Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Pecah kongsi dengan Garuda, 15 pesawat Sriwijaya setop terbang

Pesawat Sriwijaya Air, tertutup abu vulkanik dari letusan Gunung Gamalama, taman di landasan Bandara Sultan Babullah di Ternate, Maluku Utara, Indonesia, 19 Desember 2014
Kerja sama operasional yang terjalin antara maskapai Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air tidak berjalan mulus. Garuda melalui anak usahanya, Citilink, tengah melakukan pembicaraan dengan manajemen Sriwijaya terkait kewajiban utang maskapai milik Chandra Lie tersebut.

Situasi perusahaan yang tengah kisruh ini berdampak pada kinerja maskapai Sriwijaya. Ketua Umun Asosiasi Serikat Pekerja Sriwijaya Air atau Aspersi, Pritanto Ade Saputro, mengatakan telah terjadi penurunan operasional pesawat setelah entitasnya didera kemelut bisnis.

"Peristiwa ini tentu berdampak bagi operasional maskapai. Kami punya total 36 pesawat. Biasanya ada 27 pesawat beroperasi, kini tinggal 12," ujar Pritanto dilansir dari Tempo.co, Sabtu (28/9/2019).

Dengan begitu, ada 15 pesawat yang tidak beroperasi. Penurunan jumlah operasional maskapai dilakukan setelah Sriwijaya Air mengganti jajaran direksinya.

Namun, Pritanto mengatakan manajemen tidak ujug-ujug menonaktifkan 15 pesawat sekaligus. "Dilakukan bertahap. Kemarin sisa 14 pesawat yang beroperasi. Kini tinggal 12," ucapnya.

Retaknya hubungan Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air bermula saat perusahaan merombak jajaran direksi. Beberapa waktu lalu, tiga perwakilan dari Garuda Indonesia yang dipekerjakan di Sriwijaya Air didepak. Mereka adalah Direktur Utama Joseph Andriaan Saul, Direktur Sumber Daya Manusia, dan Direktur Komersial Joseph K. Tendean.

Ketidakharmonisan hubungan dua manajemen Garuda-Sriwijaya berbuntut pada pencopotan logo Garuda di badan pesawat Sriwijaya.

"Pencabutan logo Garuda Indonesia pada armada Sriwijaya Air tersebut merupakan upaya dalam menjaga brand Garuda Indonesia Group, khususnya mempertimbangkan konsistensi layanan Sriwijaya Air Group yang tidak sejalan dengan standardisasi layanan Garuda Indonesia Group sejak adanya dispute (sengketa) KSM tersebut," ujar VP Corporate Secretary Garuda Indonesia M Ikhsan Rosan dalam keterangan resmi.

Ia mengungkapkan pencabutan logo perusahaan untuk memastikan penggunaan logo mampu mencerminkan standar keselamatan dan layanan penerbangan yang diberikan Garuda Indonesia.

"Hal tersebut tentunya sangat kami sayangkan, khususnya mengingat perkembangan atas situasi yang terjadi tidak sesuai dengan komitmen KSM antara Garuda Indonesia Group dan Sriwijaya Air Group", jelasnya.

Awalnya kerja sama manajemen ini dilakukan karena ada beban kewajiban yang harus dibayarkan oleh Sriwijaya ke maskapai pelat merah tersebut.

Mengutip laporan keuangan konsolidasi Garuda Indonesia per Juni 2019 lalu, total piutang grup ini ke Sriwijaya Air bernilai sebesar AS $ 118,79 juta atau setara dengan Rp 1,66 triliun (asumsi kurs Rp14.000/ dolar).

Jumlah ini meningkat dua kali lipat dari akhir Desember 2018 yang senilai AS $ 55,39 juta (Rp775,55 miliar).

Adapun dari jumlah tersebut nilai piutang dari PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF AeroAsia) kepada Sriwijaya nilainya mencapai AS $ 52,51 juta (Rp735,15 miliar), turun sedikit dari posisi AS $ 55,12 juta (Rp771,70 miliar). Nilai ini tertera dalam laporan keuangan GMF di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Ternyata, kewajiban Sriwijaya tak hanya menunggak ke Garuda Indonesia dan anak usahanya, namun juga terjadi pada beberapa BUMN lainnya.

Sebelum terjadi kerja sama antara Garuda-Sriwijaya pada November 2018, tercatat kewajiban yang belum dibayarkan Sriwijaya ke PT Pertamina (Persero) sebesar Rp942 miliar, PT Bank Negara Indonesia Tbk. sebesar Rp585 miliar, utang spare parts senilai AS $15 juta, dan kepada PT Angkasa Pura II senilai Rp80 miliar, serta PT Angkasa Pura I sebesar Rp50 miliar.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...-setop-terbang

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- PDIP keberatan jika Jokowi terbitkan Perppu

- KPAI kritik Aksi Mujahid 212 melibatkan anak-anak

- Tiga kapolda diganti, mahasiswa minta kapolri dipecat

anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
621
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Beritagar.id
Beritagar.idKASKUS Official
13.4KThread734Anggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.