Jakarta (SI Online) - Bakal calon gubernur DKI Jakarta dari Partai Gerindra, Ir H Mohamad Sanusi mengaku, sebelum Ahok menyatakan keluar dari Partai Gerindra, dirinya memiliki hubungan akrab dengan pria asal Belitung Timur itu.

"Bahkan sejak dilantik jadi Wagub DKI pada 20 Oktober 2012, Ahok selalu rutin ngundang saya makan bareng, sekalian dia berkonsultasi soal arah pembangunan," kata Sanusi di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (24/03/2016) seperti dikutip Rmol.co.

Sanusi bercerita, kedekatannya dengan Ahok dimulai saat Ahok dipercaya menjadi calon wakil gubernur (cawagub)mendampingi Joko Widodo pada Pilkada 2012 lalu.

Kala itu, Sanusi yang diamanatkan menjadi sekretaris tim pemenangan Jokowi-Ahok, tanpa kenal berupaya mengenalkan Ahok kepada warga ibukota. Maklum saat itu, popularitas maupun elektabilitas Ahok terbilang rendah.

"Ahok sama sekali tidak memberikan mahar politik. Kami dari Partai Gerindra bergotong royong untuk memenangkan Jokowi-Ahok," terang Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta ini.

Waktu bergulir cepat, hingga akhirnya Jokowi terpilih menjadi RI 1. Mulai dari sebelum Jokowi dilantik, sambung Sanusi, Ahok tercatat tiga kali menawari dirinya menjadi Wagub DKI.

"Ketiga tawaran itu disampaikan langsung kepada saya, salah satu saksinya Bang Taufik (Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta). Namun tawaran Ahok itu saya tolak. Karena saya merasa nggak sreg jadi wagubnya Ahok," papar Sanusi yang juga adik Mohammad Taufik itu.

Karena ditolak Sanusi, Ahok kemudian mengajukan nama mantan Walikota Blitar, Djarot Saiful Hidayat dan mantan Walikota Surabaya, Bambang DH untuk menjadi DKI 2.

"Saya nggak suka dengan sikap Ahok yang terlalu gampang menyalahkan orang lain dan tidak pernah mau minta maaf," tegas pendiri Mohamad Sanusi Center (MSC) ini.


Sumber

Santun ya...