krupuk.alotAvatar border
TS
krupuk.alot
Gunung Sinabung Kembali Muntahkan Awan Panas, 8 Desa Terkena Debu Vulkanik



KABANJAHE, KOMPAS.com - Meningkatnya aktivitas Gunung Sinabung di Karo membuat warga di lingkar Gunung Sinabung panik. Pasalnya, gunung api, yang sekitar dua minggu tidak erupsi, kini kembali mengeluarkan awan panas.

"Gunung Sinabung kembali mengeluarkan awan panas dan debu vulkanik, Kamis sekitar pukul 20.00 WIB. Semalam termasuk erupsi terdasyat dan hal itu membuat warga panik," kata warga Desa Sibintun, D Sinuhaji, Jumat (3/4/2015).

Ia mengatakan delapan desa di lingkaran Gunung Sinabung seperti Sibintun, Tigaserangkai, Tigapancur, Beganding, Berastepu, Gurukinayan, Mardingding, dan Payung terkena hujan lumpur dan debu vulkanik. Aktivitas warga di lingkaran Gunung Sinabung masih berjalan seperti biasa, kecuali di Desa Sibintun.

"Warga Desa Sibintun sudah tidak melakukan aktivitas. Mereka mengungsi karena ada informasi lontaran awan panas mengarah ke desa tersebut. Hal itu diketahui warga, karena beberapa waktu lalu ada imbauan dari pemerintah Kabupaten Karo agar desa ini disterilkan," ujarnya.

Sebagian warga Dusun Sibintun yang nekat tinggal di rumah, terpaksa dikeluarkan aparat menuju ke Kabanjahe. Warga di Desa Sigaranggarang, Kutagunggung, dan Sukanalu yang berjarak sekitar tiga kilomter dari puncak kawah panik dan ketakutan bahkan sudah bersiap untuk evakuasi.

Warga yang baru kembali dari tempat pengungsian dan tengah menata kembali hidup mereka, hanya bisa pasrah. Warga entah siapa, menuliskan kalimat berbahasa Karo, Ate-atendu, Tuhan. Sinabung ampun! Kalimat ini, dalam bahasa Indonesia, berarti Kami berserah padamu, Tuhan. (Bencana erupsi) Sinabung membuat kami minta ampun (tidak kuat).

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo Subur Tarigan Tambun mengatakan, meski aktivitas Sinabung Kamis lalu cukup tinggi, pihaknya tidak sampai melakukan evakuasi warga ke posko pengungsian. Hanya kemarin, kata Subur, pihaknya bekerja sama dengan aparat terkait menyuruh beberapa warga di Desa Sibintun keluar dari desa tersebut.

"Nggak ada evakuasi warga lagi ke pengungsian. Sejak 28 Maret lalu, semua pengungsi sudah tidak ada lagi di posko. Semua sudah dipulangkan. Kemarin kita hanya menyuruh beberapa warga Desa Sibintun keluar dari rumah," ujarnya, Jumat (3/4/2015) malam.

Subur menambahkan, Desa Sibintun memang termasuk satu dari tujuh desa yang masuk dalam zona merah. "Desa Sibintun kan masuk zona merah. Warganya juga sudah menerima uang untuk sewa rumah menunggu rumah relokasi di Siosar selesai," katanya.

Pemkab Karo kembali mengimbau warga tidak masuk dalam zona merah. "Kita melarang jangan masuk dalam zona merah, khususnya jalur awan panas ke Tenggara dan Selatan. Kita juga nggak tahu (warga masuk), karena kita pun tidak bisa masuk. Kita sudah berikan uang sewa untuk warga tujuh desa yang masuk zona merah. Mereka menunggu sampai rumah relokasi rampung," katanya.

Pada 28 Maret 2015 sebanyak 795 KK (2.442 jiwa) warga Desa Sigaranggarang dan Sukanalu dipulangkan, karena sesuai rekomendasi PVMBG kedua desa tersebut aman dari erupsi Gunung Sinabung. Posko pengungsian erupsi Gunung Sinabung telah ditutup Bupati Karo, karena sudah tidak ada pengungsi.

Masyarakat diimbau untuk tetap waspada. Masyarakat dan pengunjung atau wisatawan tidak mendaki dan melakukan aktivitas di dalam radius tiga kilometer dari Sinabung, dan tidak melakukan aktivitas dalam radius lima kilometer untuk sektor Selatan hingga Tenggara (cenderung ke Timur) Gunung Sinabung, yang merupakan bukaan lembah gunung tempat terjadi aliran lava dan awan panas.

Menurun

Aktivitas guguran awan panas Gunung Sinabung, Jumat menurun dibanding sehari sebelumnya. Jika Kamis, ada luncuran guguran awan panas dari puncak hingga 4 km, kemarin hanya 3,5 km.
Hasil tersebut berdasar pantauan Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Sinabung, pukul 00.00 WIB-pukul 12.00 WIB. Luncuran guguran awan panas terjadi dua kali, terlontar sejauh 3 km sampai 3,5 km.

Namun, menurut Pengamat Gunung Api Sinabung Arif, dari sisi kegempaan yang terjadi masih tetap tinggi. "Kalau hari ini dari sisi guguran awan panas dibandingkan kemarin ada penurunan. Cuma dari segi kegempaannya masih tetap tinggi," kata Arif dikonfirmasi Tribun via telepon seluler, Jumat sore.

Ia menjelaskan, sejak pukul 00.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB, terjadi 29 kali gempa guguran, 14 kali gempa low frequency, lima kali gempa hybrid, lima kali gempa vulkanik A, gempa tremor masih menerus dengan range 0,5 sampai 3 mm.

Sedangkan, guguran awan panas terjadi dua kali, pada pukul 03.11 WIB dan pukul 04.04 WIB. "Jarak luncurnya tiga kilometer sampai 3,5 km ke arah Selatan dan Tenggara. Namun tinggi kolom tidak teramati, karena tertutup kabut. Arah angin dominan ke Barat," ujarnya.

Arif menjelaskan lagi, guguran awan panas yang meluncur ke arah Selatan, berarti mengarah ke Desa Sukameriah. Sedangkan luncuran awan panas ke Tenggara, berarti mengarah ke Desa Bekerah dan Simacem.

"Status masih siaga level tiga. Sejak status siaga diberlakukan, maka larangan bagi warga desa, yang masuk dalam radius 3 km dan 5 km dari Sinabung, kembali ke desa masih berlaku. Zona bahaya masih tetap diberlakukan," katanya.

Arif menyebut, aktivitas luncuran guguran awan panas yang cukup besar atau cukup jauh terjadi Kamis lalu. Sebelumnya juga sudah terjadi dua kali. Atau, sejak 2015 ini sudah terjadi tiga kali luncuran awan panas yang cukup besar dibanding aktivitas sehari-hari Sinabung.

"Aktivitas yang cukup besar pada 2015 ini, pada 18 Februari. Sat itu, kuba lava yang ke arah Selatan runtuh. Kemudian, 5 Maret, kuba lava baru yang mengarah ke Selatan juha runtuh. Dan, terakhir yang terjadi kemarin, 2 April, tumpukan lidah lava baru yang mengarah ke Selatan runtuh. Jadi, penumpukan pembentukan lida lava ini yang mengakibatkan peningkatan aktivitas guguran awan panas," katanya.

Sedangkan, terkait lahar dingin (lahar hujan), Arif menyebut masih ada kemungkinan terjadi lagi, karena faktor hujan. "Lahar hujan itu terjadi kan karena ada tumpukan material awan panas guguran yang masih tinggi. Jadi jika sewaktu-waktu hujan turun, maka akan terjadi lahar hujan," ujanya.(ded/f)

http://regional.kompas.com/read/2015...tm_source=news

Kitak2 lupakan sejenak tentang Jokowi dan Ahok sodalgh2 emoticon-Busa

mari kitak2 berdoa semoga Semoga aktifitas Gunung Sinabung kembali normal dan berhenti erupsi. Sehingga penduduk disekitar wilayah Gn. Sinabung bisa berjalan normal.emoticon-Angel


Edit ,,ternyata berita tgl 1 April lalu



update berita terkait emoticon-army:
=====================================

Korban Sinabung Ramai-Ramai Hajar Petugas BPBD

AKARTA – Korban meletusnya Gunung Sinabung ramai-ramai menghajar petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo berinisial BK. Sebab , petugas tersebut mengumpat dengan kata kasar kepada pengungsi yang rumahnya sedang terbakar akibat letusan.

Kepala Desa Gurukinayan Pelin mengatakan, sejumlah warganya meminta bantuan ke Kantor BPBD Karo di Jalan Jamin Ginting, Kabanjahe. Namun saat melapor, petugas justru mengusir korban Sinabung tersebut.

Tidak hanya itu, mereka justru membentak para pengungsi. Seorang petugas BPBD berinisial BK mengumpat dengan kata mampus. Ia merasa tidak perlu ikut membantu karena yang terbakar bukan rumahnya, bukan di kampungnya.

Mendengar perkataan itu, kata Pelin, warganya langsung marah. Mereka memukul BK beramai-ramai. Wajah petugas BPBD itu dijotos hingga ia berlari ke dalam mobil dinas BPBD. Setelah itu ia kabur tancap gas.

"Jika tidak ada niatnya menolong saat terjadinya kebakaran itu lebih baik dia jangan ngomomg kasar,” ujar Pelin, Jumat (1/5/2014).

sumber
Diubah oleh krupuk.alot 03-05-2015 13:42
0
1.4K
19
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.9KThread40.2KAnggota
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.