• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Anak Jepang Tetap Mainkan Hyakunin Isshu untuk Pertahankan Tradisi

jatifijabaci
TS
jatifijabaci
Anak Jepang Tetap Mainkan Hyakunin Isshu untuk Pertahankan Tradisi
emoticon-I Love Kaskus (S)emoticon-I Love Indonesia (S)emoticon-I Love Kaskus (S)emoticon-Selamatemoticon-Baby Boy


Sakai - Sebagai negara maju, Jepang menjadi pusat perkembangan teknologi. Begitu juga dengan perkembangan video game yang sudah menjadi ikon negeri sakura ini.

Nah, di tengah serbuan video game, anak-anak sekolah di Jepang masih mempertahankan permainan tradisional. Salah satunya adalah permainan kartu tradisional Jepang atau disebut Hyakunin Isshu.

detikcom bersama Jurnalis Sakai Asean Week 2014 berkesempatan untuk mendatangi Sekolah Menengah Umum (SMU) Sakai Higashi. Anak-anak di sekolah ini mengajarkan kami bermain kartu Hyakunin Isshu.

Hyakunin Isshu merupakan kartu yang bertuliskan puisi-puisi Jepang (Tanka). Jumlahnya ada 100 buah. Hyakunin Isshu bisa dimainkan secara kelompok atau secara individu.

Selain pemain (torite), ada juga seorang yang membacakan puisi (yumite) dan seorang wasit. Cara mainnya, 100 kartu yang terbuka tersebar di hadapan mereka. Kemudian yumite membacakan bait pertama puisi dengan cara nembang. Seperti nembang sunda ketika mendengarnya.

Lalu, torite mencari lanjutan bait kedua dari puisi yang bacakan diantara 100 kartu yang ada. Mereka harus hafal dan jeli untuk mencari sambungan bait-bait puisi tersebut.

Jika sudah ketemu, mereka cukup mengambil kartu tersebut dan disimpan. Yang paling banyak mendapat kartu adalah pemenangnya.
Jika torite salah mengambil kartu, maka dia tidak boleh bermain dalam satu puisi namun bisa ikut di puisi berikutnya.

Marina Kobayashi (18), mengaku sangat senang dengan permainan Hyakunin Isshu ini. Dia lebih suka bermain Hyakunin Isshu dibandingkan dengan main video game.

"Kalau main game di komputer lebih sulit. Main kartu ini sangat mudah dengan hanya mengingat dan mengambilnya," tutur siswi kelas 3 ini.

Marina tidak takut disebut ketinggalan zaman dengan tetap bermain Hyakunin Isshu. Karena menurutnya Hyakunin Isshu adalah permainan yang bisa berinteraksi langsung dengan pemain lain, tidak seperti dalam video game.

"Saya lebih suka permainan yang langsung bertatap muka," ungkapnya.

Sementara itu Shuji Icitamura, guru di sekolah tersebut meyakini bahwa permainan ini bisa bertahan dan digemari oleh anak-anak Jepang. Memang kuncinya ada di anak-anak sendiri.

Di sekolah ini, lanjutnya, Hyakunin Isshu diajarkan sejak kelas 3 SD. Dan hal itu dilakukan semata-mata demi terjaganya puisi Jepang dari generasi ke generasi.

"Saya merasa punya tanggungjawab untuk mengembangkan tradisi ini," katanya
Spoiler for ini gambar anaknya yang main gan:

Spoiler for show:

Ayo gan,,sekarang giliran kita yang menjaga permainan tradisional kita emoticon-I Love Indonesia (S)
emoticon-I Love Indonesia (S)emoticon-I Love Indonesia (S)
jangan biarkan anak2 bermain tablet gan,,biarkan mereka merasakan enaknya bermain jaman dahulu juga gan emoticon-Kissemoticon-I Love Indonesia (S)emoticon-I Love Indonesia (S)emoticon-I Love Indonesia (S)

gan minta cendolnya yahh emoticon-Blue Guy Cendol (L)emoticon-Blue Guy Cendol (L)
kalau gak boleh ratting aja yah emoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Star
kalau gak boleh juga reply aja deh gan emoticon-Sorryemoticon-Sorry

Spoiler for no repost gan:

sumber nih gan
emoticon-Toastemoticon-Kaskus Bangetemoticon-2 Jempolemoticon-Baby Boyemoticon-angelangelemoticon-Jempolemoticon-2 Jempol
0
5.7K
40
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.3KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.