Tidak ada hal terbaik dari sebuah persahabatan selain meluangkan waktu untuk bertemu. Pagi yang rindang di antara helai daun yang tenang. Sedang di timur bara mu masih redup, biru mu masih sayup, pepohonan masih basah tak berhanduk. Mata sudutkan bunga menuju akhir cerita, nafas baru tersambung kal
akhirnya waktu juga yang memaksa menghabisi kita, kopi sudah kering tinggal cangkir dan udara, tinta sudah habis tinggal kertas dan huruf huruf yang sudah terlanjur tertata tanpa krama. langkah langkah yang pernah berkhayal, harus berhenti, harus pulang tanpa pesan. semua musim tak abadi, semua d...
waktu juga yang membawa ku mengatarku berjalan pada doa doa melihat matahari yang abu abu menangkap daun daun debu ranting kayu berganti baja sepeda sepeda tua menjadi kereta minyak minyak tanah, lampu lampu lentera semua sirna, berganti lampu lampu kaca hujan yang jauh ikut mengantar angin yan
apa kabar cinta, rasanya sudah lama aku tidak menerima surat dari mu, atau aku yang sudah mulai lupa sekarang hari berapa sejak aku mulai di asingkan. entah ini rasa rindu atau khawatir keduanya batasnya sangat tipis. sesekali .... ku ambil kertas itu, dan kubalik masih samar kulihat gambar sewakt
begitu saja kamu sudah cantik. tak perlu berlebihan seperti yang ada di iklan. tak perlu membandingkan apalagi mencari persamaan karena hakikatnya semua selalu berbeda. cantik itu ada umurnya, beda cerita kalau dari hati, kata nenek moyang itu abadi. begitu saja kamu sudah sangat sempurna. tak pe
akhirnya aku harus meninggalkanmu, melihatmu dari jauh, dengan doa doa kau rayu aku untuk kembali lagi. pesanku jangan menyerah lewati semua pedih ini, kelam yang sudah sudah cukup sekali saja, jangan terulang lagi. bila kita berjodoh seperti sebelumnya, pasti kita akan abadi menjadinyata. dan ak...
maaf aku tak sempat berpamitan, aku tahu kina kau tidak tahu, namun kau pasti akan tahu. aku harus lebih dulu berjalan pulang, tak bisa lagi menunggu mu. baik baik saja kau duduk di situ habis kan semua vitamin dan susu. jika nasib baik hati pasti kita kan bertemu lagi, di atas permadani abadi. j...
pada malam yang tengah aku sendiri, hanya berteman mesin ketik dan kopi, sedang pena sudah lama tertidur, terpenjara mimpi ingin menjada sebatang kayu yang hidup tenang di tengah rimba yang padang. air mata ini sengaja tak ku gambar dalam kata kata, aku sebagai lelaki, sebagai bapak dan sebagai a...
sore redup di balik jendela, burung gereja sedang berbincang dengan piyek piyek di bawah daun di atas dahan, sesekali ku lihat mereka sedang tiduran. dari jauh terdengar cerita yang cukup lantang tentang ke adaan rimba yang tak lagi bersahabat, pejabat pejabat maksiat mulai menjalar menduduki kota,
bau pandan memenuhi ruangan ini, sabun yang aroma nya wangi rasa melati pun kalah tak berdaya. sedang lumut lumut tua masih bercengkrama dengan kerak kerak tembika. rintik rintik di kolong jamban, tak kunjung kesat, sedang kaki itu mencengkram tanah basah. bau pandan itu merayu rongga agar tidak ...
Mendung pagi ini mengosongkan hati, sepanjang perjalanan rasanya redup. Hanya lampu lampi dari lentera kuda, ku papas dari depan dan sebelah kanan, kaki ini berjalan pelan. Sebentar ku rebahkan badan, di bawah pohon mahoni, yang biasa nya rindang, tapi kali ini daunnya habis sama sekali, aku baru s
dia kemana mana, selalu membawa buku, apa yang di temui nya di tulis. sebenarnya dulu dia tidak pernah hobi menulis atau memabaca, namun semenjak tiga bulan silam, dia mulai sadar bahawa penyakit lupanya semakin parah. dari dua puluh delapan teman sekelasnya mungkin tak lebih dari lima nama yang ...
terik di panas tak kunjung menepi, semakin melengkapi rindu yang tak terobati. kaki ini tak mau beranjak meninggalkan rerumputan yang terbakar kenyataan, sedang tubuh ini hanya bisa bersandar pada bumi, menatap sayup pada langit, rasa nya semakin sakit. setahun sudah berlalu, harusnya bulan ini, ...