( Kata orang jawa )
Ajining Rogo Soko Busono
Ajining Diri Soko Lati

Itulah pesan orang tua dulu kepada kita. Yang artinya Bahwa manusia adalah makhluk yang unik dan sedikit misterius. Namun kemisteriusannya dapat ditebak dan dianalisa dari performance nya.

Bagaimana aspek dhohirnya nampak dari pakaian yang dikenakannya, dan bagaimana kondisi jiwanya nampak dari kata dan ucapan yang dikeluarkannya. Sehingga ada ungkapan MULUTMUadalah harimaumu.

Namun saat ini, pepatah itu kayaknya perlu dikaji kembali, mengingat meningkatnya tingkat INFLASI PENCITRAAN manusia tipe ini dewasa ini.

Banyak manusia yang bermuka dua, derivat dari manusia berkepala sepuluh yang sukses menculik Ratu Shinta dari tangan Sri Rama, siapa lagi kalau bukan si Rahwana, he.. he.🤭

Di depan kita, mereka tebar pesona, dengan senyum yang menawan, kalimat yang tertata rapi tajwid dan makhorijul hurufnya ditambah nada tartil yang menghipnotis.

Namun setelah dia berlalu dari hadapan kita, mereka langsung berubah wujud, kostum, perangai dan perannya dari protagonis bergeser menjadi antagonis, he..he..he.🤭

Sopan sikapnya, santun perkataannya ketika didepan kita, langsung berubah 360 derajat menjadi sniper kelas DEWA yang sudah siap menarik pelatuk senapan Ak-47 buatan Rusia yang mematikan sambil memicingkan mata kiri tanda akomodasi maksimum dan menahan nafas, boom, ketika di belakang kita🤭.

Indah tatapan matanya, merdu suaranya, asyik gesturnya, menarik orangnya, ternyata semuanya itu adalah palsu dan menakutkan bin mengerikan , kalau kita tidak waspada dengan manusia-manusia tipe bunglon seperti ini.

Malah sekarang ada fenomena yang menarik dan asyik untuk diteliti. Dibalik sederhananya penampilan, APA ADANYA gerakan dan tingkah lakunya, serta polos perkataannya malah membuat nyaman dan aman kita dekat dengan mereka.

Seakan mereka mampu menjaga aib dan rahasia kita dan bisa memberikan GARANSI keamanan dari serangan paparazi kelas teri yang kurang bertanggung jawab.

Gejala ini bisa diukur dan dibuktikan dengan lestari dan langgengnya durasi pertemanan kita dengan mereka, yaitu manusia-manusia apa adanya, bukan ada apanya.😀

Sahabat, kondisi ini sangat berbanding terbalik, apabila pertemanan yang dibangun dengan pondasi full penCITRAan, yang mudah buyar dan ambyar manakala kepentingannya tidak terakomodasi.

Sahabat, bukankah tanda dari sekian tanda akhir zaman adalah manusia merasa tidak aman dan kurang percaya dengan teman yang duduk disebelahnya😬.

Sahabat, sang pertapa pernah bilang, orang memakai kaca matanya merk-nya CINTA, maka apapun yang dilihatnya akan indah. Dan bila kaca mata yang dipakai merk-nya BENCI, seindah apapun obyek yang dilihatnya, yang nampak adalah kejelekan dan keburukan yang bertumpuk.

Sahabat, sebelum terlambat, ayo segera kita ganti merk kaca mata kita dengan merk kaca mata CINTA dan SAYANG yang sudah LIMIT EDITION alias punah.🤭😀🙏❤️