Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (kiri) berbincang dengan Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian (kanan) di sela-sela keterangan pers di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (24/9/2019).
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mencopot tiga orang bawahannya secara bersamaan pada Jumat (27/9/2019). Mereka adalah Kapolda Sulawesi Tenggara (Sultra), Kapolda Riau, dan Kapolda Papua.

Mabes Polri menyatakan pencopotan tiga orang kapolda itu adalah hal biasa. Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo, mengatakan itu adalah bagian dari mutasi jabatan rutin di dinas kepolisian.

"Mutasi adalah hal alami dalam organisasi Polri sebagai tour of duty and tour of area, penyegaran, dan promosi," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (27/9).

Mutasi itu tertuang dalam surat telegram Kapolri Nomor: ST/2569/IX/KEP/2019 bertanggal 27 September 2019 dan ditandatangani oleh AS SDM Kapolri Irjen Eko Indra Heri S.

Kapolda Sultra Brigjen Iriyanto dimutasi jadi Irwil III Itwasum Polri dan akan digantikan oleh Brigjen Merdisyam. Sedangkan Kapolda Riau Irjen Widodo Eko Prihastopo dipindah menjadi Pati Baintelkam yang bertugas di Badan Intelijen Negara (BIN). Posisinya akan digantikan Irjen Agung Setya Imam Effendi.

Terakhir, Kapolda Papua Irjen Rudolf A Rodja akan menjabat Analisa Kebijakan Utama Bidang Sabhara Baharkam Polri. Posisinya bakal ditempati Irjen Paulus Waterpau.

Adapun serah terima jabatan, sesuai surat telegram di atas, akan dilakukan di Mabes Polri pada Senin (30/9) pada pukul 08.00 WIB.

Meski dinyatakan sebagai mutasi biasa, dugaan pergantian karena alasan kinerja tak bisa disembunyikan. Kapolda Riau diganti menyusul insiden kebakaran hutan dan lahan yang sangat parah hingga awal September.

Sementara Kapolda Sultra dimutasi lantaran insiden kematian dua orang mahasiswa dalam bentrokan dengan aparat kepolisian di Kendari selepas aksi unjuk rasa yang terjadi pada Kamis (26/9). Adapun Kapolda Papua ditukar akibat kericuhan di Jayapura yang membuat Praka Zulkifli dari Yonif 571/Raider TNI meninggalkan dan kerusuhan di Wamena yang membuat sedikitnya 30 orang kehilangan nyawa.

Brigjen Iriyanto menjabat sebagai Kapolda Sultra sejak 15 Maret 2018. Sedangkan Irjen Widodo Eko Prihastono menjadi Kapolda Riau sejak 20 Agustus 2018.

Adapun Irjen Rudolf A Rodja baru menjabat sebagai Kapolda Papua sejak 2 Mei 2019. Uniknya, Irjen Paulus Waterpau yang akan menggantikannya adalah mantan Kapolda Papua.

Kesempatan pertama terjadi pada 30 Juli 2015 – 18 April 2017. Paulus juga pernah menjadi Wakapolda Papua pada 2011-2014 dan Kapolda Papua Barat pada 2014-2015. Sebelum ini, Paulus memimpin Kapolda Sumatra Utara pada 2017-2018.

Di sisi lain, desakan pergantian kapolri juga mengemuka. Hal itu disampaikan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, yang kehilangan nyawa dua orang mahasiswa dalam aksi unjuk rasa pekan ini.

Presiden BEM UHO Maco menyatakan Tito pun harus diganti sebagai tanggung jawab renteng atas aksi represif anak buahnya. Maco pun menyatakan pencopotan jangan hanya kepada Iriyanto, tapi juga Kapolres Kendari AKBP Jemy Junaedi.

"Ganti kapolri karena ada banyak polda-polda dan kapolda yang melakukan tindakan represif ke rakyat dan juga mahasiswa," kata Maco, Jumat (27/9).



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...apolri-dipecat

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- KPAI kritik Aksi Mujahid 212 melibatkan anak-anak

- Kualitas udara Indonesia (Sabtu, 28/09/2019)

- Sejumlah alasan di balik penahanan Imam Nahrawi