Sudah cukup 2 periode plonga-plongo. Terlalu lama berkuasa merusak demokrasi. Dinasti sudah mulai terlihat, nanti susah memperjuangkan reformasi lagi kalau yg berkuasa tidak tahu waktu.
Hal ini adalah hal yg sama yg sedang diperjuangkan OPM di ujung timur sana. De facto dan de jure kemerdekaan dr Kolonial Indonesia. :ngakaks
Lebih realistis bangun 40 kota seperti Jakarta, karena pembangunan tiap kota selain menggunakan APBN jg akan dibantu oleh APBD setempat yg porsinya seimbang. Sedang IKN itu hanya proyek ngibul yg 10 tahun dr sekarang aja belum tentu jadi dan belum tentu ramai. Uang APBN hanya terfokus ke satu tem
Pesantren, ngaji, ulama, santri, ituuu terus yg dibahas dan dijadikan modal meraup suara. Padahal selain lingkungan sekolah agama itu ada banyak fokus dan lingkup.
Dikira kalau ada mall sama hotel di deket IKN Penajam Paser Utara terus disitu rame ya? Lha itu di Balikpapan ada mall dan hotel banyak isinya sepi terus.
Susah-susah aktivis-aktivis muda melawan 32 tahun kekuasaan Rezim Orba sampai sekarang jadi Reformasi dan Demokrasi. Sekarang malah Tukang Culik Aktivis dan Pelanggar HAM diajukan jadi calon Presiden, bekas menantu Orba lagi. Sangat menodai perjuangan reformasi.
Mahfud MD tanya siapa Investor Asing yg sudah menanamkan modalnya di IKN? Malah dijawab tanya google saja, lalu nyebut Investor Lokal macam Lippo, Mayapada 9 naga lokal. Paham nggak itu bocah ingusan perbedaan investor asing dengan investor lokal/ nasional?
Tambah bobrok BUMN di tangan Tohir, suntak-suntik dana terus endingnya merugi semua. Usaha kalau udah nggak jalan mending ditutup saja, bukan disuntik untuk tambah rugi.