Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

abuntAvatar border
TS
abunt
Hati2 Dengan Bengkel Fresh Auto Care
KRONOLOGI KEJADIAN DENGAN BENGKEL MERCY FRESH AUTO CARE JL. RAYA PASAR MINGGU, DUREN TIGA, JAKARTA SELATAN


KEJADIAN: 11 MEI 2015

Tanggal 11 Mei 2015 pagi saya membawa mobil saya Mercy B170 ke bengkel Mercy (berlogo resmi) di Fresh Auto Care Pasar Minggu (Jl. Raya Pasar Minggu No.88, Pancoran, Duren Tiga, Jaksel) dengan maksud untuk mengecek penyebab bunyi yang terasa menganggu di roda depan. Mobil saya langsung ditangani oleh 3 orang teknisi. Mereka melakukan pemeriksaan dan mengatakan bahwa ada bagian yang bocor di bagian kaki2 mobil roda bagian depan. Mereka mengusulkan untuk mengganti bagian yang bocor itu dengan yang baru yang harganya sekitar Rp 1,8 juta. Karena kalau tidak diganti akan makin rusak dan memakan biaya yang lebih besar, bisa sampai Rp 8juta. Saya setuju saja untuk diganti. Karena sinyal penggantian oli sudah nyala, saya juga setuju ketika mereka mengusulkan untuk ganti oli.

Saat pengerjaan, tiba2 seorang montir mengatakan bahwa ada komponen as roda depan sebelah kanan yang hilang. Berupa sekrup besar. Seharusnya ada 3, tapi yang ada tinggal 1. Jika tak lengkap komponennya, maka as mobil tidak bisa berfungsi.

Saya menanyakan dimana jualnya. Mereka bilang agak sulit nyarinya, karena jarang ada yang jual satu2. Biasanya dijual lengkap dengan As Rodanya seharga Rp 15 juta. Kalau mau beli lengkap, mereka punya.
Saya berpikir kalau hanya gara2 satu komponen kecil saja saya harus membeli as roda lengkap seharga Rp 15 juta, itu benar2 keterlaluan. Maka saya pun berinisiatif untuk mencarinya sendiri. Saya minta waktu untuk mencarinya. Mereka juga bilang akan bantu mencarikan.

Siang itu juga saya berkeliling dengan taksi untuk mencarinya ke tempat2 penjualan spare part mercy yang infonya saya dapat dari internet. Dimulai dari ITC Fatmawati, Bengkel Cipete, hingga Buana Sakti Mampang. Hasilnya nihil. Tak ada yang menjualnya baik dalam bentuk baru maupun bekas. Di Bengkel Cipete saya ditawari untuk menggunakan komponen yang hampir sama dan bisa diakalin dengan bubut. Total pengerjaannya hanya membutuhkan ongkos Rp 1.5 juta lebih dikit katanya. Saya bilang akan tanya dulu ke bengkel.

Saya kemudian ke pusat perdagangan spare part mobil di Sawah Besar. Ada harapan. Ada yang menawarkan komponen dari mobil sejenis (Mercy B170) tapi dalam bentuk cabutan. Harganya Rp 4 juta. Cuma menurutnya yang dia punya adalah komponen sebelah kiri, bukan sebelah kanan yang saya cari. Saya bilang nanti saya tanyakan ke bengkel, siapa tahu bisa berguna.

Sama seperti di Bengkel Cipete, seorang pedagang di Sawah Besar juga menawarkan menggunakan untuk menggunakan komponen yang hampir mirip dan diakalin dengan membubutnya. Ongkosnya hanya Rp 1.5 juta. Saya bilang akan tanya ke bengkel dulu.

Sore itu saya kembali ke bengkel dengan hasil nihil. Saya menceritakan tentang adanya komponen cabutan tapi posisinya sebelah kiri. Petugas bengkel bilang kalau mau yang cabutan cari yang dari Singapura. Saya juga menceritakan tentang adanya komponen tapi ukurannya beda sehingga perlu diakalin dengan dibubut. Mereka bilang boleh aja yang penting ada garansi bahwa komponen itu akan tahan lama. Saya telepon pedagang tadi dan mengatakan soal itu, dia bilang di beri garansi. Deal!

Karena hari sudah sore dan bengkel mau tutup, hari itu mobil saya tinggal di bengkel dan saya balik ke rumah. Petugas bengkel berjanji akan menyiapkan komponen2 yang akan dibubut dan akan saya ambil besoknya untuk dibawa ke Sawah Besar.


KEJADIAN: 12 Mei 2015

Besoknya, sekitar jam 10 pagi saya sudah di bengkel. Saya menunggu sebentar karena petugas bengkel masih sibuk menyhiapkan komponen2 yang akan saya bawa ke Sawah Besar. Sekitar setengah jam kemudian semua komponen yang akan dibawa sudah siap dan saya pun menuju Sawah Besar. Di Sawah Besar pedagang itu sudah menunggu, semua komponen yang saya bawa saya serahkan. Dia kemudian minta waktu untuk mebubutnya. Saya sempat menunggu sebentar, tapi karena pengerjaannya lama saya minta izin pulang. Pedagang itu berjanji akan mengantarnya ke bengkel setelah barang selesai dikerjakan sore nanti.

Sore hari saya balik lagi ke bengkel. Hanya menunggu sebentar, orang kiriman dari pedagang Sawah Besar datang membawa semua komponen (termasuk komponen yang dibubut). Saya membayar sesuai kesepakatan dan menyerahkan semua komponen itu ke petugas bengkel. Karena hari sudah sore dan bengkel mau tutup, petugas bengkel bilang besok baru bisa dikerjakan. Dia minta besok saya datang agak siang. Saya pun pulang ke rumah dan meninggalkan mobil di bengkel.


KEJADIAN: 13 Mei 2015

Tanggal 13 Mei 2015 agak siang, saya datang ke bengkel. Mobil sudah hampir selesai dikerjakan. Begitu selesai petugas bengkel mencobanya keliling2 dan maju mundur di halaman bengkel. Karena masih terasa bunyi, mereka beberapa kali melakukan pengecekan ulang. Lalu mencobanya lagi. Saya pun ikut mencoba, sudah agak terasa ada perubahan. Hanya masih terdengar sedikit bunyi di bagian depan. Kata petugas bengkel, itu karena ada komponen bagian mesin depan yang mesti diganti. Harganya sekitar Rp 1,7 juta. Saya bilang nanti aja diganti,

Saya kemudian menanyakan kenapa bannya keempat2nya suka kempes. Mereka kemudian melakukan pengecekan. Katanya pentilnya sudah nggak oke dan harus diganti. Biaya penggantian termasuk pengecekan Rp 200rb. Saya oke saja.

Setelah semua selesai saya melunasi pembayaran ke ibu Reni. Total tagihan Rp 4.360.000, - dengan perincian sbb:

ONDERDIL/SPARE PARTS
Oli M Benz (6) Rp 1.260.000,-
Filter Oli (1) Rp 150.000,-
Boots As Roda (2) Rp 1.750.000,-

ONGKOS KERJA
Resset (1) Rp 250.000,-
R/I Engine Oil + Filter Oil (1) Rp 150.000,-
R/I Bongkasr As Roda (1) Rp 600.000,-
Ganti Pentil & R/I Ban (1) Rp 200.000,-

Siang itu saya membawa mobil pulanya menyusuri jalan Pasar Minggu Raya, lalu berputar kearah Pancoran menuju Mampang. Suara2 di roda depan mulai terdengar lagi. Makin lama makin keras. Saya berpikir, wah ini koq bunyinya sama aja dengan saat sebelum ke bengkel.

Besoknya pagi2 saya datang lagi ke bengkel itu. Saya meminta petugas bengkel mencoba mengendarai mobil dan mendengar sendiri bunyi yang muncul. Ia mencobanya dan kemudian yakin sumber bunyi datangnya dari roda sebelah kanan. Pengecekan kemudian dilakukan dengan membuka roda bagian kanan.

Hasilnya, “Bisa dipastikan pak. Yang rusak adalah spare part yang dibubut kemarin,” kata petugas bengkel Mercy yang agak tua. “Kita sebenarnya tidak merekomendasikan pembubutan.” Terus saya tanya apakah harus beli yang cabutan?” Dia bilang bisa saja. Tapi sebaiknya beli yang komplit”.

Tiba2, saat sedang asyik berdiskusi dengan montir yang agak tua itu, seorang montir yang agak muda yang sedang berada di dekat roda depan mengatakan “Pak, ini dua sekrup besar asli yang hilang kemarin sudah ditemukan terselip di bagian roda as depan.” Montir tua itu kelihatan kaget dengan pengakuan montir yang muda. Mungkin dia bermaksud menyembunyikan sesuatu. Dia kemudian mengatakan bahwa segitiga untuk tempat sekrup2 itu sudah terlanjur dibubut, mana bisa dipasang lagi. Montir yang satu lagi bilang, bisa ditambahin besi sedikit dengan dibubut. Montir yang tua bilang, kalau dibubut paling cuma tahan tiga hari.

Saya coba menelepon pedagang di sawah besar yang membubut sekrup2 itu dan menjelaskan duduk soalnya. Dia Cuma menjawab, “Pak, bapak sedang dimainkan oleh orang2 bengkel!” Saya tiba2 tersadar. Benar juga. Kemarin dua sekrup asli itu mereka bilang hilang. Dan tiba2 muncul kembali setelah komponen lain terlanjur dibubut, apakah ini bukan permainan?

Saya lalu meminta bertemu langsung dengan pimpinan bengkel (Pak Toni) menjelaskan duduk perkaranya dan meminta pertanggungjawabannya atas kejadian itu. Dia bilang mereka akan mempertanggungjawabkan dengan membubut komponen tersebut. Tapi besok baru bisa dilaksanakan. Sore itu saya pulang dan mereka janji besok akan selesai.

Setelah di kantor dan berdiskusi dengan teman2 pengacara, kami menyimpulkan seharusnya bengkel menggantinya dengan yang baru dan tidak dibubut. Saya pun menelepon bengkel bahwa saya tidak mau terima jika komponen yang dipasang itu hanya dibubut.

Hingga hari ini (16/5-2015, jam 10.00), saat laporan ini ditulis, pengerjaan mobil belum selesai. Mobil baru selesai jam 12.00 dan saya mengambilnya sekitar pkl 13.30. Saat mengambil mobil, saya coba menyerahkan kronologi ini ke Ibu Reni dan Pak Toni untuk disampaikan ke owner tapi mereka menolak untuk memberikan tanda terima.

Setelah saya coba, mobil lumayan baik. Bunyi2nya berkurang. Tapi saya telah mengalami begitu banyak kerugian dengan kejadian ini yang tidak tergantikan.

Teman2 pengacara menganjurkan, jika tetap merasa dirugikan, agar segera menyebarkan kasus ini lewat semua media sosial, surat pembaca, dan segera melapor polisi untuk dilanjutkan ke pengadilan.


Pembuat Laporan:
Rudy SP (agroindo@gmail.com)
0
12.6K
21
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Surat Pembaca
Surat PembacaKASKUS Official
13KThread1.9KAnggota
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.