- Beranda
- Ask da Girls
cowok gemuk, menurut sis gmana???????
...


TS
irisky
cowok gemuk, menurut sis gmana???????
maaf nih sis sebelumnya ganggu waktu nya ane hanya mau minta pendapat
, cowok gemuk di mata sis gmna y,
soalnya TS gemuk jga
harus jujur y dari dalam hati
berikan komentarnya y sis ?




soalnya TS gemuk jga

harus jujur y dari dalam hati

berikan komentarnya y sis ?





tambahan gan

Quote:
Original Posted By Vasilis►
Punya badan gendut itu gampang-gampang susah. Selain masalah baju, tidak jarang dari mereka juga punya masalah dalam mencari pasangan. Penyebabnya bisa bermacam-macam. Mulai dari penampilan, kepribadian, sampai dengan soal kepercayaan diri.
Gue sendiri sering dianggap sebagai cowok gendut dan sudah berkali-kali mengalami berbagai kendala dalam melakukan pendekatan terhadap seseorang yang gue sukai.
Artikel ini gue tulis berdasarkan pengalaman pribadi, pengamatan, dan analisa gue. Alasan gue menulis topik ini tidak lebih untuk berbagi dan siapa tahu bisa membantu teman-teman dengan masalah serupa.
Pada umumnya, cowok gendut suka diperlakukan sebagai bahan olok-olok, dianggap lambat, dan kurang menarik. Apalagi kalau kita melihat iklan-iklan (ataupun tayangan di media) yang begitu mengutamakan kesempurnaan tubuh. Semakin atletis badan seorang cowok, maka seakan-akan semakin digemari oleh para cewek. Sedangkan cowok-cowok gendut biasanya jadi figuran untuk bahan lucu-lucuan. Kondisi ini sedikit banyak akan membentuk stereotype di mana para cowok gendut dipandang sebelah mata.
Ini bukan berarti gue memusuhi mereka yang punya badan atletis dan ditaksir oleh banyak cewek. Menurut gue itu sah-sah saja. Toh untuk bisa seperti itu mereka juga sudah berusaha keras. Tapi sebagai cowok gendut, gue menyadari dan mengerti dengan kendala-kendala yang dihadapi oleh para cowok gendut ketika ingin mencari pasangan.
Kendala #1: Negative Self-Image
Cowok gendut banyak yang merasa dirinya tidak menarik dan beranggapan kegendutan mereka sebagai penghalang untuk mendapatkan pasangan. Ekstra kilogram yang dibawanya seakan menjadi beban yang sedikit demi sedikit membuat redup daya tarik mereka sebagai seorang individu.
Gue sendiri pernah mengalami hal yang sama. Ketika itu gue merasa terbebani dan merasa malu dengan berat dan bentuk badan. Terlebih lagi ketika gue melihat para cewek yang sepertinya bahagia sekali berjalan mesra dengan cowoknya yang tidak gendut. Sepertinya makin pudar saja harapan gue untuk bisa mendapatkan seorang kekasih.
Akibat dari itu semua, gue menghukum diri sendiri dengan melabeli diri sebagai tidak menarik. Gue memandang rendah diri gue dan menarik diri.
Ketika gue amati, ternyata gue tidak sendirian. Cowok-cowok gendut yang lain ternyata juga mengalami hal yang hampir sama. Mereka tidak percaya diri dan cenderung menghindari para cewek. Bukan karena mereka tidak tertarik, tapi karena mereka tidak yakin ada cewek yang mau dengan mereka.
Pada kasus-kasus tertentu malah ada cowok gendut yang menggunakan kata-kata yang melecehkan. Seakan-akan cewek itu pikirannya sempit, hanya mau dengan cowok yang berduit banyak, dan tentunya hanya mau dengan cowok yang badannya atletis. Kalau mau jujur, menurut gue itu hanya bentuk pembelaan dirinya saja karena dia tidak yakin dengan dirinya sendiri (insecure).
Menyedihkan ya? Yup. Dan yang membuat lebih parah lagi ada cowok-cowok gendut yang menggunakan kesedihan untuk menarik perhatian si cewek. Mereka bilang, “…tapi kan gue gendut,” dengan nada sedih dan berharap si cewek jadi kasihan dengan dirinya.
Salah besar.
Berbuat seperti itu malah semakin mengkonfirmasi bahwa dirinya tidak menarik. Mengasihani diri sendiri sering dilakukan orang untuk mendapatkan simpati. Ada yang berhasil, tapi pada umumnya hanya berujung kegagalan. Apalagi untuk mendapatkan pasangan. Gue bisa jamin, lebih banyak gagalnya daripada berhasilnya.
Mengasihani diri sendiri tidaklah efektif karena akan menurunkan nilai jual kita di mata si cewek. Si cewek akan memandang kita payah dan upaya kita dengan memelas akan dianggap sebagai cari-cari alasan saja. Obrolan pun menjadi tidak menarik dan membosankan. Jangan heran kalau si cewek akan lebih memilih orang lain.
Solusi #1: Hargai Diri Sendiri dengan Merubah Pola Pikir
Setiap manusia tercipta dengan kelebihannya masing-masing. Tapi kelebihan-kelebihan tersebut berbentuk potensi dan kita perlu mengolahnya untuk bisa menguntungkan.
Pengolahan potensi dimulai dengan menghargai diri kita sendiri. Yaitu dengan membangkitkan rasa percaya diri dengan apa yang kita miliki. Karena orang yang percaya diri hatinya akan lebih tenang, lebih optimis, lebih bisa berfikir jernih, dan tentunya akan lebih menarik.
Rubahlah pandangan dan berhenti berasumsi bahwa jadi orang gendut itu tidak menarik. Jangan kegendutan menghalangi kita untuk bisa menjadi orang yang tampil percaya diri.
Dulu gue berpikir bahwa badan yang gendut tidak menjual (tidak menarik bagi lawan jenis). Karena gue pikir apa menariknya lemak di sana sini? Pakai bajupun tidak terlihat bagus karena lipatan lemak nongol di mana-mana.
Pikiran seperti itu terus gue pelihara dan tanpa gue sadari, gue malah menciptakan image bahwa gue memang tidak menarik. Ditambah lagi dengan sikap gue yang cenderung menghindar dan terlihat acuh (maksudnya sih biar dibilang cool).
Tapi gue keliru. Gue salah langkah dengan bersikap dan berpikiran seperti itu. Ujung-ujungnya para cewekpun melihat gue sebagai cowok yang tidak menarik, tidak pede, dan lebih senang hidup sendirian.
Bete? Tentu gue bete. Lalu gue mencoba mencari penyebab gue bisa dalam kondisi seperti itu. Tidak mudah memang. Gue melalui beberapa proses. Mulai dari menyalahkan media, menyalahkan masyarakat, bahkan menyalahkan para cewek. Tapi itu semua sia sia, sampai akhirnya gue menemukan sumber masalahnya: diri gue sendiri.
Gue pun tersadar dan memaksa diri untuk merubah pola pikir. Gue mencoba melihat kegendutan gue sebagai daya tarik dan bukan lagi sebagai hambatan. Terus gue melakukan ini dan lama kelamaan rasa percaya diri gue tumbuh kembali. Kegendutan yang dulu gue pandang sebagai penghalang untuk bisa jadi orang yang menarik, kini berubah menjadi sebuah potensi yang bisa membuat orang tertarik.
Gue jadi punya semangat dan harapan baru. Sikap gue dalam bergaul pun akhirnya berubah ke arah yang lebih positif. Yang tadinya menghindar sekarang lebih aktif dan partisipatif (pede untuk nimbrung).
Contoh kecilnya saja ketika gue diledek karena gue gendut. Dulu gue cenderung mengacuhkan orang yang meledek, tapi sekarang gue malah bisa ngeles sambil tersenyum. Gue bilang, “Eit jangan sirik, gendutnya gue ini kayak sofa Italy. Enak untuk dipeluk dan dipegang. Kalau cowok tegap mah keras, kayak papan. Pilih mana sofa Italy atau papan?”
Mungkin alasan gue tadi terdengar seperti mengada-ada. Tapi itu akan menciptakan persepsi bahwa kita nyaman dengan diri kita. Orang lain akan memandang diri kita sebagai orang yang bersikap positif dengan “kekurangan” yang kita miliki.
Ketika kita merasa nyaman dengan kegendutan kita, kita pun menjadi lebih pede untuk bersosialisasi. Mata kita akan melihat hal-hal yang sebelumnya tidak pernah kita pikirkan.
Seorang cowok yang merasa nyaman dengan dirinya sendiri, secara otomatis akan memancarkan kepercayaan diri yang lebih baik. Dia akan lebih bersikap terbuka, lebih bisa tersenyum, dan lebih menyenangkan. Ah, cewek mana yang tidak suka dengan cowok yang open-minded, murah senyum, dan menyenangkan untuk berada di dekatnya?
Punya badan gendut itu gampang-gampang susah. Selain masalah baju, tidak jarang dari mereka juga punya masalah dalam mencari pasangan. Penyebabnya bisa bermacam-macam. Mulai dari penampilan, kepribadian, sampai dengan soal kepercayaan diri.
Gue sendiri sering dianggap sebagai cowok gendut dan sudah berkali-kali mengalami berbagai kendala dalam melakukan pendekatan terhadap seseorang yang gue sukai.
Artikel ini gue tulis berdasarkan pengalaman pribadi, pengamatan, dan analisa gue. Alasan gue menulis topik ini tidak lebih untuk berbagi dan siapa tahu bisa membantu teman-teman dengan masalah serupa.
Pada umumnya, cowok gendut suka diperlakukan sebagai bahan olok-olok, dianggap lambat, dan kurang menarik. Apalagi kalau kita melihat iklan-iklan (ataupun tayangan di media) yang begitu mengutamakan kesempurnaan tubuh. Semakin atletis badan seorang cowok, maka seakan-akan semakin digemari oleh para cewek. Sedangkan cowok-cowok gendut biasanya jadi figuran untuk bahan lucu-lucuan. Kondisi ini sedikit banyak akan membentuk stereotype di mana para cowok gendut dipandang sebelah mata.
Ini bukan berarti gue memusuhi mereka yang punya badan atletis dan ditaksir oleh banyak cewek. Menurut gue itu sah-sah saja. Toh untuk bisa seperti itu mereka juga sudah berusaha keras. Tapi sebagai cowok gendut, gue menyadari dan mengerti dengan kendala-kendala yang dihadapi oleh para cowok gendut ketika ingin mencari pasangan.
Kendala #1: Negative Self-Image
Cowok gendut banyak yang merasa dirinya tidak menarik dan beranggapan kegendutan mereka sebagai penghalang untuk mendapatkan pasangan. Ekstra kilogram yang dibawanya seakan menjadi beban yang sedikit demi sedikit membuat redup daya tarik mereka sebagai seorang individu.
Gue sendiri pernah mengalami hal yang sama. Ketika itu gue merasa terbebani dan merasa malu dengan berat dan bentuk badan. Terlebih lagi ketika gue melihat para cewek yang sepertinya bahagia sekali berjalan mesra dengan cowoknya yang tidak gendut. Sepertinya makin pudar saja harapan gue untuk bisa mendapatkan seorang kekasih.
Akibat dari itu semua, gue menghukum diri sendiri dengan melabeli diri sebagai tidak menarik. Gue memandang rendah diri gue dan menarik diri.
Ketika gue amati, ternyata gue tidak sendirian. Cowok-cowok gendut yang lain ternyata juga mengalami hal yang hampir sama. Mereka tidak percaya diri dan cenderung menghindari para cewek. Bukan karena mereka tidak tertarik, tapi karena mereka tidak yakin ada cewek yang mau dengan mereka.
Pada kasus-kasus tertentu malah ada cowok gendut yang menggunakan kata-kata yang melecehkan. Seakan-akan cewek itu pikirannya sempit, hanya mau dengan cowok yang berduit banyak, dan tentunya hanya mau dengan cowok yang badannya atletis. Kalau mau jujur, menurut gue itu hanya bentuk pembelaan dirinya saja karena dia tidak yakin dengan dirinya sendiri (insecure).
Menyedihkan ya? Yup. Dan yang membuat lebih parah lagi ada cowok-cowok gendut yang menggunakan kesedihan untuk menarik perhatian si cewek. Mereka bilang, “…tapi kan gue gendut,” dengan nada sedih dan berharap si cewek jadi kasihan dengan dirinya.
Salah besar.
Berbuat seperti itu malah semakin mengkonfirmasi bahwa dirinya tidak menarik. Mengasihani diri sendiri sering dilakukan orang untuk mendapatkan simpati. Ada yang berhasil, tapi pada umumnya hanya berujung kegagalan. Apalagi untuk mendapatkan pasangan. Gue bisa jamin, lebih banyak gagalnya daripada berhasilnya.
Mengasihani diri sendiri tidaklah efektif karena akan menurunkan nilai jual kita di mata si cewek. Si cewek akan memandang kita payah dan upaya kita dengan memelas akan dianggap sebagai cari-cari alasan saja. Obrolan pun menjadi tidak menarik dan membosankan. Jangan heran kalau si cewek akan lebih memilih orang lain.
Solusi #1: Hargai Diri Sendiri dengan Merubah Pola Pikir
Setiap manusia tercipta dengan kelebihannya masing-masing. Tapi kelebihan-kelebihan tersebut berbentuk potensi dan kita perlu mengolahnya untuk bisa menguntungkan.
Pengolahan potensi dimulai dengan menghargai diri kita sendiri. Yaitu dengan membangkitkan rasa percaya diri dengan apa yang kita miliki. Karena orang yang percaya diri hatinya akan lebih tenang, lebih optimis, lebih bisa berfikir jernih, dan tentunya akan lebih menarik.
Rubahlah pandangan dan berhenti berasumsi bahwa jadi orang gendut itu tidak menarik. Jangan kegendutan menghalangi kita untuk bisa menjadi orang yang tampil percaya diri.
Dulu gue berpikir bahwa badan yang gendut tidak menjual (tidak menarik bagi lawan jenis). Karena gue pikir apa menariknya lemak di sana sini? Pakai bajupun tidak terlihat bagus karena lipatan lemak nongol di mana-mana.
Pikiran seperti itu terus gue pelihara dan tanpa gue sadari, gue malah menciptakan image bahwa gue memang tidak menarik. Ditambah lagi dengan sikap gue yang cenderung menghindar dan terlihat acuh (maksudnya sih biar dibilang cool).
Tapi gue keliru. Gue salah langkah dengan bersikap dan berpikiran seperti itu. Ujung-ujungnya para cewekpun melihat gue sebagai cowok yang tidak menarik, tidak pede, dan lebih senang hidup sendirian.
Bete? Tentu gue bete. Lalu gue mencoba mencari penyebab gue bisa dalam kondisi seperti itu. Tidak mudah memang. Gue melalui beberapa proses. Mulai dari menyalahkan media, menyalahkan masyarakat, bahkan menyalahkan para cewek. Tapi itu semua sia sia, sampai akhirnya gue menemukan sumber masalahnya: diri gue sendiri.
Gue pun tersadar dan memaksa diri untuk merubah pola pikir. Gue mencoba melihat kegendutan gue sebagai daya tarik dan bukan lagi sebagai hambatan. Terus gue melakukan ini dan lama kelamaan rasa percaya diri gue tumbuh kembali. Kegendutan yang dulu gue pandang sebagai penghalang untuk bisa jadi orang yang menarik, kini berubah menjadi sebuah potensi yang bisa membuat orang tertarik.
Gue jadi punya semangat dan harapan baru. Sikap gue dalam bergaul pun akhirnya berubah ke arah yang lebih positif. Yang tadinya menghindar sekarang lebih aktif dan partisipatif (pede untuk nimbrung).
Contoh kecilnya saja ketika gue diledek karena gue gendut. Dulu gue cenderung mengacuhkan orang yang meledek, tapi sekarang gue malah bisa ngeles sambil tersenyum. Gue bilang, “Eit jangan sirik, gendutnya gue ini kayak sofa Italy. Enak untuk dipeluk dan dipegang. Kalau cowok tegap mah keras, kayak papan. Pilih mana sofa Italy atau papan?”
Mungkin alasan gue tadi terdengar seperti mengada-ada. Tapi itu akan menciptakan persepsi bahwa kita nyaman dengan diri kita. Orang lain akan memandang diri kita sebagai orang yang bersikap positif dengan “kekurangan” yang kita miliki.
Ketika kita merasa nyaman dengan kegendutan kita, kita pun menjadi lebih pede untuk bersosialisasi. Mata kita akan melihat hal-hal yang sebelumnya tidak pernah kita pikirkan.
Seorang cowok yang merasa nyaman dengan dirinya sendiri, secara otomatis akan memancarkan kepercayaan diri yang lebih baik. Dia akan lebih bersikap terbuka, lebih bisa tersenyum, dan lebih menyenangkan. Ah, cewek mana yang tidak suka dengan cowok yang open-minded, murah senyum, dan menyenangkan untuk berada di dekatnya?
terharu ane baca yg ini, luar biasa


Quote:
Original Posted By forgiving►Gw pernah pacaran lama sama cowo gemuk.
Hubungan paling serius yg pernah gw jalanin.
I love him so much
gw ga pernah cari kriteria khusus juga sie dalam mencari cowo untuk d jadiin pacar.
yg penting tu cowo harus bisa buktiin kalu dia serius n tulus cinta sama gw , gw bakal terima dia apa adanya .
Selain dia gemuk,rentang umur dia sama gw adalah 20tahun diatas gw (tp dia masih lajang y) .
no problemo ,
gw bahkan bilang " yang tau ga tipe ak tuh yg gemuk2 gt , kaya qm yang "
why gw gombal kaya gitu , karna gw beneran cinta sama dia , gw cinta semua yg ada didiri dia , gw pengen dia percaya diri , gw pengen dia menjadi diri dia sendiri.
Jika suatu saat dia kena penyakit yg buat dia kurus kering kerontang kaya tengkorak (amit2 ketok meja dia kena penyakit), gw akan bilang " yang qm kurusan kok jd ganteng banget, luv u "
Semua orang heran kenapa gw bisa mau pacaran sama dia (yg mereka sebut om2 gemuk).gw di pelet juga ga , gw secara sadar n dengan senang hati mau mengenal dia lebih jauh dan akhirnya pacaran .
gw liat hartanya? Nonsense. ..banyak yg deketin gw lebih kaya dari dia.
Jadi gan , jika cewe cinta sama agan , kekurangan fisik atau finansial ga akan jd masalah .
Hubungan paling serius yg pernah gw jalanin.
I love him so much
gw ga pernah cari kriteria khusus juga sie dalam mencari cowo untuk d jadiin pacar.
yg penting tu cowo harus bisa buktiin kalu dia serius n tulus cinta sama gw , gw bakal terima dia apa adanya .
Selain dia gemuk,rentang umur dia sama gw adalah 20tahun diatas gw (tp dia masih lajang y) .
no problemo ,
gw bahkan bilang " yang tau ga tipe ak tuh yg gemuk2 gt , kaya qm yang "

why gw gombal kaya gitu , karna gw beneran cinta sama dia , gw cinta semua yg ada didiri dia , gw pengen dia percaya diri , gw pengen dia menjadi diri dia sendiri.
Jika suatu saat dia kena penyakit yg buat dia kurus kering kerontang kaya tengkorak (amit2 ketok meja dia kena penyakit), gw akan bilang " yang qm kurusan kok jd ganteng banget, luv u "
Semua orang heran kenapa gw bisa mau pacaran sama dia (yg mereka sebut om2 gemuk).gw di pelet juga ga , gw secara sadar n dengan senang hati mau mengenal dia lebih jauh dan akhirnya pacaran .
gw liat hartanya? Nonsense. ..banyak yg deketin gw lebih kaya dari dia.
Jadi gan , jika cewe cinta sama agan , kekurangan fisik atau finansial ga akan jd masalah .
makasih saran2 dan pendapat nya ya gan sist semakin percaya diri ane dengan keadaan ane skarang, dana ane jga senang apabila trit ane bisa berguna buat orang "big size" lain nya di luar sana, kalian luar biasa maaf ane jarang OL sibuk kuliah, nanti sebisa mungkin koment yg bagus ane masukin pejwan 


0
51.8K
Kutip
601
Balasan
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!

Ask da Girls
3.7KThread•6.5KAnggota
Urutkan
Terlama
Thread Digembok