- Beranda
- Berita dan Politik
PRO - KONTRA Reklamasi Teluk Benoa, BALI
...
TS
Mimpikimpoi
PRO - KONTRA Reklamasi Teluk Benoa, BALI
Quote:
Quote:
Quote:
MASTERPLAN TELUK BENOA
Quote:
Quote:
KAJIAN REKLAMASI TANJUNG BENOA
Tim Kajian bidang Ilmiah dan Litbang Divisi I BE SMFE Unud
Spoiler for :
Reklamasi Tanjung Benoa di Bali menjadi isu yang sangat hangat dewasa ini di Bali. [B]Rencana Reklamasi ini dilatar belakangi oleh Pulau Pudut yang belakangan nyaris tenggelam akibat perubahan alam, meresahkan warga Desa Tanjung Benoa karena sejumlah alasan. Terutama khawatir akan gelombang besar yg kemungkinan akan langsung menerjang pesisir barat Tanjung Benoa tidak akan bisa dihalangi lagi oleh pulau Pudut. Jika Pulau Pudut bisa dikembalikan lagi keberadaanya melalui reklamasi, maka harapan warga Tanjung Benoa adalah selain terhindar dari bencana alam berupa gelombang besar atau tsunami, di lahan Pulau Pudut juga bisa dibangunnya sejumlah fasilitas seperti sekolah, puskesmas dan konservasi penyu. Mereka pada dasarnya menyetujui reklamasi asalkan material reklamasi tidak diambil dengan cara pengerukan di laut sekitarnya, melainkan didatangkan dari luar wilayah tersebut. Tetapi oleh Pemerintah Daerah Bali hal tersebut di serahkan pengelolaannya terhadap investor yaitu PT Tirta Wahana Bali Internasional (TWBI) milik pengusaha nasional ternama Tommy Winata, dimana oleh investor asing Reklamasi itu diproyeksikan untuk dijadikan kawasan seperti pulau sentosa seperti yang ada di Negara Singapura,yang didaerah reklamasi akan dibangun sebuah kawasan wisata terpadu yang dilengkapi mulai dari tempat ibadah untuk lima agama, taman budaya, taman rekreasi, rumah sakit internasional, perguruan tinggi, perumahan marina yang masing-masing dilengkapi dermaga yacht pribadi, perumahan pinggir pantai, apartemen, hotel, area komersial, lapangan golf, bahkan ada rencana pembangunan sirkuit F1 internasional di daerah pulau pudut yang direklamasi. Hasil penelitian Puslit Geoteknologi LIPI tahun 2010 menunjukkan bahwa wilayah Bali Selatan, khususnya sekitar Teluk Benoa seperti Serangan, Benoa, Bualu, Tanjung Benoa, merupakan daerah likuifaksi atau daerah rawan amblesan. Demikian dijelaskan akademsisi Unud Dr. Luh Kartini, Jumat (12/7) kemarin. Hasil perhitungan analisis potensi likuifaksi penurunan di daerah ini menunjukkan bahwa hampir semua titik pengujian mengindikasikan terjadinya likuifaksi dan penurunan. Zona likuifaksi terkonsentrasi di bagian tengah daerah studi pada kedalaman kisaran 0,2 – 15 meter. Konsentrasi penurunan yang tinggi terutama di daerah Sanur, Serangan, Benoa, Bualu, Tanjung Benoa. Potensi likuifaksi yang diikuti oleh penurunan lapisan tanah di wilayah ini perlu mendapat perhatian dalam pengembangan wilayah, pembangunan infrastruktur bangunan tinggi, sarana jalan dan jembatan untuk mendukung upaya pencegahan . bencana gempa yang terjadi dimassa mendatang
”Kajian LIPI ini soal potensi likuifaksi di Bali Selatan khususnya wilayah sekitar Teluk Benoa sama sekali tidak dijadikan pertimbangan kajian. Kalau reklamasi ini dilanjutkan malah itu berbahaya. Daerah itu rawan amblesan dan juga bisa reklamasi ini memicu amblesan di daerah sekitarnya. Apa yang akan terjadi kalau ada gempa besar dan siapa yang akan bertanggung jawab”ujarnya Oleh karena itu, ia sepakat untuk menolak reklamasi. Alasannya dari sisi wilayah, kawasan perairan Teluk Benoa adalah wilayah konservasi, sehingga tidak boleh ada pembangunan sarana dan akomodasi pariwisata serta sarana komersial lainnya.
”Dalam rapat tertutup Unud itu hampir 75-80 persen yang hadir menolak reklamasi dan meminta tim menghentikan kajian, karena Teluk Benoa merupakan kawasan konservasi, maka tidak boleh dibangun,” katanya.
Ia juga mengatakan pembuatan pulau baru akan memicu perubahan keseimbangan biodiversity serta memengaruhi daya dukung dan daya tampung Bali.
Dari aspek Ekonomi Reklamasi jika di bandingkan dengan social benefit atau keuntungan sosial seperti mendapatkan kembali lahan pulau pudut yang sudah mulai menghilang dan keresahan warga tentang besar tsunami bisa di daerah teluk benoa bisa sedikit terawasi, dari berdasarkan konsep permintaan and penawaran, penyelamatan pulau pudut merupakan suatu bentuk kehausan atau permintaan akan lahan yang berlebih di daerah bali selatan yang memiliki nilai ekonomi tinggi dibali jika di reklamasi maka luas lahan baru yang akan didapat akan mencapai sekitar 400 – 800 hektare ini akan menjadi lahan yan sangat potensial yang akan dimanfaatkan oleh investor untuk membangun kawasan wisata terpadu di tengah tengah penawaran akan lahan di daerah bali selatan sangat sedikit karena sudah penuh. Walaupun reklamasi bisa menambah jumlah penawaran lahan tapi mengingat resiko lingkungan yang akan dialami sehingga ini akan menambah masalah lingkungan di bali, dan tidak menjanjikan prospek jangka panjang,dan Seperti yang disebutkan dalam dokumen kajian akademik oleh PT TWBI. Gendovara seorang aktivis lingkungan berpendapat “reklamasi ini akan hanya menguntungkan pihak investor karena lebih banyak hal komersial dari pada aksi penyelamatan lingkungan yang di sebenarnya di inginkan rakyat Bali”.
Memang mega proyek reklamasi ini akan menimbulkan keuntungan ekonomi seperti meningkatnya Pendapatan Asli Daerah Bali (PAD) jika proyek proyek yang di rencanakan oleh PT TWBI bisa di realisasikan, tetapi itu hanya bersifat sementara mengingat bahaya bahaya lingkungan yang mengancam sehingga menyebabkan biaya sosial yang akan lebih tinggi dari pada pendapatan ekonomi yang akan di terima, dan jika reklamasi ini jadi di realisasikan sesuai rencana PT TWBI maka pembanguan ekonomi hanya berpusat di daerah Bali Selatan sehingga akan menyebabkan ketimpangan ekonomi yang makin parah. Sehingga secara ekonomi reklamasi Tanjung Benoa bukan sebuah solusi bagi permasalah ekonomi yang dihadapi oleh Bali, karena permasalahan ekonomi yang paling riil dihadapi oleh Bali adalah masalah ketimpangan maka diharapkan kepada Pemerintah Gubernur Bali agar lebih memikirkan bagaimana cara mengembangkan daerah daerah yang memiliki pendapatan daerah yang rendah. Jangan sampai aktivitas perekonomian dan bisnis akan terkonsetrasi di Bali bagian selatan sehingga keseimbangan dan pemerataan ekonomi serta pembangunan tidak akan terwujud,dan dalam jangka panjang akan menyebabkan ledakan penduduk dan arus urbanisasi yang tidak terkendali karena hal tersebut, yang akan menyebabkan permasalah permasalahan sosial lainnya. Dari segi permintaan dan penawaran sebenarnya reklamasi yang di buat di teluk benoa ini lebih di sebabkan karena permintaan akan lahan yang sangat besar di daerah Bali Selatan oleh para investor, yang tidak seimbang dengan penawaran karena sudah overload atau overcapacity di daerah tersebut tapi mereka membuka lahan baru memanfaatkan permintaan warga Nusa yang meminta pulau pudut di selamatkan sehingga terkesan ada sosial benefitnya bagi warga disana, dan keuntungan ekonomi yang di dapat juga bersifat jangka pendek jika mega proyek reklamasi tersebut jadi di bangun mengingat resiko terhadap rusaknya alam Bali sangat mengancam. Lebih baik pemerintah Bali melakukan kebijakan jika ingin mereklamasi dan menyelamatkan pulau pudut reklamasi tersebut harus bebas dari sifat komersial dan murni untuk wilayah konservasi seperti yang di harapakan warga Tanjung Benoa, dan kebijakan ekonomi yang diambil oleh pemerintah harusnya lebih bersifat pengembangan,pemerataan,serta memiliki prospek jangka panjang sehingga perekonomian bisa berjalan dengan seimbang dan lebih merata. Jadi dilihat dari aspek lingkungan dan aspek perekonomian mega proyek reklamasi teluk benoa harusnya dihentikan.
”Kajian LIPI ini soal potensi likuifaksi di Bali Selatan khususnya wilayah sekitar Teluk Benoa sama sekali tidak dijadikan pertimbangan kajian. Kalau reklamasi ini dilanjutkan malah itu berbahaya. Daerah itu rawan amblesan dan juga bisa reklamasi ini memicu amblesan di daerah sekitarnya. Apa yang akan terjadi kalau ada gempa besar dan siapa yang akan bertanggung jawab”ujarnya Oleh karena itu, ia sepakat untuk menolak reklamasi. Alasannya dari sisi wilayah, kawasan perairan Teluk Benoa adalah wilayah konservasi, sehingga tidak boleh ada pembangunan sarana dan akomodasi pariwisata serta sarana komersial lainnya.
”Dalam rapat tertutup Unud itu hampir 75-80 persen yang hadir menolak reklamasi dan meminta tim menghentikan kajian, karena Teluk Benoa merupakan kawasan konservasi, maka tidak boleh dibangun,” katanya.
Ia juga mengatakan pembuatan pulau baru akan memicu perubahan keseimbangan biodiversity serta memengaruhi daya dukung dan daya tampung Bali.
Dari aspek Ekonomi Reklamasi jika di bandingkan dengan social benefit atau keuntungan sosial seperti mendapatkan kembali lahan pulau pudut yang sudah mulai menghilang dan keresahan warga tentang besar tsunami bisa di daerah teluk benoa bisa sedikit terawasi, dari berdasarkan konsep permintaan and penawaran, penyelamatan pulau pudut merupakan suatu bentuk kehausan atau permintaan akan lahan yang berlebih di daerah bali selatan yang memiliki nilai ekonomi tinggi dibali jika di reklamasi maka luas lahan baru yang akan didapat akan mencapai sekitar 400 – 800 hektare ini akan menjadi lahan yan sangat potensial yang akan dimanfaatkan oleh investor untuk membangun kawasan wisata terpadu di tengah tengah penawaran akan lahan di daerah bali selatan sangat sedikit karena sudah penuh. Walaupun reklamasi bisa menambah jumlah penawaran lahan tapi mengingat resiko lingkungan yang akan dialami sehingga ini akan menambah masalah lingkungan di bali, dan tidak menjanjikan prospek jangka panjang,dan Seperti yang disebutkan dalam dokumen kajian akademik oleh PT TWBI. Gendovara seorang aktivis lingkungan berpendapat “reklamasi ini akan hanya menguntungkan pihak investor karena lebih banyak hal komersial dari pada aksi penyelamatan lingkungan yang di sebenarnya di inginkan rakyat Bali”.
Memang mega proyek reklamasi ini akan menimbulkan keuntungan ekonomi seperti meningkatnya Pendapatan Asli Daerah Bali (PAD) jika proyek proyek yang di rencanakan oleh PT TWBI bisa di realisasikan, tetapi itu hanya bersifat sementara mengingat bahaya bahaya lingkungan yang mengancam sehingga menyebabkan biaya sosial yang akan lebih tinggi dari pada pendapatan ekonomi yang akan di terima, dan jika reklamasi ini jadi di realisasikan sesuai rencana PT TWBI maka pembanguan ekonomi hanya berpusat di daerah Bali Selatan sehingga akan menyebabkan ketimpangan ekonomi yang makin parah. Sehingga secara ekonomi reklamasi Tanjung Benoa bukan sebuah solusi bagi permasalah ekonomi yang dihadapi oleh Bali, karena permasalahan ekonomi yang paling riil dihadapi oleh Bali adalah masalah ketimpangan maka diharapkan kepada Pemerintah Gubernur Bali agar lebih memikirkan bagaimana cara mengembangkan daerah daerah yang memiliki pendapatan daerah yang rendah. Jangan sampai aktivitas perekonomian dan bisnis akan terkonsetrasi di Bali bagian selatan sehingga keseimbangan dan pemerataan ekonomi serta pembangunan tidak akan terwujud,dan dalam jangka panjang akan menyebabkan ledakan penduduk dan arus urbanisasi yang tidak terkendali karena hal tersebut, yang akan menyebabkan permasalah permasalahan sosial lainnya. Dari segi permintaan dan penawaran sebenarnya reklamasi yang di buat di teluk benoa ini lebih di sebabkan karena permintaan akan lahan yang sangat besar di daerah Bali Selatan oleh para investor, yang tidak seimbang dengan penawaran karena sudah overload atau overcapacity di daerah tersebut tapi mereka membuka lahan baru memanfaatkan permintaan warga Nusa yang meminta pulau pudut di selamatkan sehingga terkesan ada sosial benefitnya bagi warga disana, dan keuntungan ekonomi yang di dapat juga bersifat jangka pendek jika mega proyek reklamasi tersebut jadi di bangun mengingat resiko terhadap rusaknya alam Bali sangat mengancam. Lebih baik pemerintah Bali melakukan kebijakan jika ingin mereklamasi dan menyelamatkan pulau pudut reklamasi tersebut harus bebas dari sifat komersial dan murni untuk wilayah konservasi seperti yang di harapakan warga Tanjung Benoa, dan kebijakan ekonomi yang diambil oleh pemerintah harusnya lebih bersifat pengembangan,pemerataan,serta memiliki prospek jangka panjang sehingga perekonomian bisa berjalan dengan seimbang dan lebih merata. Jadi dilihat dari aspek lingkungan dan aspek perekonomian mega proyek reklamasi teluk benoa harusnya dihentikan.
Belajar dari Kesalahan Identifikasi Dampak Reklamasi Pulau Serangan
Spoiler for :
a. Kerusakan Terumbu Karang
Dengan adanya reklamasi di Pulau Serangan para penduduk sekitar yang dulu berprofesi sebagai nelayan mulai kesulitan untuk mendapatkan ikan sehingga banyak yang beralih profesi menjadi penggali terumbu karang sehingga terumbu karang yang dulu banyak terdapat di perairan pulau serangan perlahan mulai rusak, hal ini juga diperparah oleh pengerukan oleh PT. BTID dimana pada diperkirakan 60 % dari 10 hektar terumbu karang di sekitar lokasi proyek rusak berat. Di luar area pengerukan ditemukan terumbu karang yang berlubang-lubang. Kerusakan itu ditemukan di sisi utara dan sisi selatan pulau serangan. Akibat dari rusaknya termbu karang ini adalah mulai hilangnya jenis ikan yang langka seperti ikan Bali Stoides, padahal ikan ini hanya dapat ditemukan di perairan Pulau Serangan.
b. Adanya Endapan Lumpur
Pengerukan yang dilakukan oleh PT. BTID dengan kedalaman lebih dari 40 meter dengan lebar 15 m dengan bentuk menyerupai kanal di dasar laut memanjang dari sisi timur laut serangan hingga ke arah barat lalu membelok ke arah selatan, akibat dari pengerukan ini adalah timbulnya endapan lumpur dengan tebak kurang lebih 1 m di beberapa tempat. Persoalan ini merembet ke Pelabuhan Benoa yang terletak di sisi barat daya dari pulau serangan. Beberapa jalur keluar masuk kapal dari pelabuhan ditemukan pendangkalan akibat endapan lumpur.
c. Reklamasi Mengubah Arus Laut
Dampak yang paling kuat adalah terjadinya perubahan arus laut, yang mengakibatkan pengikisan di satu sisi dan munculnya daratan baru di tempat lain. Sebelum dilakukan reklamasi, arus laut perairan Sanur dan Nusa Dua berjalan normal. Dari selatan arus laut dari kawasan Nusa Dua (disebut arus Benoa) yang cukup kuat dipecah, akhirnya dijinakkan oleh gabungan arus dari timur laut kawasan perairan Sanur (disebut arus serangan) dan arus dari utara (disebut arus Sanur). Oleh karena adanya reklamasi yang menghalangi arus laut maka arus serangan dan arus sanur akan bertumpuk menjadi satu dan begitu terhambat daratan maka arus akan berbelok ke arah utara dan menerjang pantai Sanur. Hantaman pertama mengenai pantai Semawang. Hasil pantauan SKPPLH di Sanur, pantai yang rata-rata mengalami erosi satu meter per 10 tahun, kini tidak memerlukan waktu setahun untuk mengalami erosi lebih dari tujuh meter. Selain itu, terjadi kekuatan arus yang sangat kencang. Rata-rata arus laut 2 – 3 knot. Padahal normalnya 0,5 knot saja. Menurut Mangku yang juga koordinator SKPPLH, kekuatan itu sangat dahsyat, terutama pada musim angin tenggara antara April dan Agustus.
Dengan adanya reklamasi di Pulau Serangan para penduduk sekitar yang dulu berprofesi sebagai nelayan mulai kesulitan untuk mendapatkan ikan sehingga banyak yang beralih profesi menjadi penggali terumbu karang sehingga terumbu karang yang dulu banyak terdapat di perairan pulau serangan perlahan mulai rusak, hal ini juga diperparah oleh pengerukan oleh PT. BTID dimana pada diperkirakan 60 % dari 10 hektar terumbu karang di sekitar lokasi proyek rusak berat. Di luar area pengerukan ditemukan terumbu karang yang berlubang-lubang. Kerusakan itu ditemukan di sisi utara dan sisi selatan pulau serangan. Akibat dari rusaknya termbu karang ini adalah mulai hilangnya jenis ikan yang langka seperti ikan Bali Stoides, padahal ikan ini hanya dapat ditemukan di perairan Pulau Serangan.
b. Adanya Endapan Lumpur
Pengerukan yang dilakukan oleh PT. BTID dengan kedalaman lebih dari 40 meter dengan lebar 15 m dengan bentuk menyerupai kanal di dasar laut memanjang dari sisi timur laut serangan hingga ke arah barat lalu membelok ke arah selatan, akibat dari pengerukan ini adalah timbulnya endapan lumpur dengan tebak kurang lebih 1 m di beberapa tempat. Persoalan ini merembet ke Pelabuhan Benoa yang terletak di sisi barat daya dari pulau serangan. Beberapa jalur keluar masuk kapal dari pelabuhan ditemukan pendangkalan akibat endapan lumpur.
c. Reklamasi Mengubah Arus Laut
Dampak yang paling kuat adalah terjadinya perubahan arus laut, yang mengakibatkan pengikisan di satu sisi dan munculnya daratan baru di tempat lain. Sebelum dilakukan reklamasi, arus laut perairan Sanur dan Nusa Dua berjalan normal. Dari selatan arus laut dari kawasan Nusa Dua (disebut arus Benoa) yang cukup kuat dipecah, akhirnya dijinakkan oleh gabungan arus dari timur laut kawasan perairan Sanur (disebut arus serangan) dan arus dari utara (disebut arus Sanur). Oleh karena adanya reklamasi yang menghalangi arus laut maka arus serangan dan arus sanur akan bertumpuk menjadi satu dan begitu terhambat daratan maka arus akan berbelok ke arah utara dan menerjang pantai Sanur. Hantaman pertama mengenai pantai Semawang. Hasil pantauan SKPPLH di Sanur, pantai yang rata-rata mengalami erosi satu meter per 10 tahun, kini tidak memerlukan waktu setahun untuk mengalami erosi lebih dari tujuh meter. Selain itu, terjadi kekuatan arus yang sangat kencang. Rata-rata arus laut 2 – 3 knot. Padahal normalnya 0,5 knot saja. Menurut Mangku yang juga koordinator SKPPLH, kekuatan itu sangat dahsyat, terutama pada musim angin tenggara antara April dan Agustus.
Quote:
Quote:
BERITA TERKAIT REKLAMASI TELUK BENOA
SBY Terbitkan Perpres Reklamasi Teluk Benoa, ForBALI Layangkan Protes
Hatta Rajasa Dalang Reklamasi Teluk Benoa
Iwan Fals: Tolak Reklamasi Teluk Benoa
Forum Rakyat Bali Desak SBY Batalkan Perpres Reklamasi
Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi
Aksi SID Suarakan Tolak Reklamasi Teluk Benoa Lewat Seni
[url=http://www.kabar24..com/infotainment/read/20140701/39/222729/superman-is-dead-tolak-reklamasi-teluk-benoa][B]Superman is Dead Tolak Reklamasi Teluk Benoa[/B][/url]
SID Ajak Ronaldo Tolak Reklamasi Teluk Benoa
Walhi: SBY Abai Atas Penolakan Reklamasi Teluk Benoa
Quote:
Quote:
GALLERY RAKYAT BALI MENOLAK REKLAMASI
Spoiler for :
Polling
0 suara
Menurut Lo Proyek Reklamasi Benoa Diteruskan / Ditolak ?
0
7.2K
Kutip
17
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
670.9KThread•40.8KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru