Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

D@rk Ang3LAvatar border
TS
D@rk Ang3L
Rusia Legalkan Bitcoin sebagai Mata Uang Virtual
Mengikuti jejak Jepang dan Amerika Serikat, kini Pemerintah Rusia melalui Lembaga Pajak Federal Rusia resmi melegalkan penggunaan Bitcoin sebagai salah satu mata uang yang beredar di negaranya mulai November lalu.
Akibatnya peningkatan harga Bitcoin saat ini menembus 10 juta Rupiah/ Bitcoin.
Hal itu dikatakan Pengurus Asosiasi Blockchain Indonesia, Suasti Atmastuti, dalam siaran pers yang diterima Warta Kota, Rabu (21/12).
Suasti mengatakan Rusia bersikap positif dan akan memperlakukan mata uang virtual, khususnya Bitcoin, sebagaimana halnya mata uang asing.

Apa yang dilakukan Rusia itu, katanya, mungkin timbul atas kesadaran bahwa teknologi digital cryptocurrency akan semakin sering digunakan oleh masyarakat di masa depan. "Dengan regulasi yang positif itu, maka mereka dapat memonitor transaksi cryptocurrency yang terjadi di negaranya," kata Suasti.

Menurutnya dalam 3 bulan terakhir, tren harga Bitcoin mengalami lonjakan harga hingga 40 persen atau jika dirupiahkan saat ini setara 10 juta Rupiah per Bitcoin. Besarnya populasi penduduk Rusia yang mencapai 146 juta orang diyakini akan berpotensi menjadi pemain maupun pasar terbesar dan sejajar dengan pemain Bitcoin global, seperti China, Eropa, dan Amerika.
"Lampu hijau Rusia terkait pelegalan Bitcoin itu terbukti berdampak positif pada peningkatan volume transaksi dan pergerakan harga Bitcoin di seluruh dunia," kata Suasti. Ia menjelaskan laporan terbaru dari Saxo Bank, Denmark, memprediksi tren harga Bitcoin tahun depan akan terus melonjak hingga tiga kali lipat atau berpotensi menembus level 2000 USD/Bitcoin.

Indikasi itu dipicu oleh faktor sentimen kepemimpinan Presiden AS Donald Trump lantaran ia disinyalir kuat akan mengerek USD.
Hutang nasional Amerika dapat bertambah hingga 20 triliun USD, sehingga potensi defisit anggaran akan membesar sampai tiga kali lipat dari 600 milyar USD menjadi 1,2 - 1,8 trilyun USD.
"Penggerakan dolar oleh Trump akan berimbas melonjaknya hutang AS. Maka defisit AS akan melebar dan factor inflasi secara drastis akan memicu efek domino ke pasar global. Bila demikian, masyarakat akan dipaksa mencari alternatif lain penyimpanan aset yang safe haven. Bitcoin dapat menjadi salah satunya," kata Suasti.
Saxo Bank, katanya, menyebutkan bahwa jika Rusia dan China mulai mengaplikasikan Bitcoin sebagai mata uang alternatif selain dollar AS, maka harga Bitcoin dapat dipastikan meningkat tiga kali lipat tahun depan dari 700 dolar AS/ Bitcoin menjadi 2,100 dolar AS/ Bitcoin.
Prediksi ini didasari pada teknologi Blockchain yang memiliki penawaran yang terbatas.
"Selain itu juga karena transaksinya berada pada jaringan peer-to-peer yang terbukti paling aman dengan server yang terdesentralisasi," kata Suasti.
Ia menambahkan negara-negara besar sudah sadar dan secara perlahan meregulasikan Bitcoin.
Dalam periode tiga bulan saja, tepatnya sejak Oktober 2016 yang lalu, harga Bitcoin telah melonjak dari 7 juta Rupiah/Bitcoin menjadi lebih dari 10 juta/per Bitcoin.
"Di pengunjung akhir tahun 2016, harga mata uang terkuat di dunia ini diramalkan stabil bergerak di level 10.500.000 Rupiah/ Bitcoin atau setara dengan 770 USD," kata Suasti.
Ia melihat keadaan yang muncul ini sebagai bentuk kedewasaan terhadap tren pertumbuhan Bitcoin yang telah berjalan hampir sembilan tahun sejak pertama kali diluncurkan.

Banyak kelebihan Bitcoin yang dapat dibilang layak untuk digunakan, salah satunya Bitcoin memiliki sifat supply yang terbatas serta harganya akan terus seiring tingginya permintaan yang ada.
Sayangnya, kata Suasti, Bitcoin masih belum diregulasi penuh di Indonesia. Hal ini berbeda dengan negara lain yang telah melegalkannya, seperti Jepang, Rusia dan Amerika Serikat.
Saat ini, tambah Suasti, Bitcoin dapat diperdagangkan layaknya sebuah komoditas digital selama segala risiko terkait penggunaannya diketahui dengan baik dan ditanggung sendiri oleh pengguna Bitcoin.
"Bitcoin itu memiliki sifat supply yang terbatas, seperti halnya emas. Ada kemungkinan besar harganya akan terus meningkat di masa depan apabila tingkat permintaan terus meninggi," kata Suasti.(bum)

sumber: http://wartakota.tribunnews.com/2016...a-uang-virtual


wah hari ini Bitcoin dah tembus 12 juta nih per 1 Bitcoinnya. Gila bakal naik berapa tinggi lagi Bitcoin ya emoticon-Big Grin

emoticon-2 Jempol
emoticon-2 Jempol
0
1.2K
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.