TS
uklunk
Mau Sembuh Dari Sakit Itu Gampang, Cukup Pasrah Aja!
Quote:
Hallo gan! Mohon ijin nyumbang trit di forum ini ya, mengenai metode penyembuhan alternatif yang bersumber dari kekuatan diri sendiri (self healing technique). Metode ini sudah cukup dikenal di seluruh dunia juga lho, namanya Sedona Method, kali aja ada yang belom tau. Silahkan disimak ya gan, semoga bermanfaat!
SEDONA METHOD:The Power of Letting Go
Quote:
Quote:
PROLOG
Jadi kalo para juragan dimari udah pernah baca buku SEFT for Healing, Success, Happiness and Greatnesskarya Ahmad Faiz Zainuddin, di dalamnya ada kisah mengenai seorang wirausahawan sukses dan fisikawan, namanya Lester Levenson. Pada tahun 1952, disaat usianya menginjak 42 tahun beliau menderita penyakit fisik dan psikologis sekaligus.
Kesuksesan karir dan finansial ternyata gak membuatnya bahagia gan. Dia depresi berat, yang ujung-ujungnya membuatnya sampe menderita penyakit komplikasi yang sangat parah. Hingga suatu hari, dokter yang menanganinya menyerah dan menyarankan agar Lester pulang dan menunggu saat ajal menjemputnya dengan tenang.
Dalam kondisi demikian, Lester kemudian barulah memasrahkan dirinya. “To letting go of all any inner limitation”. Dia pasrah se pasrah-pasrahnya gan, dan mempersiapkan diri menerima apapun yang akan terjadi nanti.
Tapi gan, ternyata justru dengan kepasrahannya ini, keajaiban pun terjadi. Lester pun sembuh dari penyakitnya setelah 3 bulan dia menjalani metode ini. Dia pun menjalani hidup dengan jauh lebih bahagia dari sebelumnya karena terus menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Lester meninggal tanggal 18 Januari 1994, dan itu 40 tahun setelah vonis dokter bahwa dia akan segera meninggal lho gan!
Metode ini lalu diajarkan ke muridnya yaitu Hale Dwoskinyang kemudian mengajarkan ke orang-orang metode penyembuhan dengan cara pasrah ini. Metode ini kemudian disebut Sedona Method. Sedona adalah nama kota tempat tinggal Lester dan Hale Dwoskin. Sampai saat ini metode ini terus dipakai bahkan sudah diteliti efektifitasnya secara ilmiah. Bahkan gan, lembaga penelitian terkemuka sekelas Harvard Medical School juga telah mengakui keampuhan metode ini lho, dan sudah ratusan ribu orang yang telah merasakan manfaat dan memperoleh kesembuhan dengan menggunakan metode ini.
Quote:
Quote:
Apa Itu Sedona Method?
Sedona Method adalah suatu teknik penyembuhan yang unik, sederhana, dan sangat efektif, yang mengajarkan kepada kita bagaimana menggunakan kemampuan alami manusia untuk melepaskan segala rasa sakit atau perasaan yang tidak diinginkan yang mungkin tengah kita rasakan sekarang ini. Metode ini terdiri dari beberapa seri pertanyaan yang kita tanyakan ke diri kita sendiriyang bertujuan untuk mengarahkan kita kepada kesadaran diri mengenai apa yang tengah kita rasakan, dan membimbing kita secara "lembut" untuk memasrahkan diri lalu melepaskan perasaan yang tidak diinginkan tersebut. Perasaan tersebut bisa berbentuk ketakutan, frustrasi, kemarahan, mental block, emosi, putus asa dan bahkan rasa sakit (penyakit) yang menghambat agan untuk melangkah maju (move on) ataupun memperoleh kesembuhan.
Quote:
Bagaimana Cara Kerjanya?
Ada tiga cara untuk mencapai proses "pelepasan tersebut", dan semuanya mengarah ke satu tujuan: membebaskan kemampuan alami kita untuk melepaskan emosi/perasaan yang tidak diinginkan, dan membuat "energi negatif" yang tertahan di alam bawah sadar kita supaya menghilang. Cara pertama yaitu dengan memilih untuk melepaskanperasaan yang tidak diinginkan tersebut. Cara kedua adalah dengan menerima perasaan tersebut. Dan cara ketiga adalah dengan menyelami sumber dari emosi tersebut secara lebih dalam.
Quote:
Seperti Apa Sih Metodenya?
Supaya mendapatkan gambaran yang jelas mengenai metode ini, ada baiknya kita coba experimen singkat ini gan. Coba ambil sebuah pulpen atau pensil deh. Nah sekarang genggam pulpen atau pensil tersebut erat-erat. Coba anggap kalo pulpen atau pensil tersebut adalah perasaan yang membatasi kita dan tangan yang menggengam tersebut mewakili kesadaran kita. Kalo kita genggam tuh pulpen atau pensil tersebut terlalu lama, hal ini akan menimbulkan perasaan yang tidak nyaman tapi juga menjadi lazim atau familiar tho?
Nah sekarang coba sekarang buka tangan menghadap ke atas supaya pulpen atau pensil tersebut tidak jatuh, dan gerak-gerakin tuh tangan maju mundur. Perhatikan bahwa pulpen atau pensil tersebut tidak melekat ke tangan kita, tapi kitalah yang mengijinkannya melekat di sana. Analoginya sama dengan perasaan kita.
"Perasaan kita bisa melekat ke diri kita karena kita sendiri yang membiarkannya."
Banyak dari kita yang bergantung pada perasaan kita tersebut sampai membuat diri kita lupa kalo kita sendiri lah yang menyebabkan perasaan tersebut melekat ke diri kita. Bahkan itu juga terwujud dalam ucapan kita sendiri. Misal kalo kita merasa marah atau sedih, jarang dari kita untuk bilang, “Saya sedang merasa marah”, atau, “Saya sedang merasa sedih”. Kita biasanya langsung bilang kalo, “Saya marah”, atau “Saya sedih”. Dan tanpa kita sadari, kita sering salah kaprah menganggap kalo kita sendirilah perasaan tersebut. Makanya kita sering menganggap kalo kita bergantung pada perasaan tersebut. Sebenarnya ini tidak benar……kita selalu bisa mengendalikan atau mengatur perasaan tersebut semau kita, tapi terkadang kita sendiri yang tidak menyadarinya.
"Nah sekarang, lepaskan pulpen atau pensil tersebut!"
Apa yang terjadi? Ketika kita melepaskan pulpen atau pensil tersebut, maka akan jatuh ke lantai bukan? Apakah itu sulit? Tentu saja tidak. Inilah yang dimaksud dengan “lepaskanlah”(let it go).
"Kita bisa berbuat hal yang sama dengan semua emosi/perasaan: kita bisa memilih untuk melepaskannya."
Masih menggunakan analogi yang sama: Kalo kita berjalan dengan tangan kita yang kita buka, malah jadi susah kan untuk mempertahankan pulpen atau pensil yang berada di tangan kita tersebut? Begitu juga sebaliknya, ketika kita mengijinkan atau menerimasuatu perasaan, kita akan membuka kesadaran kita sendiri untuk itu, dan hal ini bisa membuat perasaan tersebut menghilang dengan sendirinya, seperti awan yang melintas begitu saja di langit, atau seperti asap yang keluar dari lubang knalpot yang terbuka. Atau gampangnya lagi, ini seperti kita membuka tutup panci dari masakan yang sedang kita godok.
Nah sekarang, kalo kita ambil lagi objek yang sama, entah itu pulpen atau pensil atau apapun lah, coba kita perbesar objek tersebut, bisa pake kaca pembesar, atau kalo mau modal lagi pake mikroskop electron hahaha….. Akan terlihat jika semakin kita perbesar objek tersebut, akan semakin terlihat kalo objek tersebut ternyata hanya sekumpulan ruang kosong. Kita hanya akan melihat sebuah ruang kosong yang merupakan jarak antara molekul dengan atom. Sama halnya ketika kita menyelami inti paling dalam dari sebuah perasaan, kita hanya akan melihat sebuah fenomena yang sama:
"Ternyata tidak ada sesuatu apapun disana!"
Ketika kita sudah menguasai teknik “pelepasan” tersebut, kita akan menyadari bahwa ternyata perasaan kita yang terdalam sebenarnya hanya ada di permukaan saja. Di dalam diri kita yang terdalam kita akan menemukan bahwa:
Sebenarnya kita ini “kosong”, sunyi dan penuh kedamaian
Kita tidak berada dalam kepedihan dan kegelapan seperti banyak yang dipikir oleh kebanyakan orang. Dan juga, bahkan perasaan kita yang paling extrim sekalipun hanya memiliki substansi yang tidak lebih dari sebuah gelembung sabun, hanya disentil dengan jari saja bisa pecah koq. Dan itulah hal sebenarnya yang terjadi apabila kita menyelami lebih dalam inti dari sebuah emosi/perasaan.
Terus apa hubungannya dengan sakit?Lha ya itu, sakit itu secara substansi kan juga merupakan perasaan yang sedang kita rasakan juga toh, yaitu rasa sakit itu sendiri. Intinya sama, rasa sakit bisa kita lepaskan. Nanti ada penjelasan lebih lanjut mengenai ini. Sekarang ane ingin menekankan agar kita selalu ingat pada 3 analogi diatas sebelum kita beranjak mengenai proses “pelepasan” itu sendiri. Pelepasan dapat membantu untuk membebaskan diri kita dari sebuah pola prilaku, pikiran dan perasaan yang tidak kita inginkan, seperti halnya rasa sakit tadi. Semua itu hanya membutuhkan keterbukaan dari diri kita sendiri, kondisi yang benar-benar terbuka, atau gampangnya pasrah. Dan asal agan tau, “pelepasan” merupakan teknik yang sangat sederhana, yang membuat kita bebas untuk mengakses pemikiran yang lebih jernih.
Kita bisa memperoleh banyak manfaat dari teknik ini apabila kita mengijinkan diri kita sendiri untuk melihat secara lebih dalam, mendengar lebih jauh dan merasakan secara lebih nyata. Praktekkan teknik ini sebaik yang anda bisa, dengan hati agan ya, bukan dengan logika.
Silahkan dilanjut ke bawah kalo agan penasaran dan ingin mencoba 'versi sederhana' dari teknik pelepasan ini.
Juga ane ingatkan sekali lagi, praktekkan dengan hati, bukan dengan logika
Quote:
Quote:
Memilih untuk "Melepaskan"
Cari tempat yang tenang dan bebas gangguan, lalu buatlah diri agan merasa nyaman, rilex dan fokuslah ke dalam hati. Mata agan bisa agan buka atau dipejamkan, terserah mana yang paling nyaman menurut agan.
Langkah Pertamax:
Fokuskan ke suatu masalah yang ingin agan rasakan supaya menjadi lebih lebih baik, dan ijinkanlah diri agan sendiri untuk merasakan apapun perasaan yang agan rasakan sekarang ini.
Fokuskan ke suatu masalah yang ingin agan rasakan supaya menjadi lebih lebih baik, dan ijinkanlah diri agan sendiri untuk merasakan apapun perasaan yang agan rasakan sekarang ini.
Coba kenali dulu perasaan tidak nyaman yang agan rasakan sekarang, yang memang tidak agan inginkan, misalnya cemas, risau, takut, marah, benci, dan semacamnya. Lalu cukup terima saja perasaan tersebut dengan terbuka. Sekali lagi, terimalah dengan benar-benar terbuka, pasrahlah pada perasaan tersebut.
Instruksi ini mungkin terkesan menggampangkan, tapi memang itulah ternyata yang diperlukan. Kenyataannya, kebanyakan dari kita hanya menjalani hidup dari pemikiran-pemikiran, gambaran-gambaran atau kisah-kisah tentang masa lalu dan masa depan, jarang dari kita yang sadar akan apa yang kita rasakan saat ini, dimomen ini, pada detik ini, sekarang. Asal agan tau, saat dimana kita bisa melakukan sesuatu mengenai apapun yang kita rasakan adalah SEKARANG!
Kita tidak perlu menunggu kekuatan dari dalam diri sendiri dulu untuk muncul sebelum kita bisa melepaskan perasaan yang tidak kita inginkan tersebut. Bahkan, apabila kita sedang merasa mati rasa, hambar, hampa, atau kosong, itu semua merupakan perasaan-perasaan yang bisa dilepaskan, semudah perasaan lainnya. Lakukanlah sebaik mungkin. Semakin agan sering mencoba proses ini, semakin mudah bagi agan untuk mengenali perasaan apa yang anda rasakan sekarang ini, dan memilih perasaan mana yang agan mau lepaskan.
Instruksi ini mungkin terkesan menggampangkan, tapi memang itulah ternyata yang diperlukan. Kenyataannya, kebanyakan dari kita hanya menjalani hidup dari pemikiran-pemikiran, gambaran-gambaran atau kisah-kisah tentang masa lalu dan masa depan, jarang dari kita yang sadar akan apa yang kita rasakan saat ini, dimomen ini, pada detik ini, sekarang. Asal agan tau, saat dimana kita bisa melakukan sesuatu mengenai apapun yang kita rasakan adalah SEKARANG!
Kita tidak perlu menunggu kekuatan dari dalam diri sendiri dulu untuk muncul sebelum kita bisa melepaskan perasaan yang tidak kita inginkan tersebut. Bahkan, apabila kita sedang merasa mati rasa, hambar, hampa, atau kosong, itu semua merupakan perasaan-perasaan yang bisa dilepaskan, semudah perasaan lainnya. Lakukanlah sebaik mungkin. Semakin agan sering mencoba proses ini, semakin mudah bagi agan untuk mengenali perasaan apa yang anda rasakan sekarang ini, dan memilih perasaan mana yang agan mau lepaskan.
Langkah Keduax
Tanyakan pada diri agan sendiri satu dari tiga pertanyaan di bawah
"Dapatkah aku melepaskan perasaan ini?"
"Dapatkah aku membiarkan perasaan ini tetap di sini?"
"Dapatkah aku menerima perasaan ini?"
Tanyakan pada diri agan sendiri satu dari tiga pertanyaan di bawah
"Dapatkah aku melepaskan perasaan ini?"
"Dapatkah aku membiarkan perasaan ini tetap di sini?"
"Dapatkah aku menerima perasaan ini?"
“Ya” atau “tidak”, terserah, tidak ada jawaban yang salah dari jawaban-jawaban tersebut. Berdasarkan pengalaman dari banyak pelaku yang sudah mempraktekkan teknik ini, agan bisa melakukan teknik pelepasan tersebut walopun jawabannya “tidak”.
Bagaimanapun juga. Silahkan lanjut ke langkah ketiga entah apapun jawaban agan dari pertanyaan yang pertama tersebut.
Bagaimanapun juga. Silahkan lanjut ke langkah ketiga entah apapun jawaban agan dari pertanyaan yang pertama tersebut.
Langkah Ketigax:
Terserah pertanyaan mana yang agan pilih dan jawab, tanyakan kembali ke diri agan satu pertanyaan sederhana ini: "Apakah aku rela untuk melepaskannya?"
Terserah pertanyaan mana yang agan pilih dan jawab, tanyakan kembali ke diri agan satu pertanyaan sederhana ini: "Apakah aku rela untuk melepaskannya?"
Sekali lagi, jauhi konflik batin dari jawaban-jawaban tersebut. Ingat bahwa agan melakukan ini untuk menjalankan sebuah proses supaya bisa memperoleh kebebasan diri dan kemurnian pikiran.
Jika jawabannya “tidak”, atau jika agan gak yakin, Tanyakan ke diri agan kembali: “Apakah aku lebih memilih memiliki perasaan ini, atau aku lebih memilih terbebas dari perasaan ini?”
Walopun jawabannya mungkin tetap “tidak”, silahkan dilanjut aja ke langkah ke empat
Jika jawabannya “tidak”, atau jika agan gak yakin, Tanyakan ke diri agan kembali: “Apakah aku lebih memilih memiliki perasaan ini, atau aku lebih memilih terbebas dari perasaan ini?”
Walopun jawabannya mungkin tetap “tidak”, silahkan dilanjut aja ke langkah ke empat
Langkah Keempat:
Tanyakan ke diri agan sendiri pertanyaan sederhana ini: "Kapan?"
Tanyakan ke diri agan sendiri pertanyaan sederhana ini: "Kapan?"
Langkah ini adalah sebuah ajakan untuk melepaskan itu SEKARANG!
Sebenarnya agan bisa saja dengan gampang melepaskan perasaan yang tidak diinginkan itu sekarang. Ingat bahwa “melepaskan” adalah sebuah keputusan yang bisa kita buat kapan saja kita mau.
Sebenarnya agan bisa saja dengan gampang melepaskan perasaan yang tidak diinginkan itu sekarang. Ingat bahwa “melepaskan” adalah sebuah keputusan yang bisa kita buat kapan saja kita mau.
Langkah Climax:
Ulangi keempat langkah-langkah tersebut diatas sesering mungkin sesuai kebutuhan, sampai agan merasakan kebebasan dari perasaan yang tidak diinginkan tersebut.
Ulangi keempat langkah-langkah tersebut diatas sesering mungkin sesuai kebutuhan, sampai agan merasakan kebebasan dari perasaan yang tidak diinginkan tersebut.
Dan pastinya, setiap pengulangan yang kita lakukan akan membuat kita menjadi jauh lebih mudah dalam melakukan proses pelepasan tersebut (let it go). Hasil pada saat percobaan pertama mungkin tidak begitu agan rasakan, tetapi jika agan gigih, mau untuk terus mengulangi langkah-langkah tersebut secara presisten, hasilnya pasti akan lebih terasa lho, karena pikiran bawah sadar agan akan terus merespon pertanyaan-pertanyaan itu dengan mencari jawaban yang paling bijaksanabagi diri agan.
Sekali lagi, agan tidak perlu memaksa mencari jawaban ‘Ya’ atau ‘Tidak’ nya. Ajukan saja pertanyaan-pertanyaan tersebut terus menerus. Bombardir critical zone (zona kritis) agan dengan pertanyaan-pertanyaan diatas. Lakukan pengulangan, terus ulangi lagi dan lagi sampai perasaan yang tidak agan inginkan tersebut menghilang. Ya.... Menghilang, benar-benar menghilang. Coba buktikan aja sendiri kalo gak percaya
Sekali lagi, agan tidak perlu memaksa mencari jawaban ‘Ya’ atau ‘Tidak’ nya. Ajukan saja pertanyaan-pertanyaan tersebut terus menerus. Bombardir critical zone (zona kritis) agan dengan pertanyaan-pertanyaan diatas. Lakukan pengulangan, terus ulangi lagi dan lagi sampai perasaan yang tidak agan inginkan tersebut menghilang. Ya.... Menghilang, benar-benar menghilang. Coba buktikan aja sendiri kalo gak percaya
"And, just let it go!"
"After all, we are our own worst enemy".
Quote:
Quote:
PENUTUP
Lha sekali lagi apa hubungannya sama penyakit nih? Sebelum ane jelasin lebih lanjut, agan pernah denger kutipan ini gak?
"When you remove the nerve interface, the power that made the body can healthe body"
Lha itu, tubuh kita sendiri ternyata punya kekuatan untuk menyembuhkan diri kok, secara yang ngasih tubuh ini juga Tuhan, dan yang ngasih penyakit juga Tuhan kan? Makanya cukup lepaskan aja perasaan sakit yang ada pada saraf sakit itu. Dan juga yang paling penting, saat kita sakit jangan lupa juga harus sabar dan ikhlas gan. Sabar dalam menghadapi sakit kita dengan tetap mensyukuri nikmat-nikmat lain yang Tuhan berikan pada kita, dan ikhlaskan saja penyakit yang sedang kita alami sekarang dengan selalu memasrahkan diri kita sepenuhnya kepadaNya. Yakin aja gan kalo dua hal ini udah kita pegang, maka obat hanyalah pelengkap aja kq, dan kesembuhan akan datang pada waktunya, percayalah, tuh Lester buktinya, dan juga ratusan ribu orang lain yang sudah mencoba teknik ini dan merasakan keampuhannya.
Lagian agan udah tau kan kalo Tuhan gak bakal membebani seseorang diatas kemampuannya. Oleh karena itu sakit yang di derita kita pasti juga sudah diukur sama Tuhan. Sesakit apapun yang kita rasakan sekarang pasti sudah diukur, karena tidak mungkin Tuhan memberikan kepada kita sesuatu yang tidak bisa kita pikul, soalnya kan yang menciptakan saraf sakit juga Tuhan. Sekali lagi, kali aja ada yang lagi sakit di mari dan kebetulan baca trit ini, tetep sabar dan ikhlas ya gan dan selalu berprasangka baik sama yang diatas. Dan semoga penyakitnya segera diangkat. Just let it go gan!
Tambahan cakep dari Kaskuser,
Quote:
Original Posted By fauzans89►Intinya sabar dan pasrah pada kehendak Yang Maha Kuasa gan... dengan sikap penolakan justru bakal ngebikin otak kita menghasilkan gelombang negatif yg berdampak buruk pada tubuh dan psikis, nah, dengan sikap menerima dan sabar, maka InsyaAllah kita akan dikuatkan dan disembuhkan oleh-Nya...
Spoiler for Ini ada bonus gan...!!!:
"Do Not Underestimate The Power of Human Mind"
Sesi tanya jawab dan testimoni kaskuser lanjut di bawah yak.
0
108K
Kutip
491
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Health
25KThread•11.4KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya