- Beranda
- The Lounge
Data dan Fakta Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA)
...
TS
sukagelap
Data dan Fakta Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA)
Hai kaskuser
Pembahasan kali ini mengenai Stadion Gelora Bandung Lautan Api yang sampai sekarang masih belum terpakai.
Akhirnya setelah penantian panjang
Pemerintah Kota Bandung telah mengantongi surat izin dari Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri terkait izin perbaikan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Sebab itu, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menginstruksikan kepada pengembang agar bersiap untuk mengebut perbaikan stadion guna mengejar waktu untuk pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) Jawa Barat.
"Berita besarnya untuk PON surat dari Kabareskrim sudah saya terima. Jadi minggu ini sudah langsung dikebut untuk perbaikan perbaikan. Suratnya diterima hari ini," ucap Emil, sapaan akrabnya di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Senin (11/4/2016).
Hal itu menjadi sinyal positif opening ceremony PON bisa dilakukan di stadion yang berlokasi di Gedebage itu.
"Sehingga Insya Allah siap untuk dipakai PON Baik dalam bentuk pembukaan maupun dalam bentuk pertandingan-pertandingan," ucapnya.
Namun, kata Emil, keputusan dipakai atau tidaknya stadion GBLA bergantung pada panitia penyelenggara.
"Hanya keputusan dipakai tidaknya pembukaan keputusannya ada di PB PON yang akan menentukan. Tapi dari Bandung kita sudah siap dan berita gembira yah untuk segera kita lakukan upaya perbaikan," kata dia.
Dia menjelaskan, perbaikan stadion sepenuhnya menjadi tanggung jawab PT Adhi Karya selaku pengembang.
"Untuk perbaikan tidak ada dana APBD. Karena itu masih tanggung jawab dari kontraktor. Enggak ada APBD sepeserpun," ucapnya.
Emil mengatakan, perbaikan stadion diharapkan bisa rampung pada Juli mendatang. Karena bertepatan dengan inspeksi kesiapan venue PON. "Kekejar. Karena bukan bangunan utamanya, hanya sekeliling. Jadi intinya GBLA mulai minggu ini siap diperbaiki dan siap untuk PON," ujarnya.
Tambahan
Stadion Gelora Bandung Lautan Api pernah di pakai dalam sebuah pertandingan exhebition antara Persib Bandung vs Malaysia Selection.
Semoga dengan di mulai nya renovasi ini Stadion GBLA ini bisa di pakai oleh Atlet Atlet kita.
Semoga Tidak Ada Lagi Korupsi di Negara ini.
Semoga Olahraga Nasional Kita Semakin Maju dan juga Peningkatan Sarana Fasilitas Olahraga lebih baik lagi.
Sekian thread dari Ts,semoga bermanfaat
sumber
sumber
sumber
sumber
sumber
Pembahasan kali ini mengenai Stadion Gelora Bandung Lautan Api yang sampai sekarang masih belum terpakai.
Quote:
Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) di Kelurahan Rancanumpang, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung berada di antara ruas Jalan Tol Cileunyi-Padalarang KM 151 dan Jalan By Pass Soekarno-Hatta Bandung.
Pada awal pembangunan, stadion ini dikenal dengan sebuta Stadion Utama Sepakbola (SUS) Gedebage atau Stadion Gedebage.
Saat menjelang selesainya pembangunan stadion, muncul usulan nama Stadion Gelora Rosada, merujuk pada nama Wali Kota Bandung saat itu, Dada Rosada.
Kontroversi mencuat. Pemerintah Kota Bandung lalu menggelar polling dan kajian nama yang cocok buat stadion beertaraf internasional itu.
Hasilnya, nama Stadion Gelora Bandung Lautan Api (BLA) meraih suara terbanyak dan ditetapkan dalam rapat paripurna DPRD Kota Bandung.
Pada awal pembangunan, stadion ini dikenal dengan sebuta Stadion Utama Sepakbola (SUS) Gedebage atau Stadion Gedebage.
Saat menjelang selesainya pembangunan stadion, muncul usulan nama Stadion Gelora Rosada, merujuk pada nama Wali Kota Bandung saat itu, Dada Rosada.
Kontroversi mencuat. Pemerintah Kota Bandung lalu menggelar polling dan kajian nama yang cocok buat stadion beertaraf internasional itu.
Hasilnya, nama Stadion Gelora Bandung Lautan Api (BLA) meraih suara terbanyak dan ditetapkan dalam rapat paripurna DPRD Kota Bandung.
Quote:
Soft Launching GBLA
"Soft launching" Stadion Gelora Bandung Lautan Api (BLA) dilakukan oleh Wali Kota Bandung saat dijabat Dada Rosada pada 10 Mei 2013. Peresmian Gelora GBLA pada tahun lalu itu sekaligus pencangangan GBLA sebagai home base bagi Persib Bandung dan acara pembukaan PON XIX/2016.
Meski sudah dilalukan soft launching, pembangunan stadion yang dibangun sejak 2009 dengan dana `sharing` antara Pemprov Jabar dan Pemkot Bandung itu belum tuntas, terutama area parkir dan akses jalan masuk stadion.
DATA STADION GBLA
Luas Bangunan Stadion: Tapak Stadion 5.2 Ha dan Lansekap 16.9 Ha.
Gedung dan kantor stadion berlantai 4 dengan luas ruangan 72.000 m^2.
Dilengkapi Mushola di setiap ruangan.
Toilet 766 buah.
Ruang VVIP untuk kelas kepala Negara/Presiden dengan kaca anti peluru.
Jumlah kursi penonton 38.000 orang, jika berdiri 72.000 orang.
Dilengkapi : lapangan atletik , kantor, sirkulasi, tribun atap full keliling, servis, big screen dan kursinya tahan api dengan kursi merk Ferco.
Rumput yang digunakan adalah dari jenis Zoysia Matrella (Linn) Merr yakni rumput kelas satu standar FIFA.
Standar Indonesia : SNI T-25-1991-03 STDR. PERENCANAAN STADION.
Standar Internasional : Football Stadium Technical, Recommendation Requirements, FIFA Safety Guidelines.
Area parker bus, mobil dan motor.
Dilengkapi Landasan pesawat Helikopter.
Akan dilengkapi E-Board (Papan iklan Elektrik) di pinggir lapangan.
Stadion ini di desain berstandar internasional, rumput yang digunakan adalah dari jenis Zoysia Matrella (Linn) Merr yakni rumput kelas satu standar FIFA.
Stadion ini dilengkapi dengan lapangan sepakbola, atletik, kantor, sirkulasi, tribun atap full keliling, servis, e-board, scoring board dan kursinya tahan api dengan kursi merk Ferco. Karena standard FIFA itulah jumlah kursi penonton hanya 38.000 orang. Kalau tanpa kursi sebenarnya bisa menampung 72.000 orang.
"Soft launching" Stadion Gelora Bandung Lautan Api (BLA) dilakukan oleh Wali Kota Bandung saat dijabat Dada Rosada pada 10 Mei 2013. Peresmian Gelora GBLA pada tahun lalu itu sekaligus pencangangan GBLA sebagai home base bagi Persib Bandung dan acara pembukaan PON XIX/2016.
Meski sudah dilalukan soft launching, pembangunan stadion yang dibangun sejak 2009 dengan dana `sharing` antara Pemprov Jabar dan Pemkot Bandung itu belum tuntas, terutama area parkir dan akses jalan masuk stadion.
DATA STADION GBLA
Luas Bangunan Stadion: Tapak Stadion 5.2 Ha dan Lansekap 16.9 Ha.
Gedung dan kantor stadion berlantai 4 dengan luas ruangan 72.000 m^2.
Dilengkapi Mushola di setiap ruangan.
Toilet 766 buah.
Ruang VVIP untuk kelas kepala Negara/Presiden dengan kaca anti peluru.
Jumlah kursi penonton 38.000 orang, jika berdiri 72.000 orang.
Dilengkapi : lapangan atletik , kantor, sirkulasi, tribun atap full keliling, servis, big screen dan kursinya tahan api dengan kursi merk Ferco.
Rumput yang digunakan adalah dari jenis Zoysia Matrella (Linn) Merr yakni rumput kelas satu standar FIFA.
Standar Indonesia : SNI T-25-1991-03 STDR. PERENCANAAN STADION.
Standar Internasional : Football Stadium Technical, Recommendation Requirements, FIFA Safety Guidelines.
Area parker bus, mobil dan motor.
Dilengkapi Landasan pesawat Helikopter.
Akan dilengkapi E-Board (Papan iklan Elektrik) di pinggir lapangan.
Stadion ini di desain berstandar internasional, rumput yang digunakan adalah dari jenis Zoysia Matrella (Linn) Merr yakni rumput kelas satu standar FIFA.
Stadion ini dilengkapi dengan lapangan sepakbola, atletik, kantor, sirkulasi, tribun atap full keliling, servis, e-board, scoring board dan kursinya tahan api dengan kursi merk Ferco. Karena standard FIFA itulah jumlah kursi penonton hanya 38.000 orang. Kalau tanpa kursi sebenarnya bisa menampung 72.000 orang.
Quote:
Korupsi Stadion GBLA
Sekretaris Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung yang juga mantan PPTK tahun 2009-2011 dan KPA/PPK tahun 2011-2013, Yayat Ahmad Sudrajat (YAS) telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Direktorat Tindak Pidana Korupsi Badan Reserse Kriminal Mabes Polri.
YAS jadi tersangka diduga korupsi dalam pembangunan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) TA 2009-2014. Menurut Kadiv Humas Polri, Brigjen Pol Anton Charliyan, dalam kasus itu yang terlibat diduga korupsi selain YAS juga ada PT Penta Rekayasa (Konsultan Perencana), PT Adhi Karya (Kontraktor Pelaksana Pekerjaan), PT Indah Karya (Konsultan Manajemen Konstruksi) dengan nilai proyek Rp. 545.535.430.000,-
Terjadinya dugaan korupsi, dikatakan Anton, pembangunan Stadion GBLA Bandung tersebut telah mengalami penurunan yang bervariasi antara 45 cm sampai dengan 75 cm. Hal tersebut, mengakibatkan keretakan di hampir seluruh bangunan stadion.
"Kondisi ini, disebabkan adanya penyimpangan dalam pembangunan proyek. Dimulai pada tahap perencanaan, sampai dengan tahap penerimaan hasil pekerjaan yang diduga merugikan keuangan negara," ujar Anton kepada galamedianews.com, Jumat (27/3/2015).
Berdasarkan hasil pemeriksaan saksi-saksi dan dokumen yang disita dalam proses penyidikan, diakui Anton, telah ditemukan bukti permulaan yang cukup terjadinya tindak pidana korupsi pembangunan Stadion GBLA Bandung TA. 2009-2014 yang diduga dilakukan oleh tersangka Yayat Ahmad Sudrajat.
Mengenai kerugian yang dialami negara, ia mengaku, masih dalam penghitungan BPK Jabar. "Sedang dalam proses penghitungan kerugian keuangan negara oleh BPKP Perwakilan Jawa Barat," ujar Anton.
Mengenai pasal yang dilanggar, Anton menegaskan, YAS dikenakan Pasal 2ayat (1) dan atau Pasal 3 UU No.31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan UU No.20 Tahun 2001tentang perubahan atas UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke1 KUHP.
Sekretaris Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung yang juga mantan PPTK tahun 2009-2011 dan KPA/PPK tahun 2011-2013, Yayat Ahmad Sudrajat (YAS) telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Direktorat Tindak Pidana Korupsi Badan Reserse Kriminal Mabes Polri.
YAS jadi tersangka diduga korupsi dalam pembangunan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) TA 2009-2014. Menurut Kadiv Humas Polri, Brigjen Pol Anton Charliyan, dalam kasus itu yang terlibat diduga korupsi selain YAS juga ada PT Penta Rekayasa (Konsultan Perencana), PT Adhi Karya (Kontraktor Pelaksana Pekerjaan), PT Indah Karya (Konsultan Manajemen Konstruksi) dengan nilai proyek Rp. 545.535.430.000,-
Terjadinya dugaan korupsi, dikatakan Anton, pembangunan Stadion GBLA Bandung tersebut telah mengalami penurunan yang bervariasi antara 45 cm sampai dengan 75 cm. Hal tersebut, mengakibatkan keretakan di hampir seluruh bangunan stadion.
"Kondisi ini, disebabkan adanya penyimpangan dalam pembangunan proyek. Dimulai pada tahap perencanaan, sampai dengan tahap penerimaan hasil pekerjaan yang diduga merugikan keuangan negara," ujar Anton kepada galamedianews.com, Jumat (27/3/2015).
Berdasarkan hasil pemeriksaan saksi-saksi dan dokumen yang disita dalam proses penyidikan, diakui Anton, telah ditemukan bukti permulaan yang cukup terjadinya tindak pidana korupsi pembangunan Stadion GBLA Bandung TA. 2009-2014 yang diduga dilakukan oleh tersangka Yayat Ahmad Sudrajat.
Mengenai kerugian yang dialami negara, ia mengaku, masih dalam penghitungan BPK Jabar. "Sedang dalam proses penghitungan kerugian keuangan negara oleh BPKP Perwakilan Jawa Barat," ujar Anton.
Mengenai pasal yang dilanggar, Anton menegaskan, YAS dikenakan Pasal 2ayat (1) dan atau Pasal 3 UU No.31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan UU No.20 Tahun 2001tentang perubahan atas UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke1 KUHP.
Quote:
Kerusakan Stadion GBLA
Kerusakan stadion bertaraf internasional di kawasan Gedebage Kota Bandung itu kian parah dan tidak layak pakai akibat dana pembangunannya dikorupsi.
Informasi kerusakan Stadion GBLA dikemukakan langsung Kabareskrim Mabes Polri Komjen Budi Waseso (Buwas) saat meninjau langsung keadaan stadion Rabu (29/7/2015).
Buwas mengemukakan, retakan dan kondisi Stadion Gelora Bandung Lautan Api makin ekstrem sehingga tak layak pakai.
"Perubahannya makin ekstrem. Ini belum ada beban tambahan. Kalau ada manusia akan berat," ujarnya kepada pers di lokasi stadion.
Dalam peninjauan untuk kedua kalinya, Kabareskrim didampingi Wakapolda Jabar Brigjen M Taufik. Ia menyusuri lokasI lokasi retakan dan tanah ambles. Ia mengaku terkejut melihat retakan di luar stadion semakin parah.
Dikatakannya, ada sejumlah pelanggaran dalam pembangunan Stadion GBLA. Tim ahli bentukan Bareskrim Mabes Polri sudah mengambil sampel pengeboran pada lapisan tertentu konstruksi bangunan stadion berkelas internasional tersebut.
"Dalam kontrak tebalnya (plat beton) 20 sentimeter, nyatanya 13 sentimeter. Lalu dalam kontrak besinya 13 milimeter, kenyataannya 8 milimeter. Jadi ada pengurangan. Nah, ini kan sudah ada pelanggaran dilakukan dalam konstruksi," ucapnya.
Pembangunan Stadion GBLA menghabiskan biaya Rp545 miliar dari dana patungan Pemprov Jabar dan Pemkot Bandung.
Pembangunan Stadion GBLA merupakan proyek tahun anggaran 2009-2014 yang dikerjakan saat masa kepemimpinan Wali Kota Bandung Dada Rosada yang menghuni sel penjara Lapas Sukamiskin Bandung berkaitan kasus suap dana Bansos.
Menurut Buwas, berdasarkan keterangan ahli, Stadion GBLA berdiri di atas tanah tanah bergerak dan mengandung lumpur. Kondisi tersebut diperparah dengan kondisi konstruksi tidak sesuai yang mengakibatkan tanah ambles dan bagunan retak-retak. "Ahli menyebut bangunan stadion tidak layak," tegas Buwas.
Kerusakan stadion bertaraf internasional di kawasan Gedebage Kota Bandung itu kian parah dan tidak layak pakai akibat dana pembangunannya dikorupsi.
Informasi kerusakan Stadion GBLA dikemukakan langsung Kabareskrim Mabes Polri Komjen Budi Waseso (Buwas) saat meninjau langsung keadaan stadion Rabu (29/7/2015).
Buwas mengemukakan, retakan dan kondisi Stadion Gelora Bandung Lautan Api makin ekstrem sehingga tak layak pakai.
"Perubahannya makin ekstrem. Ini belum ada beban tambahan. Kalau ada manusia akan berat," ujarnya kepada pers di lokasi stadion.
Dalam peninjauan untuk kedua kalinya, Kabareskrim didampingi Wakapolda Jabar Brigjen M Taufik. Ia menyusuri lokasI lokasi retakan dan tanah ambles. Ia mengaku terkejut melihat retakan di luar stadion semakin parah.
Dikatakannya, ada sejumlah pelanggaran dalam pembangunan Stadion GBLA. Tim ahli bentukan Bareskrim Mabes Polri sudah mengambil sampel pengeboran pada lapisan tertentu konstruksi bangunan stadion berkelas internasional tersebut.
"Dalam kontrak tebalnya (plat beton) 20 sentimeter, nyatanya 13 sentimeter. Lalu dalam kontrak besinya 13 milimeter, kenyataannya 8 milimeter. Jadi ada pengurangan. Nah, ini kan sudah ada pelanggaran dilakukan dalam konstruksi," ucapnya.
Pembangunan Stadion GBLA menghabiskan biaya Rp545 miliar dari dana patungan Pemprov Jabar dan Pemkot Bandung.
Pembangunan Stadion GBLA merupakan proyek tahun anggaran 2009-2014 yang dikerjakan saat masa kepemimpinan Wali Kota Bandung Dada Rosada yang menghuni sel penjara Lapas Sukamiskin Bandung berkaitan kasus suap dana Bansos.
Menurut Buwas, berdasarkan keterangan ahli, Stadion GBLA berdiri di atas tanah tanah bergerak dan mengandung lumpur. Kondisi tersebut diperparah dengan kondisi konstruksi tidak sesuai yang mengakibatkan tanah ambles dan bagunan retak-retak. "Ahli menyebut bangunan stadion tidak layak," tegas Buwas.
Quote:
Walikota Bandung Ridwal Kamil menyambangi Bareskrim Polri untuk memperjuangkan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) sebagai tempat pembukaan dan penutupan pergelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-19. "Jadi, kita lagi memperjuangkan pembukaan dan penutupan pon apa masih bisa menggunakan GBLA", ujar Ridwan Kamil saat menyambangi Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (28/1/2016).
Menurut Ridwan, kedatangan hari ini mau mensinkronkan aspek-aspek yang masih memungkinkan pembukaan dan penutupan pon tetap di gelar di GBLA. Saat ini sudah ada tim ahli yang akan membahas dan sudah ada surat dari menteri.
"Kalau dari bareskrim mengizinkan berarti saya bisa renov renov lagi, ngedekor dan macem macem untuk pembukaan pon tetep disana. Tapi kalau kata bareskrim tidak memungkinkan berarti akan pindah ke Jalak Harupat," ujar pria berkacamata tersebut.
Kendati begitu, rakyat Jawa Barat tetap berharap pembukaan dan penutupan PON ke-19 ini dapat tetap dilaksanakan di GBLA. Pasalnya ada wacana menyebut jika Stadion Gelora Bandung Lautan Api belum layak sebagai tempat pembukaan dan penutupan PON XIX/2016. Karena anggaran untuk penyelenggaraan sudah mengarah ke Stadion Si Jalak Harupat.
Menurut Ridwan, kedatangan hari ini mau mensinkronkan aspek-aspek yang masih memungkinkan pembukaan dan penutupan pon tetap di gelar di GBLA. Saat ini sudah ada tim ahli yang akan membahas dan sudah ada surat dari menteri.
"Kalau dari bareskrim mengizinkan berarti saya bisa renov renov lagi, ngedekor dan macem macem untuk pembukaan pon tetep disana. Tapi kalau kata bareskrim tidak memungkinkan berarti akan pindah ke Jalak Harupat," ujar pria berkacamata tersebut.
Kendati begitu, rakyat Jawa Barat tetap berharap pembukaan dan penutupan PON ke-19 ini dapat tetap dilaksanakan di GBLA. Pasalnya ada wacana menyebut jika Stadion Gelora Bandung Lautan Api belum layak sebagai tempat pembukaan dan penutupan PON XIX/2016. Karena anggaran untuk penyelenggaraan sudah mengarah ke Stadion Si Jalak Harupat.
Quote:
Akhirnya setelah penantian panjang
Pemerintah Kota Bandung telah mengantongi surat izin dari Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri terkait izin perbaikan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Sebab itu, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menginstruksikan kepada pengembang agar bersiap untuk mengebut perbaikan stadion guna mengejar waktu untuk pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) Jawa Barat.
"Berita besarnya untuk PON surat dari Kabareskrim sudah saya terima. Jadi minggu ini sudah langsung dikebut untuk perbaikan perbaikan. Suratnya diterima hari ini," ucap Emil, sapaan akrabnya di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Senin (11/4/2016).
Hal itu menjadi sinyal positif opening ceremony PON bisa dilakukan di stadion yang berlokasi di Gedebage itu.
"Sehingga Insya Allah siap untuk dipakai PON Baik dalam bentuk pembukaan maupun dalam bentuk pertandingan-pertandingan," ucapnya.
Namun, kata Emil, keputusan dipakai atau tidaknya stadion GBLA bergantung pada panitia penyelenggara.
"Hanya keputusan dipakai tidaknya pembukaan keputusannya ada di PB PON yang akan menentukan. Tapi dari Bandung kita sudah siap dan berita gembira yah untuk segera kita lakukan upaya perbaikan," kata dia.
Dia menjelaskan, perbaikan stadion sepenuhnya menjadi tanggung jawab PT Adhi Karya selaku pengembang.
"Untuk perbaikan tidak ada dana APBD. Karena itu masih tanggung jawab dari kontraktor. Enggak ada APBD sepeserpun," ucapnya.
Emil mengatakan, perbaikan stadion diharapkan bisa rampung pada Juli mendatang. Karena bertepatan dengan inspeksi kesiapan venue PON. "Kekejar. Karena bukan bangunan utamanya, hanya sekeliling. Jadi intinya GBLA mulai minggu ini siap diperbaiki dan siap untuk PON," ujarnya.
Tambahan
Stadion Gelora Bandung Lautan Api pernah di pakai dalam sebuah pertandingan exhebition antara Persib Bandung vs Malaysia Selection.
Semoga dengan di mulai nya renovasi ini Stadion GBLA ini bisa di pakai oleh Atlet Atlet kita.
Semoga Tidak Ada Lagi Korupsi di Negara ini.
Semoga Olahraga Nasional Kita Semakin Maju dan juga Peningkatan Sarana Fasilitas Olahraga lebih baik lagi.
Sekian thread dari Ts,semoga bermanfaat
sumber
sumber
sumber
sumber
sumber
tien212700 memberi reputasi
1
19.1K
Kutip
31
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
924.9KThread•90.1KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya