(Foto oleh langitsayu, 27 Feb 2016)

BEKASI - Foto diatas merupakan kondisi saat ini kali di Jalan Kh. Noer Ali, didepan Mall Metropolitan Bekasi. Sangat memprihatinkan sekali, kondisi air kali yang sama ratanya dengan permukaan jalan raya. Jalan tersebut merupakan jantung kota Bekasi, dimana masyarakat pengguna jalan sekarang bisa menikmati pantai dadakan yang muncul di tengah tingginya bangunan Mall Mall serta hotel di kota Bekasi.

Hujan yang mengguyur selama kamis hingga jumat kemarin menjadi salah satu penyebab tingginya air di kali tersebut.
Akibat dengan kondisi air yang rata dengan jalan raya tersebut, beberapa permukaan jalan terdapat genangan air yang mengakibatkan adanya sedikit kemacetan karena para pengguna kendaraan yang memperlambat laju kendaraannya saat melewati genangan air tersebut.

Kemarin sempat terjadi banjir di beberapa daerah Bekasi, seperti Babelan yang diketahui penyebabnya karena beberapa drainase yang buruk dan beberapa daerah lain yang sempat mengalami banjir juga karena kiriman dari katulampa Bogor.

Khawatir hujan kembali mengguyur dapat mengakibatkan beberapa ruas jalan akan terendam banjir bahkan pada tahun 2005 tercatat Mega Mall Bekasi yang berseberangan dengan Mall Metropolitan yang ada di Jl. Raya Ahmad Yani dekat dengan kali tersebut, mengalami kebanjiran. Akibatnya, ruang basement tenggelam dan banyak barang di toko yang rusak bahkan hanyut karena tak sempat diselamatkan. Bukan tidak mungkin kejadian tahun 2005 ini bisa kembali lagi terjadi dan membuat jantung kota Bekasi "tenggelam" jika pemerintah tidak sigap menghadapi semua masalah ini.

Pemerintah Bekasi sendiri sudah menjalankan proyek untuk mencegah banjir ini terjadi. Seperti peninggian tanggul kali di sepanjang jalan kalimalang bekasi. Hingga saat ini, pengerjaan masih berjalan, terlihat dari masih adanya pekerja yang masih berada di sekitar kali tersebut.

Semoga saja penanggulangan banjir yang dijalankan pemerintah kota Bekasi berjalan tepat dan baik hingga tidak akan terjadi banjir lagi di kemudian hari. (Langitsayu)