Thread ini yuk... silahturahmi keluarga Tionghoa kalo Lebaran gimana sih cara nya ? apa mirip kalo Imlek an gtu ? emoticon-Big Grin
Mari Di bahas mumpung suasana mau lebaran emoticon-Smilie

Diubah oleh karimun9245
profile-picture
profile-picture
nona212 dan navacuy memberi reputasi
2
Tampilkan isi Thread
Masuk untuk memberikan balasan
spiritual
Spiritual
1.6K Anggota • 7.5K Threads
Halaman 2 dari 44
Komunitas Tionghoa Muslim Indonesia
23-08-2011 14:41
Assalamu ‘alaykum, Saudara-saudaraku. emoticon-shakehand




Waktu Shalat dan Arah Qiblat Akurat Sedunia
0 0
0
Komunitas Tionghoa Muslim Indonesia
23-08-2011 23:58
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

gimana kokoh/cici @ts nie hao
ikut daftar yah

ceritain donk @ts mualaf atau sejak lahir
emoticon-Blue Guy Peace
0 0
0
Komunitas Tionghoa Muslim Indonesia
24-08-2011 04:23
TS Orang mana sih emoticon-Big Grin
Komunitas Tionghoa Muslim Indonesia
0 0
0
Komunitas Tionghoa Muslim Indonesia
24-08-2011 04:26
Setuju gan...
Seguyub sedulur serukun
beda warna bahasa suku tetep satu

lanjuttt
0 0
0
Komunitas Tionghoa Muslim Indonesia
24-08-2011 07:44
monggo dilanjut ada pembahasana apa ini?
0 0
0
Komunitas Tionghoa Muslim Indonesia
24-08-2011 16:58
Komunitas Tionghoa Muslim Indonesia

Haji Muhammad Ustman Ansori, SQ, MA Al Hafizh yang memiliki nama Tionghoa sebelum muslim Liem Hai Thai, namun sekarang da’i berkacamata ini lebih akrab disapa Koko Liem lahir pada 17 Januari 1979 di Dumai Riau dari sepasang suami istri berdarah Tionghoa, Liem Guanho dan Laihua. Koko Liem merupakan anak ketujuh dari sepuluh bersaudara. Sejak kecil ia dididik dalam keluarga pemeluk agama Budha yang taat. Bahkan ayahnya adalah seorang aktivis Klenteng. Menjelang Maghrib, keluarga ini termasuk Liem kecil secara rutin sembahyang untuk menyembah pay pekkong (arwah leluhur dari orang-orang terkenal). Namun lelaki Tionghoa itu sangat bersyukur mendapatkan hidayah Allah hingga masuk Islam sejak usia 15 tahun. Setelah masuk Islam pada 21 Juli 1994, Utsman yang biasa dipanggil Koko Liem itu terus mendalami agama barunya dan memutuskan untuk untuk berdakwah.

Keislaman Koko Liem tidak didapat secara instan. Saat duduk di kelas dua sekolah dasar negeri, Koko Liem mulai mengenal Islam, baik melalui lingkungan tempat tinggalnya maupun di sekolah. Saat ada pelajaran agama Islam, tak seperti anak-anak non-muslim lain di SD nya, Koko Liem memilih tidak keluar kelas saat pelajaran agama Islam berlangsung. Koko Liem kecil senang mendengarkan kisah nabi-nabi oleh guru agama Islam disekolahnya. Sebab ketertarikannya akan kisah-kisah para Nabi itu menggiringnya untuk mengenal Islam lebih dalam. Sejak saat itu, Koko Liem terus mengikuti pelajaran agama Islam dan selalu hadir dalam setiap acara peringatan hari besar Islam di sekolahnya. Meski demikian, setiap petang beliau tetap bersembahyang bersama keluarga dirumah untuk menyembah pay pekkong. Walaupun beragama Budha, kecintaannya terhadap Islam pun semakin terpupuk. Ditambah suara adzan yang didengarnya setiap hari dan takbir menjelang Idul Fitri, makin menggetarkan sukmanya hingga membuatnya meneteskan air mata.

Setelah masuk SMP Syeikh Umar – Dumai Riau, Koko Liem tetap melanjutkan tradisi tidak mau meninggalkan ruang kelas saat ada pelajaran agama Islam, beliau belajar di sekolah ini karena sekolah ini mau menerima murid yang berasal dari agama lain. Koko Liem kemudian memanfaatkan kesempatan mengikuti pelajaran agama Islam itu sebaik-baiknya. Ia berusaha membandingkan agama Islam dengan agama yang dipelajari dan dianutnya, yaitu Budha. Pasalnya, setiap minggu beliau juga harus tetap ke wihara untuk belajar agama Budha dan mendapatkan nilai agama itu, yang kemudian diserahkan ke pihak sekolah. Saat mengikuti agama Islam, Koko Liem sangat terkesan dengan kisah Nabi Ibrahim a.s. Kegundahan mulai merasuki batin Koko Liem. Setelah berkonsultasi kepada kakaknya Muhammad Abdul Nashir (Liem Hai Seng) yang lebih dulu masuk Islam, akhirnya ia memutuskan untuk menjadi muallaf ketika naik kelas kelas 3 SMP.

Setelah masuk Islam, kehidupan Koko Liem tak serta merta membaik. Justru sebaliknya, beliau harus pindah dari Dumai ke Duri, Riau. Sebab, ayahnya sangat marah dan mengusirnya dari rumah. Sejak itu beliau diasuh oleh seorang ulama Riau bernama KH. Ali Muchsin. Pengasuh Pondok Pesantren Jabal Nur di Kandis, Riau itulah yang mendorong tekadnya untuk menjadi da’i. Kemana pun Ali Muchsin berdakwah, putra aktivis Klenteng Budha yang bermata sipit dan berkulit putih itu berusaha untuk bisa mengikutinya. Beliau sangat senang mendengarkan gurunya itu memberikan materi ceramah.

Latar belakang pendidikan formal Koko Liem diawali di SD 14 Dumai Barat, Riau, SMP Islam Mutiara Duri Riau pada 1995. Untuk mewujudkan niatnya terjun ke jalur dakwah, Koko Liem melanjutkan pendidikannya ke Pondok Pesantren Daar El Qolam, Balaraja Banten sejak 1995 hingga 1999. Setamatnya dari Pondok Pesantren Daar El Qolam, Balaraja Banten, beliau kembali melanjutkan di Pondok Pesantren Tahfizul Qur’an Raudhatul Muhsinin, Malang Jawa Timur. Pada tahun 2001, beliau melanjutkan studinya ke Fakultas Tarbiyah, Jurusan Pendidikan Agama Islam Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an (PTIQ) Lebak bulus Ciputat hingga lulus 2005. Dan pada 2005-2008 kembali melanjutkan studi S2 nya di Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an (PTIQ) dengan mengambil Jurusan Konsentrasi Ilmu Tafsir.



AKTIVITAS DAKWAH
Dakwah merupakan kewajiban bagi setiap muslim, hal itu telah jelas dituangkan dalam al-qur’an dan juga pada hadits. Ketertarikan Koko Liem dalam dunia dakwah semenjak beliau sebelum hijrah ke agama islam. Karena ayah beliau itu seorang aktivis Klenteng atau suhu yang juga seorang orator yang berdakwah dirumah-rumah agama Budha seperti di klenteng dan wihara. Dari situlah beliau sering memperhatikan ayahnya berceramah tetapi yang jelas dibidang agamanya sendiri.

Ketertarikannya akan kisah-kisah Nabi itu menggiringnya untuk mengenal Islam lebih dalam. Setelah memutuskan untuk menjadi seorang muallaf, Koko Liem pun banyak mendalami agama Islam dan memutuskan untuk berdakwah. Sejak duduk dibangku kuliah, Koko sudah mulai berdakwah. Namun kesempatannya untuk meluaskan wilayah dakwah, beliau dapat setelah mengikuti kompetisi da’i di salah satu stasiun televisi di Jakarta. Awalnya Koko Liem tidak berminat untuk mengikuti kompetisi itu karena menurutnya untuk apa da’i dilombakan. Tetapi karena dorongan teman-teman kuliahnya akhirnya Koko Liem ikut, teman-teman Koko beranggapan Koko Liem mempunyai bakat untuk itu. Dengan niat Lillahi Ta’ala untuk berdakwah tanpa memikirkan polling sms atau menang dan kalah, beliau ikut berkompetisi dalam acara DAI atau Dakwah TPI. Meskipun berhasil menjadi finalis, Koko Liem gagal menembus lima besar DAI TPI 2005. Namun hal tersebut tak menyurutkan langkahnya untuk berdakwah. Sejak saat itu, kesempatan dakwahnya justru makin besar karena sudah banyak orang mengenalnya dan memnaggilnya untuk mengisi ceramah di pengajian-pengajian.

Kiprah dan pengalaman beliau dalam dunia dakwah tak diragukan lagi karena beliau berceramah bukan hanya dari mimbar-ke mimbar tetapi beliau sering tampil untuk berdakwah di berbagai media massa & radio . Beliau juga sering tampil di berbagai acara di Televisi yang bernuansa islami, seperti Pencerahan rohani di TPI, SCTV, INDOSIAR, TRANS TV, TRANS 7, TV ONE, TVRI. Beliau juga pernah menjadi Peran Kiyai di Sinetron Kiamat Sudah Dekat 3 SCTV 2007 dan lain-lain.

Aktivitas dakwah Koko Liem yang mempunyai nama Islam Muhammad Ustman Anshori, SQ, MA mulai tahun 2004 aktif mengisi pengajian dibeberapa majelis taklim. Misalnya setiap Senin pagi beliau mengisi pengajian di Masjid Lembaga Pemasyarakatan Cipinang, Jakarta. Jamaahnya mencapai 250 orang. Setiap Jum’at malam, beliau mengisi pengajian di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur, Jakarta Timur. Belum lagi, setiap hari beliau diundang untuk mengisi pengajian di beberapa majelis taklim baik di Jakarta maupun di luar kota. Selain sibuk berdakwah, hampir setiap hari juga mengajar anak-anak membaca al-Qur’an serta ilmu agama Islam lainnya seperti fikih, tafsir, akhlak. Dan menjadi Pengasuh Pondok Pesantren Pembinaan Muallaf “Sheng Hoo Budaya” Sentul Selatan Bogor Jawa Barat.

Dalam penyampaian dakwahnya Koko Liem tidak pandang bulu, sSeharusnya da’i dapat menyesuaikan dengan kondisi masyarakatnya serta harus tetap menjaga profesionalisme dan mempunyai manajemen yang bagus, hal ini untuk menunjukkan contoh kebaikan islam sehingga islam terkesan profesional.

Ustadz Koko Liem yang akrab dengan berbagai perkembangan teknologi ini, berpendapat bahwa berdakwah tidak mesti di atas mimbar, dipanggung atau diundang ke suatu pengajian. Segala tempat dan cara di bumi ini bisa dijadikan media dakwah untuk menyebarkan Islam dan memperdalam keislaman jamaah. Hal ini terbukti, Koko Liem menggunakan dakwahnya lewat pesan-pesan bijak langsung lewat Handphone, seperti ketik REG (SPASI) LIEM kirim ke 3477, yang bernama SMS Lampion Hati Seputar Tips Keluarga Sakinah, Panduan untuk Muallaf dan Tips Mencari Pasangan Secara Islami dan juga Ring Back Tone ( Nada Sapa I-Ring) yang berisi Tausiyah yang dibawakan olehnya. Salah satu karya dakwah yang efektif di zaman yang serba canggih di dunia telekomunikasi.
0 0
0
Komunitas Tionghoa Muslim Indonesia
24-08-2011 20:25
Yisilan Jiao

Jauh sebelum ajaran Islam diturunkan Allah SWT, bangsa Cina telah mencapai peradaban yang amat tinggi. Kala itu, masyarakat Negeri Tirai Bambu sudah menguasai beragam khazanah kekayaan ilmu pengetahuan dan peradaban.

Tak bisa dipungkiri, umat Islam juga banyak menyerap ilmu pengetahuan serta peradaban dari negeri ini. Contohnya antara lain ilmu ketabiban, produksi kertas, dan bubuk mesiu. Dan kehebatan serta tingginya peradaban masyarakat Cina ternyata sudah terdengar di negeri Arab sebelum tahun 500 M.

Sejak itu, para saudagar dan pelaut dari Arab membina hubungan dagang dengan“The Middle Kingdom”, julukan Cina. Untuk bisa berkongsi dengan para saudagar Cina, pa¬ra pelaut dan saudagar Arab mengarungi ganasnya samudera. Mere¬ka mengangkat layar dari Basra di Teluk Arab dan kota Siraf di Teluk Persia menuju lautan Samudera Hindia. Perdagangan ini dikenal sebagai “Jalur Sutra”.

Pada zaman itu, terdapat dua Jalur Sutra. Satu Jalur Sutra Darat, melalui bagian barat Cina, satu lagi Jalur Sutra Laut. Jalur Sutra Darat lebih makmur pada permulaan, tapi akhirnya Jalur Sutra Laut menggantikan perannya.

Sebelum sampai ke daratan Cina, para pelaut dan saudagar Arab melintasi Sri Lanka dan mengarahkan kapalnya ke Selat Malaka. Setelah itu, mereka melego jangkar di pelabuhan Guangzhou, atau orang Arab menyebutnya Khanfu. Guangzhou merupakan pusat perdagangan dan pelabuhan tertua di Cina. Sejak itu banyak orang Arab yang menetap di Cina.

Ketika Islam sudah berkembang dan Rasulullah SAW mendirikan pemerintahan di Madinah, di seberang lautan Cina tengah memasuki periode penyatuan dan pertahanan. Menurut catatan sejarah awal Cina, masyarakat Tiongkok pun sudah mengetahui adanya agama Islam di Timur Tengah. Mereka menyebut pemerintahan Rasulullah SAW sebagai “Al-Madinah”.
0 0
0
Komunitas Tionghoa Muslim Indonesia
24-08-2011 20:27
Orang Cina mengenal Islam dengan sebutan Yisilan Jiao, yang berarti “agama yang murni”. Masyarakat Tiongkok menyebut Makkah sebagai tempat kelahiran Buddha Ma-hia-wu, Nabi Muhammad SAW.

Terdapat beberapa versi hikayat tentang awal mula Islam bersemi di dataran Cina. Versi pertama menyebutkan, ajaran Islam pertama kali tiba di Cina dibawa para sahabat Rasul yang hijrah ke Al-Habasha Abyssinia, Ethopia. Sahabat Nabi hijrah ke Ethopia untuk menghindari kemarahan dan amuk massa kaum Quraisy Jahiliyah. Mereka antara lain Ruqayyah RA, anak perempuan Nabi, Utsman bin Affan RA, suami Ruqayyah, Sa'ad bin Abi Waqqas RA, dan sejumlah sahabat lainnya.

Para sahabat yang hijrah ke Ethopia itu mendapat perlindungan dari Raja Atsma¬ha Negus di kota Axum. Banyak sahabat yang memilih menetap dan tak kembali ke tanah Arab. Konon, mereka inilah yang kemudian berlayar dan tiba di daratan Cina pada saat Di¬nasti Sui berkuasa (581 M-618 M).

Sumber lainnya menyebutkan, ajaran Islam pertama kali tiba di Cina ketika Sa'ad bin Abi Waqqas dan tiga sahabatnya berlayar ke Cina dari Ethopia pada tahun 616 M. Se¬te¬lah sampai di Cina, Sa'ad kembali ke Arab, dan 21 tahun kemudian kembali lagi ke Guangzhou membawa kitab suci Al-Quran.

Ada pula yang menyebutkan, ajaran Islam pertama kali tiba di Cina pada 615 M, kurang lebih 20 tahun setelah Rasulullah SAW tutup usia. Adalah Khalifah Utsman bin Affan yang menugasi Sa'ad bin Abi Waqqas untuk membawa ajaran Ilahi ke daratan Cina. Konon, Sa'ad meninggal dunia di Cina pada tahun 635 M. Kuburannya dikenal se¬ba¬gai “Geys' Mazars”.
0 0
0
Komunitas Tionghoa Muslim Indonesia
24-08-2011 20:28
Utusan khalifah itu diterima secara terbuka oleh Kaisar Yung Wei dari Dinasti Tang. Kaisar pun lalu memerintahkan pembangunan Masjid Huaisheng atau Masjid Memo¬ri¬al di Canton, masjid pertama yang berdiri di daratan Cina. Ketika Dinasti Tang berkuasa, Cina tengah mencapai masa keemasan dan menjadi kosmopolitan budaya. Dengan mudah ajaran Islam tersebar dan dikenal masyarakat Tiongkok.

Pada awalnya, pemeluk agama Islam terbanyak di Cina adalah para saudagar dari Arab dan Persia. Orang Cina yang pertama kali memeluk Islam adalah suku Hui Chi. Sejak saat itu, pemeluk Islam di Cina kian bertambah banyak. Ketika Dinasti Song bertakhta, umat Islam telah menguasai industri ekspor dan impor. Bahkan, pada periode itu jabatan direktur jenderal pelayaran selalu diemban orang Islam.

Pada tahun 1070 M, Kaisar Shenzong dari Dinasti Song mengundang 5.300 pria (pekerja) muslim dari Bukhara untuk tinggal di Cina. Tujuannya untuk membangun zona penyangga antara Cina dan Kekaisaran Liao di wilayah Timur Laut. Orang Bukhara itu lalu menetap di di antara Kaifeng dan Yenching (Beijing). Mereka dipimpin Pangeran Amir Said alias So-Fei Er. Dia mendapat gelar “Bapak Komunitas Muslim di Cina”.

Ketika Dinasti Mongol Yuan (1274 M-1368 M) berkuasa, jumlah pemeluk Islam di Cina semakin besar. Mongol, sebagai minoritas di Cina, memberi kesem¬patan kepada imigran muslim untuk naik status menjadi Cina Han. Sehingga penga¬ruh umat Islam di Cina semakin kuat. Ratusan ribu imigran muslim di wilayah Barat dan Asia Tengah direkrut Dinasti Mongol untuk membantu perluasan wilayah dan pengaruh kekaisaran.

Bangsa Mongol menggunakan jasa orang Persia, Arab, dan Uyghur untuk me¬ngu¬¬rus pajak dan keuangan. Pada waktu itu, banyak muslim yang memimpin dunia usaha di awal periode Dinasti Yuan. Para sarjana muslim mengkaji astronomi dan menyusun kalender. Selain itu, para arsitek muslim juga membantu mendesain ibu kota Dinasti Yuan, Khanbaliq.

Pada masa kekuasaan Dinasti Ming, muslim masih memiliki pengaruh yang kuat di lingkaran pemerintahan. Pendiri Dinasti Ming, Zhu Yuanzhang, adalah jende¬ral mus¬lim terkemuka, termasuk Lan Yu Who. Pada 1388, Lan memimpin pasukan Dinasti Ming dan menundukkan Mongolia. Tak lama setelah itu muncul Laksamana Cheng Ho, se¬o¬rang pelaut muslim andal.

Saat Dinasti Ming berkuasa, imigran dari negara-negara muslim mulai dibatasi bahkan dila¬rang. Cina pun berubah menjadi negara yang mengisolasi diri. Muslim imigran di Cina mulai menggunakan bahasa Cina. Arsitektur masjid pun mulai meng¬ikuti tradisi Cina. Pada era ini Nanjing menjadi pusat studi Islam yang penting. Sete¬lah itu hubungan penguasa Cina dengan Islam mulai memburuk.
0 0
0
Komunitas Tionghoa Muslim Indonesia
25-08-2011 04:52
seperti halnya bangsa arab dengan peradabannya yang mempengaruhi sebagian besar ideologi dan perjuangan bangsa Indonesia dan syi'ar Islam, bangsa cina pun memiliki andil yang cukup besar dalam perjuangan syi'ar Islam di tanah air indonesia dan memiliki kebersamaan Islam yang kuat..
jadi mari kita dukung
0 0
0
Komunitas Tionghoa Muslim Indonesia
25-08-2011 06:23
Btw, sekjennya PITI (Persatuan Islam Tionghoa Indonesia) juga ngaskus lho emoticon-Big Grin
Cuma jarang nongol dia emoticon-Hammer
Dulu aktif di ABMM emoticon-Malu

Sibuk Syi'ar sekarang dia emoticon-Big Grin
0 0
0
Komunitas Tionghoa Muslim Indonesia
25-08-2011 10:42
Quote:Original Posted By bagong2006
ade tuh Om ..nama nye kalo ngga salah PSMTI

ketua nye Bridjen (Purn ) Teddy Yusuf

kalo soal ulama besar China yg muslim ..ada beberapa wali songo yg berasal dari China .

Dan kalau mau yg lebih jelas nya ..itu ada makam salah seorang wali besar di Trowulan.. nama beliau Syech Abdul Qodir Jaelani Assyni dan nama China nya Tan Kim Han .

Menurut sejarah , beliau adalah kakek buyut nye Gus Dur , dan kalau ngga salah ..anak beliau ada yg menjadi salah satu wali songo juga .

Cuman sayang , karna bangsa kite rada2 anti china ..jadi nama beliau ngga begitu terkenal seperti nama wali songo lain nya .Padahal beliau dulunya termasuk salah satu wali besar .

Seorang Panglima Besar ...

Kalo ngga salah juga ..maqam beliau adalah Wali Hawariyun

Kalo info ane salah ... maklum kebanyakan copas soalnye kekekeke .......................... emoticon-Ngacir


Silahkan ndpp gan... kan disini bisa share apa aja deh yang agan2 mau emoticon-Big Grin asal ga sara ngga apa2 gan walaupun copas emoticon-Smilie
0 0
0
Komunitas Tionghoa Muslim Indonesia
25-08-2011 10:46
Quote:Original Posted By harutoasou
mau ngucapin salam aja gan,
Assalaamu'alaikum wa rahmatullah wa baraktuh emoticon-shakehand
persaudaraan di atas kalimat Laailaaha illallah adalah persaudaraan yg kekal,
di dunia dan di akhirat.


Quote:Original Posted By Zahin
Assalamu ‘alaykum, Saudara-saudaraku. emoticon-shakehand




Waktu Shalat dan Arah Qiblat Akurat Sedunia


Walaikumsalaam wa rahmatullah wa barakatuh agan2 sekalian emoticon-Smilie
Quote:Original Posted By kesucianhati
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

gimana kokoh/cici @ts nie hao
ikut daftar yah

ceritain donk @ts mualaf atau sejak lahir
emoticon-Blue Guy Peace


Ni Hao... emoticon-Smilie
TS asli dari lahir kok emoticon-Smilie dari keluarga campuran papa Tinghoa mama Pribumi, tapi TS ikut papa soal e kalo Tatanan keluarga Tionghoa anak laki ngikut papa nya kalo soal keturunannya emoticon-Big Grin

Quote:Original Posted By tezsa
TS Orang mana sih emoticon-Big Grin
Komunitas Tionghoa Muslim Indonesia


Orang Semarang emoticon-Big Grin
0 0
0
Komunitas Tionghoa Muslim Indonesia
25-08-2011 19:08
Koko Liem muncul di hitam putih nih emoticon-Embarrassment

Pesan yang ai suka : Lupakan kebaikan sendiri, Ingat kebaikan orang. Ingat kejahatan sendiri, Lupakan kejahatan orang emoticon-Embarrassment
0 0
0
Komunitas Tionghoa Muslim Indonesia
25-08-2011 22:04
Ada yang masih ingat dengan Ustadz Alifuddin el-Islamy?
0 0
0
Komunitas Tionghoa Muslim Indonesia
26-08-2011 09:51
ini baru muantap, gak semua tionghoa budhis,kristen atw konghucu, karena faktanya setau ane islam malah pertama di bawa ke indo ama org cina, laksar cheng Ho/ Sam Po Kong,
CMIIW
0 0
0
Komunitas Tionghoa Muslim Indonesia
26-08-2011 10:35
Assalamu'alaikum wr wb

Met menjalankan ibadah puasa ya Akhi...
0 0
0
Komunitas Tionghoa Muslim Indonesia
26-08-2011 21:22
Salam buat muslim tionghoa emoticon-Shakehand2
kalo ane kata sodara2 ada jalur cina jg.
Alm nenek masi bisa bhs cina dikit2,Cuman alm bokap udah ga make bhs cina lagi.
0 0
0
Komunitas Tionghoa Muslim Indonesia
27-08-2011 08:07
Jabat tangan dulu ama Muslim Tionghoa.

emoticon-Shakehand2



Quote:Original Posted By SlashyCrow
Btw, sekjennya PITI (Persatuan Islam Tionghoa Indonesia) juga ngaskus lho emoticon-Big Grin
Cuma jarang nongol dia emoticon-Hammer
Dulu aktif di ABMM emoticon-Malu

Sibuk Syi'ar sekarang dia emoticon-Big Grin


ID-nya?? emoticon-Malu
0 0
0
Komunitas Tionghoa Muslim Indonesia
27-08-2011 09:02
Quote:Original Posted By maulana.maliq
Jabat tangan dulu ama Muslim Tionghoa.

emoticon-Shakehand2



assalamualaikum... emoticon-Shakehand2
0 0
0
Halaman 2 dari 44
icon-hot-thread
Hot Threads
Copyright © 2023, Kaskus Networks, PT Darta Media Indonesia