sejarah lahan yang sekarang dipake amplaz itu dulunya adalah pesanggrahan Ambarukmo peninggalan HB VII dimana lahan di mana Amplaz berdiri saat ini adalah kebon raja; kebuh buah dan kandang kuda. setelah masa revolusi kemerdekaan, ketika bangunan pesanggrahan dipakai sebagai kantor dinas dan pemerintahan secara bergantian, sebagian besar lahan kebun di area pesanggrahan itu tidak terawat secara khusus. Dari beberapa warga senior yang tinggal di sekitar Amplaz pun diceritakan bahwa lahan itu sempat dijadikan tempat pembuangan tanah dari lahan di sisi timur pesangggrahan didirikan Hotel Ambarukmo pada awal dekade 60-an.Diceritakan pula bahwa di sana pun pernah ada beberapa kolam kecil yang sering diziarahi orang, tersembunyi di antara rerimbunan pohon. Terakhir, pada sisi selatan lahan itu dulu berdiri kompleks SD Negeri Ambarukmo dan lapangan tenis, sisanya menjadi kebun anggrek. Namun, semuanya terpaksa digusur dari Sultan Ground ketika Amplaz didirikan berikut separuh sisi bangunan gandok tengen. Sementara, kebon raja, gandok kiwa, dan pecaosan sudah terlebih dahulu tergusur ketika Hotel Ambarukmo didirikan.pada masa awal pembangunan di tahun 2004-2005(pembebasan lahan)sering nampak kejadian aneh seperti rumput yang ga bisa dipotong dan tanah yang ga bisa digali pake eskavator.awal pembangunan di 2005 menurut beberapa sumber,termasuk bapakku dewe yang sempet buat blueprint instalasi listrik di basement banyak menemui kejadian aneh,seperti listrik ga nyala.setelah beli kembang 7 rupa,air mau nyala .suka ada bunyi berderak2 di balik tembok dan hal aneh yang lain.konon beberapa kolam yang kadang diziarahi orang itu adalah kolam suci di pendopo gandok tengen(itu juga sharing2 dari beberapa warga disitu),yang sekarang jadi basement.pembangunan amplaz sendiri tidak sampe 1 tahun,padahal konstruksi dan bangunannya sangat luas dan kekar..dan kabarna juga banyak hal-hal aneh semasa pembangunannya dan juga korban tewas kecelakaan kerja(masih beberapa yang membenarkan,ane lom ada bukti konkret termasuk dari eks karyawan)