defanasywaQ kalo real keseluruhan kisahnya nyata. Kalau ini saya terinspirasi teman kerja yg selingkuh. Jalan ceritanya beda.
Sungguh, aku bagai disambar petir mendengar ucapan Bang Rizal. Lidah ini seketika kelu. Aku mencari jawaban dari sorot netranya, berharap ini semua hanya candaan belaka. Namun, hanya ada raut serius di wajah tampan pria berdarah minang itu. "A-abang becanda?" tanyaku terbata. "Aba
Emosiku kembali memuncak. Kesabaranku sudah di ambang batas. Tanpa memedulikan keberadaan Emak, juga Salsa yang tergolek lemah, kurebut mangkok berisi bubur di tangan Resty, menaruhnya bersamaan dengan bungkusan yang dibawa ke atas nakas. "Pa ...," gumamnya begitu pelan. "
"Oh, belum. Ini, HP kamu ketinggalan, ya?" Aku berusaha bersikap sebiasa mungkin. Sebelumnya, sudah kuhapus pesan dari si Samsudin, eh, entah si Samsiah itu. "E-eh, iya," ucapnya terbata, diusapnya keringat di dahi dengan punggung tangan. "Lain kali, jangan grasa-grusu g