Militer Israel Temukan 3 Jenazah Sandera di Jalur Gaza, Salah Satunya adalah Shani Louk!

Dari semenjak dahulu sebenarnya sudah diketahui, jika peperangan paling mengerikan bukanlah antara dua negara yang sedang bertikai. Namun ketika terjadi pertempuran melawan pemberontak, separatis, perlawanan dari milisi dan tentunya adalah perang saudara. Untuk di abad ke 21 mungkin ada tambahannya gansist, yaitu perang melawan terorisme.

Walaupun perang, ya seperti sebagaimana perang. Namun untuk tentara nasional sebuah negara sudah dipastikan mereka mengetahui hukum-hukum tentang perang yang menekankan tentang perlindungan terhadap warga sipil, terserah mereka mau menerapkannya atau tidak.







Mengambil sumber dari media Tempopada Jumat, 17 Mei 2024, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengumumkan penemuan tiga jenazah sandera di Jalur Gaza. Ketiganya adalah Shani Louk (22), Amit Buskila (28), dan Itzhak Gelerenter (56). IDF mengungkap bahwa mereka dibunuh dalam serangan yang dilancarkan oleh Hamas di Israel selatan pada tanggal 7 Oktober 2023 dan jenazah mereka dibawa ke Jalur Gaza.

Media lokal melaporkan bahwa ketiga jenazah tersebut ditemukan di sebuah terowongan yang digunakan oleh Hamas. Serangan tersebut menewaskan sekitar 1.200 orang dan 252 orang lainnya disandera. Hingga saat ini, masih ada sekitar 125 orang sandera yang belum ditemukan, sementara yang lainnya telah dibebaskan atau diselamatkan.







Keberadaan ketiga jenazah sandera ini menegaskan kekejaman serangan yang dilancarkan oleh kelompok bersenjata Palestina pada tanggal 7 Oktober 2023. IDF terus berupaya untuk mencari dan membebaskan sandera yang masih belum ditemukan. Penemuan ini menjadi pengingat bagi kita semua akan betapa pentingnya perdamaian dan keamanan di kawasan konflik ini.

Dalam situasi yang masih memerlukan banyak tindakan damai, penemuan tiga jenazah ini semoga dapat mendorong langkah-langkah menuju penyelesaian yang berkelanjutan dan menciptakan perdamaian di wilayah tersebut. Kita semua berharap agar serangan dan penculikan seperti ini tidak pernah terulang kembali, sehingga kedua belah pihak dapat hidup dalam harmoni dan keamanan.




Diketahui, 2 hari setelah penemuan jenazah Shani Louk. Ratusan orang termasuk keluarga dan sahabat menghadiri pemakaman di Srigim dekat kota Beit Shemesh, menurut stasiun TV N12, ibunya Ricarda Louk, yang berasal dari Jerman, mengatakan bahwa keluarga telah mengucapkan selamat tinggal kepada jiwa Shani tujuh bulan yang lalu dan meratapi kehilangannya.

Tambahan, apa yang diungkapkan jaksa ICC Karim Khan kemarin tentang permintaan penangkapan oleh yang diduga pelaku kejahatan perang dengan menyebutkan alasan bahwa Israel sebagaimana layaknya negara lain di dunia ini, mereka berhak mengambil tindakan dalam melindungi rakyatnya, namun hak itu bukan berarti Israel terlepas dari tanggungjawabnya untuk mematuhi hukum humaniter internasional. Itu seharusnya berlaku juga untuk pejuang perlawanan, mereka berhak melawan namun warga sipil bukanlah target untuk dibunuh!

Sumber Tulisan dan Gambar:


1
2

3