- Beranda
- Travellers
Melihat Taman Buru Masigit Kareumbi Yang Terlupakan
...
TS
kur1n6
Melihat Taman Buru Masigit Kareumbi Yang Terlupakan
Mendengar kata taman buru, tentu pikiran kita langsung membayangkan seorang pemburu yang menembus hutan
membawa senapan memburu hewan-hewan hutan yang ganas
Tahukah anda, di daerah kabupaten Bandung, terdapat kawasan hutan buru yang bernama
Taman Buru Gunung Masigit dan Kareumbie
Gunung Masigit dan Kareumbie berada di tiga kabupaten di Jawa Barat yaitu
Kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Garut
Pintunya masuknya terletak di Desa Leuwiliang, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung
Quote:
Keadaan Umum Kawasan
Kawasan hutan Gunung Masigit dan Kareumbi ditetapkan sebagai Taman Buru Berdasarkan SK Menteri Pertanian
Nomor 297/Kpts/Um/5/1976 tanggal 15 Mei 1976 dengan luas 12.420,70 Ha
terletak di tiga kabupaten yaitu Kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Garut. Sebagian besar area berada di Sumedang dan Garut.
Secara geografis kawasan TB. Gunung Masigit-Kareumbi terletak antara 6° 51′ 31 - 7° 00′ 12 LS dan 107° 50′ 30″ - 108° 1′ 30 BT
Topgrafi Umumnya berbukit dan bergunung dengan puncak tertinggi adalah Gunung Karenceng ± 1.736 m dpl dengan kemiringan dari 20% - 30%
Dalam kawasan ini terdapat sumber air yang merupaka hulu dari beberapa sungai seperti yang terkenal di antaranya Sungai Cimanggu dan Sungai Citarik
Kawasan hutan Gunung Masigit dan Kareumbi ditetapkan sebagai Taman Buru Berdasarkan SK Menteri Pertanian
Nomor 297/Kpts/Um/5/1976 tanggal 15 Mei 1976 dengan luas 12.420,70 Ha
terletak di tiga kabupaten yaitu Kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Garut. Sebagian besar area berada di Sumedang dan Garut.
Secara geografis kawasan TB. Gunung Masigit-Kareumbi terletak antara 6° 51′ 31 - 7° 00′ 12 LS dan 107° 50′ 30″ - 108° 1′ 30 BT
Topgrafi Umumnya berbukit dan bergunung dengan puncak tertinggi adalah Gunung Karenceng ± 1.736 m dpl dengan kemiringan dari 20% - 30%
Dalam kawasan ini terdapat sumber air yang merupaka hulu dari beberapa sungai seperti yang terkenal di antaranya Sungai Cimanggu dan Sungai Citarik
Quote:
Potensi Biotik Kawasan
Vegetasi kawasain ini termasuk hutan pegunungan yang terbagi dalam dua kelompok yaitu Hutan Alam dan Hutan Tanaman
Hutan Alam diperkirakan meliputi ± 60% bagian yang didominasi oleh jenis Pasang (Quercus sp.), Saninten (Castanea argentea), Puspa (Schima walichil), Rasamala (Altingia excelsa)
Sedangkan tumbuhan bawahnya terdiri dari Tepus Zingiberaceae), Congok (Palmae), Cangkuan (Pandanaceae) dan lain-lain
Dan jenis liana dan epiphyt yang terdapat di kawasan ini adalah Seuseureuhan (Piper aduncum), Arengbulu (Cironmera anbalqualis), Anggrek Merpati (Phalaenopsis sp), Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis), Kadaka (Dtynaria sp) dan lain-lain
Hutan tanaman meliputi ± 40% bagian kawasan yang didominasi oleh jenis pinus (Pinus mercusii), Bambu (Bambusa sp) dan Kuren (Acasia decurens)
Selain Rusa Sambar (Cervus unicolor) yang memang dikembangkan sejak tahun 1966 oleh Bapak Ibrahim Adjie
jenis satwa lainnya yang ada dalam kawasan ini adalah Rusa (Cervus timorensis), Babi Hutan (Sus vitatus), Anjing Hutan (Cuon javanica), Macan Tutul (Panthera pardus), Kucing Hutan (Felis bengalensis), Kijang (Muntiacus muntjak), Kera (Macaca fasciculatis), Lutung (Tracypithecus auratus), Burung Walik (Chalcophals indica), Ayam Hutan (Gallus guilus) dan Bultok (Megalaema zeylanica)
Rusa sambar (Cervus unicolor) rusa terbesar di Indonesia
Vegetasi kawasain ini termasuk hutan pegunungan yang terbagi dalam dua kelompok yaitu Hutan Alam dan Hutan Tanaman
Hutan Alam diperkirakan meliputi ± 60% bagian yang didominasi oleh jenis Pasang (Quercus sp.), Saninten (Castanea argentea), Puspa (Schima walichil), Rasamala (Altingia excelsa)
Sedangkan tumbuhan bawahnya terdiri dari Tepus Zingiberaceae), Congok (Palmae), Cangkuan (Pandanaceae) dan lain-lain
Dan jenis liana dan epiphyt yang terdapat di kawasan ini adalah Seuseureuhan (Piper aduncum), Arengbulu (Cironmera anbalqualis), Anggrek Merpati (Phalaenopsis sp), Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis), Kadaka (Dtynaria sp) dan lain-lain
Hutan tanaman meliputi ± 40% bagian kawasan yang didominasi oleh jenis pinus (Pinus mercusii), Bambu (Bambusa sp) dan Kuren (Acasia decurens)
Selain Rusa Sambar (Cervus unicolor) yang memang dikembangkan sejak tahun 1966 oleh Bapak Ibrahim Adjie
jenis satwa lainnya yang ada dalam kawasan ini adalah Rusa (Cervus timorensis), Babi Hutan (Sus vitatus), Anjing Hutan (Cuon javanica), Macan Tutul (Panthera pardus), Kucing Hutan (Felis bengalensis), Kijang (Muntiacus muntjak), Kera (Macaca fasciculatis), Lutung (Tracypithecus auratus), Burung Walik (Chalcophals indica), Ayam Hutan (Gallus guilus) dan Bultok (Megalaema zeylanica)
Rusa sambar (Cervus unicolor) rusa terbesar di Indonesia
Quote:
Potensi Wisata Kawasan
Ekowisata atau wisata yang berwawasan lingkungan adalah salah satu program unggulan yang dikembangkan di Masigit Kareumbi
Ada 3 hal yang senantiasa melekat dalam sebuah program ekowisata, yaitu konservasi, pemberdayaan sosial, budaya dan ekonomi masyarakat lokal serta aspek pembelajaran
Beberapa kegiatan ekowisata yang dapat dilakukan di Masigit Kareumbi antara lain:
Hiking, Bersepeda/ Mountain Biking, Bumi Perkemahan, Home Stay Cigumentong, Rumah Pohon, Bersampan/ Indian Canoe, Body board/ tubing
Terdapat juga beberapa obyek wisata penunjang di sekitar TMBK, diantaranya Curug Cigorobog, wisata ziarah Makam Gorobog dan Sawah Dewa di Desa Citengah yang berbatasan langsung dengan kawasan.
Selain itu terdapat Perkebunan Teh Margawindu memberikan kesan menarik pada pemandangan alam sekitar kawasan, sehingga cocok untuk kegiatan wisata alam keluarga
Curug Cindulang di Desa Sindulang, Ada pula wisata ziarah di Dayeuh Luhur Sumedang dan Kampung Toga Desa Sukajaya melengkapi kekayaan alam dan budaya di kawasan TBMK
Selain Ekowisatanya di Kawasan Taman Buru Masigit Kareumbi juga diadakan program Adopsi Pohon/ wali pohon yaitu menanam pohon yang disediakan pihak Taman Buru untuk diadopsi dan dapat diberikan nama atas nama pribadi atau atas nama perusahaan yang menanam pohon itu
Juga terdapat penangkaran Rusa
Cuman sayang Sampai tahun 2010 ini kegiatan wisata buru di kawasan Masigit Kareumbi belum dapat dilaksanakan
Aktifitas masih difokuskan pada pengembangan dan peningkatan populasi dan pemulihan habitat rusa
Ekowisata atau wisata yang berwawasan lingkungan adalah salah satu program unggulan yang dikembangkan di Masigit Kareumbi
Ada 3 hal yang senantiasa melekat dalam sebuah program ekowisata, yaitu konservasi, pemberdayaan sosial, budaya dan ekonomi masyarakat lokal serta aspek pembelajaran
Beberapa kegiatan ekowisata yang dapat dilakukan di Masigit Kareumbi antara lain:
Hiking, Bersepeda/ Mountain Biking, Bumi Perkemahan, Home Stay Cigumentong, Rumah Pohon, Bersampan/ Indian Canoe, Body board/ tubing
Terdapat juga beberapa obyek wisata penunjang di sekitar TMBK, diantaranya Curug Cigorobog, wisata ziarah Makam Gorobog dan Sawah Dewa di Desa Citengah yang berbatasan langsung dengan kawasan.
Selain itu terdapat Perkebunan Teh Margawindu memberikan kesan menarik pada pemandangan alam sekitar kawasan, sehingga cocok untuk kegiatan wisata alam keluarga
Curug Cindulang di Desa Sindulang, Ada pula wisata ziarah di Dayeuh Luhur Sumedang dan Kampung Toga Desa Sukajaya melengkapi kekayaan alam dan budaya di kawasan TBMK
Selain Ekowisatanya di Kawasan Taman Buru Masigit Kareumbi juga diadakan program Adopsi Pohon/ wali pohon yaitu menanam pohon yang disediakan pihak Taman Buru untuk diadopsi dan dapat diberikan nama atas nama pribadi atau atas nama perusahaan yang menanam pohon itu
Juga terdapat penangkaran Rusa
Cuman sayang Sampai tahun 2010 ini kegiatan wisata buru di kawasan Masigit Kareumbi belum dapat dilaksanakan
Aktifitas masih difokuskan pada pengembangan dan peningkatan populasi dan pemulihan habitat rusa
Quote:
Aksesibilitas
Kawasan TB. Gunung Masigit-Kareumbi memiliki aksesibilitas yang tinggi yaitu letaknya yang relatif dekat dari ibukota propinsi Jawa Barat (±46 Km) dengan kondisi jalan cukup baik, sehingga dapat dicapai dengan mudah oleh berbagai jenis kendaraan darat
Terdapat 4 (empat) jalan masuk utama menuju kawasan TB. Gunung Masigit-Kareumbi, sebagai berikut:
1. Pintu Masuk Blok KW. (Cigoler)
Ditempuh dengan route jalan Bandung Cicalengka Sindangwangi Blok KW. Jarak kota Bandung Cicalengka ± 30 Km, menggunakan jalan raya propinsi atau dengan kereta api.
Dari Cicalengka menuju Sindangwangi (± 13 Km) dengan jalan beraspal kelas III dengan kondisi kurang baik, dari Sindangwangi menuju lokasi Blok KW (±3 Km) berupa jalan berbatu dengan kondisi agak jelek
2. Pintu masuk CIbugel / Cikudalabuh
Dapat ditempuh melalui route Bandung Balubur Limbangan Cibugel (±68 Km), atau melalui route Bandung Sumedang Darmaraja Cibugel (±72 Km), jalan beraspal dengan kondisi baik. Dari Cibugel menuju lokasi Cikudalabuh (±3 Km) jalan berbatu dengan kondisi agak jelek
3. Pintu Masuk Ciceuri
Ditempuh melalui route Bandung Tanjungsari Haurgombong Ciceuri (±28 Km), sebagian kondisi jalan dari Haurgombong menuju lokasi Blok Ciceuri (±3 Km) berbatu dengan kondisi baik
4. Pintu Masuk Cipancar
Ditempuh melalui route Bandung Sumedang menuju CIpancar (±47 Km) dengan jalan beraspal kondisi baik, selanjutnya dari Cipancar ke lokasi (± 1,5 Km) dengan kondisi jalan agak jelek
Kawasan TB. Gunung Masigit-Kareumbi memiliki aksesibilitas yang tinggi yaitu letaknya yang relatif dekat dari ibukota propinsi Jawa Barat (±46 Km) dengan kondisi jalan cukup baik, sehingga dapat dicapai dengan mudah oleh berbagai jenis kendaraan darat
Terdapat 4 (empat) jalan masuk utama menuju kawasan TB. Gunung Masigit-Kareumbi, sebagai berikut:
1. Pintu Masuk Blok KW. (Cigoler)
Ditempuh dengan route jalan Bandung Cicalengka Sindangwangi Blok KW. Jarak kota Bandung Cicalengka ± 30 Km, menggunakan jalan raya propinsi atau dengan kereta api.
Dari Cicalengka menuju Sindangwangi (± 13 Km) dengan jalan beraspal kelas III dengan kondisi kurang baik, dari Sindangwangi menuju lokasi Blok KW (±3 Km) berupa jalan berbatu dengan kondisi agak jelek
2. Pintu masuk CIbugel / Cikudalabuh
Dapat ditempuh melalui route Bandung Balubur Limbangan Cibugel (±68 Km), atau melalui route Bandung Sumedang Darmaraja Cibugel (±72 Km), jalan beraspal dengan kondisi baik. Dari Cibugel menuju lokasi Cikudalabuh (±3 Km) jalan berbatu dengan kondisi agak jelek
3. Pintu Masuk Ciceuri
Ditempuh melalui route Bandung Tanjungsari Haurgombong Ciceuri (±28 Km), sebagian kondisi jalan dari Haurgombong menuju lokasi Blok Ciceuri (±3 Km) berbatu dengan kondisi baik
4. Pintu Masuk Cipancar
Ditempuh melalui route Bandung Sumedang menuju CIpancar (±47 Km) dengan jalan beraspal kondisi baik, selanjutnya dari Cipancar ke lokasi (± 1,5 Km) dengan kondisi jalan agak jelek
Quote:
Album Taman Buru Masigit Kareumbi
Quote:
Lansekap Masigit Kareumbi
Spoiler for Lansekap:
Spoiler for Lansekap:
Spoiler for Lansekap:
Spoiler for Lansekap:
Spoiler for Lansekap:
Spoiler for Lansekap:
Spoiler for Lansekap:
Spoiler for Lansekap:
Spoiler for Lansekap:
Spoiler for Lansekap:
Spoiler for Lansekap:
Quote:
Aktifitas Ekowisata
Spoiler for Ekowisata:
Spoiler for Ekowisata:
Spoiler for Ekowisata:
Spoiler for Ekowisata:
Spoiler for Ekowisata:
Spoiler for Ekowisata:
Spoiler for Ekowisata:
Spoiler for Ekowisata:
Spoiler for Ekowisata:
Spoiler for Ekowisata:
Spoiler for Ekowisata:
Quote:
Tempat - Tempat Wisata Disekitar TBMK
Curug Cinulang
Curug Sabuk
Curug Cigorobog
Kampung Toga
Kebun Teh Margawindu
Spoiler for TBMK:
Curug Cinulang
Spoiler for TBMK:
Curug Sabuk
Spoiler for TBMK:
Curug Cigorobog
Spoiler for TBMK:
Kampung Toga
Spoiler for TBMK:
Kebun Teh Margawindu
0
33.6K
Kutip
759
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Travellers
23.4KThread•14.3KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya