berhubung ini sf sejarah, maka pembuktiannya pun mesti menggunakan metode saintifik kesejarahan. klo cm berdasarkan metode 'keagamaan'/islami, sepertinya salah kamar om. Toz quote atas harusnya dibales. Katanya tidak menggunakan metode saintifik kesejarahan.
https://s.kaskus.id/images/2019/04/15/10560932_201904150620490205.png Gambar colo itu siapa yang buat? Panteisme itu semua adalah Tuhan dan Tuhan adalah semua, sedangkan arti tritku, SEMUA BUKAN TUHAN, DAN TUHAN BUKAN SEMUA. JADI, BERTENTANGAN.:) Panenteisme apalagi, Tuhan adalah materi alam seme
1. Ya. Itulah hebatnya Tuhan. Disamping Jabbariyah mutlak berlaku, ternyata Qadariyah juga tetap berlaku. Buktinya? Kau masih bisa memutuskan masuk jurang atau masuk kandang singa kan? Namun, Jabbariyah tetap konteksnya, karena apa. Waktu. Jadi, Tuhan tidak terpengaruh waktu, karena kau tidak bis...
Tidak. Googling aja. "Tuhan tidak bertempat" Sekarang tanya dirimu dulu, kenapa kau memutuskan untuk jadi jahat? :) Pertanyaan itu dulu. 1. Jika Tuhan tidak berada dalam ruang dan waktu. Maka jangan salahkan seseorang akan mengambil kesimpulan bahwa Tuhan tidak ada. 2. Atas kehendak ora
1. Dan itu adalah keputusan dia. Karena, nih saya ya, saya, saya tidak "puas" dengan ruang waktu. :) Bukan dalam artian tidak bersyukur. Jadi, apakah kau "puas"? :) 2. Ga bisa. Disitulah hebatnya. Karena Dia di luar waktu. Semoga paham So kita deal jika tuhan bisa didefinisika...
Lagian, jahat itu "manusiawi". Literally :) Makanya, ibarat saya membuat aturan dan saya sudah menentukan bahwa si A akan membunuh, si B akan merudapaksa maka A dan B masuk neraka. Kesimpulan : Si A dan B tidak salah.
1. No. Saya tidak deal :) 2. Kau memiliki kehendak sendiri. Tapi kenapa "kau" tidak bisa menentukan untuk tidak lahir? :) Semua memang sudah ditentukan. Yang perlu dipertanyakan adalah kesempatan untuk tidak membunuh bisa dipilih. Kenapa memilih untuk membunuh? :) Itu saja deh. Kenapa
Determinism hanyalah istilah orang asing dalam mencari pemahaman yang sebetulnya adalah Qadariyah di dalam Jabbariyah. Bedanya, mereka determinism ini bisa percaya Tuhan atau tidak. Kalau agan jabbariyah seharusnya agan setuju bahwa surga dan neraka sudah ditentukan sejak awal tanpa andil dan usaha
Memang saya percaya seperti itu. Sebenarnya cuma seperti ini: "Kuat" mana Jabbariyah dengan Qadariyah? Kalau Jabbariyah, manusia masih punya freedom. Kalau Qadariyah, berarti mengecilkan kemutlakan-Nya. Berarti, jabbariyah bahwa kita qadariyah :) Masalahnya dalil di kitab mengarah ke qa
Maksudnya, Dia mutlak menentukan segala sesuatu. Jabbariyah. Jadi gini, jabbariyah dan qadariyah itu keputusan ulama. Bukan Quran. Sedangkan Quran ngga ada dua istilah itu. Berarti apa? Dia menjelaskan bahwa Dia menentukan kau untuk berkemauan (jabbariyah untuk qadariyah). Kalau kau berpikir, bua...
Free will sendiri itu cumak ilusi gan degan. Seolah2 lu bebas, kebebasan ituk asalnya darimana? Sebagai penjelasan singkat, ituk semua hanya ilusi. Freewill itu perdebatan dari jaman baheula. Ya tidak ada namanya freewill, ane lebih suka menyebutmya sebagai limited will. Manusia makan karena sebab
Bukan gitu, gw menekankan bebasnya elu menggerakkan tubuh elu itu bener free will, tp ituk cuma ilusi. Gue ga paham poin ilusi yg seperti apa? Can you explain?
Udah gw edit..:malu: Nice. Fuz menurut pendapat lu apakah alam semesta ini memiliki kesadaran? Pauli dan carl jung berspekulasi seperti itu. How about you?
Bah, ituk definisi free will. Nanti malah melebar ke hubungan kesadaran & free will yg malah sebenernya itu satu hal yg sama :nohope: Kalau memang mengarah ke freewill oke apa lu setuju alam semesta pun mampu berkehendak?
Berkehendak versi alam semesta & makhluk biologis beda gak? Bisa aja gini, karena manusia bagian dari alam semesta, terus manusia bisa berkehendak, maka dari itu alam semesta bisa berkehendak, itu salah satu kemungkinan aja. Nice one. :beer:
Tp sebenernya gw kurang suka kalo itu disebut "kehendak", cari istilah apa gitu yg agak keren dikit :D Makanya pemaknaannya gw belokkan dgn "kehendak bebas/free will itu ilusi" sebagai konsekuensi free will itu coincidence. Gue lagi mencoba cocoklagi siapa yg pantas dinisbatkan
Muslim? Memutuskan percaya Quran tetapi belum muslim gitu? Kan mayoritas mengatakan pemikiran saya sesat om bahkan cenderung kafir.