- Beranda
- The Lounge
Menilik 3 Calon Partner Owi, Pengganti Butet
...
TS
approve.cc
Menilik 3 Calon Partner Owi, Pengganti Butet
HT
Thanks for mimin, momod nd officer 
nd Thanks for all kaskuser keep ngaskus sis gan Quote:
Pebulutangkis berusia 31 tahun itu sudah mengucapkan niatnya untuk pensiun kepada pelatih Richard Mainaky. Namun Richard belum mau membeberkan keputusannya dan meyakini jika Liliyana masih bisa tampil pada SEA Games 2017 dan Asian Games 2018.
“Butet yang paling tahu keadaan dan kemampuan dia. Kalau dia memutuskan pensiun, saya pikir ini momen yang paling bagus pasca juara Olimpiade,” ujar salah satu legenda bulutangkis Indonesia, Susy Susanti.
Sementara itu pasangannya, Tontowi Ahmad memilih menyerahkan semua keputusan ditangan sang pelatih, Richard Mainaky. Akan tetapi ia juga sudah memilih sejumlah nama yang dianggapnya tepat untuk menggantikan posisi Liliyana Natsir.
Lantas siapa saja pemain muda yang kira-kira bisa di proyeksikan sebagai pengganti Liliyana Natsir kelak? Berikut ini di lansir dari indosport mencoba mengulasnya.
“Butet yang paling tahu keadaan dan kemampuan dia. Kalau dia memutuskan pensiun, saya pikir ini momen yang paling bagus pasca juara Olimpiade,” ujar salah satu legenda bulutangkis Indonesia, Susy Susanti.
Sementara itu pasangannya, Tontowi Ahmad memilih menyerahkan semua keputusan ditangan sang pelatih, Richard Mainaky. Akan tetapi ia juga sudah memilih sejumlah nama yang dianggapnya tepat untuk menggantikan posisi Liliyana Natsir.
Lantas siapa saja pemain muda yang kira-kira bisa di proyeksikan sebagai pengganti Liliyana Natsir kelak? Berikut ini di lansir dari indosport mencoba mengulasnya.
Quote:
1. Gloria Emanuelle Widjaja
%204_625x352.jpg)
Berpasangan dengan Edi Subaktiar, ia menjelma menjadi salah satu ganda campuran yang cukup diperhitungkan. Dengan usianya yang masih muda, karier pemain berusia 22 tahun itu masih cukup panjang dan berpotensi merengsek ke jajaran papan atas dunia.
“Sekarang ada Gloria Emanuelle Widjaja, ada Annisa Saufika, tapi serahkan semua kepada pelatih Richard Mainaky. Beliau dari pertama kenal dengan permainan saya, dia tahu apa yang saya butuhkan. Kalau saya kan hanya prajurit,” ujar Tontowi saat ditanya memilih ingin berpatner dengan siapa andai Liliyana pensiun nanti.
Pengalaman Gloria sendiri cukup banyak dengan tampil di berbagai ajang bulutangkis dunia seperti Grand Prix Gold dan Grand Pix.
Pada 2014 lalu ia berhasil menjadi juara di Macau Open setelah menundukan pasangan Singapura. Setahun berselang di China Masters ia dan Edi Subaktiar hanya menempati posisi dua. Masih ditahun 2015, Gloria/Edi juga menjadi yang terbaik di ajang Australia Open.
Kini keduanya berada di peringkat 38 dunia dibawah pasangan muda Indonesia lainnya seperti Hafiz Faisal/Shela Devi Aulia, Riky Widianto/Richi Puspita Dili dan Ronald Alexander/Melati Daeva Oktavianti.
“Sekarang ada Gloria Emanuelle Widjaja, ada Annisa Saufika, tapi serahkan semua kepada pelatih Richard Mainaky. Beliau dari pertama kenal dengan permainan saya, dia tahu apa yang saya butuhkan. Kalau saya kan hanya prajurit,” ujar Tontowi saat ditanya memilih ingin berpatner dengan siapa andai Liliyana pensiun nanti.
Pengalaman Gloria sendiri cukup banyak dengan tampil di berbagai ajang bulutangkis dunia seperti Grand Prix Gold dan Grand Pix.
Pada 2014 lalu ia berhasil menjadi juara di Macau Open setelah menundukan pasangan Singapura. Setahun berselang di China Masters ia dan Edi Subaktiar hanya menempati posisi dua. Masih ditahun 2015, Gloria/Edi juga menjadi yang terbaik di ajang Australia Open.
Kini keduanya berada di peringkat 38 dunia dibawah pasangan muda Indonesia lainnya seperti Hafiz Faisal/Shela Devi Aulia, Riky Widianto/Richi Puspita Dili dan Ronald Alexander/Melati Daeva Oktavianti.
Quote:
2. Annisa Saufika
Gadis 23 tahun ini bisa dikatakan sebagai salah satu pebulutangkis yang cukup menjanjikan di ganda campuran. Di kejuaraan dunia BWF sekelas Grand Prix dan Grand Prix Gold, Anissa yang berpasangan dengan Alfian Eko Prasetya berhasil meraih 1 gelar juara dan 3 kali runner up dari 2014 hingga 2016 ini.
Keduanya menjuarai New Zeland Open 2014, masih ditahun yang sama Alfian/Annisa menjadi runner up di Taiwan Open dan Bitburger Open. Sementara di 2016 ini pasangan ini kembali menjadi runner up usai kalah di final oleh wakil Malaysia.
“Ada beberapa pemain muda yang cukup menonjol salah satunya ada Gloria Widjaja, Annisa Saufika, dan Melati Daeva Oktavianti. Sudah saatnya Tontowi bertindak sebagai leader bagi pemain muda, mengangkat dan membina mereka sehingga bisa menjadi patner yang baik,” ujar mantan ratu bulutangkis Tanah Air, Susy Susanti.
Bersama Alfian, saat ini Annisa menempati urutan 46 dunia dengan perolehan 40 kali menang dan 22 kali kalah. Diturnamen sekelas BWF International Challenge Annisa meraih 2 kali gelar juara pada 2013 dan 2014. Ketika itu ia berpasangan dengan Luhki April Nugroho (2013) dan Alfian Eko (2014).
"Saat pertama kali dipasangkan, memang kami berharap mereka bisa berkembang bagus. Tapi ternyata mereka bisa melebihi harapan dan berkembang seperti sekarang," ucap Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSi Rexy Mainaky mengomentari penampilan Annisa/Alfian.
Keduanya menjuarai New Zeland Open 2014, masih ditahun yang sama Alfian/Annisa menjadi runner up di Taiwan Open dan Bitburger Open. Sementara di 2016 ini pasangan ini kembali menjadi runner up usai kalah di final oleh wakil Malaysia.
“Ada beberapa pemain muda yang cukup menonjol salah satunya ada Gloria Widjaja, Annisa Saufika, dan Melati Daeva Oktavianti. Sudah saatnya Tontowi bertindak sebagai leader bagi pemain muda, mengangkat dan membina mereka sehingga bisa menjadi patner yang baik,” ujar mantan ratu bulutangkis Tanah Air, Susy Susanti.
Bersama Alfian, saat ini Annisa menempati urutan 46 dunia dengan perolehan 40 kali menang dan 22 kali kalah. Diturnamen sekelas BWF International Challenge Annisa meraih 2 kali gelar juara pada 2013 dan 2014. Ketika itu ia berpasangan dengan Luhki April Nugroho (2013) dan Alfian Eko (2014).
"Saat pertama kali dipasangkan, memang kami berharap mereka bisa berkembang bagus. Tapi ternyata mereka bisa melebihi harapan dan berkembang seperti sekarang," ucap Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSi Rexy Mainaky mengomentari penampilan Annisa/Alfian.
Quote:
3. Melati Daeva Oktavianti
Sosok yang satu ini merupakan pemain muda yang penampilannya terus menanjak. Bersama pasangannya, Ronald Alexander keduanya saat ini menempati 20 besar dunia dibawah dau senior mereka Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Praveen Jordan/Debby Susanto.
Di level BWF Grand Prix ia sudah mengkoleksi sebuah gelar di 2015 bersama Ronald Alexander di Taiwan Masters dam menjadi runner up di New Zeland Open 2014 lalu. Sementara itu di level International Challenge, Melati sudah 2 kali menjadi juara dan sekali runner up.
Juara Banuinvest dan Indonesia International menjadi bukti keperkasaannya saat berpasangan dengan Edi Subaktiar (2012) dan Ronald (2014). Di 2015 Melati harus puas di posisi runner up Australia Open setelah kalah dari rekan senegara, Gloria Widjaja/Edi Subaktiar.
Jika memang akan dipasangkan dengan Tontowi, maka para pemain muda dituntuk untuk berusaha lebih keras disamping mendapatkan bimbingan dan arahan dari Owi.
“Mereka mungkin belum banyak pengalaman jadi betul-betul harus kerja keras jika ingin seperti seniornya. Tetapi yang penting mereka tidak boleh minder dan disini peran Owi yang sangat dibutuhkan,” tandas mantan pemain bulutangkis, Susy Susanti.
Di level BWF Grand Prix ia sudah mengkoleksi sebuah gelar di 2015 bersama Ronald Alexander di Taiwan Masters dam menjadi runner up di New Zeland Open 2014 lalu. Sementara itu di level International Challenge, Melati sudah 2 kali menjadi juara dan sekali runner up.
Juara Banuinvest dan Indonesia International menjadi bukti keperkasaannya saat berpasangan dengan Edi Subaktiar (2012) dan Ronald (2014). Di 2015 Melati harus puas di posisi runner up Australia Open setelah kalah dari rekan senegara, Gloria Widjaja/Edi Subaktiar.
Jika memang akan dipasangkan dengan Tontowi, maka para pemain muda dituntuk untuk berusaha lebih keras disamping mendapatkan bimbingan dan arahan dari Owi.
“Mereka mungkin belum banyak pengalaman jadi betul-betul harus kerja keras jika ingin seperti seniornya. Tetapi yang penting mereka tidak boleh minder dan disini peran Owi yang sangat dibutuhkan,” tandas mantan pemain bulutangkis, Susy Susanti.
Quote:
Quote:
See You Next Time di trit ane selanjut nya
keep ngaskus gansis
keep ngaskus gansis
Spoiler for Jangan di bukan gansis !:
Yang lempar cendol semoga rejeki nya di mudahkan
yang bantu Rate 5 semoga urusan nya di mudahkan
yang lempar bata semoga cepet dapet hidayah
yang komen semoga ilmu nya bermanfaat
amin allahumma amin
yang bantu Rate 5 semoga urusan nya di mudahkan
yang lempar bata semoga cepet dapet hidayah
yang komen semoga ilmu nya bermanfaat
amin allahumma amin
Trit ane yang lain :
6 Cara Cerdas Hemat Uang Saat Belanja Makanan
Deretan Pemain Muda Indonesia yang Mungkin Pindah Kewarganegaraan
Sepakbola Indonesia yang Terbiasa dengan Orang Militer
Hal yang Perlu Diketahui dalam Transfer Deadline Sepak Bola Eropa
[Nostalgia] Beauty Of Serie A The Big 7 Klub Liga Italia Serie A Awal Tahun 2000
Menakar Calon Lawan yang Berpotensi Mengakhiri Dominasi Juventus di Serie A 16/17
Analisa Peluang Indonesia di Olimpiade, Jika Bulutangkis Tiada
5 Sisi Lain Usain Bolt: Si Manusia Cepat Yang Bisa Bikin Ngakak
Menilik Kekuatan Klub Elit Liga Primer Inggris 2016/17
Ini tips ampuh tembus KPR di bank
Diubah oleh approve.cc 04-09-2016 17:29
0
54.5K
309
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
922.7KThread•82.1KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru