AmpharosAvatar border
TS
Ampharos
Sepucuk Surat di Masa Tenang
Perkenalkan, saya hanya seorang silent reader, hanya seorang penonton biasa di sela-sela kesibukan kota Jakarta. Saya juga bukan seorang ahli atau pakar dalam kancah politik kita, saya hanya seorang rakyat Indonesia yang menjalani hidup sehari-hari, terkadang acuh tak acuh dengan hiruk pikuk politik negeri ini. Namun, di kala makin memanasnya situasi pemilu 2014, ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan kepada saudara-saudari sekalian, tanpa mengurangi rasa hormat kepada siapapun. Surat ini hanyalah segaris opini, yang baik bila bisa diterima, namun saya pun tidak sempurna, mungkin banyak kesalahan di dalam tulisan saya ini.

Pilu rasanya hati ini, ketika tiap pagi saya membuka koran, membuka laman-laman berita dan tidak terkecuali Kaskus, dengan fokus berita yang tak lain tak bukan sebagian besar adalah isu-isu negatif mengenai kedua pasangan capres-cawapres, tak terkecuali. Saya ulangi, tak terkecuali. Betul, saya telah memutuskan akan memilih siapa pada hari pemungutan suara 9 Juli 2014 nanti, tapi terkadang tidak tahan rasanya melihat semua cercaan, maupun berita-berita negatif yang dilancarkan kepada masing-masing pasangan.

Gantinya mengusung ide-ide baik yang dimiliki masing-masing pasangan, visi dan misi yang akan membawa Indonesia lima tahun ke depan, sebaliknya banyak sekali isu-isu negatif yang saling menjatuhkan. Kesannya, apakah saya harus memilih sebuah pasangan capres-cawapres yang sepertinya the best out of the worst? Jujur saja, saya tidak bisa mengklarifikasi sebagian besar informasi yang beredar, saya tidak tahu menahu mana berita yang benar, mana berita yang tidak benar. Kembali, saya hanya orang awam di sini, kejadian-kejadian politik yang melanda negeri ini biasanya tidak begitu saya hiraukan. Tapi saya juga yakin, tidak sedikit orang yang seakan kehilangan arah seperti saya, sulit membedakan berita mana yang benar dan mana yang salah, karena kebenaran dari masing-masing berita diusung oleh pendukung pasangan masing-masing, meskipun terkadang kontradiktif. Di saat itu, mana yang harus saya percaya?

Bicara mengenai rekam jejak, masing-masing partai mulai mengungkit-ungkit permasalahan maupun perkara yang pernah dihadapi oleh masing-masing pasangan pada perjalanannya masing-masing di kancah politik. Terkadang kita terlupa, mereka juga manusia, tidak sempurna dan bercacat cela. Apakah di antara kita sendiri ada manusia yang tidak pernah melakukan kesalahan? Fokus permasalahan saat ini sudah bergeser dari memilih pasangan yang memiliki konsep dan visi misi yang cocok dengan mayoritas masyarakan Indonesia, menjadi memilih pasangan dengan rekam jejak yang "lebih bersih". Apakah ini yang diingini oleh Indonesia? Untuk apa kita memilih pasangan dengan rekam jejak yang "lebih bersih" namun pandangannya tidak sejalan dengan keinginan masyarakan Indonesia? Tentunya hal seperti itu tidak akan merubah Indonesia menjadi lebih baik, bukan?

Apabila pemberitaan di media masa masih tidak mencukupi, bisa kita simak sendiri apa yang terjadi di lapangan. Atribut-atribut kampanye yang tersebar di kawasan ibukota tempat saya tinggal banyak sekali yang sifatnya menjatuhkan lawan, sungguh menurut saya tidak etis sekali dilakukan pada hal yang disebut-sebut sebagai "pesta demokrasi", yang seharusnya mengusung kejujuran dan keadilan. Mungkin bukanlah secara langsung perbuatan dari tim sukses masing-masing pasangan, namun sudah sepantasnya menjadi kewajiban tim sukses masing-masing untuk memberikan pedoman dan nasehat kepada pendukung masing-masing agar masa pemilu dapat dijalankan dengan damai, penuh kejujuran dan keadilan.

Belum lagi sorak sorai propaganda pendukung masing-masing partai, semarak caci maki dan cercaan yang seakan tiada hentinya. Sungguh sebuah kenangan buruk yang semoga tidak terulang lagi. Belum lagi status kepolisian yang kini sudah siaga satu, apakah ini cerminan sebuah negara yang sejak dulu menjunjung tinggi toleransi, budi pekerti, dengan semboyan "Bhinneka Tunggal Ika"? Benarkan ini bukti bahwa negara kita menjunjung tinggi pluralisme dan perbedaan?

Mungkin tulisan saya tidak akan membuat perbedaan. Mungkin ada yang akan mengkritik saya. Mungkin ada yang merendahkan saya. Mungkin pandangan saya hanya merupakan angin lalu di tengah kisruhnya badai politik Indonesia. Mungkin. Mungkin. Mungkin.

Tetapi saya tetap berharap agar pemilu kali ini dapat membuat perubahan yang berarti, membantu Indonesia melangkah lebih maju, dengan kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera. Maju terus, Indonesia!

"Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian."

Salah hangat.
0
645
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.9KThread40.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.