Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

AndripsikiaterAvatar border
TS
Andripsikiater
Cerita Jujur Saat Saya Divaksin SINOVAC
Saya mau cerita sedikit tentang apa yang saya alami saat pertama kali saya melakukan vaksinasi SINOVAC saya pertama dua minggu yang lalu. 
Jadi ceritanya saya ini awalnya belum terdaftar karena sampai 7 hari sebelum vaksin saya masih belum mendapatkan konfirmasi SMS. Saat saya mengecek NIK saya sendiri juga ternyata tidak termasuk. Saya bingung juga apakah fasilitas kesehatan tempat saya bekerja tidak mendaftarkan saya atau memang ada kesalahan di sistem pendaftaran. 
Akhirnya tiga hari menjelang vaksin pertama saya mendapatkan SMS bahwa saya sudah termasuk dalam penerima vaksin SINOVAC pertama. Saya diminta untuk mendaftarkan ulang kembali di website Peduli Lindungi untuk mendapatkan tiket vaksin. 
Namun saat saya berupaya masuk ke sana saya berkali-kali gagal. Apa yang saya alami ini juga terjadi pada teman-teman saya yang lainnya. Mereka mengatakan ada beberapa kali yang mengulang sampai lebih dari 10 kali dan akhirnya mendapatkan tiket itu. 
Saya sudah lebih dari 10 kali mencoba termasuk lewat aplikasinya namun juga belum bisa dilakukan. Akhirnya saya dibantu oleh direktur medis tempat saya bekerja yang akhirnya bisa membantu saya mendapatkan tiket. Tiket itu berupa barcode yang berisi waktu pelaksanaan vaksinasi dan tempat saya divaksinasi. 
Saat itu tidak ada jadwal vaksinasi tanggal 15 Januari 2021 di Tangerang Selatan dan akhirnya saya menunggu sampai Senin 18 Januari 2021 untuk divaksin pertama kali di RS OMNI Alam Sutera tempat saya bekerja. 
Tekanan Darah Saya Naik Menjelang Divaksin!
Saya memang memiliki riwayat tekanan darah tinggi di keluarga. Saya sendiri sekitar 7 tahun yang lalu selama lebih dari 2 tahun memakan obat anti hipertensi karena tekanan darah saya yang berkisar di 150/100. Saat itu berat badan saya memang mencapai 76 kg dengan tinggi 163 cm saja. 
Saya akhirnya berhasil menurunkan berat badan saya dengan berlatih. Muaythai sampai 65.5 kg di Agustus 2015. Penurunan berat badan, olahraha yang teratur, ditambah pengendalian stres yang baik dan khususnya dengan pola tidur saya yang semakin teratur 7-8 jam sehari membuat tekanan darah saya kembali normal di 120/80 mmHg dan akhirnya saya tidak memakan obat secara rutin lagi sejak 2 tahun belakangan ini. 
Namun saat saya hendak divaksin saat di pemeriksaan tekanan darah, tekanan darah saya sempat mencapai 145/95 mmHg. Batasan normal untuk bisa divaksin adalah di bawah 140/90 mmHg. Saya menyadari hal ini karena saya terlalu "exciting" dengan vaksin ini. 
Saya sendiri melakukan live di Instagram saya IG: @andripsikosomatik dan bersama marketing Rumah Sakit membuat tanya jawab live saat acara vaksin berlangsung (saat ditensi saya stop sementara IG LIve-nya karena khawatir nanti tensinya tidak turun-turun hehe). 
Setelah beristirahat dan melakukan meditasi sejenak akhirnya tekanan darah saya bisa turun ke 135/85 mmHg dan akhirnya saya bisa melakukan vaksin pertama saya tepat jam 14.46 WIB. 
Gejala Setelah Divaksin: Tidak Ada yang Bermakna
Setelah divaksin saya kemudian melanjutkan memeriksa pasien sebanyak 9 orang lagi sampai jam 18.15. Saya tidak mengalami dampak apapun. 
Beberapa teman bercerita mereka mengalami rasa kantuk yang nyata setelah divaksin, beberapa orang lainnya mengatakan rasa lapar yang timbul setelah divaksin sampai malam harinya. Saya sendiri tidak merasakan hal tersebut. 
Satu hari pasca vaksin saya melakukan olahraga beban seperti biasa dengan menggunakan dumble 15kg untuk melatih otot-otot bagian atas saya selama 15 menit. Saya tidak merasakan keluhan seperti kelelahan atau hal lainnya. Sampai 13 hari pasca vaksin ini saya merasakan kondisi dalam keadaan normal saja. 
Besok saya akan divaksin kembali yang kedua. Beberapa teman yang sudah divaksin kedua mengatakan kalau saat kedua ini rasanya memang lebih terasa dalam artian ada gejala seperti mual ataupun agak demam. Ini merupakan reaksi biasa pasca vaksin yang mungkin diakibatkan karena peningkatan antibodi beberapa kali lipat dari vaksin yang pertama. 
Reaksi antibodi ini sebenarnya pertanda baik karena inilah sebenarnya yang diharapkan. Pengalaman ini agak berbeda tentunya bagi setiap orangnya tapi saya meyakinkan diri saya bahwa semua akan baik-baik saja besok pasca vaksin.  
Satu hal yang penting adalah tetap melakukan protokol kesehatan dan 3 M dengan baik walaupun sudah divaksin. Vaksinasi hanya mengurangi risiko bergejala berat jika terinfeksi COVID-19 namun bukan berarti tidak akan terkena sama sekali selama kekebalan komunitas belum terbentuk yang sedianya baru terjadi jika 70% populasi yang layak divaksin sudah tervaksinasi. 
Vaksinasi juga bertujuan melindungi kelompok rentan yang tidak bisa divaksin seperti orang yang mengalami penyakit gangguan imunitas atau lansia yang mempunyai banyak komorbid. 
Semoga teman-teman sekalian di sini akan segera juga mendapatkan vaksinasi agar pandemi ini bisa segera usai. Salam Sehat Jiwa.
0
519
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Citizen Journalism
Citizen JournalismKASKUS Official
12.7KThread4.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.