pelakunya siapa? diungkap juga tu yg dilepas saat grevek.. aneh sekali keputusanya.. pelaku ad atidak ditangkap padahal yakin kecurangan, dan harus diulang?
berharap pilpres 5 tahun kedepan dan selanjutnya tidak lagi membawa isu isu primodial kesukuan, agama, bahasa maupun isu primodial lainya.. kita memilih presiden dan jajaranya bukan karena isu semacam itu seharusnya, intelektualitas, etos kerja, profesianalisme dan kejujuran serta kemauan untuk men
sama kayak kasus klitih di jogja (anak anak smp keatas) yang melakukan kekerasan sampai sering berujung kematian pada korban, dan ketika ditangkap tidak terejrat hukum setimpal karena dibawah umur.
ya begitulah arus dibawah, tak terekam kamera dan tak terdeteksi secara terang terangan, beruntung ada medsos.. nek dalam posisi itu saya juga lebih milih pindah setelah viral, mau dicabut atau tidak toh sama saja, abang abang lambe kedepane
saya rasa bukan cemen gan, sepak terjang ormas semacam ini serem.. masa mereka banyak bisa bisa malah tambah panjang, asumsikan satu kampung deket situ melerai dengan resiko ribut dengan mereka. bisa bisa orma sbawa orang banyak lebih dari 1 kampung
dah biasa dilakukan oleh para ormas.. dah sering menyaksikan kebrutalan mereka saat kampanye, konvoi harlah dan semacamnya... bosan juga tidak ada tindakan dari aparatur hukum
ya begitulah keadaan arus dibawah yogya berhati nyaman, seharusnya hal ini bisa diminimalkan atau dikembalikan seperti yogya apda era dahulu saar Ngarso Dalem 9 masih gesang.. harus lebih dekat dengan rakyat, mengerti apa keresahan rakyat dan menolak paham paham kekerasan atas nama ormas yang marak
seolah olah menjadi sebuah pengaburan akar masalah munculnya terorisme, jadi yok blokir pabji dan sebangsanya biar akar masalahnya ndak ketauan.. imigran yang bertindak semena mena saat berkumpul, kekerasan atas nama agama, rasisme, fasisme, dans egala akar masalah dikaburkan dengan hiruk pikuk pab